Pekan Keluarga Wari I tahun 2020 ; Filipi 4 : 10-13

Tema Umum    : Keluarga Yang Teguh Karena Kuasa Kristus.


Invocatio           : Masmur 118:14
Bacaan               : Masmur 16:1-11
Khotbah             : Filipi 4:10-13
Tema                 : Keluarga Yang Teguh Karena Kuasa Kristus/ Jabu Sipaguh Erkiteken

                           Kuasa Kristus.

Pendahuluan.
kita mengucap syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan dan kesempatan bagi kita untuk melakukan pekan kebaktian keluarga GBKP tahun 2020 melalui pekan keluarga ini kitakembali diingatkan tentang tujuan dan tanggung jawab keluarga Kristen di tengah-tengah dunia.

Di dalam menjalani kehidupan keluarga, kita sering menjumpai berbagai situasi dan peristiwa baik situasi sukacita dan dukacita ketika sukacita itu datang... kita sungguh bersyukur dan bergembira,  tetapi ketika masalah pergumulan dan dukacita menghampiri...bagaimana sikap kita selaku keluarga Kristen, tentu saja harus sesuai dengan tema pekan keluarga tahun 2020 ini kita harus "tetap Teguh karena kuasa Kristus".

saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus ada beberapa hal yang menjadi penekanan di dalam tema dan bacaan renungan kita hari yang pertama yaitu:

1. Keluarga adalah rancangan Allah kepada manusia.

Di dalam Alkitab jelas dinyatakan bahwa Allah berinisiatif menciptakan laki-laki dan perempuan menjadi suami dan istri yang hidup di tengah-tengah keluarga tujuan Allah merancangkan perkawinan dan keluarga agar manusia mendapatkan sukacita dan damai sejahtera serta dapat melakukan perintah Tuhan untuk mengelola dunia ciptaannya, oleh karenanya kita harus bersyukur atas rancangan Allah akan keluarga dan kita harus tetap mengingat bahwa tujuan dari rancangan Allah itu adalah untuk memampukan manusia dan keluarga melakukan misi di tengah-tengah dunia ini sebagai mitra Allah.

2. Kristus sebagai dasar keluarga Kristen.

Keluarga Kristen artinya adalah keluarga yang beriman kepada Allah di dalam Yesus Kristus Kristus menjadi kepala di tengah-tengah keluarga,  beriman kepada Kristus artinya menjadikan firman Tuhan jadi dasar di dalam menjalani kehidupan sekaligus menjadi gambar Kristus yang hidup yang kelihatan melalui pikiran perkataan dan perbuatan. Di dalam menghadapi tantangan kehidupan baik sukacita dan dukacita (bdk Matius 7 : 24-27 Lukas 6 :47-49). Jika firman Tuhan dijadikan sebagai dasar keluarga,  keluarga itu akan tetap Teguh dan tidak mudah untuk diombang-ambingkan situasi. Ciri-ciri keluarga Kristus:

- Istri tunduk kepada suami, Suami mengasihi istri,  Anak-anak menghormati orang tua dan orang tua menjadi teladan bagi anak-anak (bdk Efesus 5 : 21).

- Kehidupan keluarga harmonis, ada ibadah di tengah keluarga dan mengikuti kegiatan peribadatan di gereja, setia menjaga dan melakukan janji perkawinan, saling mengasihi saling mengampuni,  lemah lembut dan panjang sabar. (bdk. Galatia 5 : 22), mau bersimpati dan berempati terhadap orang yang sedang mengalami kesulitan.

3. Keluarga menjadi saksi Kristus di tengah-tengah kehidupan.

Di dalam renungan kita Rasul Paulus mengucap syukur dan memuji tindakan yang dilakukan oleh Jemaat di filipi atas dukungan doa dan moral serta material yang telah diberikan kepada Paulus di dalam melakukan tugas penginjilan. Tentu saja ini dapat dilakukan Jemaat karena firman Tuhan telah tumbuh dan berbuah di tengah keluarga orang Kristen di filipi sehingga keluarga dan cuma menjadi saksi melalui perbuatan mereka di tengah-tengah keluarga dan di tengah-tengah persekutuan, oleh karenanya keluarga yang menjadi saksi Kristus dapat dinyatakan. Sesuai dengan renungan kita pada pekan kebaktian keluarga tahun 2020 ini, kehidupan keluarga Kristen harus menjadi kesaksian walau sedang mengalami penderitaan bahkan kesusahan ini dapat kita lakukan karena kuasa yang telah dianugerahkan Kristus bagi kita.

Refleksi
Kita mengucap syukur atas rancangan Tuhan yang luar biasa bagi kita atas terbentuknya keluarga di dunia ini mari kita jaga dan pelihara keluarga kita agar tetap sesuai dengan rancangan Tuhan,  jadikanlah Kristus jadi kepala ditengah-tengah keluarga kita,  firman Tuhan menjadi dasar di tengah-tengah keluarga kita ada kalimat yang bijaksana mengatakan:  "kebahagiaan itu bukan datang secara tiba-tiba tetapi melalui pengorbanan dan iman kepada Tuhan". Jikalau hari ini kita merasakan ada kurang keharmonisan di tengah-tengah keluarga tidak ada kata terlambat mari kita memperbaiki diri mari kita memperbaiki keharmonisan keluarga kita, Dan kita mulai dari diri kita sendiri seperti yang dituliskan di dalam Lukas 6 : 31 perbuatlah apa yang ingin diperbuat orang lain bagimu...

Keluarga Kristus harus tetap Teguh di dalam menjalani kehidupan walaupun menghadapi banyak tantangan, tetap kita mengandalkan Tuhan seperti kesaksian Raja Daud dalam miktam nya yang telah merasakan dan membuktikan bahwa kuasa Allah saja yang mampu mendatangkan kedamaian yang sesungguhnya kasih Tuhan tetap setia dari sekarang sampai selama-lamanya amin.

 Pdt  Togu Persadaan Munthe 

Rg  GBKP  Cililitan

Pekan Doa Wari I Tahun 2020 ; I Timotius 2 : 1

Teks             : 1 Timotius 2:1

Thema          : Sehkenlah Pertoton Safaat. (Naikanlah Doa Syafaat)

1.    Pendahuluan

Tahun ini kita telah tiba lagi pada Ibadah 10 hari Berdoa, 3 hari di laksanakan di tengah-tengah keluarga, dan satu Minggu (7 hari) di lakukan di tengah-tengah jemaat/persekutuan. Namun di tahun ini kita harus melalui Live Streaming, sebab pemerintahta lenga mengijinken guna beribadah ku rumah pertotonta. Walaupun demikian tidak mengurangi semangat kita untuk ikut ambil bahagian, tetap semangat walaupun dalam suasana di rumah aja. Thema 10 hari doa kita di tahun ini ialah NAIKANLAH DOA SYAFAAT

2.    Urian Teks

Rasul Paulus menyampaikan surat nya kepada Timotius yang sedang melayani Jemaat kota Efesus, tentunya kita tau bahwa Timotius yang dipercayakan untuk melayani, dia masih usia muda, namun ia di tuakan untuk melakukan tugasnya untuk melayani Jemaat yang kemungkinan usia Jemaat nya sudah tua.

Timotius bukan saja menghadapi Jemaat yang beragam latar belakang berbeda, namun juga menghadapi penguasa dan tokoh-tokoh Agama. Tentunya tidak lah gampang menghadapinya apa lagi menanamkan nilai-nilai ke kristenan bagi mereka. Dalam persoalan ini maka Rasul Paulus menegaskan kepada Timotius dan Jemaat untuk Berdoa. Dan pada renungan kita ini di harapkannya :

·         Naikan Permohonan

·         Doa Syafaat

·         Ucapkan Syukur untuk semua orang

Sebagai orang percaya tentunya kita wajib menaikan Permohonan kepada Allah, sebagai pemberi segala sesuatunya kepada kita manusia. Permohonan adalah merupakan suatu yang wajib kita sampaikan kepada Yesus, sebab kita ini adalah orang yang dikasiiNya, namun walaupun kita dikasihiNya bukan berarti Dia memberikan kepada kita tanpa kita menyampaikan permohonan pada Nya.

Bermohon berarti kita sadar maka segala seuatunya itu harus dimohonkan kepadaNya, sebab kita menyadari kita ini adalah orang-orang yang tidak mampu berbuat apapun, hanya bermohon padaNya. Permohonan adalah kita merasa rendah hati kepada Tuhan Sang Pemilik, secara pribadi, Doa Syafaat adalah permohonan kepadaNya yang dapat di ungkapkan secara Jemaat, dan kebersamaan. Biasanya Syafaat ini harus kita catat, mulai dari diri sendiri, keluarga, Jemaat, penguasa dan kejadian-kejadian yang terjadi di tengah-tengah kehidupan yang sedang berlangsung. Biasanya Syafaat ini di lakukan oleh orang berimaat, saat-saat ada kegiatan secara bersama (ibadah-ibadah) baik di Gereja maupun di tempat-tempat yang diaturkan Beribadah. Sebab orang-orang percaya saat ia bersekutu di sanalah diajak semua umat untuk menaikkan Syafaat kepada Allah yang mengetahui apa yang dibutuhkan oleh umat terhadap kehidupan yang berlangsung. Ucapan syukur merupakan kesukacitaan, yang dirasakan oleh umat Tuhan atas perbuatan Allah bagi kehidupan di setiap hari. Ucapan syukur juga menyatakan bagaimana perbuatan Allah atas kesehatan, berkat, dan penyertaan Tuhan kehidupan kita. Dan ucapan syukur ini juga kita nyatakan bagi setiap orang, sebab kita percaya bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan ini ada juga andil orang lain terhadap kita

3.    Pointer

a)    Dalam situasi Covid-19 ini kita tetap doa dan memohon pada Yesus agar segera terhenti.

b)   Doa bukan saja untuk diri kita namun juga bagi semuanya manusia, semua wajib kita doakan.

c)    Kekuatan doa adalah hal yang luar biasa, kita terus doa.

d)   Berdoalah dengan rendah hati.

e)    Semuanya yang terjadi, hanyalah sejauh Doa.

                                                                          Pdt. Andarias Brahmana

Ketua Klasis

Pekan Doa Wari VII : Yohanes 17 : 20-26

Invocatio      : “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu” (Yeremia 29:7).

Renungen     : Yohanes 17:20-26

Tema            : Berdoa syafaat untuk semua (Ertoto Sapaat Guna Kerinana)

·       Aktor membaca naskah skenario dengan teliti, berulang-ulang, sangat serius. Sampai benar-benar menjiwai, seolah-olah dialah sosok asli orang yang diperankannya. Dia melarutkan dirinya kepada orang yang diperankannya. Semua ini demi karier, demi popularitas atau ketenaran dan demi uang. Sedangkan kita hidup untuk Kristus, mengikut jejak Kristus dan semuanya untuk kemuliaan Tuhan. Kita membaca naskah firman Tuhan, mempelajari Yesus Kristus dan melakukan seperti Kristus lakukan. Dalam hal berdoa juga kita pelajari dari Kristus.

·       Sebagai apakah kita memperlakukan doa? Jangan-jangan kita berdoa untuk memberitahukan keinginan kita kepada Tuhan sehingga segala keinginan kita terjadi. Apakah Yesus berdoa kepada Bapa-Nya supaya semua permintaan-Nya dipenuhi sehingga Ia tinggal diam? Justru setelah Yesus berdoa, Ia bekerja keras melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Yesus memaknai doa sebagai awal untuk melakukan pekerjaan.

·       Kristus sudah lebih dulu mendoakan kesatuan orang percaya. Suatu kesatuan rohani yang melampaui pemikiran kita. Kesatuan yang dibuka dan diarahkan Yesus yaitu orang-orang percaya dalam Perjanjian Lama yang mengharapkan kedatangan-Nya, orang Kristen mula-mula dan orang Kristen yang akan percaya. Hanya Yesus yang mampu menyatukan semuanya.

·       Doa Tuhan Yesus menembus ruang dan waktu. Oprasional doa Tuhan Yesus tidak terbatas bagi orang-orang pada zaman-Nya, menjangkau jauh ke depan. Orang-orang percaya kepada Yesus oleh pemberitaan mereka sudah di doakan Tuhan Yesus. Berarti sebelum mereka percaya, sebelum murid-murid berangkat memberitakan.

·       Tujuan Tuhan Yesus membawa semua orang percaya menjadi satu, bersatu di dalam kasih Tuhan yang sempurna. Dan Tuhan Yesus yang mengajarkan arti kasih yang sejati, kasih yang mengorbankan diri bagi sahabat-sahabat-Nya. Agar mereka benar-benar memahami dan merasakan kasih yang sejati, sehingga mereka bisa menghidupinya.

·       Apa yang Kristus doakan menjadi doa kita. Kita diharapkan untuk mendoakan dengan yakin bahwa kesatuan ini pasti terjadi. Karena Kristus mengerjakan apa yang Ia doakan. Sekarang kita juga mengerjakan yang kita doakan. Kalau kita berdoa supaya kami menjadi satu maka kita juga mengupayakan kesatuan itu. Kalau kita berdoa untuk kesejahteraan kota tempat kita tinggal maka kita pun mengupayakan kesejahteraan kota tersebut. Doa membawa kita kepada aksi yang nyata.

·       Apa yang menjadi dasar kesatuan Kristen yang benar? Pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus dan kemuliaan-Nya (ay. 2-5). Ia telah memberikan kemuliaan-Nya kepada kita. Di dalam diri semua orang percaya yang benar ada kemuliaan Allah. Keharmonisan Kristen tidak berdasarkan pada hal-hal lahiriah atau kedagingan, tetapi pada hal-hal batiniah dan kekal dari Roh Kudus yang tinggal di dalam manusia batiniah kita. Ketika kita bertumbuh di dalam Tuhan, kemuliaan di dalam kita mulai bertumbuh dan menyatakan diri melalui perkataan dan perbuatan kita. Pengkhotbah Puritan, Thomas Brooks, menulis: “Perselisihan dan perpecahan bukanlah kekristenan. Karena bila serigala menyakiti anak-anak domba, hal itu tidaklah mengherankan, tetapi bila anak-anak domba itu saling menyakiti, ini menunjukkan kondisi yang tidak wajar dan mengerikan”.

·       Salah satu hal yang paling mengesankan bagi dunia adalah cara orang Kristen saling mengasihi dan hidup bersama dalam keharmonisan. Kesaksian seperti itu dikehendaki Tuhan, “Supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku” (17:21). Jika mereka melihat kasih dan kesatuan, mereka akan percaya bahwa Allah adalah kasih. Jika mereka melihat kebencian dan perpecahan, mereka akan menolak berita Injil. Sebab seharusnya kebenaran tidak ber-kontradiksi, kebenaran menyatu dengan kebenaran. Beberapa orang Kristen lebih mirip jaksa penuntut dan hakim daripada sebagai saksi yang setia, dan ini hanya akan semakin menjauhkan orang-orang berdosa dari Juruselamat. Yesus menegaskan bahwa kebenaran dan kasih harus berjalan seiring (lihat Ef. 4:15). Kita telah mendengar perkataan bahwa kebenaran tanpa kasih itu kejam, tetapi kasih tanpa kebenaran itu munafik. Pikiran bertumbuh dengan menerima kebenaran, tetapi hati bertumbuh dengan memberi di dalam kasih. Pengetahuan tanpa kasih dapat membawa kepada kesombongan (1 Kor. 8:1), dan kasih tanpa pengetahuan dapat membawa kepada keputusan yang salah. Filipi 1:9-11 “Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah”.

·       Perlu juga kita pahami dalam doa kesatuan yang dikehendaki Kristus, bukan sekedar masalah bersatu, kalau kita bersatu dalam kepalsuan, kebohongan, kelicikan maka kita menuju celaka, maka kesatuan itu tidak ada artinya. Tuhan Yesus tidak pernah mau berkompromi dan menjalin persatuan dengan “kemunafikan dan kepalsuan”. Yesus menghendaki agar kita bersatu dalam kebenaran Firman Tuhan. Maka yang dimaksudkan bersatu di dalam iman kepada Yesus dan bersatu dalam kasih yang sejati.

·       Prioritas-prioritas rohani yang ada di dalam hati Juruselamat: kemuliaan Allah; kekudusan umat Allah; kesatuan gereja; pelayanan pemberitaan Injil kepada dunia yang terhilang. Adalah bijaksana kalau kita saat ini juga berpokus pada prioritas-prioritas yang sama. Maka yang perlu kita doakan dan upayakan seperti dikatakan Paulus dalam Efesus 4:13 “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus”. Kesatuan itu menjadi nyata jika iman dan pengetahuan berpusat pada Yesus Kristus. Kesatuan gereja terwujud jika semua anggota gereja bertumbuh dalam kedewasaan dan kepenuhan Kristus. Amin.

Pdt. Sura Purba Saputra, M.Th

GBKP Harapan Indah

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate