Kebaktian Pekan Doa Wari III Tahun 2021 : Yohanes 1 : 1-9
Invocatio : “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu”. Yesaya 46:4
Khotbah : Yosua 1 :1-9
Tema : Ersikaplah kam (Bersiaplah engkau)
Saudara-saudara yang terkasih,
Mari kita belajar dari kisah Yosua, bagaimana dia dipilih untuk melanjutkan tugas dan tanggung jawab Musa. Siapakah Yosua? Nama Yosua muncul kali pertama di dalam Keluaran 17:8-16, dia adalah seorang jenderal yang memimpin tentara Israel dalam peperangan melawan orang Amalek. Yosua adalah abdi Musa atau asisten Musa (Keluaran 24:13). Yosua bin Nun digambarkan sebagai sosok yang masih muda (Keluaran 33:11). Di dalam Yosua 1, Yosua melihat dirinya sebagai abdi Musa, Musa yang pernah memimpinnya, Musa yang pernah berada di sampingnya. perjalanan melayani mengikut Tuhan. Sekarang di dalam moment yang dihadapi Yosua, Alkitab katakan “Musa, hamba Tuhan itu sudah mati…” (Yosua 1:1-2). Sekarang Yosua harus menghadapi satu krisis kepemimpinan di dalam hidupnya. Yosua harus menghadapi satu fakta realita, Musa yang pernah berada bersama dia melayani dan menemani Musa dalam menjalankan tugasnya, Musa yang mendampingi dia, sekarang Musa, hamba Tuhan itu sudah mati. Dan tanggng jawab dan tugas-tugas akan diteruskan kepada Yosua. kItra-kira bagaimana keadaan Yosua saat itu?
1) "Yosua adalah seorang Kecil yang berada di bawah kesuksesan Orang Besar". Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang.
2) "Orang Kecil yang diberi kepercayaan dan tanggung jawab luar biasa besar"
Seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.
3) "Orang Kecil yang diberikan Janji yang luar biasa akan kemenangan: masuk ke Tanah Perjanjian"
Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. (Ayat 4-6)
Siapakah orang Het itu? Ulangan 7:1
"Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, Israel tak pernah 'sekelas' dengan mereka.
Bagaimana sikap dan jawaban Josua akan panggilan tugas ini?. Ini sama sekali bukan tugas yang ringan dan mudah. Yosua, mungkin hari itu merasa bahwa Tuhan memang sudah memberikan tanggungjawab yang sangat besar dalam mempercayai dirinya untuk melanjutkan "kesuksesan Orang Besar" seperti Musa dan membawa Israel menuju penggenapan janji Tuhan menuju Kanaan. Ini tugas berat dan mengerikan Ada rasa takut pasti di sana, rasa tawar dan kecut hati, merasa diri bukan siapa-siapa ... ketika mendengar kepercayaan yang begitu besar disematkan dalam pundaknya.
Itulah sebabnya, dalam ayat kelanjutannya hingga ayat 9 dalam bahan pembacaan Alkitab kita hari ini, apa yang sedang dilakukan oleh Tuhan terhadap Yosua? Tuhan tidak menghendaki pikiran negative, penakut, hati pengecut dalam diri Yosua.
Ada tujuh cara Tuhan menghilangkan pikiran negatif yang mungkin muncul dalam diri Yosua hari itu:
1. Kuatkanlah dan teguhkanlah hati/ Be strong and courageous (3x diulangi kalimat ini ayat 6,7 dan 9). Kuatkanlah (be strong : This is about your ability, your capability. God needs Joshua to have a strong will, a strong body and a strong mind, our potentials that God gave us. Be courages: Menjadi berani bagi Joshua adalah bahwa dia harus memiliki keberanian; dia harus bisa mengambil inisiatif. Menjadi berani berarti tidak peduli seberapa ganasnya musuh, Anda sepenuhnya fokus pada fakta bahwa Anda akan mengalahkan mereka dan Anda disibukkan dengan pikiran itu dan tidak ada yang lain. Seruan untuk keberanian adalah untuk memiliki rasa superioritas terhadap lawan. Joshua akan mendekati situasi perang dengan mengatakan: orang-orang ini murah untuk kita tangani terlepas dari pengaruh, amunisi, pengalaman, dan jumlah mereka.
2. Bertindaklah hati-hati.
3. Jangan menyimpang ke kanan atau kiri.
4. Perkatakanlah Firman Tuhan.
5. Renungkan Firman Tuhan siang dan malam.
6. Jangan kecut dan tawar hati.
7. Aku, Tuhan akan menyertaimu selamanya.
Saudara-saudara yang terkasih,
Bagaimana keadaan saudara- saudara saat ini? Apakah sedang dalam sukacita dan keberanian besar ataukah sedang mengalami tawar hati, kita sama seperti Yosua yang mungkin memiliki ketakutan, kecut dan tawar hati bahkan sakit di hati ini, mengalami kegagalan dan kekalahan, keterpurukan, menghadapi dan membawa beban berat, keletihan bukan fisik dan pikiran, dibayangi maut, sakit penyakit dan sebagainya.
Pikiran negatif sering muncul, semangat yang patah. Namun Tuhan saat ini juga berbicara kepada kita seperti berbicara kepada Yosua yaitu agar kita tetap Bersiap sedia dalam menjalankan tugas-tugas kehidupan kita (dalam keluarga, masyarakat, pekerjaan sehari-hari, maupun aktivitas lainnya). Tuhan akan menolong kita senantiasa
Dalam pekan doa ke 3 ini kita di ingatkan agar berani melangkah pasti Bersama Tuhan dengan mengingat dan melakukan hal dibawah ini:
menguatkan dan meneguhkan hati, Jangan kecut dan tawar hati, bertindak hati-hati, Jangan menyimpang ke kanan dan ke kiri, Perkatakan firman Tuhan, renungkan Firman Tuhan siang dan malam, Tuhan Allah akan menyertai seperti janjiNYa dalam Yesaya 46:4 “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu”. Sampai masa tua Tuhan akan tetap setia menyertai kita dan bahkan menggendong bahkan Tuhan sudah melakukannya bagi kita. Dia mau menanggung dan memikul beban kita. Melalui penebusan dan kematian TUHAN YESUS di kayu salib demi dosa-dosa kita. Untuk itu bersiap sedialah kita didalam hidup dalam menanggung segala kesulitan, menemui banyak masalah perlu hati yang berani, kita harus berpegang teguh pada iman. Tuhan bisa membebaskan kita jika belum membebaskan kita ada alasan Tuhan untuk menahan pembebabsannya dan Dia akan selalu memberi kekuatan serta menyertai kita selamanya, Apapun yang kita jalani mari kita selalu siap sedia berjalan dengan iman dan melibatkan Tuhan dalam setiap lini kehidupan kita. Tuhan memberkati kita selalu. Amin
Pdt. Rosliana Br Sinulingga, M.Si
GBKP Runggun Bumi Anggrek