Khotbah Jeremia 1:4-10, Minggu 31 Januari 2016 SEXAGESIMA

Invocatio    :
Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku
dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya/Tapi Dibata, i bas lias ateNa enggo milih aku ope denga aku tubuh pe, janah idiloNa aku (Gal. 1:15)
(Catatan: Invocatio berbeda isi dan ayatnya, tertulis ayat 13 seharusnya ayat 15)
 
Bacaan    :
I Korintus 13:1-13 (Tunggal)
 
Tema    :
Lakukan Dan Sampaikan Perintah Allah/Dalanken Ras Peseh
Perentah Dibata
 
1. Yeremia dipanggil Allah menjadi nabi bagi kerajaan selatan (Kerajaan Yehuda). Ia melayani 40 tahun terakhir di Yehuda, termasuk hari-hari terakhir sebelum Yehuda Yerusalem dihancurkan  dan umat Israel dibawa ke Babel (627-586 SM). Ia melayani sepanajng pemerintahan Yosia, Yoahas, Yoyakim  dan Zedekia. Sepanjang masa itu umat Israel memberontak kepada Allah  dan mengandalkan persekutuan politik untuk memperoleh kebebasan dari musuh-musuhnya.  

2. Yeremia mendesak bangsa itu agar bertobat  dari dosa mereka dan memperingatkan mereka akan menderita terkena hukuman Allah karena menolak Allah dan hukum-hukum-Nyaa.  Karena berita yang disampaikan Yeremia  oleh karena pengabdian-Nya kepada Allah, Yeremia banyak mengalami pertentangan dan penderitaan.

3. Tidak mudah menyampaikan kritikan kepada  pembesar-pembesar, pemimpin-pemimpin dan kepada orang tua-orang tua.  Apa lagi diperhadapkan dengan kebudayaan Yahudi, menganggap anak yang masih muda  itu tidak tahu apa-apa, belum berpengalaman, sehingga pendapatnya tidfak perlu di dengarkan. Mengkritik kehidupan para pemimpin dan pembesar pasti mengundang reaksi yang sangat mengerikan, tetapi itulah yang di hadapi Yeremia.

4. Yeremia dijuluki dengan nabi yang yang berputus asa (bdk.  Yeremia 20:8-10) di satu sisi jika di amemberitakan apa yang di perintahkan Tuhan ancaman yang menghujam dirinya, jika dia tidak memebritakan apa yang di perintahkan Tuhan ada seperti api yang menyala-nyala di dalam hatinya yang terkurung di dalam tulang-tulangnya. Istilah kerennya....maju kena mundur kena  diam apa lagi...lebih berat.

5. Yeremia pasal 1:4-10, justru penguatan kepada Yeremia untuk menjalankan tugas panggilannya bahwa, dari  semula Tuhan telah menetapkan dirinya sebagai nabi, supaya Yeremia tidak takut dan gentas apalagi berputus asa dalam menjalankan tugas panggilannya. Sebelum Yeremia lahir Allah sudah menetapkan bahwa di akan menjadi nabi.

6. Sebagaimana Allah memiliki rencana bagi hidup Yeremia, demikian juga Allah mempunyai bagi setiap orang. Sasaran-Nya adalah agar kita hidup sesuai dengan kehendak-Nya, untuk menggenapi rancangan-Nya dalam diri kita.   Kita juga adalah umat pilihan Tuhan (1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” memberitakan perbuatan Allah yang ajaib  untuk menggenap rencana-Nya, hidup sesuai dengan rencana Allah  kita juga mungkin tidak terlepas dari penderitaan, penolakan  tetapi sebagai umat yang percaya kita harus yakin bahwa suka dan duka dipakai Tuhan untuk mendatangkan kebaikan  karena rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan (bdk. Roma 8:28 dan Yeremia 29:11)

7. Sebagaimana Tuhan berkata kepada Yeremia “Janganlah Takut” , karena waktu dipanggil menjadi nabi Allah dia sangat muda, dia mengalami rasa khawatir  dan gentar  ketika memikirkan harus menyampaikan Firman Tuhan kepada pembesar-pembesar dan tua-tua Yahudi . Allah berjanji  akan menyertai dan memberi kuasa  untuk memenuhi tugas panggilannya tersebut . Demikian juga Tuhan berkata kepada kita :”jangan takut” karena Allah akan senantiasa  berjanji untuk hadir  memberi pertolongan kepada setiap orang yang setia memberitakan kebenaran Tuhan walaupun banyak tntangan namun bertekun dalam iman.

8. Sebagaiman Allah meyakinkan Yeremia  bahwa berita nubuatnanya  akan diilhami Allah, kata-katanya akan merupakan kata-kata Allah  (bdk. Rm.10:8 “Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan” ), sehingga Yeremia tidak pernah kompromi  atau melunakkan Firman Tuhan.  Demikian juga Allah meyakinkan kita bahwa roh Allah yang memberikan kata-kata yang harus kuita ucapkan dalam pemberitaan Firman Tuhan, sehingga kita juga tidak perlu takut mengatakan Firman Tuhan yang sesungguhnya  dan tidak memutar-mutar Firman Tuhan

9. Berita yang harus dibawa oleh Yeremia adalah berita “penghukuman dan pemulihan”  bahwa segala sesuatu yang berbau dosa, kenajisan dan ketidakadilan harus di cabut dan di robohkan , di runtuhkan dan di binasakan.  Berita ini jugalah yang harus kita bawa di zaman ini, ditengah banyaknya orang berpesta dalam dosa.  Angkatan manusia yang tidak kalah buas dengan binatang buas, saling menyikut, membenci dan saling memangsa.  Kita rindu tatanan hidup yang baru, hidup di alam saling mengasihi, itulah pekerjaan kita , itulah berita yang harus kita lakukan dan beritakan.

10. Generasi yang perlu kita kita bangun dan kita tanam adalah generasi yang takut akan Tuhan dan generasi yang penuh pengharapan dan beriman seta hidup di daslam kasih  (I Kor.13:1-13)

11. Lakukan dan Sampaikan/Beritakan  Perintah Tuhan, menjadi tanggung jawab kita setiap orang yang telah dipilih oleh Tuhan, karena hal ini akan membawa kita ke sebuah pengadilan agung (bdk. Yeheskiel  33:1-9)
 
“SUKACITA HIDUP DUNIA DAN AKHIRAT AKAN KITA PEROLEH
KETIKA KITA MENJADI PELAKU DAN PEMBERITA PERINTAH  TUHAN”
Pdt. Saul Ginting
GBKP Rg. Bekasi
 

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate