Jadwal Kegiatan

Ibadah Umum - (08PM - 09PM)
Ibaadah Remaja - (09PM - 10PM)

Khotbah Tgl 13 Janauri 2019 ; Keluaran 33 : 12-19

Invocatio

“Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.” (Masmur 3:4)

Kotbah : Keluaran 33:12-19

Tema

Tuhan Memberikan Kemenangan

Kehidupan adalah pertandingan (gambaran Paulus 1 Korintus 9 dan surat kepada Timotius). Setiap pertandingan ada yang menang dan ada yang kalah. Namun setiap orang pasti akan berusaha mengakhiri pertandingan dengan kemenangan. Kehidupan yang merupakan sebuah pertandingan, mengajarkan kita betapa nikmatnya memperoleh sebuah kemenangan. Kemenangan yang dimaksudkan dalam kehidupan ini, tentu bukanlah sekedar pencapaian kesusksesan, materi, jabatan, kepintaran dsb. Namun kemenangan yang lebih membahagiakan adalah saat dimana di dalam kehidupan saat ini, diberikan kemampuan menjaga iman hingga beroleh kemenangan yang kekal di dalam Tuhan.

Di dalam kehidupan, manusia tidaklah mampu mencapai kemenangan itu, jika hanya mengandalkan hebat dan kuat dirinya. Oleh sebab itu, sebagai anak-anak Tuhan, iman kepada Yesus meneguhkan kita untuk percaya bahwa di dalam Tuhan ada kemenangan. Karena Tuhan memberikan kemenangan bagi manusia.

ISI

Keluaran 33:12-19 Tuhan berfirman kepada Musa, untuk memimpin Israel pergi dari Mesir menuju tanah yang dijanjikan. Allah berjanji bahwa IA akan melindungi bangsa Israel dan memberikan negeri yang dijanjikanNya. Di tengah perjalanan itu, bangsa lain akan dihalauNya. Allah akan membawa Israel ke tanah yang berlimpah susu dan madu. Namun apabila Israel menjadi bangsa yang tegar tengkuk dan terus melakukan dosa, Allah tidak akan berkenan menyertai mereka dalam perjalanan (bdk Kel 33:1-3). Allah tidak menginginkan umatNya melakukan ketidaktaatan. Sehingga secara khusus Allah tidak akan hadir ditengah-tengah umat yang berdosa itu.

Dalam kesempatan Musa berjumpa dengan Allah di kemah pertemuan, Musa berdoa dan berdialog dengan Tuhan, meminta peyertaanNya selama perjalanan di padang gurun. Musa memohon agar kiranya Allah tetap ada bagi umatNya. Allah berjanji tetap turut menyertai perjalanan umatNya (ay 14). Musa menyadari ketidakmampuan bangsa ini, jika berjalan tanpa bimbingan dan penyertaan Tuhan. Karena kehadiran Tuhan bukan sekedar simbol atau tanda saja, melainkan anugerah yang memberi keselamatan. Bagi Musa, lebih baik tidak perlu pergi dari Mesir jika harus menjalani perjalanan menuju Kanaan, tanpa Tuhan (ay 15). Allah memberikan tanda kasih karuniaNya bagi Israel.

Allah berjanji bahwa Ia akan melindungi bangsa Israel dan akan memberikan tanah yang dijanjikan kepada Israel. Namun karena dosa-dosa yang diperbuat Israel, Allah tidak akan hadir secara khusus lagi diantara mereka. Identitas bangsa yang terpilih menjadi kabur. Karena kemah pertemuan dibentangkan diluar perkemahan yang sama dengan bangsa lain pada zaman itu. Sehingga bangsa Israel bersedih (berkabung) atas keputusan Allah bagi mereka. Karena tak akan ada gunanya memperoleh tanah perjanjian tetapi kehilangan makna kehadiran Tuhan? Karena memang itulah yang membedakan Israel dari bangsa lain. Mereka memiliki identitas bangsa yang dipilih dan Allah beserta mereka. Israel adalah bangsa yang berbeda dengan bangsa lain karena kehadiran Allah ditengah-tengahnya. Mana mungkin umat akan bahagia hidup ditanah yang dijanjikanNya, tapi kehilangan makna kehadiran Allah?! Kepada orang yang “mencari Tuhan” mereka boleh masuk ke dalam hadiratNya dan menikmati kehadiran Tuhan yang memberi kemenangan. Oleh sebab itu, keselamatan dan kemenangan yang diraih orang percaya, membuat kehidupan berpusat pada makna kehadiran Tuhan kepada umatNya.

Melalui Yesus, umat Tuhan yang percaya semakin teguh untuk melibatkan Tuhan di dalam kehidupannya. Matius 4:12-17, mengisahkan perjalanan pelayanan Yesus setelah Yohanes pembabtis mendapatkan hukuman mati karena menyatakan kebenaran atas kejahatan dan kesalahan. Yesus menggenapi nubuat Yesaya akan hadirnya Mesias yang membebaskan. Yesus memulai pemberitaan Firman Tuhan agar seluruh manusia percaya dan bertobat. Menyerahkan kehidupan dalam pimpinan Tuhan, sebagai kesiapan hati menantikan Kerajaan Sorga yang sudah dekat. Dalam pimpinan Tuhan maka kehidupan manusia beroleh kemenangan. Tidak hanya dalam kehidupan di dunia, turut pula dalam kehidupan yang kekal. Yesus menunjukkan Jalan Keselamatan dan manusia yang percaya telah menerima Anugerah dariNya.

Aplikasi

Tuhan memberikan kemenangan. Kemenangan bagi manusia di dalam Tuhan membuat setiap yang percaya akan:

1.      Hidup penuh ucapan syukur atas kemenangan yang diberikanNya

            Sehingga umatNya tidak lagi hidup di dalam dosa. Seperti halnya bangsa Israel dalam pimpinan Tuhan, kehidupan mereka pun tidak diperkenankan kembali dalam dosa dan pelanggaran. Sebab, Allah tidak berkenan tinggal menyertai bangsa yang tidak hidup dalam ketaatan. Ucapan syukur atas kemenangan yang Tuhan berikan membuat manusia, mau hidup baru dan tidak menyia-nyiakan kemenangan yang memberi damai sejahtera dan keselamatan. Ucapan syukur berupa pujian, persembahan hidup, menjalankan Firman dengan setia dalam hidup yang selalu berserah pada rancanganNya. Pemenang yang mengucap syukur akan selalu rindu datang dalam hadirat Tuhan.

2.      Memiliki ciri hidup sebagai pemenang yang sesunguhnya

Ciri pemenang adalah siap berjuang. Untuk dapat tetap menerima kemenangan dalam Tuhan, kita mau berjuang bersama denganNya. Bdk Invocatio “Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.” (Masmur 3:4) Tuhan pun turut memberikan gambaran seorang pemenang yang sesungguhnya. Dia memberikan perisai pelindung yang mulia dan mengangkat kepala layaknya seorang pemenang. Oleh sebab itu kita tidak perlu takut mengalahkan hal-hal yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Berjuang mengalahkan ketakutan, keraguan dalam hidup dan memenangkan diri dengan hidup dalam pengendalian diri dalam FirmanNya.

3.      Memberitakan kemenangan

Firman Tuhan memberi keselamatan dan kemenangan membuat kita pun turut memberitakanNya. Yesus pun memberi teladan pemenang yang memberitakan kemenangan agar orang lain pun mendapatkannya di dalam iman kepada Tuhan. Tentunya melalui cara hidup kita mau menyaksikan dan memberitakannya bagi orang lain.

            Sepenggal lirik lagu mengatakan “Jika Allah dipihak kita siapa dapat melawan? kita lebih dari pemenang…”. Kita dipersiapkan Tuhan menjadi pemenang, karena kemenangan bersumber dariNya, diberikan sebagai anugerah bagi setiap orang percaya. Dalam segala perkara, kita beroleh sukacita dan damai sejahtera menjalani kehidupan, karena bukan melalui kehebatan dan kekuatan diri manusia, melainkan dari Yesus. Memberi kemenangan yang sungguh dalam iman kepada kehidupan kekal. 

Pdt.  Deci Kinita br Sembiring

GBKP Balikpapan

 

Khotbah Tgl 06 Januari 2019 ; Mazmur 72 :1-4

Invocatio

Lihatlah, itu HambaKu yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadaNya jiwaKu berkenan; Aku akan menaruh rohKu ke atasNya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa (Mat. 12:18).

Khotbah : Mazmur 72:1-14

Tema

Dibata Ulu Kebujuren (Allah Sumber Kebenaran)

Pendahuluan

Kata “kebenaran” dalam bahasa Ibrani adalah Tsedeq yang berarti keteguhan, sesuatu yang tetap dan kelestarian. Defenisi kebenaran ini menyiratkan substansi yang kekal, sesuatu yang dapat diandalkan. Kata kebenaran juga sering diartikan sebagai sebuah kenyataan atau tidak bersalah, digunakan untuk menyatakan seorang raja yang baik (Yes.32:1). Sementara itu kata “kebenaran dalam bahasa “Yunani”  adalah aletheia yang diartikan secara harafiah berarti tidak ada yang tersembunyi atau tidak menyembunyikan apa-apa, selalu terbuka dan bersedia untuk dilihat oleh semua orang, karena tidak ada yang disamarkan. Bagi Paulus kebenaran itu tidak sekedar perilaku benar dihadapan Allah, tetapi suatu hubungan yang benar dengan Allah. Prakarsanya dari Allah, diterima dalam iman yang terwujud dalam prilaku yang benar (Rm.3:21-26).

Kebanaran Allah adalah objektif dan mutlah, merupaan kebenaran yang tidak tergantung pada perasaan, hasrat dan kepercayaan subjektif. Kebenaran Allah tidak tergantung pada pengalaman atau penafsiran individu atau kelompok manapun. Hal ini berarti kebenaran Allah tidak berubah-ubah, kebenaran Allah adalah benar tanpa pengecualian. Kemutlakan kebenaran Allah adalah pernyataan Yesus yang tidak bisa dikompromikan. “ Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang sampai kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yoh 14:6).

Pendalaman Teks

Invocatio:Matius 12:18

Teks ini berbicara tentang Hamba Allah yang akan muncul, sesuai yang di nubuatkan dalam Yesaya42:1-4. Tidak dapat diragukan bahwa nubuatan itu mengenai Mesias yaitu Yesus Kristus. Pelayanan Yesus yang penuh kemurahan dan tidak provokasi ini, menekankan aspek kebenaran dan aspek rohani dan kerajaanNya. Dia tidak melibatkan diri dalam pidato-pidato didepan umum ataupun penghasutan politik. Dia juga tidak menginjak yang lemah demi mencapai tujuanNya

Yakobus 4:13-17

Nats ini berbicara tentang waktu, tempat dan mendapatkan keuntungan. Dalam membuat perencanaan, faktor-faktor di atas memang sangat diperlukan, seolah-olah manusia dapat mengusahakan sesuatu  tanpa melibatkan Allah yang memberikan hikmat kepadanya untuk memikirkan dan melakukan hal-hal yang terbaik. Hal ini juga dikecam oleh nabi Yeremia ...”terkutuklah orang yag mengandalkan manusia dan hati nya jauh dari Tuhan, diberkati orang yang mengandalkan Tuhan(Bnd Yer. 17:5,7)

            Bagaimana sebaiknya manusia membuat perencanaan Yakobus mengatakan “jika Tuhan menghendaki dan jika kita masih hidup, saya akan melakukan hal ini dan itu”. Hal ini bukan berarti kita pasif,  tidak merencanakan dan mengerjakan  sesuatu. Penekanan Yakobus disini adalah penyerahan total hidup kita pada kehendak Tuhan selama kita masih memiliki kesempatan untuk hidup dengan cara mengisi hidup dengan sesuatu yang dikehendaki Tuhan bukan dengan keinginan kita sendiri.

            Keberhasilan hidup serta kesuksesan sering membuat orang menjadi sombong. Tetapi Yakobus  sudah mengingatkan bahwa semua kemegahan akan membawa manusia menjadi tinggi hati. Mambuat perencanaan yang baik memerlukan kerendahan hati di hadapan Tuhan. Karena kita adalah hambanya yang merencanakan segala sesuatu yang kita kerjakan di dunia ini untuk menyukseskan rencanaNya yang kekal bagi hidup kita. Selanjutnya Yakobus mengingatkan orang yang tahu bagaimana harus berbuat baik, tapi tidak melakukannya ia adalah orang berdosa.

Mazmur 72:1-14

            Mazmur ini melukiskan gambaran raja adil yang dicita-citakan umat Israel. Raja ini dihubungkan dengan raja yang terkenal dengan himatnya dalam sejarah bangsa Israel yaitu Salomo. Sepanjang mazmur ini terdapat gambaran mengenai seorang raja yang ideal, dengan demikian mazmur ini memiliki makna Mesianis. Penggenapan raja seperti dalam mazmur 72 tidak dapat ditemukan diantara umat manusia. Hanya dalam Mesias lah ada karakter raja yang sempurna yaitu benar dan adil.  Dalam tradisi penafsiran  Yahudi maupun Kristen yang menerima nubuat-nubuat dalam kitab Yesaya 11:1-5, juga mazmur 9:5; 11:1; Zakharia 9:8 tentang raja yang benar.

            Raja yang benar bagi pemazmur adalah dan bangsa Israel adalah raja yang mau membela hak orang lain, yang berani menghakimi dan menghukum (ay.2). Selanjutnya doa dan harapan kepada raja yang adil  adalah akan diberi waktu yang panjang untuk menjalankan pemerintahannya (Ay. 5). Dengan demikian berarti kebenaran dan keadilan pun akan tetap terpelihara dalam waktu yang panjang. Seorang peminpin yang memiliki kerinduan bahwa  selama masih ada jabatan, baginya itu merupakan kesempatan untuk berkarya dengan lebih baik lagi.

            Raja yang benar akan di berkati dengan cakupan wilayah pemerintahan yang semakin hari semakin luas (Ay.6-8). Hal ini berarti keadilan dan kebenran semakin merata di Israel. Kejayaan dalam peningkatan kekuasaan  menjadi sebuah kesempatan untuk memperluas pengaruh yang baik. Hal ini menunjukkan kesuksesan peminpin yang sebenarnya atas kebenaran dan keadilan yang dilakukan dalam pemeritahannya.

            Raja yang adil akan dihormati oleh bangsa-bangsa dan raja-raja yang lain (9-11). Kehormatan itu bukan karena kekuatan, kedudukan,luasnya cakupan wilayah kekuasaan, tetapi ini adalah buah dari kebenaran yang ia terapkan pada masa-masa pemerintahannya. Selama pemerintahannya rakyat hidup dengan aman, tentram. Rakyatnya berdoa untuk kesuksesan kepeminpinannya (12-17). Raja yang benar dan adil akan perpengaruh pada rakyat yang dipinpinnya. Karena bukan hanya raja yang benar dan adil itu di berkati oleh Allah, tetapi rakyat yang di pinpinnya juga berkati oleh Allah, hal ini ditunjukkan dengan hasil  tanaman yang melimpah, rakyatnya tidak kekurangan dan hidup penuh dengan damai.

Aplikasi

            Dalam minggu Epiphanias ini Allah menunjukkan diriNya sebagai sumber kebenaran. Dengan demikian Tuhan menghendaki agar kita mengetahui dan menjalankan kebenaran (1 Tim.2:4). Bahkan Allah menjanjikan berkat rohani dan materi untuk mereka yang mencari kebenaran (Mat. 6:33).

            Hidup benar ditengah-tengah dunia yang tidak mengenal kebenaran Allah, bukanlah suatu pekerjaan yang gampang. Kemajuan zaman  dan banyaknya tuntutan hidup cenderung membuat kita tidak selalu mampu melakukan kebenaran Allah. Hidup kita sudah banyak dikelilingi oleh kebenaran-kebenaran dunia yang susah untuk ditolak. Sekarang ini banyak para peminpin yang tidak lagi mampu menjalankan kebenaran dan keadilan. Gaya sesaat, tidak mapan, tidak berakar dan tidak stabil. Terlalu banyak janji-janji dalam kampanye, sehingga sulit merealisasikannya ketika ia meminpin. Oleh karena itu kita mendoa kan para peminpin-peminpin negara kita (Pilkada dan Pilpres) mendatang dimampukan untuk menjalankan kebenaran Allah.

Hilangnya fokus kita kepada kebenaran Allah  karena kita masih memiliki fokus untuk diri sendiri (bnd Yak.4:13-17 ). Kecendrungan hidup yang bersifat hedonistis dan ekonomis sering membuat seseorang tidak dapat menjalankan kebenaran. Mereka mengabaikan kebenaran hakiki untuk melegalkan kebenaran pribadi. Sebagai orang-orang percaya, seharusnya kita melibatkan Allah dalam setiap tahapan rencana kita, serta mampu menerima rancanganNya dengan penuh rasa syukur. Dengan demikian kebenaran Allah senantiasa hidup dalam kita, hidup bukan sekedar untuk kita, ada Kristus hidup dalam kita(Gal. 2:20).

Dunia ini membutuhkan kebenaran, sebagai landasan untuk melakukan kebaikan dan juga kualitas hidup. Sebagai pengikut Kristus kita tidak menciptakan kebenaran sendiri tapi mengakui dan menjalankan kebenaran yang bersumber kepada Allah. Hiduplah dalam kebenaran Allah, sehingga hidup kita memiliki arti bagi Tuhan dan sesama.

 

                                                                                                            GBKP Runggun Bandung Barat

                                                                                                            Pdt.Rena Tetty Ginting

Kebaktian Buka Tahun tgl 1 Januari 2019 ; Amos 9:11-15

Invocatio

Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya, dan perjanjian-Ku teguh bagi dia. Mazmur. 89:29

Khotbah : Amos 9:11-15

Tema

Tuhan Mpesikap Kegeluhen BangsaNa. / Tuhan Memulihkan Kehidupan UmatNya.

Pendahuluan.

Syalom,  selamat Tahun Baru bagi kita sekalian,  hari ini adalah hari pertama di tahun 2019, saat ini kita bersekutu untuk mengucap syukur atas penyertaan Tuhan sehingga kita tiba di tahun yang baru ini dan sebagai umat Allah kita memohon pertolonganNya untuk menjalani hari-hari yg akan datang.

Alkitab mencatat bahwa Allah yg kita sembah adalah Allah yang menciptakan langit,  bumi dan segala isinya, Dia juga berjanji akan selalu memelihara ciptaanNya termasuk umatNya,  Allah tidak akan meninggalkan umatNya,  janjinya tetap berlaku dahulu sekarang dan sampai selamanya.

Kitab Amos,  menggambarkan situasi Bangsa Israel berada dalam krisis hukum, krisis sosial dan berbagai krisis lain yang luar biasa. Nabi Amos bernubuat bahwa Allah tidak tinggal diam,  Allah akan kembali menata kehidupan mereka dengan caraNya.

Tuhan menyatakan bahwa akan terjadi pergantian pemimpin. Hal itu harus dilakukan karena para raja yang memerintah tidak lagi bertindak sebagai pemerintah yang berpegang teguh kepada kebenaran dan keadilan Allah sehingga menyebabkan hancurnya bangsa itu. Nubuat ini menyatakan bahwa Allah telah menolak para pemimpin dan seluruh kroninya, dan digantikan oleh figur baru, yaitu Daud baru. Daud baru ini adalah raja atau mesias yang akan membawa bangsa ini kepada ketenteraman, kesejahteraan, dan kemakmuran seperti pada zaman Daud dahulu kala ; memerintah meliputi bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa akan berdamai satu sama lainnya. Semua bangsa adalah milik Allah.

Suasana kerajaan mesianis itu merupakan kebalikan dari situasi yang sedang dihadapi umat: hasil pertanian rakyat berlipat-ganda; anggur sebagai lambang kemakmuran menjadi bagian setiap orang ; kota-kota yang hancur akan dibangun kembali.  Allah akan menempatkan kembali bangsa Israel di Tanah Perjanjian (ayat 15).

Nubuat ini mendorong bangsa Israel untuk terus menerus melakukan pembaruan di segala bidang kehidupan. Masa mesianis akan terwujud melalui orang-orang yang Allah pilih. Partisipasi umat dalam hal ini sangat ditekankan. Siapakah pemimpin yang dimaksud? Kristus yang mati dan bangkit! Ia adalah harapan dunia sebab Ia sangat dekat dengan Allah, memahami dan menjalankan kehendak Allah seutuhnya.

Refleksi.

1. Perjalanan hidup ini pasti akan mengalami berbagai suka dan duka,  berbagai krisis. Sebagai umat Tuhan,  kita jangan lari atau menghindar dari masalah,  namun kita harus menghadapinya, seberat apapun itu kita pasti mampu karena kita tidak hidup sendiri namun Allah akan memberikan pertolongan.

2. Pemeliharan Allah itu unik dan luar biasa,  terkadang kita sangat sulit memahaminya,  saat kita mengalami pergumulan jangan mudah putus asa, jangan mudah tergoda untuk menuruti ajakan yang menyesatkan,  misalkan : Datang ke pranormal,  dukun,  ahli peramal,  dsb, kita harus tetap berhikmad mungkin hal itu adalah proses pemulihan Allah.

3.  Kita adalah Pemimpin-pemimpin masa kini yang berkewajiban untuk menyatakan kehendak Allah seutuhnya dalam kehidupan sehari-hari. Kita adalah utusan Kristus yang membawa damai sejahtera bagi semua orang, kita juga harus berusaha untuk memulihkan kehidupan orang lain,  sebab Yesus telah melakukan itu bagi kita (bdk bacaan)

Pdt Togu Persadan Munthe

Rg GBKP Cililitan

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate