khotbah Ulangan 26:1-11, Minggu 14 Februari 2016
Invocatio :
Dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah ia
kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang (Kisah Para Rasul 17:25)
kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang (Kisah Para Rasul 17:25)
Bacaan :
Roma 10:8b-13
Thema :
Thema :
Kubawa persembahan yang terbaik bagi Tuhan
I. Pendahuluan
Ada satu keluarga mendapat kabar baik bahwa sapi mereka melahirkan anak kembar. Maka bapak petani mengatakan pada istrinya : “mama..mama.. lihat sapi kita melahirkan anak kembar! Kita akan mempersembahkan satu untuk Tuhan”. Maka jawab istrinya : “ok, baiklah”.
Keesokan harinya, ketika bapak petani melihat ke kandang sapi, dia menemukan bahwa salah satu anak sapi yang baru lahir itu mati. Sang bapak petani memanggil istrinya : “mama..mama.. anak sapi yang mau kita persembahkan bagi Tuhan sudah mati!”. Istrinya datang dan menjawab :”papa, kok kamu bisa bilang bahwa anak sapi yang mau kita persembahkan bagi Tuhan sudah mati, padahal kita belum menentukan anak sapi yang mana yang akan kita persembahkan?”
“iya si ma, kita memang belum menentukan anak sapi mana yang akan kita persembahkan. Tapi, waktu ku lihat ada satu anak sapi yang mati, ya itulah kutetapkan bahwa yang mati adalah persembahan untuk Tuhan”, jawab pak petani.
“iya si ma, kita memang belum menentukan anak sapi mana yang akan kita persembahkan. Tapi, waktu ku lihat ada satu anak sapi yang mati, ya itulah kutetapkan bahwa yang mati adalah persembahan untuk Tuhan”, jawab pak petani.
Khotbah II Korintus 3:12-18, Minggu 07 Februari 2016, PASSION I
Invocatio :
Tuhan hidup ! Trpujilah gunung batuku, dan mulialah Allah
Penyelamatku (Mas.18:46)
Penyelamatku (Mas.18:46)
Bacaan :
Keluaran 34 : 29 – 35 (Tunggal)
Thema :
“Cerminkan/ Pancarkan Kemuliaan Tuhan”
Pembincarken Kemulian Dibata
Pembincarken Kemulian Dibata
Jemat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus
Minggu ini adalah Minggu Passion I, yang mengingatkan kita tentang kesengsaraan dan penderitaan Tuhan Yesus Kristus untuk menebus kesalahan dan dosa-dosa manusia. Sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungNya, kesengsaraan kitalah yang dipikulNya. Dia tertikam oleh karena pemberontakan yang kita lakukan, Dia diremukkan oleh kejahatan kita. Ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, tapi untuk menyelamatkannya oleh Dia (Yoh.3:16-17). Penderitaan dan pengorbanan Yesus Kristus bagi dunia ini adalah perwujudan kemulian Allah. Sepanjang kehidupan dan pelayanan Yesus di dunia ini walau pun melalui kesengsaraan dan penderitaan sampai kepada kematian, Dia tetap mencerminkan atau memancarkan kemuliaan Allah. Demikian juga tetunya bagi setiap orang percaya tetap setia dan taat dalam iman kepada Yesus Kristus dari setiap situasi yang kita hadapi kini, dan terus berjuang untuk mencerminkan kemuliaan Allah.
Khotbah Jeremia 1:4-10, Minggu 31 Januari 2016 SEXAGESIMA
Invocatio :
Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku
dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya/Tapi Dibata, i bas lias ateNa enggo milih aku ope denga aku tubuh pe, janah idiloNa aku (Gal. 1:15)
(Catatan: Invocatio berbeda isi dan ayatnya, tertulis ayat 13 seharusnya ayat 15)
dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya/Tapi Dibata, i bas lias ateNa enggo milih aku ope denga aku tubuh pe, janah idiloNa aku (Gal. 1:15)
(Catatan: Invocatio berbeda isi dan ayatnya, tertulis ayat 13 seharusnya ayat 15)
Bacaan :
I Korintus 13:1-13 (Tunggal)
Tema :
Lakukan Dan Sampaikan Perintah Allah/Dalanken Ras Peseh
Perentah Dibata
Perentah Dibata
1. Yeremia dipanggil Allah menjadi nabi bagi kerajaan selatan (Kerajaan Yehuda). Ia melayani 40 tahun terakhir di Yehuda, termasuk hari-hari terakhir sebelum Yehuda Yerusalem dihancurkan dan umat Israel dibawa ke Babel (627-586 SM). Ia melayani sepanajng pemerintahan Yosia, Yoahas, Yoyakim dan Zedekia. Sepanjang masa itu umat Israel memberontak kepada Allah dan mengandalkan persekutuan politik untuk memperoleh kebebasan dari musuh-musuhnya.