Khotbah Lukas 4:14-21, Minggu 24 Januari 2016

Invocatio :
Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita.  Ia telah mati dan dikubur,   dan kuburannya masih ada pada kita  sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya (Kisah Para Rasul 2:29-30)

Bacaan:
Nehemia 8:1-10 (Tunggal)

Thema : 
Tuhan Menggenapi JanjiNya

I. Pengantar
Janji merupakan ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat (seperti hendak memberi, menolong, datang, bertemu). Karena itu, janji harus ditepati, dilaksanakan. Berbicara tentang janji adalah hal yang tidak mudah. Karena, banyak orang yang mudah untuk menyatakan janjinya tetapi sulit untuk melakukannya. Ada sebuah ungkapan “janji adalah hutang.” Artinya saat kita mengucapkan janji maka kita dituntut untuk menepati janji yang kita ucapkan itu. Tentu kita ingat saat sidi, kita pernah berjanji menjadi pengikut Yesus yang setia. Kita berjanji menjadi warga dewasa yang ikut bertanggung jawab dalam tumbuh dan berkembangnya jemaat. Ketika kita menikah, kita berjanji untuk setia pada pasangan dalam keadaan suka dan duka. Waktu kita membaptiskan anak, kitapun berjanji untuk menjadi orang tua yang bertanggung jawab dalam mendidik dan meneladankan nilai-nilai iman kepada anak-anak. Janji yang kita ucapkan dengan disaksikan oleh jemaat menjadi janji kita kepada Tuhan. Kita belajar bukan sekedar berani mengucapkan janji itu, tetapi juga mampu melakukan apa yang menjadi janji kita itu.

Khotbah Lukas 2:1-14, Sabtu 25 Desember 2015

Invocatio :
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan
Yesus yang disebut Kristur (Matius 1:16)

Bacaan  :
Yesaya 9:1-6 (Responsoria).

Thema :
Dia Lahir Untuk Kita
 
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, kini tiba saatnya kita kembali melaksanakan ibadah Natal, dimana setiap tanggal 25 di bulan Desember dunia ini ikut bersukaria/memeriahkan bahkan dunia bisnispun bergeliat, toko-toko dan mall ikut dihiasi berbagai-bagai pernak-pernik natal. Baik pohon Natal, lampion, dan lampu-lampu Natal. Juga tidak ketinggalan makanan yang bernuansa Natal, tidak ketinggalan pakaian yang bernuansa Natal (merah dan hijau). Dimana-mana orang merayakan Natal baik di kota maupun di desa, bahkan di pelosok sekalipun juga ikut merayakan Natal. Natal sudah menjadi budaya luar buasa bukan??.. kalau kita amati bagaimana semaraknya suasana Natal itu di laksanakan. Terkadang suasana Natal ini sudah menjadi ajang pameran-pameran untuk memikat orang-orang yang merayakan Natal. Suasana Natal tentunya menyedot dana yang begitu signifikan. Panitia-panitia telah membuat anggaran-anggaran di setiap perayaan dan ibadah Natal itu. Tentunya dana yang paling banyak konsumi dan acara, maka terkadang menghabiskan dana ratusan juta. Juga dikalangan keluarga mengeluarkan dana, juga kantor-kantor bahkan asosiasi-asosiasi dan arisan, bahkan ada diwilayah di RT/RW merayakan Natal.
 

Khotbah Ibrani 10:5-10, Minggu 20 Desember 2015

Invocatio :
Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya /
Arah si enda icidahken Dibata maka IA bujur kap
 (Roma 3 : 25b)

Bacaan/ogen :
Zakaria 2 : 10 - 13 (Antiphonal)
 
Tema :
Yesus Persembahan Yang Sempurna
 
Pendahuluan
Puji Tuhan, kita telah memasuki Minggu Advent IV yang merupakan Minggu Advent terakhir sebelum Natal. Kata Advent berarti coming, arrival. Kedatangan. Minggu-minggu Advent, artinya minggu-minggu menantikan kedatangan Sang Kristus, Sang Mesias. Kedatangan Sang Kristus yang dinantikan bukan hanya dalam kelahiran-Nya tetapi juga dalam kedatangan-Nya kedua kali sebagai Hakim yang Agung.
 

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate