Jadwal Kegiatan

Ibadah Umum - (08PM - 09PM)
Ibaadah Remaja - (09PM - 10PM)

Kenaikan Yesus Ke Sorga tgl 21 Mei 2020 ; Markus 16 : 14-20

(Peringatan Tuhan Yesus Naik ke Surga)

Invocatio      : “Dan ketika IA sedang memberkati mereka, IA berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga" (Lukas 24:51)

Ogen            : Ibrani 11:1-6 

Kotbah         : Markus 16:14-20 

Tema          : “Dia Diangkat Ke Surga, Beritakanlah”

Hidup ini dapat diandaikan sebagai sebuah perjalanan, sebagaimana seseorang hendak berpergian. Jika berencana untuk pergi, maka tempat yang dituju adalah tempat yang baik, menyenangkan dan pasti ada gunanya. Begitu pula pentingnya mempersiapkan berbagai yang diperlukan untuk tiba ke tujuan. Dalam memaknai  peringatan Kenaikan Kristus ke surga, setiap orang percaya menjadikan hidup penuh kesiapan dan tujuan. Karena melalui karya Yesus, kebangkitan dan kenaikanNya ke surga menjadi suatu hal yang menetapkan hati dalam iman dan pengharapan.

Yesus membuka jalan dan menjamin setiap orang percaya untuk turut diangkat dan ditinggikanNya. Hal ini harapan yang pasti, bahwa Kristus telah menyediakan tempat di pangkuan Allah Bapa bagi setiap orang yang setia dalam imna dan sungguh mencari Dia dalam hidupnya. Inilah kepastian yang kekal. Hari Kenaikan Yesus ke sorga merupakan peristiwa penting yang tiap tahunnya diperingati dan dirayakan oleh seluruh umat Kristiani. Peristiwa ini penting karena bagian dari sejarah keselamatan melalui Yesus Kristus. Kenaikan Yesus ke sorga merupakan puncak dari pada pengangkatan Kristus dalam kemuliaan Allah. Dia diangkat, ditinggikan dan dimuliakan oleh Allah dengan duduk disebelah kanan Allah (Markus 16:19). Maka demikianlah kita sebagai orang yang percaya kepadaNya telah diangkat statusya menjadi pewaris kerajaan Allah. Sehingga hendaknya orang-orang percaya menunjukkan citra diri warga kerajaan Allah, dengan menjadikan diri sebagai saksi Kristus di dunia ini dengan memberitakan Kabar Sukacita.

Markus 16:14–20 :

1.    Yesus mencela murid-murid (ayat 14)

Kematian Yesus di kayu salib, mengakibatkan timbul ketakutan dan keragu-raguan murid-murid menjalani kehidupan selanjutnya. Sebelumnya bersama Yesus para murid merasakan suatu kepastian namun sangat berbeda pada awal Yesus meninggalkan mereka dalam kematianNya. Karena itu, setelah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diriNya kepada murid-muridNya. Ketika sedang makan, ke sebelas murid tersebut didatangi oleh Yesus, sambil mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka. Karena mereka tidak percaya kepada kesaksian orang-orang yang telah melihat Yesus sesudah kebangkitanNya.

2.    Yesus menampakkan diriNya untuk meneguhkan iman percaya murid-muridNya, agar mereka tidak tersesat dalam ketidakpercayaab. Peristiwa kebangkitan Yesus memang tidak mudah dan tidak mampu jika dipahami secara akal pikiran manusia. Tapi harus dibantu dengan iman percaya kepada Yesus sebagai penuntun memahami dan menghayatinya. Semua murid-murid Yesus telah melihat Yesus (bandingkan ucapan Yesus kepada Tomas dalam Yohanes 20:29) “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”.

3.    Pergilah keseluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk (ayat 15–16)

Pada saat Yesus berjumpa kembali, maka tidak hanya menetapkan hati para murid, namun juga memberikan tugas untuk memberitakan Injil. Tugas ini menjadi tugas semua murid Yesus, juga tugas semua orang percaya hingga saat ini dan masa yang akan datang. Memberitakan Injil bermodalkan kemampuan dan kekuatan yang datang dari Tuhan. Tugas ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang penakut, yang ragu-ragu atau bimbang. Tapi haruslah dilakukan oleh orang yang teguh dalam iman. Dengan kuat kuasa dari Tuhan Yesus, setiap orang Kristen menjadi saksi-saksi Kristus yang militan, siapapun dia, apapun profesinya, kapanpun selalu siap sedia. Seorang Kristen sejati tidak menghalangi diri untuk tetap menunjukkan citra Allah dalam dirinya.

4.    Menerima Kuasa dari Tuhan Yesus (ayat 17–20)

Menjadi murid Yesus yang menyaksikan tentang karya Kristus akan menerima kuasa dariNya. Yesus berjanji akan menyertai perjalanan kehidupan setiap orang beriman dalam melakukan tugasnya (bdk. Matius 28 : 20b ” Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”).  Kuasa penyertaan Yesus nampak dalam tanda-tanda zaman yang nyata dalam kehidupan orang percaya. Melalui orang percaya nyata mujizat-mujizat Tuhan Yesus pada zaman ini, pengusiran setan-setan, penyembuhan penyakit-penyakit khususnya penyakit sosial di masyarakat masa kini seperti, kekerasan (termasuk kekerasan rumah tangga), judi, kemalasan, kebodohan, narkoba, prostitusi, korupsi dan lain sebagainya). Dalam tanda kuasaNya, kita diberikan kekuatan untuk tetap bersaksi bagiNya dimulai dari diri sendiri. Dengan pertolongan Tuhan dimampukan untuk meninggalkan kehidupan yang tidak berkenan dihadapanNya. Doa adalah dasar kekuatan dalam melakukan pelayanan pemberitaan tentang Kristus juga dalam menaklukkan segala tantangan dan pergumulan yang dihadapi.

IBRANI 11:1-6

Sebagai saksi Kristus, kita tidaklah hanya berdiam diri, melihat dan meratapi kenaikanNya, tapi pergi untuk memberitakan injil sampai kepada ahir Zaman. Kita turut menjadi saksi selama menanti dan menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya, dengan kuasa Tuhan tetap setia bertekun dan sehati dalam doa. Mengalami makna kenaikan Yesus ke surga adalah dengan menjadi saksi yang berlandaskan iman percaya dan pengharapan bahwa janjiNya, ya dan amin. Iman menjadi dasar kuat dalam penantian akan harapan kemulianNya yang disaksikan dan menjadi bagian kita. Bahwa apa yang telah disaksikan kepada nenek moyang kita, telah dan akan terus disaksikan dalam ketekunan hingga harinya Tuhan datang. Iman menjadi pedoman untuk hidup berkenan bagiNya dan setia menyaksikan kebenaranNya.

Yesus naik ke surga dan akan kembali agar semua orang percaya kepadaNya juga akan bersama dengan Dia dalam kemuliaan untuk selama-lamanya. Kesanalah tujuan hidup kita. Tempat itu adalah kehidupan yang diharapkan karena memberi sukacita selama-lamanya (kehidupan kekal). Karena itu, kehidupan dan teladan Yesus menjadi  bagian kehidupan kita juga. Seumpama lampu mercusuar bagi kapal dimalam kelam di samudera luas. Bagaikan batu karang tempat berpijak  dikala hidup bagaikan perahu yang dibanting oleh amuk amarah samudera luas namun tetap tenang dan beroleh selamat. Jadilah kita sebagai saksi yang tangguh, yang tidak hanya menanti pasrah, tapi berbuat memberitakan kabar keselamatan dari pada Allah bagi dunia ini.  Untuk itu kita membutuhkan kekuatan/kuasa, dan hendaknya kita senantiasa bertekun dan sehati dalam doa. Kita akan menerima Kuasa Tuhan.

Dalam masa menanti kedatanganNya kita harus bekerja, bersaksi tentang Injil Kerajaan Allah itu melalui kata dan perbuatan. Kerinduan kita akan Kerajaan Surga harus nampak dalam sikap hidup sehari-hari kita, apapun pekerjaan/profesi kita. Dalam bekerja dan bersaksi, pengenalan akan Yesus semakin sempurna dan sukacita akan bertambah-tambah. Tak lupa, persiapan kita menyambut kedatanganNya yang kedua kali itu semakin mantap dalam iman yang sungguh mencari Dia. Karena sesungguhnya Tuhan memberi berkat bagi kita (Bdk invocatio, Luk 24:51)

PENUTUP

Siapapun pasti merindukan surga, sebagai tujuan hidup sesudah kematian. Setiap orang tidak akan mampu meraih Surga itu, tanpa iman dan pengharapan. Mengapa? Karena tempat itu terlalu indah, jauh lebih indah dari kota-kota tujuan wisata yang menarik. Jika melihat kehidupan yang dijalani, tentu sebenarnya kita tidak layak kesana karena dosa-dosa, kebimbangan, keragu-raguan iman percaya.

Kita dapat kesana, hanya karena Yesus yang membawa kita kesana (waktu kedatanganNya yang kedua kali). Karena itu nantikanlah kedatanganNya.  Menanti bukan berarti tidak berbuat apa-apa. Menanti dan bersaksi adalah satu kesatuan. Dalam keterbatasan (ketidakmampuan) manusia, Roh Kudus diberikan sebagai penolong dan penghibur. Setiap orang percaya senantiasa menerima Kuasa Tuhan melalui Roh Kudus yang menyertai perjalanan hidup menuju Surga – Rumah Bapa yang baka.

Setiap orang percaya dalam iman dan pengaharapan yang hidup adalah saksi Kristus yang rindu untuk meletakkan dasar hidup dan tanggungjawab tugas pelayanan pada keseriusan, kerendahan hati, kepatuhan dan kerelaan serta kesetiaan. Beritakanlah Dia yang telah diangkat ke surga, yang akan datang kembali bagi orang-orang yang dikasihiNya. Turutlah memberitakanNya mulai dari siri sendiri dengan sikap dan perbuatan, perkataan dan pikiran yang dijalankan sesuai dengan kehendakNya. Serta jadilah saluran berkat bagi orang lain dengan memberitakan kabar sukacita bagi semua. Amin

Pdt  Deci Kinata  br Sembiring

GBKP Rg  BalikPapan

Minggu 17 Mei 2020 ; 1 Kronika 17 : 16-27

Invocatio      : Tetapi jika engkau beroa, masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah  kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu (Matius  6:6)

Bacaan         : Lukas 18:1-8

Khotbah       : 1 Kronika 17:16-27

Thema          : Doa dan Bersyukur pada Tuhan Allah.

                      Ertoto Ngataken Bujur man Dibata

1.    Pendahuluan

Minggu ini adalah Minggu Rogate, yakni: BERDOA.

Berdoa adalah merupakan salah satu hal yang tidak boleh tidak dilakukan oleh setiap orang percaya, Tuhan Yesus pun wajib Berdoa, maka Dia juga mengajarkan bagi kita yang percaya padaNya BERDOA.

Berdoa adalah pekerjaan, namun tidak lah seberat pekerjaan yang lain, sebab berdoa itu tidak butuh tenaga, tak butuh kalori, namun butuh kemauan yang tergetrak dari hati orang percaya. Sebab doa itu ungkapan yang dari hati  mendalam yang di ungkapkan pada Tuhan yang telah menyelamatkan kita dari dosa. Matius 6:6.

Dan Yesus terus mengungkapkan pada orang percaya, “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan” Lukas 22:40, ternyata doa juga menghadangi kita agar tidak jatuh kedalam pencobaan. Doa ini sungguh banyak kali manfaatnya, maka dari itu kita tetap hidup dalam doa, berdoa pada Tuhan untuk diri sendiri dan orang lain.

2.    Urian Nats

Dalam teks kita, dapat kita lihat, adalah bahagian dari doa Daud, dia mengucapkan doanya kepada Allah, dan ini adalah merupakan perasaan syukurnya, maka lewat doanya pada Allah. Setelah Daud mendengar apa yang diperintahkan Tuhan lewat Nabi Natan, katakanlah kepada Hambamu Daud, maka bukan dia yang membangun bait Allah namun keturunannya (17:11-12).

Setelah ia mendengarkan perkataan Nabi tersebut maka masuklah Daud kedalam rumahNya. Daud memulai aktifitasnya dengan doa dan syukur pada Tuhan.

a)  Daud memulai dari pengenalan dirinya, Daud mengungkapkan pada Allah : siapakah aku ini ya Allah dan siapakah keluargaku. Ternyata Daud menyadari bahwa apa yang dia lakukan dan apa yang dia peroleh dirasakannya adalah oleh karena kebaikan dan kebesaran Allah yang tiada taranya, dan ia mengakui takan kuat doanya, maka Allah akan berbuat lebih besar lagi bagi keluarganya (keturunannya) dan …….. dengan janji Allah lewat Nabi Natan Allah akan lagi berbuat bagi keluarga Daud lagi, tentunya lewat raja Salomo (ay 16-18).

b)  Daud mengimani janji Allah yang luar biasa, sebab ia yakin dan percaya apa yang dijanjikan Allah itu ya dan amin semua jadi kenyataan. Dalam doa Daud: Engkau telah melakukan perkara yang besar, dan juga menjanjikan perkara-perkara besar. Daud mengakui bahwa tiada didunia ini lebih besar dan lebih hebat dari Allah, sebab Allah lah yang memanggil dia dari padang dan tempat pengembalaan domba-domba. Secara manusia mustahilah hal itu terjadi bagi Daud, namun bagi Tuhan tiada yang mustahil. Tuhan Ajaib dan Heran, bagi Dia segalanya akan terjadi. Ternyata pilihan Allah tidaklah salah, dimana Israel bangsa budak yang menjadi pilihanNya, Daud seorang gembala diangkat menjadi raja Israel. Tentunya ini ada oleh karna perbuatan Allah bagi umatNya. (22-25)

c)  Kemuliaan hanya bagi Allah. Dalam doa dan syukur Daud yang terakhir dia mengagungkan Tuhan Allah: Engkaulah Allah dan telah menjanjikan perkara yang baik kepada hambamu. Disini Daud menyadari bahwa janji Allah itu Mulia dan Hebat, maka dia menyadari bahwa dia dan keluarganya yang bekerja  semua untuk Allah, namun Daud sadar tidaklah ada sama sekali kalau tidak campur tangan Tuhan itu. Dan Allah ia percayai itu jugalah yang akan memberkati Daud dan keturunannya. Dan juga Daud dan keturunannya tidak akan meninggalkan Allah dan harapannya juga Allah tidak meninggalkan dia dan keluarganya.

Dan kita lihat juga bagaimana seorang janda yang tidak jemu-jemunya meminta dengan sungguh dan tidak jemu-jemu, dan walaupun hakim itu tidak takut akan Tuhan namun ia kabulkan permohonan wanita itu, katanya “baiklah  aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang” (Luk 18:5). Inilah dikatakan permintaan tak jemu-jemu, dan demikianlah kita meminta pada Allah dengan sungguh-sungguh dan hati yang bersih maka ia akan mengabulkan doa kita.

3.    Pointer

a.  Berdoalah dengan khusuk, dan mintalah pada Bapa apa yang dibutuhkan. (invocation)

b.  Sebelum kita meminta maka harus terlebih dahulu mengenal diri kita, agar kita menyadari, pengenalan diri dan  mengimani, Allah sebagai Tuhan dan pada Tuhanlah segalanya tujuan

c.   Doa dan Bersyukur adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

Pdt Andaris Brahmana

Ketua Klasis Jakarta-Kalimantan

Minggu tgl 24 Mei 2020 : Matius 20 : 29 - 34

Invocatio      : Dengarkanlah, Tuhan, Perkara yang benar, perhatikanlah seruanku ,  berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu (Mazmur 17:1)

Bacaan         :  Mazmur 22:7-14

Khotbah       : Matius  20:29-34

Thema:berserulah pada tuhan [erlebuh man tuhan]

  1. Pendahuluan

Pada tanggal 21 Mei 2020 tepat pada hari Kamis kita melaksanakan ibadah dalam rangka kenaikan Tuhan Yesus kesurga, Dia meniggalkan murid muridNya bersama orang-orang yang sudah percaya pada Dia. Dan sebelum Ia naik. Ia berpesan : Dan ketahuilah,  Aku menyertai kamu senan tiasa sampai akhir Zaman (Mat 28:20b). Dan Ia berkata kamu akan menerima kuasa kalau Roh kudus turun keatas kamu, dan kamu akan menjadi saksi ku di Yerusalem dan di selurh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi ( Kisah Para Rasul  1 : 8).

Dengan perkataan ini Dia meninggalkan murid muridNya, dan orang percaya punya jaminan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab, juga menjalani hidup sembari percaya semua janjinya. Ia dan amin sejak awal hingga akhir zaman orang percaya saat itu menantikan apa yang di janjikan  oleh Yesus.

Jikalau Aku tidak pergi penghibur tidak akan datang kepada mu dialah Roh Kudus, Roh Kudus akan di arahkan dalam penatian itu orang percaya dan murid tidak boleh diam namun harus terus berbuat

  1. Uraian nats

Teks khotbah kita hari ini hampir sama dengan teks khotbah Minggu tanggal 1 Maret 2020,  dimana Matius menceritakan tentang penyembuhan 2 orang buta, dengan Thema juga sama,  namun ada beberapa perbedaan cara Yesus menyembuhkan mereka,  objeknya ialah dua orang buta melihat.

Hampir  80 % - 90% karya Yesus dalam pelayananya menolong orang yang punya masalah missalnya : Menyembuhkan orang sakit,  memberi makan yang lapar, menolong orang yang gundah gulana, dan membangkitkan orang yang sudah mati.

Walaupun tujuan nya datang untuk menyelamatkan dunia ini dari keberdosaan namun dia mengajarkan dua sekaligus menyelamatkan rohani juga menyelamatkan jasmani. Memang jasmani dan rohani itu tidak dapat dipisahkan, itu maka  sering kita dengar “ Sehat Jasmani dan juga Rohani.”

Setelah mendengar melakukan pelayan di Jeriko, maka ia pun keluar kalau kita lihat di Lukas 19:1-10, di Jeriko ada seorang pemuda pemungut cukai zakaeus bertobat dan mengikut yesus maka berbondong- bondonglah orang mengikuti Dia.

Kalau kita amati orang-orang yang berbondong-bondong ada sekelompok :

    1. ada kelompok yang ingin mendapatkan  muzijat, penyembuhan dari Yesus
    2. ada kelompok yang hanya mencari-cari kelemahan dan kesalahan Yesus
    3. ada orang ikut-ikutan saja tanpa ada tujuan apa-apa
    4. ada sungguh oercaya pada Yesus sang Juruslamat dunia.

Menurut kita kelompok yang mayoritas dan minoritas dari a hingga d. Saudara orang berbondong-bondong namun dua orang buta hanya duduk di pinggir jalan, mungkin mereka menantikan belas kasihan orang lewat, sebungkus makanan atau uang recehan. Tidak dijelaskan darimana dia tahu bahwa yang lewat itu Yesus. Sebab mereka buta, tidak dapat melihat apa yang terjadi. Namun matai man tidak dapat di tutupi oleh apapun, mata jasmani tertutup namun mata rohani terbuka melihat Yesus sang Mesias itu lewat, lalu ia berseru: “TUHAN ANAK DAUD KASIHANILAH KAMI”. Ternyata orang buta ini merasa sehati sepikir, maka mereka berseru dengan kata kami bukan aku atau dia. Hal ini mengingatkan kita maka hidup ini harus berarti bagi orang lain, janganlah mementingkan diri sendiri, kami berarti aku dank au, aku dan orang lain, sebab hidup ini berguna bagi Tuhan, orang lain dan diri sendiri. Saudara bagi orang Jahudi orang buta itu adalah hukuman dari Tuhan, maka mereka tidak ada manfaatnya berseru. Itulah dunia, mengorbankan orang yang sudah korban oleh kebutaan, sudah jatuh ditimpa tangga. Orang banyak itu bukannya menolong dengan uang recehan malahan menyuruh diam. Tetapi disinilah kita dapat bedakan orang beriman dengan orang duniawi, justru semakin dilarang mereka berdua semakin keras berseru: hal ini kali kedua “TUHAN ANAK DAUD KASIHANILAH KAMI”.

Walaupun orang banyak menegor,tetapi Yesus berbeda, Dia berhenti dan memanggil mereka, kontradiksi dengan orang yang meneegur, tapi Yesus memanggil. Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu? Suatu pertanyaan Yesus yang sesungguhnya dikehendaki orang buta: TUHAN, SUPAYA MATA KAMI DAPAT MELIHAT. Mereka jawab apa yang mereka kehendaki, sebab memang mereka hanya butuh melihat. Dan luar biasa harapan mereka mendapatkan respon dari Yesus: tergeraklah hatiYesus oleh belas kasihan, beda bukan : Yesus berbelaskasihan orang banyak menegur dan mengusirnya. Hati-hati jangan-jangan kita juga terkadang eperti orang banyak, tidak simpati dan empati terhadap persoalan orang lain, hanya mementingkan diri dan kelompok, beda Yesus Dia meninggalkan orang yang berbondong-bondong lalu mendekati si buta tadi, yang punya masalah, dan Yesus ingin berbuat terhadap apa yang diingini si buta harapkan. Yesus menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikut Dia. Yesus berbuat yang mereka harapkan, dan itu jadi kenyataan, kita juga harus menjadi agen penyelesai masalah ( menyelesaikan masalah tanpa masalah).

 

  1. Penutup/renungan

dalam rangka melanjutkan pesan Tuhan pada murid-muridNya, maka kita harus terus menerus melakanakan tugas panggilan sebagai orang percaya. Dan kita tetap harus berseru pada Dia yang memilih dan mengutus kita, sebab sebagai pelayan tidak sedikit harus menghadapi tekanan, penderitaan maka seprti pemasmur: dengarlah, Tuhan seruan yang kusampaikan, kasihinilah aku (bacaan kita, maz 27). Dimana pemasmur berharap agar Tuhan tidak menyembunyikan wajahNya, sebab ia percaya kaish Allah itu jauh lebih dari kasih ayah ibunya, maka tetap lah berseru dan berseru dalam segala perkara yang di perhadapkan bagi kita anak-anak Tuhan (invocation). Berseru dan berserulah, walaupun terkadang tidak sedikit menghambat dan menegur seperti orang buta tadi, dia tidak peduli terus memohon belas kasihan p-ada Yesus, ia percaya pada Yesus ada jalan keluar, pada Yesus tidak ada yang sukar.

  1. Pointer
    1. Mari berbondong bonding mengikut Yesus, dengan iman percaya, jangan ikut-ikutan, angan ingin muzijatNya saja dan jangan hanya untuk mencari kesalahan orang lain
    2. Berserulah pada Yesus, dan ungkapkanlah pergumulanmu padaNya
    3. Jangan menjadi ganjalan dan hambatan bagi orang yang berseru pada Yesus, tapi jadilah pintu bagi orang untuk mengikut Yesus
    4. Mari kita persiapkan Hari pencurahan roh kudus bagi kita dan GerejaNya

Salam

Pdt Andarias  Brahmana

Ketua Klasis Jakarta Kalimantan

081317054961

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate