Minggu 12 April 2020 ; Matius 28 : 1 - 10
Invocatio : Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! Mazmur 116:16 .
Bacaan : Yohanes 11 : 25 - 27
Khotbah : MATIUS 28:1-10
Thema : "Jangan Takut" ( Ola mbiar )
Andar Ismail dalam Bukunya “Selamat Paskah” menuliskan bahwa Gereja Gereja Ortodok, mempunyai kebiasaan dengan mengucapkan Salam khas Paskah : “Kristus Tuhan, Kristus sudah Bangkit” lalu orang yang menerima salam itu menjawab;”Benar Ia sudah bangkit”. Bukankah Salam ini mengandung inti yang paling pokok dari iman kita? , kalau Kristus tidak dibangkitakan, Ia hanyalah pahlawan yang sudah gugur yang hanya tinggal kenangan. Dan sehebat-hebatnya pemikiran dan pengorbanan seorang pahlawan , ia tidak akan bisa memimpin kita masa kini. Padahal yang kita butuhkan adalah Juru selamat dan pemimpin masa kini.
Kristus Tuhan, Kristus sudah Bangkit. Perkataan ini jugalah yang dikatakan oleh malaikat kepada perempuan-perempuan itu:”.......Sabab Ia telah bangkit.(Mat.28:6).
Matius Pasal 28 mencatat 4 Bukti Kebangkitan Kristus yaitu:
1. Kesaksian Malaikat (ay.1-8)
2. Penampakan diriNya sendiri dihadapan para wanita(ay.9-10)
3. Pengakuan para ppenjaga yang adalah musuh-musuhNya(ay.11-15)
4. Penampakan Kristus kepada para murid(ay.16-20)
Bukti pertama dan kedua adalah bagian dari teks Khotbah kita pada Kebaktian Paskah ini, kesaksian malaikan dan penampakan Yesus. Baik Malaikat maupun Yesus memberi “salam”, sapaan atau pesan yang sama; “Jangan takut”. Sapaan yang singkat ini memberikan pengertian yang sangat luas, benar memang datang, mendekati kuburan yang sunyi bisa menimbulkan ketakutan, namun “Jangan takut” mengandung arti janganlah kamu terkejut mendengar berita yang akan kusammpaikan ini, janganlah kamu merasa gentar, karena kebangkitanNya merupakan sebuah penghiburan bagi kamu, Janganlah takut sabab aku tidak akan melukai kamu ataupun mengabarkan kabar buruk. Aku datang bukan untuk menakut-nakuti kamu tapi untuk menghiburkanmu.
Kata “Jangan Takut” yang disampaikan Yesus diikuti dengan kata “Pergi dan katakanlah”. Yesus menyuruh mereka untuk meneruskan kabar itu kepada murid-muridNya, mereka mungkin merasa sukacita berada ditempat itu, ditempat dimana mereka bertemu deengan Kristus yang sudah bangkit, tetapi mereka memikili tugas yang lain yang jauh lebih penting, keluar dari “zona nyaman” , mem”viralkan” sebuah berita yang sungguh akurat. Kristus telah Bangkit. Berita ini harus segera disampaikan kepada murid-muridNya supaya mereka segera terhiburkan, supaya para murid yang hampir tercerai berai dipersatukan kembali.
Peristiwa kebangkitan Yesus diawali dengan niat baik serta ketulusan perempuan-perempuan yang pergi ke kubur Yesus untuk mengurapi / memberi rempah-rempah pada tubuh Yesus (Bdk. Mark 16:1 Luk 24:1). Sebenarnya ini adalah tindakan yang salah! Jika mereka mengingat dan percaya akan kata-kata Yesus yang mengatakan bahwa pada hari ketiga Ia akan bangkit dari antara orang mati (bdk. Mat 16:21 17:23 20:19), dan seharusnya mereka pergi ke kubur itu untuk menyaksikan kebangkitan Yesus atau untuk bertemu dengan Yesus yang hidup, bukannya untuk mengurapi mayat Yesus! Tetapi bagaimanapun juga, tindakan perempuan-perempuan ini masih lebih baik dari pada murid-murid yang sama sekali tidak melakukan apa-apa!
Kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati adalah berita sukacita kepada dunia karena Dia adalah penguasa hidup, seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus “Akulah kebangkitan dan hidup” (Yoh. 11:25). Tuhan Yesus telah memperlihatkan kepada dunia bahwa tidak ada kuasa yang dapat mematikan kuasa Allah terlebih kuasa dosa, Dia telah mematahkan kuasa kegelapan. Kematian adalah upah dari dosa, namun Allah telah mengangkat kita dari kuasa dosa supaya kita mendapatkan kehidupan dari Allah. Kehidupan ada pada Tuhan sehingga kita tidak lagi hidup dalam bayang-bayang maut yang menakutkan karena Tuhan juga akan mengangkat kita dari kematian itu menuju hidup bersama Tuhan.
Saksi-saksi Kristus telah memperlihatkan kuasa dari kebangkitan Tuhan Yesus, yang dahulunya mereka takut dan tidak mengerti semua pengajaran Tuhan Yesus, namun kebangkitan telah mengubah hidup mereka menjadi saksi-saksi yang bersemangat memberitakan Injil Kristus bahkan siap untuk mati martir. Melalui peringatan akan kebangkitan Tuhan Yesus, kita ingatkan dan menyadari bahwa Tuhan itu hidup dan menggenapi semua FirmanNya bahwa tiada yang mustahil di dalam Tuhan.
Kebangkitan Yesus memberi pesan bagi kita untuk dapat melayani dan bersaksi dengan kerendahan hati dihadapan Allah. Kita perlu mengubah hati manusia yang dilanda suasana takut, mencekam, sedih, kecewa menjadi damai sejahteran. Dengan peringatan Kebangkitan Yesus ini, biarlah kita mengalami hidup baru. Hidup baru yang membawa kita kepada pengharapan : bukan saja harapan akan hal-hal yang kita warisi di dalam Kerajaan Allah sesudah mati, tetapi juga harapan akan hal-hal yang kita gumuli kini dan di dunia ini
Kebangkitan Tuhan Yesus adalah motivasi dan dorongan bagi kita untuk semangat dalam menjalani kehidupannya. Berita sukacita yang disaksikan oleh Allah dari kisah Kebangkitan Yesus adalah Tuhan selalu hadir ditengah-tengah kehidupan umatNya membawa sukacita dan pengharapan. Perkataan: “Janganlah takut”; “Salam bagimu”; “Pergi dan katakananlah...” adalah ungkapan Motivasi dari Tuhan bahwa Allah telah bertindak dan berbuat dalam hidup kita, Tuhan memberikan pengharapan Tuhan hadir dalam hidup dan memberikan kita petunjuk akan apa yang harus kita perbuat dalam hidup kita untuk mencapai kemenangan.
Pdt. ISWAN GINTING MANIK
GBKP Pondok Gede
0812-7020-9020.