Khotbah Pilipi 1:3-11, Minggu 06 Desember 2015

Invocatio :
“Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah” (Roma 5 : 2).

Bacaan  :
Maleaki 3 : 1-4 (Tunggal)

Khotbah :
Pilipi 1 : 3-11 (Antiponal)

Tema    :
“Menikmati Kasih Karunia Allah” (Ngenanami Lias Ate Dibata)

I. Pendahuluan
Kasih karunia Allah telah disediakan Allah bagi kita tetapi bisa saja kita belum menikmatinya.Seperti hidangan yang telah disajikan di atas meja, tetapi kita belum mengkonsumsinya.Kasih karunia Allah seharusnya memberikan kekuatan untuk bersekutu dan melayani di dalam dunia.

 

Hidup dalam persekutuan dengan Allah sebenarnya dapat dirasakan di dalam jemaat, bersama-sama di dalam kasih karunia Allah.Mungkin hal ini yang masih kurang terbentuk di dalam jemaat-jemaat kita sehingga kita masih kurang merasakan kasih karunia Allah.
Dari pemaparan Paulus akan hubungannya dengan jemaat Filipi memberikan gambaran yang baik akan kasih karunia Allah yang meneguhkan hati Paulus dan jemaat Filipi. Persekutuan atau kebersamaan jemaat dengan para pelayan gereja harus diteguhkan supaya kasih karunia Allah makin dirasakan di tengah-tengah jemaat.Bahwa para pelayan ada untuk jemaatnya dan para jemaat ada untuk mendukung pekerjaan Injil sehingga rancangan kasih karunia Allah dinyatakan.
 
Untuk menikmati TV kita membutuhkan suara dan gambar.Bagaimana jika suaranya terdengar tapi gambarnya tidak kelihatan.Atau gambarnya kelihatan tetapi suaranya tidak terdengar.Televisi dirancang untuk menyampaikan suara maupun gambar.Demikian juga kehidupan jemaat tidak hanya terdengar baik, tapi juga terlihat baik.

II. Pendalaman Nats
Kondisi Paulus dalam rumah tahanan dan menanti hukuman mati seharusnya membuatnya tertekan dan menderita.Tetapi Paulus merasakan sukacita karena mengingat teman-temannya di Filipi. Semua ingatannya tentang jemaat Filipi mendatangkan sukacita karena ia memiliki persekutuan yang erat di dalam Injil Yesus Kristus. Bahwa arti kata persekutuan ialah “bersama-sama memiliki””.Seringkali kata persekutuan bagi kita sangat dangkal pengertiannya, kita menganggap telah bersekutu dengan berkumpul bersama dalam satu tempat.Yang dimaksudkan dengan persekutuan adalah di dalam satu Roh, bersama-sama memiliki bagian dalam kasih karunia Allah.Berpisah tempat tidak menjadi penghalang persekutuan, Paulus berada di Roma, teman-temannya jauh daripadanya di Filipi, tetapi persekutuan rohani mereka nyata dan memuaskan.Jemaat Filipi sungguh-sungguh mendukung Paulus dalam pemberitaan dan penderitaannya.Sama-sama tidak dapat saling melupakan, mereka merasa berbagian dalam kasih karunia Allah.

Dibandingkan dengan bacaan kita, Maleakhi melihat kemerosotan kerohanian di Yerusalem, bahwa orang-orang yang beribadah dan melayani Allah, hatinya jauh dari Allah.Persembahan mereka benar-benar tidak berkenan kepada Allah. Maka Tuhan sendiri akan datang ke dalam Bait-Nya untuk mengejutkan, untuk merombak dan membaharui-Nya. Kristus dengan Injil-Nya memurnikan dan mereformasi gereja, dan oleh Roh-Nya bekerja menumbuhkan dan membersihkan orang-orang pilihan; “Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela” (Ef.5:25-27). Tuhan Yesus sendiri “menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik” (Tit.2:14). Yang dimurnikan menurut Maleaki adalah suku Lewi, yaitu orang-orang yang dikhususkan melayani Allah.Semua orang Kristen sejati adalah anak-anak Lewi, yang diperuntukkan bagi Tuhan, untuk melakukanpelayanan di tempat kudus.
 
Tuhan menyucikan mereka seperti emas dan perak dimurnikan dengan api, menyucikan mereka dalam hati; ia tidak hanya membersihkan bagian luar tetapi mengeluarkan keburukan dari dalam hatinya. Yohanes Pembabtis mengatakan bahwa “Ia (Yesus) akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api” (Mat.3:11). Dia akan membersihkan mereka sehingga membuat mereka orang yang berhargauntuk diri-Nya sendiri. Dampaknya bahwa mereka mempersembahkan kepada Tuhan korban kebenaran, menjadi penyembah yang benar, yangmenyembah Bapa dalam roh dan kebenaran.Kita tidak dapat menyembah Allah kecuali kita dibenarkan dan dikuduskan.Bahwa kita dimurnikan oleh kasih karunia Allah.Mereka akan mempersembahkan korban seperti Tuhan harapkan dan Tuhan menerima persembahan mereka.
 
Allah telah memulai pekerjaan baik kasih karunia-Nya dan Allah sendiri yang akan menyelesaikannya. Keselamatan adalah pekerjaan baik yang dilakukan Allah di dalam diri kita pada waktu kita percaya pada Anak-Nya. Dalam Filipi 2:12-13 kita membaca bahwa Allah melanjutkan pekerjaan-Nya di dalam kita melalui Roh-Nya. Dengan kata lain, keselamatan meliputi tiga macam pekerjaan:
•    Pekerjaan yang dilakukan Allah bagi kita – penebusan;
•    Pekerjaan yang dilakukan Allah di dalam kita – pengudusan;
•    Pekerjaan yang dilakukan Allah melalui kita – pelayanan.
Pekerjaan ini akan terus berlangsung sampai kita bertemu dengan Kristus.
Mengetahui bahwa Allah masih bekerja di dalam kehidupan orang-orang percaya di Filipi, merupakan sumber sukacita bagi Paulus.Paulus mengatakan kepada jemaat Filipi “kamu ada di dalam hatiku” (ay.7), bahwa jemaat dibawa masuk kedalam kasih karunia Allah melalui pelayanan Paulus.Dan Paulus mengasihi jemaat seperti mengasihi dirinya sendiri. Sama seperti Imam besar pada zaman PL memakai penutup badan khusus, yaitu efod, yang menutupi dadanya. Pada efod itu ditaburkan 12 batu permata, masing-masing diukir nama dari keduabelas suku bangsa Israel (Kel. 28:15-29). Ia mewakili seluruh bangsa di hatinya dengan penuh kasih, dan demikian juga Paulus.
 
Paulus berdoa dan mengharapkan yang terbaik terjadi bagi jemaat. Paulus berdoa bagi jemaat Filipi agar dapat mengalami kasih yang melimpah dan kasih yang dapat mengetahui apa yang benar. Paulus juga mendoakan agar mereka memiliki sifat-sifat Kristen yang dewasa yaitu “suci dan tak bercacat”.Ia juga berdoa agar mereka memiliki pelayanan Kristen yang dewasa. Paulus mengharapkan agar jemaat Filipi mengasihi berdasarkan kebenaran dan pengertian.Kebenaran adalah bukti efektif dari pengudusan kita.Buah kebenaran menghasilkan kemuliaan bagi Allah dan membangun gereja-Nya.Buah ini berasal dari Yesus Kristus yaitu kekuatan kasih karunia-Nya, sebab tanpa Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa.

III. Pointer Aplikasi
Persekutuan dalam Kristus memberikan kelegaan, tetapi kita sering kali membangun persekutuan yang menderita.Sebelum kita bersama, masing-masing kesepian, setelah bersama saling menyakiti.Ingatan yang tertanam adalah ingatan yang menyakitkan.Persekutuan kita masih ditandai dengan cacat dan cela.Lalu bagaimana kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali kalau kita belum siap?

Hidup kita adalah pembuktian kasih karunia.Kasih karunia Allah membentuk persekutuan yang indah yang ditandai dengan saling mengasihi.Keaslian kasih terbukti dari daya tahan kasih tersebut.Kalau hanya sebentar dan seketika saja, bukan merupakan kasih yang sejati.Kasih yang sejati memberikan penghiburan dan penguatan serta membaharui kehidupan jemaat.Bagaimana kita menyatakan diri hidup di dalam kasih karunia Allah tanpa kebersamaan. Kehidupan jemaat seharusnya terhubung antara satu dengan yang lain.
 
Yesus sendiri menyatakan tentang kesatuan, bahwa inti kesatuan itu sendiri adalah Yesus Kristus.Yohanes 17:23 “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku”. Kesatuan ini tampak antara Paulus dengan jemaat Filipi, jemaat Filipi dalam hati Paulus dan Paulus juga tetap diingat oleh jemaatnya.Jemaat Filipi dapat menerima kenyataan bahwa Rasul Paulus yang mereka kasihi dipenjara untuk meneguhkan Injil Kristus.Dan jemaat Filipi tidak berhenti bertumbuh dalam Injil.Walaupun Paulus dipenjarakan tetapi Injil tidak terpenjarakan.
 
Kekacauan dalam jemaat bukan rancangan Allah.Iblis sedang membangun kerajaan kebencian di bumi.Seharusnya gereja tidak kalah menghadapi pekerjaan iblis.Pekerjaan kasih karunia Allah seharusnya mengalahkan kebencian, dan tidak ada tempat kebencian bersarang di dalam gereja.Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa-Nya, “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran” (Yoh.17:15,17).
 
Gereja seharusnya terus dimurnikan dengan Firman Allah sehingga kemuliaan Allah nyata di dalam gereja-Nya.Gereja yang berpusat pada persekutuan dalam Yesus Kristus memberitakan kasih karunia Allah yang berhasil membentuk jemaat yang mempermuliakan Allah. Tuhan Yesus memberikan kepastian bahwa “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” (Yoh.15:5).Kita mempersembahkan buah-buah rohani yang menyegarkan. Hendaknya Tuhan berkenan akan persekutuan kita.Amin.
 
Pdt.Sura Purba Saputra, M.Th
GBKP Majelis Jemaat Bandung Timur
 

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate