Kenaikan Tuhan Yesus Kesorga : Markus 16 : 14 - 20
(Peringatan Tuhan Yesus Naik ke Surga)
Invocatio : “Dan ketika IA sedang memberkati mereka, IA berpisah dari mereka dan
terangkat ke sorga" (Lukas 24:51)
Ogen : Ibrani 11:1-6
Kotbah : Markus 16:14-20
Tema : “Dia Diangkat Ke Surga, Beritakanlah”
Hidup ini dapat diandaikan sebagai sebuah perjalanan, sebagaimana seseorang hendak berpergian. Jika berencana untuk pergi, maka tempat yang dituju adalah tempat yang baik, menyenangkan dan pasti ada gunanya. Begitu pula pentingnya mempersiapkan berbagai yang diperlukan untuk tiba ke tujuan. Dalam memaknai peringatan Kenaikan Kristus ke surga, setiap orang percaya menjadikan hidup penuh kesiapan dan tujuan. Karena melalui karya Yesus, kebangkitan dan kenaikanNya ke surga menjadi suatu hal yang menetapkan hati dalam iman dan pengharapan.
Yesus membuka jalan dan menjamin setiap orang percaya untuk turut diangkat dan ditinggikanNya. Hal ini harapan yang pasti, bahwa Kristus telah menyediakan tempat di pangkuan Allah Bapa bagi setiap orang yang setia dalam imna dan sungguh mencari Dia dalam hidupnya. Inilah kepastian yang kekal. Hari Kenaikan Yesus ke sorga merupakan peristiwa penting yang tiap tahunnya diperingati dan dirayakan oleh seluruh umat Kristiani. Peristiwa ini penting karena bagian dari sejarah keselamatan melalui Yesus Kristus. Kenaikan Yesus ke sorga merupakan puncak dari pada pengangkatan Kristus dalam kemuliaan Allah. Dia diangkat, ditinggikan dan dimuliakan oleh Allah dengan duduk disebelah kanan Allah (Markus 16:19). Maka demikianlah kita sebagai orang yang percaya kepadaNya telah diangkat statusya menjadi pewaris kerajaan Allah. Sehingga hendaknya orang-orang percaya menunjukkan citra diri warga kerajaan Allah, dengan menjadikan diri sebagai saksi Kristus di dunia ini dengan memberitakan Kabar Sukacita.
Markus 16:14–20 :
1. Yesus mencela murid-murid (ayat 14)
Kematian Yesus di kayu salib, mengakibatkan timbul ketakutan dan keragu-raguan murid-murid menjalani kehidupan selanjutnya. Sebelumnya bersama Yesus para murid merasakan suatu kepastian namun sangat berbeda pada awal Yesus meninggalkan mereka dalam kematianNya. Karena itu, setelah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diriNya kepada murid-muridNya. Ketika sedang makan, ke sebelas murid tersebut didatangi oleh Yesus, sambil mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka. Karena mereka tidak percaya kepada kesaksian orang-orang yang telah melihat Yesus sesudah kebangkitanNya.
2. Yesus menampakkan diriNya untuk meneguhkan iman percaya murid-muridNya, agar mereka tidak tersesat dalam ketidakpercayaab. Peristiwa kebangkitan Yesus memang tidak mudah dan tidak mampu jika dipahami secara akal pikiran manusia. Tapi harus dibantu dengan iman percaya kepada Yesus sebagai penuntun memahami dan menghayatinya. Semua murid-murid Yesus telah melihat Yesus (bandingkan ucapan Yesus kepada Tomas dalam Yohanes 20:29) “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”.
3. Pergilah keseluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk (ayat 15–16)
Pada saat Yesus berjumpa kembali, maka tidak hanya menetapkan hati para murid, namun juga memberikan tugas untuk memberitakan Injil. Tugas ini menjadi tugas semua murid Yesus, juga tugas semua orang percaya hingga saat ini dan masa yang akan datang. Memberitakan Injil bermodalkan kemampuan dan kekuatan yang datang dari Tuhan. Tugas ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang penakut, yang ragu-ragu atau bimbang. Tapi haruslah dilakukan oleh orang yang teguh dalam iman. Dengan kuat kuasa dari Tuhan Yesus, setiap orang Kristen menjadi saksi-saksi Kristus yang militan, siapapun dia, apapun profesinya, kapanpun selalu siap sedia. Seorang Kristen sejati tidak menghalangi diri untuk tetap menunjukkan citra Allah dalam dirinya.
4. Menerima Kuasa dari Tuhan Yesus (ayat 17–20)
Menjadi murid Yesus yang menyaksikan tentang karya Kristus akan menerima kuasa dariNya. Yesus berjanji akan menyertai perjalanan kehidupan setiap orang beriman dalam melakukan tugasnya (bdk. Matius 28 : 20b ” Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”). Kuasa penyertaan Yesus nampak dalam tanda-tanda zaman yang nyata dalam kehidupan orang percaya. Melalui orang percaya nyata mujizat-mujizat Tuhan Yesus pada zaman ini, pengusiran setan-setan, penyembuhan penyakit-penyakit khususnya penyakit sosial di masyarakat masa kini seperti, kekerasan (termasuk kekerasan rumah tangga), judi, kemalasan, kebodohan, narkoba, prostitusi, korupsi dan lain sebagainya). Dalam tanda kuasaNya, kita diberikan kekuatan untuk tetap bersaksi bagiNya dimulai dari diri sendiri. Dengan pertolongan Tuhan dimampukan untuk meninggalkan kehidupan yang tidak berkenan dihadapanNya. Doa adalah dasar kekuatan dalam melakukan pelayanan pemberitaan tentang Kristus juga dalam menaklukkan segala tantangan dan pergumulan yang dihadapi.
IBRANI 11:1-6
Sebagai saksi Kristus, kita tidaklah hanya berdiam diri, melihat dan meratapi kenaikanNya, tapi pergi untuk memberitakan injil sampai kepada ahir Zaman. Kita turut menjadi saksi selama menanti dan menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya, dengan kuasa Tuhan tetap setia bertekun dan sehati dalam doa. Mengalami makna kenaikan Yesus ke surga adalah dengan menjadi saksi yang berlandaskan iman percaya dan pengharapan bahwa janjiNya, ya dan amin. Iman menjadi dasar kuat dalam penantian akan harapan kemulianNya yang disaksikan dan menjadi bagian kita. Bahwa apa yang telah disaksikan kepada nenek moyang kita, telah dan akan terus disaksikan dalam ketekunan hingga harinya Tuhan datang. Iman menjadi pedoman untuk hidup berkenan bagiNya dan setia menyaksikan kebenaranNya.
Yesus naik ke surga dan akan kembali agar semua orang percaya kepadaNya juga akan bersama dengan Dia dalam kemuliaan untuk selama-lamanya. Kesanalah tujuan hidup kita. Tempat itu adalah kehidupan yang diharapkan karena memberi sukacita selama-lamanya (kehidupan kekal). Karena itu, kehidupan dan teladan Yesus menjadi bagian kehidupan kita juga. Seumpama lampu mercusuar bagi kapal dimalam kelam di samudera luas. Bagaikan batu karang tempat berpijak dikala hidup bagaikan perahu yang dibanting oleh amuk amarah samudera luas namun tetap tenang dan beroleh selamat. Jadilah kita sebagai saksi yang tangguh, yang tidak hanya menanti pasrah, tapi berbuat memberitakan kabar keselamatan dari pada Allah bagi dunia ini. Untuk itu kita membutuhkan kekuatan/kuasa, dan hendaknya kita senantiasa bertekun dan sehati dalam doa. Kita akan menerima Kuasa Tuhan.
Dalam masa menanti kedatanganNya kita harus bekerja, bersaksi tentang Injil Kerajaan Allah itu melalui kata dan perbuatan. Kerinduan kita akan Kerajaan Surga harus nampak dalam sikap hidup sehari-hari kita, apapun pekerjaan/profesi kita. Dalam bekerja dan bersaksi, pengenalan akan Yesus semakin sempurna dan sukacita akan bertambah-tambah. Tak lupa, persiapan kita menyambut kedatanganNya yang kedua kali itu semakin mantap dalam iman yang sungguh mencari Dia. Karena sesungguhnya Tuhan memberi berkat bagi kita (Bdk invocatio, Luk 24:51)
PENUTUP
Siapapun pasti merindukan surga, sebagai tujuan hidup sesudah kematian. Setiap orang tidak akan mampu meraih Surga itu, tanpa iman dan pengharapan. Mengapa? Karena tempat itu terlalu indah, jauh lebih indah dari kota-kota tujuan wisata yang menarik. Jika melihat kehidupan yang dijalani, tentu sebenarnya kita tidak layak kesana karena dosa-dosa, kebimbangan, keragu-raguan iman percaya.
Kita dapat kesana, hanya karena Yesus yang membawa kita kesana (waktu kedatanganNya yang kedua kali). Karena itu nantikanlah kedatanganNya. Menanti bukan berarti tidak berbuat apa-apa. Menanti dan bersaksi adalah satu kesatuan. Dalam keterbatasan (ketidakmampuan) manusia, Roh Kudus diberikan sebagai penolong dan penghibur. Setiap orang percaya senantiasa menerima Kuasa Tuhan melalui Roh Kudus yang menyertai perjalanan hidup menuju Surga – Rumah Bapa yang baka.
Setiap orang percaya dalam iman dan pengaharapan yang hidup adalah saksi Kristus yang rindu untuk meletakkan dasar hidup dan tanggungjawab tugas pelayanan pada keseriusan, kerendahan hati, kepatuhan dan kerelaan serta kesetiaan. Beritakanlah Dia yang telah diangkat ke surga, yang akan datang kembali bagi orang-orang yang dikasihiNya. Turutlah memberitakanNya mulai dari siri sendiri dengan sikap dan perbuatan, perkataan dan pikiran yang dijalankan sesuai dengan kehendakNya. Serta jadilah saluran berkat bagi orang lain dengan memberitakan kabar sukacita bagi semua. Amin
Pdt Deci Kinata br Sembiring
GBKP Rg BalikPapan