Khotbah Minggu : Tgl 08 Agustus 2021 : Nehemia 8 :1-12
Invocatio : Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. (Galatia 3:28)
Bacaan : Kisah Para Rasul 2: 43-47
Khotbah : Nehemia 8:1-12
Tema : Bersekutu, Bersaksi dan saling mengasihi
( bhs Karo : Pulung, Erberita ras sikeleng-kelengen)
PENDAHULUAN
Pada dasarnya misi atau tugas gereja meliputi pelayanan dalam memelihara pertumbuhan kehidupan rohani jemaatnya dan pelayanan diluar gereja. Gereja terdiri dari seluruh keluarga Allah yang berkumpul untuk bersekutu (koinonia) dalam persekutuan dengan semua orang percaya. Apapun kondisi masing-masing dari jemaat itu mereka bersaudara, saling mengasihi dan membantu agar terwujudnya perkembangan masing-masing. Semua orang percaya wajib dibangun dalam iman yang benar, melalui pelajaran yang benar dan sakramen-sakramen gereja, agar tercapainya tujuan bersama, yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Jemaat juga harus diperlengkapi untuk dapat hidup benar dan setia melakukan kewajiban-kewajibannya, baik terhadap gereja, sesama orang percaya, maupun di luar gereja yang kita sebut sebagai pelayanan. Disamping itu jemaat juga harus memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus, yang melalui kematian dan kebangkitan-Nya, menebus dosa umat manusia, sehingga mereka yang mau percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat, memperoleh pengampunan Allah dan kehidupan kekal.
ISI
Dalam khotbah kita minggu ini diambil dari kitab Nehemia. Nehemia adalah anak Hakhalya dan dari suku Yehuda. Ia dibesarkan dipembuangan, dan pada waktu muda menjadi pegawai istana kerajaan Persia sebagai juru minum raja Artahsasta di istana Susan. Tetapik ketika ia mendengar berita dari saudaranya Hanani bahwa tembok Jerusalem belum di bangun membuat hatinya berdukacita. Dan dengan persetujuan raja Artahsasta, Nehemia diijinkan raja untuk pulang ke Yerusalem dan membangun Kembali tembok Yerusalem yang telah runtuh. Jadi sasaran utama pekerjaan Nehemia adalah membangun Kembali tembok kota Yerusalem. Tetapi kalau kita lihat kitab Nehemia secara keseluruhan maka kitab ini berbicara dalam dua bagian yaitu membangun Kembali tembok Yerusalem (1-6) dan tentang pendidikan umat ( 7-13)
Prikop kita dalam minggu ini berbicara tentang setelah pembangunan tembok Yerusalem selesai. Dimana Nehemia mendelegasikan tugas pembaharuan rohani rakyatnya kepada Ezra. Nehemia tahu bahwa Ezra sanggup melaksanakan tugas ini.
Pembaharuan rohani Ezra diawali dengan pembacaan Taurat Musa. Ketika tiba bulan yang ketujuh, sedang orang Israel telah menetap di kota-kotanya,…(ay 1”)
Pembacaan Taurat Musa dilakukan pada bulan ketujuh = 1 Tishri. Hari ini disebut hari raya trompet atau sangkakala dan rakyat meminta agar FirmanTuhan dibacakan sehingga dalam ay ke 2 “ Maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab TauratMusa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel.”
Ezra diminta oleh seluruh rakyat untuk membacakan kitab Taurat Musa. Perhatikan ! Pembaharuan rohani dimulai dengan pembacaan Firman Tuhan. . Mereka sendirilah yang meminta supaya diberi penjelasan lagi mengenai Taurat.
Ezra adalah seorang imam (Neh. 8:2), ahli kitab, dan mahir dalamTaurat Musa (Ezr. 7:6). Kata “ahli kitab” di Nehemia 8:2 dalam bahasa Ibrani yang artinya “imam.” Sedangkan kata “ahli kitab” artinya “penulis atau penyalin naskah dan juga sebagai guru Taurat.” Adapun kata “mahir” artinya “cakap, terampil,berpengalaman.”
Ini menunjukkan bahwa Ezra bukan saja seorang penyalin naskah tetapi juga menafsirkannya (bnd. Yer. 8:8) dan karena ia seorang imam maka ia juga mempunyai kuasa untuk mengajar Firman Tuhan atau bisa dikatakan bahwa Ezra bukan hanya membacakan naskah tetapi juga menjelaskan tapsirannya. Selain itu dalam ayat tiga diberikan keterangan tentang keadaan pendengar saat itu yaitu mereka yang dapat mendengar dan mengerti (Neh. 8:3). Selanjutnya diulangi lagi dalam ayat keempat dengan kata “. . . dihadapan laki-laki dan perempuan dan semua yang dapat mengerti.” Ini memberikan suatu keterangan bahwa pembacaan kitab dalam nats tersebut merupakan suatu bentuk khotbah yang disampaikan oleh Ezra.“dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab taurat itu”
Ezra membuka kitab di depan seluruh umat (8:6) dan memuji TUHAN (8:7) kemudian membaca beberapa bagian dari kitab, dijelaskan dan diberi keterangan-keterangan dari bagian yang dibacanya agar umat mengerti (8:9). Ezra membaca Taurat dengan membaginya ke dalam pasal dan ayat sehingga umat mudah mengetahui, mengerti, dan menerapkan firman tersebut. Bukan hanya itu saja, Ezra juga memberikan keterangan-keterangan penjelasan agar mereka lebih mengerti. Perlu diketahui bahwa orang-orang Yahudi ini sudah lama berada di Babilonia bahkan ada banyak yang telah lahir disana. Oleh sebab itu, sedikit banyak sikap dan gaya hidup Kasdim ikut mewarnai hidup mereka, sedangkan apa yang disampaikan kepada mereka berasal dari Alkitab Ibrani. Oleh sebab itu bisa saja terjadi kesulitan komunikasi, dan disinilah peran Ezra sangat berarti bagi umat. Dan respon umat menyambut “amin-amin” sambal mereka mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah. Umat Israel memuji dan menyembah Allah. mereka mengakui kegagalan mereka, mengakui kesabaran Tuhan. (ps 9
Setelah pembacaan Firman Allah selesai, semua orang menangis. Respon ini mungkin karena rakyat merasa terpukul karena pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh mereka. Mereka juga teringat dengan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan nenek moyang mereka sehingga mereka terjerumus ke dalam penawanan. Selain itu, mereka juga teringat dengan waktu-waktu sebelumnya dimana mereka hidup tanpa adanya petunjuk-petunjuk dan pengarahan rohani.
Begitulah yang dilakukan oleh Nehemia bahwa bukan hanya membangun tembok Yerusalem yang sudah runtuh tetapi juga membangun rohani bangsa Israel. Membangun persekutuannya dengan Tuhan. Persekutuan dengan Tuhan membawa bangsa Israel menyadari akan kesalahannya, menguatkan imannya dan menambahkan pengertiannya tentang Firman Tuhan.
Begitu juga dalam kisah para rasul 2: 43-47 dimana jemaat mula-mula bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Mereka tetap bersatu dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergiliran dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus ahati sambal memuji nama Tuhan. Dan dari gaya hidup mereka membuat mereka disukai semua orang.
KESIMPULAN
Persekutuan kita dengan Tuhan didalam persekutuan kita dengan saudara kita seiman sangat besar dampaknya bagi kehidupan pelayanan kita juga bagi pemberitan injil. Karena persekutuan dengan Tuhan melalui persekutuan kita dengan saudara saudara kita yang percaya kepada Yesus Kristus akan menambahkan iman kita, menambahkan pengertian kita akan Firman Tuhan dan akan menyadarkan kita akan kesalahan kita. Seperti perkumpulan atau persekutuan yang dilakukan umat Israel juga jemaat mula-mula akan membawa kita berjalan dalam jalan kebenaran Tuhan. Karena itu sebagai jemaat dan pelayan Tuhan kiranya kira terus semangat untuk bersekutu melalui kebaktian minggu, PJJ, Pa kategorial ras persekutuan yang lainnya. Sebab ketika rohani kita penuh dengan kebenaran Firman Tuhan dan pengertian kita bertambah tentang Firman Tuhan tentu akan semangat untuk melayani dan bersaksi.
Kita akan melayani bukan dengan keterpaksaan melainkan melayani dengan keterpanggilan hati karena dorongan firman Tuhan. Kita melayani bukan dengan bersungut-sungut tetapi dengan suka cita. Seperti Firman Tuhan berfirman “layanilah seorang akan yang lain”
Begitu juga kita akan semangat untuk bersaksi melalui kiprah hidup kita sehari-hari seperti yang dilakukan oleh jemaat mula-mula. Mereka menyaksikan kasih Allah dalam hidup mereka melalui perkumpulan mereka, melalui kesehatian mereka dan melalui cara hidup mereka. kiranya kita juga terus semangat untuk bersaksi melalui kehidupan kita sehari-hari seperti melalui pekerjaan kita, pergaulan kita, sikap hidup kita dan dari perkataan kita agar semakin banyak orang yang diselamatkan.
Tetapi menjadi perenungan kita apakah kita masih semangat untuk bersekutu, rinduka untuk mendengarkan Firman Tuhan, merenungkannya sampai kita mengerti. Sehingga pelayanan kita dalam mengasihi sesama kita juga dalam kesaksian hidp kita tidak mudah kendor. Dan sebagai pelayan firman Tuhan, kita juga terus semangat untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan seperti yang dilakukan oleh nehemia melalui Ezra Sebab besar dampak Firman Tuhan bagi pertumbuhan rohani jemaat, bagi pelayanannya juga kesaksiannya.
Pdt. Kristaloni br Sinulingga