Suplemen PJJ tanggal 06-12 Maret 2016, Ogen Galatia 2:1-10
Thema :
Ersada Arih Guna Muat Si Mehuli
1. Bhineka Tunggal Ika eme semboyan si lit ibas negararanta, se ncidahken erti aminna pe pelain-lain tapi tetap ersada. Enda teridah ibas suku, bahasa, agama bage pe situasi kegeluhen si erbage-bage si lit ibas negaranta tapi kerina irakut ibas sada ingan si nigelari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Bage pe ibas tengah-tengah gerejanta, aminna la kal bagi Indonesia enda erbage-bagena, tapi pe ibas gereja pe lit nge kinierbagen. Lanai kalak Karo ngenca si jadi anggota, enggo me lit erbage-bage suku bahkan bangsa si jadi warga GBKP. Adi man banta si tading I Kota, maka lanai bo kita reh ibas sada kuta kemulihen nari tapi enggo kita pulung ibas erbage-bage kuta asalta. Kerina enda dungna irakut ka ibas sada ingan eme GBKP, gerejanta.
Khotbah Yesaya 43:16-21, Minggu 13 Maret 2016-Passion VI (JUDIKA)
Introitus :
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu
berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. (Yoh.15:8).
berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. (Yoh.15:8).
Pembacaan :
Yohanes 12:1-8 (Tunggal)
Tema :
Dipilih untuk memuliakan Tuhan.
Pendahuluan
1. Dalam Minggu gerejawi, hari ini Minggu Passion VI (Bahasa Latin Passio = sengsara). Seperti simbol Salib yang menjadi simbol sentral orang Kristen. Punya makna ganda, lambang penderitaan sekali gus lambang kemuliaan. Tiada salib, tiada mahkota. Karya keselamatan melalui salib Yesus. Peristiwa penyaliban merupakan hukuman untuk seseorang yang dianggap melakukan kesalahan yang sangat berat. Jika Yesus mengalami sengsara, bukan karena menerima hukuman atas kesalahannya, melainkan menanggung kesalahan kita agar kita mengalami keselamatan. Seharusnyalah saat kita memandang salib, mengingatkan kita betapa besar pengorbanan Yesus untuk menyelamatkan kita dan sekali gus mengingatkan kita untuk merespons Karya Agung Yesus dengan menjadi orang Kristen yang bertanggungjawab untuk memuliakan Tuhan.
1. Dalam Minggu gerejawi, hari ini Minggu Passion VI (Bahasa Latin Passio = sengsara). Seperti simbol Salib yang menjadi simbol sentral orang Kristen. Punya makna ganda, lambang penderitaan sekali gus lambang kemuliaan. Tiada salib, tiada mahkota. Karya keselamatan melalui salib Yesus. Peristiwa penyaliban merupakan hukuman untuk seseorang yang dianggap melakukan kesalahan yang sangat berat. Jika Yesus mengalami sengsara, bukan karena menerima hukuman atas kesalahannya, melainkan menanggung kesalahan kita agar kita mengalami keselamatan. Seharusnyalah saat kita memandang salib, mengingatkan kita betapa besar pengorbanan Yesus untuk menyelamatkan kita dan sekali gus mengingatkan kita untuk merespons Karya Agung Yesus dengan menjadi orang Kristen yang bertanggungjawab untuk memuliakan Tuhan.
Khotbah 2 Korintus 5:16-21, Minggu 06 Maret 2016
Bacaan :
Yosua 5:9-12
Tema :
Hidup Dalam Tuhan Sebagai Ciptaan Baru
I. Pendahuluan.
Hidupku bukannya aku lagi, tapi Yesus dalamku. Yesus hidup, Yesus hidup dalamku. Inilah sebagian lirik dari nyanyian pujian yang sedari KAKR sudah kita nyanyikan dan kita dengar. Lagu ini merupakan pernya bahwa setiap orang yang hidup dalam Yesus sebenarnya hidupnya telah menjadi milik Kristus. Kristuslah yang mengarahkan dan menguasai hati dan pikirannya. Hal inilah yang disebut hidup menjadi ciptaan baru.
Hidupku bukannya aku lagi, tapi Yesus dalamku. Yesus hidup, Yesus hidup dalamku. Inilah sebagian lirik dari nyanyian pujian yang sedari KAKR sudah kita nyanyikan dan kita dengar. Lagu ini merupakan pernya bahwa setiap orang yang hidup dalam Yesus sebenarnya hidupnya telah menjadi milik Kristus. Kristuslah yang mengarahkan dan menguasai hati dan pikirannya. Hal inilah yang disebut hidup menjadi ciptaan baru.
II. Pendalaman Nats
Latarbelakang nats
Nats ini adalah surat yang di tulis Rasul Paulus ketika berada di Makedoni dan dikirim kepada jemaat Korintus. Surat ini ditulis dilatarbelakangi oleh adanya jemaat yang meragukan kerasulan dari Paulus. Untuk itu Paulus ingin menjelaskan bahwa dia adalah seorang pelayan yang sungguh-sungguh telah diperdamaikan dan diubahkan Tuhan. Paulus menjelaskan kasih Kristus telah menguasai dirinya yang akhirnya menjadikannya ciptaan baru di dalam Kristus. Pembaharuan hidup Paulus itu menjadikannya sebagai pelayanan yang membawa pembaharuan kehidupan yang baru bagi orang lain.