Minggu tgl 23 Agustus 2020 : 2 Samuel 9 : 1-13

Invocatio      : Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya telah menasehati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang. (2 Tesalonika 2:11)

Bacaan          : 1 Yohanes 3:1-3 

Khotbah        : 2 Samuel 9:1-13 

Tema            : Ayah yang Setia dan Penuh Kasih / Bapa si Setia ras Erkeleng Ate

I.         PENDAHULUAN

Kata setia dalam KBBI adalah berpegang teguh pada janji dan pendirian, patuh, taat. Bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankannya, ia tetap melaksanakannya. Sedangkan pengertian kasih1 adalah perasaaan yang dimiliki setiap manusia, perasaan ini akan timbul apabila manusia tersebut mempunyai rasa memiliki dan menyayangi. Kasih juga bisa dikatakan hubungan keterkaitan antara manusia tersebut dengan sesuatu. Bukan hanya antara manusai dengan manusia tetapi bisa juga antara Tuhan dengan manusia. Dengan adanya rasa kasih membuat manusia mempunyai tujuan hidup yang akan diperjuangkan antara lain dengan memberi yang terbaik dan membahagiakan orang lain. Kasih beda dengan cinta, kasih lebih bersifat rasa kepedulian seseorang tanpa meminta imbalan atas apa yang telah dilakukannya.

Melalui minggu Mamre hari ini, dua pengertian diatas menjadi sebuah harapan bagi setiap kita sebagai jemaat GBKP dimiliki oleh semua Mamre GBKP sebagai ayah/bapak di tengah keluarga. Walaupun pada kenyataannya semua tidak mudah untuk bisa dilakukan sebagai seorang ayah/bapak. Firman Tuhan hari ini menjadi persinget atau kembali mengingatkan bagaimana sikap setia dan penuh kasih itu.

II.       ISI / PENJELASAN NATS 1 https://abdulgani84.wordpress.com

Perikop Firman Tuhan hari ini menceritakan tentang janji dan kasih Daud setelah ia jadi raja atas Israel. Kasih dan janji yang ia nyatakan kepada keturunan Saul terlebih kepada Mefiboset sebagai anak Yonatan yang merupakan sahabat Daud.

1.         Kasih setia atas perjanjian (ayat 1-4)

Daud mengingat akan perjanjiannya kepada Yonatan yang diikat dihadapan TUHAN (1 Samuel 20). Ketika Saul mau membunuh Daud dan Yonatan tidak percaya akan keinginan ayahnya tersebut maka Yonatan mencoba untuk menyelamatkan Daud. Yonatan sangat percaya kepada Daud dan meminta kalau ia mati Daud tetap harus menunjukkan kasih setia TUHAN kepada keturunan Yonatan melalui Daud. Atas perjanjian itulah maka Daud mau menunjukkan kasih setianya kepada keturunan Saul yang masih hidup/ada. Daud benarbenar menunjukkan integritasnya sebagai raja dan orang yang kasih kepada TUHAN sehingga ia tidak mau melanggar perjanjiannya kepada Yonatan. Dan melalui hamba Saul bernama Ziba yang bekerja kepada Daud maka Daud dipertemukan kepada Mefiboset.

2.         Kasih Setia atas anugerah TUHAN (ayat 5-10)

Ketika Daud dipertemukan kepada Mefiboset maka Daud mencoba memberi ketenangan kepada Mefiboset ‘janganlah takut’. Hal yang wajar jikalau rasa takut itu pasti ada pada keturunan Saul karena kerajaan yang harusnya milik ayahnya sudah di ‘rebut’ oleh orang lain yaitu Daud. Ditambah dengan kondisinya yang tidak punya keluarga lagi dan cacat secara fisik. Daud juga memberikan semua semua harta yang dimiliki keluarga Saul sebelumnya kepada Mefiboset. Agar Mefiboset tidak mengkuatirkan akan kehidupan yang akan dijalaninya. Tidak hanya untuk Mefiboset, Daud juga memberikan kekercayaan kepada Ziba dan seluruh hambanya untuk melayani Mefiboset dan mengelola tanah Mefiboset. Dan Daud memperlakukan Mefiboset sebagai anak Raja ‘maka ia akan makan sehidangan dengan aku’. Karena seharusnya memang Mefibosetlah sebagai penerus kerajaan dari Saul – Yonatan – Mefiboset. Apa yang dilakukan Daud kepada Mefiboset sebenarnya secara politik sebuah tindakan yang bisa mengancam kedudukannya sebagai raja. Dengan memperlakukan keturunan raja yang digantikannya hidup berdampingan dengan Daud. Menjadi bagian keluarga kerajaan. Firman TUHAN tidak memperlihatkan adanya rasa kekuatiran tersebut pada diri Daud. Semua ini bisa dilakukan pastinya tidak terlepas dari anugerah TUHAN yang telah ia rasakan dan janjinya kepada Yonatan (bd.7). Ketenangan, perlindungan dan kedudukan diberikan Daud kepada Mefiboset sebagai bentuk kasih setianya.

3.         Respon atas kasih setia Daud

Setelah Daud menyatakan keinginanya untuk memenuhi janjinya kepada Yonatan melalui Mefiboset dan hamba-hambanya, maka Ziba sebagai hamba berjanji untuk melakukannya perintah Daud. Harkat dan martabat Mefiboset sebagi keturunan Saul raja Israel pertama terpulihkan melalui kasih setia TUHAN melalui Daud.

III.     APLIKASI

Melalui perikop Firman TUHAN ini mengingatkan kita betapa pentingnya kesetiaan kepada apa yang telah dijanjikan. Hal ini dapat kita pelajari dari kesetiaan Daud terhadap perjanjiannya kepada Yonatan. Walaupun Yonatan sudah mati tetapi Daud tetap merasa penting akan sebuah perjanjian apalagi yang sudah diikat dihadapan TUHAN. Dalam 1 Yohanes 3:1-3 juga mengingatkan kita karena kasih setia Allah melaui Yesus Kristus kita disebut sebagai anak-anak Allah. Untuk menunjukkan bahwa kita anak-anak Allah dan sudah mengikat perjanjian dengan Allah (dengan adanya baptisan sebagai simbol perjanjian) kita harus mampu memperlihatkan hidup seperti yang Allah inginkan. Menunjukkan kasih setia kepada Allah dengan kita mampu memperlihatkannya kepada orang lain. Di minggu ini yang menjadi harapan kita bagi semua Mamre dimampukan untuk hidup setia dan penuh kasih setia TUHAN seperti kasih setia yang diperlihatkan Daud. Hidup takut akan TUHAN dan menjaga perjanjian pernikahan yang sudah diikat dihadapan Allah dalam sebuah pemberkatan. Sebagai Moria dan anak-anak kiranya juga dimampukan untuk mendukung Mamre sebagai ayah/bapak dalam keluarga untuk hidup seperti yang TUHAN inginkan di tengah keluarga dengan membawa ketenangan, perlindungan dan menjaga kehormatan keluarga. Baik dalam memimpin keluarga dekat pada TUHAN, bekerja dan berusaha seperti yang TUHAN inginkan agar sinar Kristus terpancar dalam kehidupan semua Mamre di GBKP.

Pdt. Mea br Purba

GBKP Runggun Cibubur

Minggun 23 Agustus 2020 ; Kisah Para Rasul 9 : 32-35

INVOCATIO     : Ceritakanlah  tentang itu kepada   anak-anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak  mereka kepada anggatan yang  kemudian (JOEL 1:3)

OGEN           : KELUAREN 19:9-13

KHOTBAH     : PERBAHANEN 9:32-35

THEMA         : NGENDESKEN DIRI MAN TUHAN

KATA PERLEBE

Evangelinne Corie Booth (1865-1950) dikenal dengan julukan Malaikat daerah kumuh. Ia itandai kerna pelayanen si luar biasa ibas bidang kemanusiaan. Salah sada aturen prinsip ibas pelayanenna emkap pelayanan kemanusiaan itu bernilai spiritual dan wajib dilakukan. Titik awal ia jadi sekalak pelayan kemanusiaan emkap tupung ia ngidah lukisen si terkenal berjudul “Kristus Di Hadapan Pilatus”. Lukisen enda secara simbolis encidahken kerna Pilatus mburihi tanna ope denga Yesus menjalani hukuman penyaliban. Jelma sienterem pulung guna mengagumi lukisen enda, tapi ia secara spontan mengajukan pertanyaan: “Mengapa tidak ada yang mau menolong Dia? Penungkunen enda jadi sada kegelisahan hati ras penungkunen si la erngadi-ngadi bas geluhna sierbahansa bas usia 15 tahun ia mulai melayani kalak si miskin ras kesusahen. Keprihatinannya terhadap penderitaan umat manusia membuat Evangeline Cory Booth tak segan menyingsingkan lengan bajunya. Terkadang ia menggunakan pakaian compang-camping, menjadi seorang penjual bunga demi merangkul mereka yang tersisih. Ia mempunyai motto “Yang penting bukan berapa lama kita hidup, tetapi apa yang kita lakukan dengan hidup kita. Itulah yang terpenting!” Ia nggit mereken geluhna guna dahin-dahin pelayanen ras guna Tuhan.

PENDALAMAN NATS

A.        Joel 1: 3

Bagin enda nuriken kerna pengalamen si igejapken bangsa Israel kerna wabah/ serangan labang si encedai kerina negeri termasuk pe sinuan-sinuan si iusahai kalak Israel. Kerina pengalamen enda aminna pe jadi sada perbeben si mberat nandangi kalak Israel tetapi pe ianggap jadi sada pengalamen iman si perlu ituriken man kesusuren kalak Israel (dari generasi ke generasi). Kerina perbeben e terjadi erkiteken lagu langkah bangsa Israel si la mehuli i lebe-lebe Tuhan, sierbahanca kerina usaha bangsa e la ndatken asil jenari tencam mengalami kelihen si mesangat. Jenari ipeseh Nabi Yoel selaku suruhsuruhen Tuhan man bangsa Israel bahwa wabah labang si encedai e emkap sada persinget Tuhan nandangi perilaku bangsa Israel si la ngena ate Dibata. Nabi Yoel menyuarakan bahwa bangsa Israel arus mpekena-kena kegeluhenna alu kembali kepada Tuhan (bertobat), encidahken ketaatan si tuhutuhu bagepe erpengendes man Dibata ibas geluhna. Pengalamen enda jadi sada pengalamen si jadi kesaksin ras pelajaren man kesusuren Israel gelah setiap angkatan/generasi tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama jenari la ia lupa guna njagai kegeluhen si Badia bagi si ngena ate Tuhan.

B.        Keluaren 19:9-13

Keluaran 19 emekap sada perikop si nuriken mengenai Perjanjin siiket Tuhan ras bangsa Israel. Perjanjin e emkap perjanjin siitawarken Tuhan man bangsaNa, emkap bangsa Israel jadi bangsa pilihen Dibata si empuna doni (ay.5), bangsa Israel jadi bangsa si kegeluhenna itatang-tatang Dibata (ay.4), bagepa bangsa Israel jadi sada bangsa si nggeluh guna Tuhan (ay.6). Ibas perjanjin e Allah sendiri berinisiatif membuat perjanjian dengan umatNya, jenari isungkun Musa bangsa Israel ras bangsa e pe setuju. Alu bage perjanjin antara Tuhan ras bangsa Israel jadi sada perjanjin si sifatnya mengikat. Kualitas janji Tuhan tentu la perlu siraguken sebab telah terbukti ras teruji, tapi uga kerna kualitas janji bangsa Israel? Emaka guna melatih ras mpesikap bangsa Israel nggeluh selaku bangsa pilihen Tuhan arus lit tindaken nyata siencidahken bangsa e “siap” ngalo-ngalo nggeluh i teruh perjanjin Tuhan bagepe ngalo-ngalo kerehen Tuhan i Gunung Sinai. Kai si ibahan Bangsa Israel? Bangsa Israel arus mbersihken diri, mempersiapken diri tuhu-tuhu guna jumpa ras Tuhan, bagepe setia ngelakoken aturen ibas jumpa ras Tuhan emkap la banci ngeheri Gunung e ope lenga iembus terompet.

C.        Perbahanen 9: 32-35

Bagin enda nuriken kerna salah sada karya pelayanan Petrus ibas pembarken berita si meriah. Ibas kuta Lida, ia jumpa ras sekalak dilaki si enggo 8 tahun dekahna lumpuh (Eneas). Jenari ipepalem Petrus Eneas ibas gelar Yesus Kristus (ay.34). Arah pelayanan Petrus enda teridah maka ia mberitaken ras mpetandaken Kristus labo saja ngenca man Eneas, tapi man kerina jelma i kuta e si lenga nandai Yesus. Gelar Kristus ije sebagai sada pointer si erbahan jelma sienterem e nandai maka Yesus e kap Juruselamat. Luar biasa kerna kuasa Tuhan bagepe pendahin Kesah Si Badia lewat Petrus sebagai suruh-suruhen Tuhan si pembarken gelar Tuhan man jelma sinterem, sierbahanca kerina kalak si ringan i Saron ras lida ngendesken dirina man Tuhan (ay.35). Hal berikut si perlu icatat eme Eneas selaku kalak si lumpuh la terjeng i pepalem saja ngenca tapi pe iberdayaken mulihi. Sienda banci sinen bas ay, 34: “Kekekenlah janah gulung amakndu.” Arah ayat enda siidah maka penting bahwa pelayanen si ilakoken kita sipatna memberdayaken ras membangkitken kualitas kegeluhen sesama manusia. Alu bage tergejap tuhu-tuhu kuasa ras kekelengen Tuhan nandangi kegeluhen manusia.

POINTER APLIKASI

1. Sebagai kalak si enggo nandai Tuhan, kita perlu muat bagin ibas tugas-tugas pelayanen itengahtengah doni enda. Labo Petrus ras Paulus ras ajar-ajar saja si iutus Tuhan guna pembarken berita si meriah, tapi kita pe selaku murid Kristus perlu muat bagin guna nerusken dahin pelayanen Kristus i tengah-tengah doni enda. Pengalamen ras penandaita kerna Tuhan perlu situriken gelah doni enda, lingkungenta bagepe generasita tetap nandai ras tek man Yesus. Pengalamen e labo siturikan arah biberta saja, tapi pe arah teladan kegeluhen ta. Perlu kel kita memiliki teladan kegeluhen simehuli sebab tindakan berbicara jauh lebih banyak daripada kata-kata. Arah teladan si mehuli siarapken generasita pe jadi kalak si erkiniteken dingen nandai Tuhan ibas kegeluhenna.

2.  I sekelewetta genduari enda mbue sidapeti manusia yang hidup seolah-olah tanpa gembala. Banyak orang-orang yang tidak lagi punya pegangan, tidak punya pekerjaan, tidak punya penghidupan dan harapan di masa depan. Mereka terseok-seok berbalut kesulitan dan penderitaan. Bas situasi sibagenda rupana kita perlu sebagai gereja maupun individu mengambil pelayanan si bersifat memberdayaken bagepe membangkitkan harapan hidup. Ibas ia tersampati ije me kuasa Tuhan teridah ras pe terakap.

Pdt. Eden Prianenta Funu-Tarigan, S.si(Teol)

Perpulungen GBKP Kupang

Minggu 09 Agustus 2020 : Markus 5 : 1 – 10

Invocatio        : “Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang” (Kisah Para Rasul 10 : 36).

Bacaan          : 1 Samuel 16 : 14 – 23

Khotbah        : Markus 5 : 1 – 10

Tema : Yesus Mengusir Setan (Jesus Mpelawes Setan)

I.         Pendahuluan

Tuhan Yesus memberi peringatan dalam Yohanes10:10 “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”. Berarti kita tidak bisa menyanggah bahwa iblis sang pencuri dan perusak kehidupan manusia itu tidak ada. Apalagi dalam pelayanan kita tentu pernah menghadapi fenomena gangguan roh-roh jahat. Kita tidak dapat menghindari masalah gangguan roh-roh jahat ini dengan mengatakan “saya tidak punya karunia untuk mengusirnya”. Sebab Yesus menjamin salah satu tanda yang menyertai orang-orang yang percaya: “mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku” (Mrk. 16:17).

        Jangan pernah meremehkan kuasa iblis yang menghancurkan hidup manusia. “Sadarlah dan berjagajagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” ( 1 Ptr. 5:8). Kita diperintahkan, “Lawanlah dia dengan iman yang teguh” (1 Ptr.5:9). Berarti dengan iman yang lemah atau dengan keyakinan yang setengah-setengah tentu kita tidak dapat melawannya. Lalu Efesus 6:11 menambahkan “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis”.

Terkadang sulit bagi kita membedakan kerasukan setan dengan gejala gangguan psikologis, karena menunjukkan gejala yang hampir sama. Apalagi ada sekelompok orang yang memandang bahwa segala masalah berkaitan dengan ganggungan roh-roh jahat, maka semuanya akan digeneralisasi, semuanya harus ditengking. Tetapi ada juga sekelompok orang yang rasional, merasionalisasi semua, menganggap semuanya sebagai gejala kejiwaan dan bisa diatasi dengan teknik perawatan psikhis. Mungkin salah satu pembedaannya adalah adanya manifestasi roh-roh jahat tersebut menyatakan diri, walaupun memakai media orang yang dirasukinya, tetapi ia menunjukkan tanda bahwa ada roh yang lain yang sedang mengendalikannya.

II.       Pendalaman Nats Perlu kita pahami bahwa roh jahat itu musuh Tuhan, walaupun dalam 1 Samuel 16:14 dikatakan “Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN”. Tidak pernah ada kerelaan roh jahat untuk patuh kepada Tuhan, roh jahat harus selalu dipaksa untuk menghentikan kejahatannya. Yang ditekankan dalam bacaan kita, bahwa Saul yang ditinggalkan Roh TUHAN sangat mudah diganggu roh jahat, dan ini dianggap seizing Tuhan. Tanpa izin TUHAN tidak akan mungkin iblis melakukan sesuatu (semuanya masih dalam kendali Tuhan, tetapi bukan berarti Tuhan bekerjasama atau kompromi dengan iblis). Sebab pada dasarnya iblis disebut roh najis, sedangkan pada Tuhan yang ada hanya kekudusan. Maka dinyatakan Daud yang dipenuhi Roh TUHAN saat melayani Saul, roh jahat itu menyingkir. 1 Samuel 16:23 “Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya”. Dalam hal ini TUHAN memakai Daud untuk meringankan penderitaan Saul yang diganggu roh jahat. Jelas untuk menyatakan Roh TUHAN mengalahkan roh jahat.

Daerah Geresa adalah daerah dimana ada banyak orang Yahudi yang murtad, yang telah sengaja keluar dari perjanjian Allah, dan akibatnya membiarkan Iblis berkuasa atas mereka. Sebagian orang menduga bahwa karena roh-roh jahat itu sudah mengetahui tingkah laku orang di sana berdasarkan pengalaman mereka tinggal di tempat itu, sehingga mereka dapat dengan efektif mencobai orangorang di sana untuk berbuat jahat. Jadi ada tempat-tempat favorit atau lahan-lahan yang menguntungkan bagi iblis. Namun Yesus dengan sengaja mengunjungi daerah ini dengan tujuan yang jelas yaitu membebaskan seseorang yang kerasukan roh jahat.

Keterbatasan manusia untuk mengatasi roh-roh jahat sangat nyata. Biasanya yang bisa dilakukan yaitu mengikat, merantai atau memasung orang yang dirasuki setan. Dengan tujuan supaya orang yang dirasuki roh jahat jangan menyakiti orang lain atau menyakiti dirinya sendiri. Dalam kasus ini, tidak ada rantai atau tali yang sanggup mengikatnya. Dikatakan bahwa “rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya”.

Roh-roh jahat adalah “roh-roh yang tidak bersih” dan mudah memijakkan kakinya di dalam kehidupan orang yang mengembangkan praktik-praktik dosa. Artinya ada akar tempat roh jahat itu berpijak. Saat iblis menguasai kehidupan seseorang, maka orang tersebut kehilangan segalanya. Ia kehilangan rumah dan persekutuan dengan keluarga serta teman-temannya. Ia kehilangan kesusilaan ketika ia berkeliaran di pekuburan dalam keadaan telanjang. Ia kehilangan pengendalian diri dan hidup seperti hewan liar, menjerit-jerit, melukai diri sendiri, dan menakut-nakuti penduduk. Ia kehilangan kedamaian serta tujuan hidup, dan akan tetap demikian jika saja Yesus tidak datang menyelamatkannya.

Ada yang menarik disana, seperti dinyatakan Yakobus 2:19 “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar”. Ketika roh-roh jahat berbicara melalui orang itu, "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" Mereka mengakui apa yang sesungguhnya mereka percayai. Roh-roh jahat mengetahui siapa Yesus, bahkan gemetar dihadapan-Nya. Tapi pengenalan dan ketakutan mereka tidak pernah membawa mereka menjadi malaikat yang melayani Tuhan kembali. Roh-roh jahat mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah dan bahwa Ia memiliki kuasa atas mereka. Mereka mempercayai adanya penghakiman dan tahu bahwa suatu hari kelak mereka akan dilemparkan ke dalam neraka (bd. Mat. 8:29). Matius 25:41 “… api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya”. Orang yang berbicara kepada Yesus berada dibawah kendali satu legion roh jahat. Dalam kemiliteran Romawi, satu legion dapat terdiri atas 6.000 orang. Tidak terbayangkan kengerian yang dialami orang itu, siang dan malam, ketika beribu-ribu roh yang kotor menyiksanya.

Roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya! Izin diberikan Kristus kepada mereka untuk memasuki kawanan babi. Dia tidak melarang atau mencegah mereka, tetapi membiarkan mereka melakukannya sesuai keinginan mereka. Dengan begitu, Dia membiarkan orang Gerasa melihat bahwa Iblis adalah musuh keji yang sungguh kuat, sehingga orang Gerasa mau menarik-Nya untuk menjadi Teman, karena hanya Dia sendiri yang dapat menguasai dan menaklukkan mereka, seperti yang memang dibuktikanNya demikian. Begitu roh-roh jahat itu masuk ke dalam kawanan babi, semua babi itu mengamuk dan berlari terjun ke dalam danau di dekat situ, dan semuanya tenggelam, sampai ada dua ribu ekor banyaknya.

Ketika mereka melihat betapa ajaibnya orang malang itu disembuhkan, mereka merasa hormat terhadap Kristus (ay. 15). Sebelum ini mereka melihat orang yang kerasukan setan yang cukup mereka kenal baik itu, dengan pandangan takut setiap kali bertemu dia. Tetapi sekarang, mereka begitu terkejut melihat dia duduk dengan berpakaian dan sudah waras. Begitulah, ketika Iblis diusir darinya, orang itu menjadi sadar dan kembali ke keadaannya semula. Perhatikanlah, orang yang bersungguh-sungguh dan berkepala dingin, serta hidup sesuai peraturan dan pertimbangan, menunjukkan bahwa kuasa Iblis dalam jiwa mereka dapat dipatahkan dengan bantuan kuasa Kristus. Orang-orang menjadi takut melihat semuanya ini. Mereka merasa takjub dan harus mengakui kuasa Kristus, dan bahwa Dia patut ditakuti. Ketika mereka tahu bahwa ternak babi mereka hilang, mereka merasa tidak suka kepada Kristus, dan lebih berharap agar Kristus meninggalkan mereka daripada bersama mereka. Mereka mendesak Dia agar meninggalkan daerah mereka, karena mereka pikir tidak ada yang bisa Yesus lakukan untuk mengganti kerugian untuk begitu banyak babi yang hilang, babi-babi yang mungkin sudah gemuk, yang siap dijual. Dengan demikian, roh-roh jahat itu sudah mendapat apa yang mereka inginkan, karena tidak ada cara yang lebih manjur lagi untuk mengendalikan jiwa-jiwa berdosa selain dengan menjerat jiwa-jiwa itu dengan cinta akan dunia. Orang-orang itu takut akan adanya kerugian materi yang lebih besar lagi bila Kristus tinggal di antara mereka. Mereka lebih sayang pada babi milik mereka, daripada Juruselamat yang membebaskan mereka. Demikianlah pemikiran keliru yang dibuat oleh orang-orang duniawi dalam menilai Allah, yang bukannya membawa mereka menjadi dekat kepada-Nya, malah sebaliknya semakin menjauhkan Dia dari mereka.

III.     Pointer Aplikasi Tentunya sepanjang pelayanan Yesus, untuk menghambat pekerjaan Yesus, ada kuasa iblis yang bekerja menentang-Nya. Tetapi semua uji coba iblis gagal. Kemenangan Yesus atas kuasa iblis adalah kemenangan mutlak. Tidak sekalipun iblis memenangkan pertandingan, setiap pertandingan dimenangkan Yesus semuanya. Maka wajarlah kita mengandalkan atau mengedepankan Nama Yesus di dalam melawan kuasa roh-roh jahat.

Nilai seorang manusia sangat berharga bagi Yesus, bahwa dua ribu ekor babi menggantikan seorang manusia. Tentunya bagi Yesus hal itu setimpal maka Ia mengizinkan, supaya orang banyak tahu seberapa parah kerasukan roh-roh jahat yang dialami orang ini. Dan seberapa berharga hidupnya bagi Tuhan. Nilai hidupnya akan nyata setelah ia menyelesaikan tugas pelayanan, membawa orangorang untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Yesus tidak mengizinkan orang yang telah dibebaskan dari roh-roh jahat ini untuk mengikut Dia. Yesus berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" (Mrk. 5:19). Orang ini dipakai menjadi penanda pekerjaan Tuhan ditempat tersebut. Hal ini menyatakan masih ada harapan, karena Tuhan meninggalkan di tempat itu seorang utusan untuk terus memberitakan perbuatan Tuhan Yesus.

Pertanyaan, “apakah manusia mempunyai kekuatan yang cukup untuk melawan iblis?” Jawabannya jelas, “tidak!”. Kita harus mengakui bahwa kita akan kalah jika mengandalkan kekuatan sendiri. Iblis yang jahat akan selalu menebarkan terror untuk menakut-nakuti kita. Kekuatan kita adalah persekutuan dengan Kristus, kalau kita berada di dalam Kristus tentunya tidak ada kekuatan iblis untuk menyentuh kita. Dan Efesus 6:12-13 mengatakan, “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu”.

Kita menyaksikan bahwa dimana Yesus diberitakan maka pengaruh roh-roh jahat disingkirkan. Sampai hari ini otoritas kuasa Yesus mengalahkan roh-roh jahat terus berkumandang. Semakin Nama Yesus Kristus disebar luaskan, semakin tersingkirlah pengaruh roh-roh jahat. Amin.

Pdt. Sura Purba Saputra, M.Th

 GBKP Harapan Indah

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate