Khotbah Lukas 2:1-14, Sabtu 25 Desember 2015
Invocatio :
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan
Yesus yang disebut Kristur (Matius 1:16)
Yesus yang disebut Kristur (Matius 1:16)
Bacaan :
Yesaya 9:1-6 (Responsoria).
Thema :
Dia Lahir Untuk Kita
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, kini tiba saatnya kita kembali melaksanakan ibadah Natal, dimana setiap tanggal 25 di bulan Desember dunia ini ikut bersukaria/memeriahkan bahkan dunia bisnispun bergeliat, toko-toko dan mall ikut dihiasi berbagai-bagai pernak-pernik natal. Baik pohon Natal, lampion, dan lampu-lampu Natal. Juga tidak ketinggalan makanan yang bernuansa Natal, tidak ketinggalan pakaian yang bernuansa Natal (merah dan hijau). Dimana-mana orang merayakan Natal baik di kota maupun di desa, bahkan di pelosok sekalipun juga ikut merayakan Natal. Natal sudah menjadi budaya luar buasa bukan??.. kalau kita amati bagaimana semaraknya suasana Natal itu di laksanakan. Terkadang suasana Natal ini sudah menjadi ajang pameran-pameran untuk memikat orang-orang yang merayakan Natal. Suasana Natal tentunya menyedot dana yang begitu signifikan. Panitia-panitia telah membuat anggaran-anggaran di setiap perayaan dan ibadah Natal itu. Tentunya dana yang paling banyak konsumi dan acara, maka terkadang menghabiskan dana ratusan juta. Juga dikalangan keluarga mengeluarkan dana, juga kantor-kantor bahkan asosiasi-asosiasi dan arisan, bahkan ada diwilayah di RT/RW merayakan Natal.
Saudara inilah momen Natal yang dirayakan umat manusia, dan di setiap tahunnya ada peningkatan , dana dan pernak-pernik.
Mari kita telusuri peristiwa yang merupakan awal peristiwa Natal dimana kelahiran Yesus (yang merupakan Hari Natal itu).
Kelahiran Yesus itu diawali dengan pemberitaan/nubuatan para Nabi, diantaranya Nabi Yesaya dimana ia menjelaskan tentang kelahiran Raja Damai itu. Dimana kelahiran Raja Damai itu untuk menerangi negeri yang kelam, dan menimbulkan sorak-soari dan sukacita, mematahkan kuk yang menekan tongkat si penindas. Dan Yesasya terus mengumandangkan pada umatNya : seorang anak telah lahir untuk kita, lambung pemerintahan ada diatas bahunya. Hal inilah nubat tentang kelahiran Yesus (Mesias), walaupun hal ini masih ratusan tahun kemudian.
Mari kita telusuri peristiwa yang merupakan awal peristiwa Natal dimana kelahiran Yesus (yang merupakan Hari Natal itu).
Kelahiran Yesus itu diawali dengan pemberitaan/nubuatan para Nabi, diantaranya Nabi Yesaya dimana ia menjelaskan tentang kelahiran Raja Damai itu. Dimana kelahiran Raja Damai itu untuk menerangi negeri yang kelam, dan menimbulkan sorak-soari dan sukacita, mematahkan kuk yang menekan tongkat si penindas. Dan Yesasya terus mengumandangkan pada umatNya : seorang anak telah lahir untuk kita, lambung pemerintahan ada diatas bahunya. Hal inilah nubat tentang kelahiran Yesus (Mesias), walaupun hal ini masih ratusan tahun kemudian.
Kelahiran Mesias itu kini mengingatkan kita sebagai umat Kristiani, bagaimana kita menyikapinya lewat peristiwa yang dimana saat itu Yusuf dan Maria disaat usia kandungan sudah saatnya tiba akan melahirkan, namun harus memenuhi perintah Kaisar Agustus untuk mendaftarkan kewarganegaraannya. Yusuf dan Maria berangkat ke Betlehem sebagai kota asal nenek moyangnya Daud. Harus melaksanakan tugas itu sebagai warga Negara yang baik. Dan disaat itulah Maria melahirkan sang Putra Kudus itu (Yesus) dan kelahiranNya beda dengan kelahiran bayi-bayi yang lain. Sebab Ia di lahirkan di kandang dan dibaringkan di palungan. Kalau kita bayangkan masa tega banget Allah membuat seperti itu, tega banget manusia (orang Betlehem) membiarkan sang Mesias itu dilahirkan di kandang. Tetapi dibalik itu ada hal-hal yang dirancang oleh Allah, sebab kandang tempat yang kotor dan bau, tetapi kehadiran Mesias itu adalah untuk orang yang papa, orang yang duka dan tertindas oleh tongkat, dan dikandang itu siapa saja boleh hadir baik dikalangan atas maupun bawah. Ternyata benar, bahwa yang pertama hadir ditempat kelahiran itu diperintahkan Malaikat ialah para gembala.
Saudara, kenapa harus gembala yang pertama sekali diberitakan Allah tentang sudah lahirnya Mesias itu? Dapat saya pahami :
- Gembala itu pekerja yang tulus dan setia
- Gembala itu sanggup menghadapi segala cuaca (panas dan dingin)
- Gembala itu tidak banyak tuntutan
- Gembala itu tidak mengharapkan tanda jasa/penghargaan
- Pekerjaannya/karyanya dibutuhkan semua orang
Lewat 5 hal ini mengigatkan bagi umat Kristen yang merayakan Natal. Kita juga adalah harus sebagai gambaran Gembala yang disuruh malaikat untuk melakukan kehendakNya, jangan perayaan Natal saja kita laksanakan namun tidak ada actionnya.
Kita yang telah merayakan Natal, harus juga sebagai Pekerja yang setia untuk melaksanakan amanat Natal itu. Apa yang kita terima di saat Natal itu harus beritakan bagi orang lain. Orang percaya yang selalu merayakan Natal harus sanggup menghadapi segala tantangan, tidak pernah mengeluh terhadap hal-hal yang terjadi, sebab dia tahu perintah Allah itu selalu mendapatkan penyertaan.
Sebagai orang percaya sebagaimana gembala, tidak pernah banyak menuntut, dia hanya berharap apa yang di beri tuan sebagai pemilik ternak yang ia gembalakan. Demikian juga kita sebagai umat Kristen yang dipakai oleh Yesus, janganlah banyak menuntut, namun banyaklah berbuat. Jangan kau Tanya apa yang diberikan Gereja padaku, tetapi tanyalah dirimu apa yang akan kau berikan bagi Gerejaku. Sebagai orang Kristen, tidak perlu mendapatkan penghargaan dari orang lain, berbuatlah seperti apa yang diperintahkan Tuhan walaupun tidak pernah diberi penghargaan/tanda jasa, sebab Tuhan Yesus akan menghargai semua pekerjaanmu. Dan perlu kita ingat bahwa karya Gembala lewat ternak itu dibutuhkan semua orang misalnya : susu, daging dan pakaian dari bulu domba, tas, dompet, tali pinggang dari kulit.
Pernahkah terbayang oleh kita jikalau tidak ada gembala? Pasti dunia ribut. Sebab karya Gembala itu dibutuhkan semua orang, kaya, miskin, kalangan atas bawah, presiden sendiri butuh karya Gembala itu. Demikian juga kita sebagai umat Kristen, karya kita dibutuhkan semua orang, sebab Yesus sudah perintahkan : Beritakanlah bagi semua orang.
Dia lahir untuk kita, itulah Thema ibadah Natal Umum kita di tahun ini. Hal ini menguatkan dan menghibur kita lewat penyertaan dan penyelamatan lewat Dia yang lahir itu, seperti yang di nubuatkan Nabi Yesaya. Besar kuasaNya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan, ia mendasarkan dan mengokohkan (Yes.9:6). Walaupun awalnya kehadiranNya sungguh terhina, namun setelah kehadiran Gembala itu terjadi suatu perobahan, bahwa Dia yang lahir itu adalah besar, dimana para Gembala itu menceritakan semua apa yang ia dengar dari Malaikat itu. Dia lahir ternyata untuk semua lapisan baik kalangan atas maupun bawah, kaya dan miskin, pintar maupun bodoh, bahkan bagi orang-orang tidak memperdulikan, Dia tetap memperdulikanNya. Dia mengatakan kepada Gembala juga bagi kita : jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa, hari ini telah lahir bagimu juruselamat, yaitu Kristus Tuhan (Lukas 2:10-11). Kehadiran Mesias itu untuk kita sebagai juruselamat, dan ia menghibur kita, Ia membuat kesukaan besar bagi kita.
Saudara, marilah kita laksanakan kegiatan ibadah dan perayaan Natal itu dengan sederhana, kita lebih baik banyak berbuat lewat persembahan Natal, berbagi buat sesama yang membutuhkan daripada Natal itu hura-hura.
Pdt. A. Brahmana
081317054961
081317054961