Jadwal Kegiatan

Ibadah Umum - (08PM - 09PM)
Ibaadah Remaja - (09PM - 10PM)

Khotbah Minggu tgl 11 Agustus 2019 : Keluaran 7 : 8-13

 

Invocatio :  Maka Yesus memanggil keua belas murid-Nya, lalu memberika tenaga dan kuasa kepada  mereka  untuk menguasi setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit . (Lukas 9:1)

Khotbah : Keluaran 7:8-13

Thema :

Menang Dalam Ujian Karena Kuasa Tuhan

Tujuan pekerjaan dan rencana iblis adalah supaya manusia tidak mempermuliakan Allah. Untuk itulah iblis melakukan berbagai cara untuk semua manusia baik secara pribadi, keluarga, jemaat dan masyarakat, meninggalkan Tuhan dalam kehidupannya.  Yang pertama dilakukan iblis membawa manusia hidup dalam dosa agar tidak menerima keselamatan yang sudah dipersiapkan Allah. Yang kedua agar manusia benar-benar merasakan beratnya melalui pertengkaran (konflik tiada henti), kemiskinan, penindasan, sakit-penyakit, rasisme, keserakahan, dan berbagai bentuk kejahatan yang lain. Untuk mengalahkan situasi itu semua, tidak ada jalan lain selain menghidupkan iman yang benar dengan memakai kekuatan Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

Terjadinya mujizat tidak secara otomatis sebagai bukti bahwa Tuhan sedang bekerja. Tongkat para ahli sihir Mesir juga berubah seperti ular, suatu tindakan yang dilaksanakan oleh kuasa setan. Mesir benar-benar kecanduan pada sihir, okultisme, spiritisme, dan ilmu tenung sebagai agama mereka. Akan tetapi, ketika tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka, Allah Israel membuktikan bahwa kuasaNya lebih besar daripada kuasa para dewa Mesir.

Awal pemberian tulah lebih mirip sebuah kontes kekuatan ajaib. Apa yang dilakukan oleh Musa dan Harun ternyata ditiru oleh para tukang sihir Mesir. Ketika Tuhan memberikan sebuah mujizat tentu ada tujuan Tuhan yang terselubung di sana. Pengutusan Musa sebagai “allah” (secara terbatas untuk Harun dan Firaun) dan penunjukan Harun sebagai nabinya (7:1; 4:16) merupakan tugas yang sangat berat bagi kedua hamba Allah ini. Mereka harus menghadapi bangsa Israel yang tegar tengkuk. Bangsa Israel cenderung meminta tanda ajaib sebagai bukti (bnd. 1 Kor. 1:22-23; Mrk. 8:12; Yoh. 2:18; 6:30). Mereka memiliki mentalitas “mujizat” artinya kalau tidak ada mujizat seolah-olah mereka yang diutus oleh Tuhan tersebut tidak benar adanya. Maka pentingnya sebuah mujizat sebagai konfirmasi kebenaran bahwa Tuhanlah yang mengutus Musa dan Harun. Itu tidak berarti bahwa tanpa mujizat maka tidak benar.

Tujuan lain dari mujizat adalah menunjukkan supremasi Allah atas segala sesuatu. Pada waktu Musa dan Harun menghadap Firaun pertama kali dan meminta dia untuk membebaskan bangsa Israel agar mereka dapat beribadah kepada TUHAN, Firaun meresponi hal itu dengan sebuah pertanyaan: “Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya” (5:2). Pertanyaan ini sangat wajar diucapkan Firaun, karena ia sudah mempercayai begitu banyak dewa. Apa keistimewaan TUHAN dibandingkan ilah-ilah yang lain? Firaun lalu meminta sebuah tanda kepada Musa dan Harun (ay. 9-10). Tidak puas dengan suatu tanda, kekerasan hari Firaun menyebabkan 10 tulah ajaib terjadi. Semua itu terjadi untuk menunjukkan siapakah TUHAN itu. Berulang kali TUHAN sendiri menyatakan kepada bangsa Israel dan Mesir bahwa Dialah Allah (6:2, 6, 7, 8, 29; 7:5, 17; 8:22; 9:14, 29; 10:2; 14:4, 18).

Kita perlu mengetahui bahwa semua tanda ajaib yang dilakukan Allah merupakan serangan terhadap Firaun dan dewa-dewa bangsa Mesir. Ada beberapa petunjuk untuk hal ini. Ucapan ilahi “Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir” (7:5) muncul beberapa kali dalam konteks yang beragam, tetapi ucapan ini memiliki pesan yang khusus di telinga Firaun. Menurut catatan sejarah Mesir ada beberapa Firaun yang mengambil sebutan untuk dirinya dengan nama-nama yang berhubungan dengan lengan atau tangan. Pengacungan tangan TUHAN menunjukkan bahwa tidak ada satu Firaun pun yang lengan/tangannya cukup kuat untuk melawan TUHAN. Mujizat tongkat menjadi ular (ay. 8-10) juga menyimpan pesan khusus, karena ular merupakan salah satu simbol kekuasaan dan kepercayaan Firaun.

Banyak orang Kristen tergila-gila dengan mujizat. Antusiasme yang berlebihan ini dapat menjerumuskan mereka pada beragam konsep yang sesat tentang mujizat. Alkitab secara jelas sudah memperingatkan bahwa guru palsu, nabi palsu, dan mesias palsu juga mampu mengadakan tanda ajaib dengan maksud untuk menyesatkan sebanyak mungkin orang (Mat. 24:24; Mrk. 13:22; 2 Tes.2:9-10; Why. 13:13-14).

Iblis bukan hanya mampu mengadakan tanda ajaib, tetapi ia juga berusaha meniru mujizat yang asli. Sejak permulaan jaman iblis memang sudah menjadi peniru dan penipu yang handal. Sebagai contoh: Allah menciptakan manusia seperti Allah (manusia adalah gambar dan rupa Allah, Kej. 1:26-27), iblis menawarkan manusia menjadi seperti Allah (manusia dapat membedakan yang baik dan yang jahat, Kej. 3:4-6). Tawaran ini jelas adalah tipuan belaka, karena hak untuk membedakan yang baik dan yang jahat hanya ada di tangan Allah (Kej. 1:4. 10, 12, 18, 21, 25, 31; 2:18).

Jadi sekarang bagaimana membedakan mujizat yang sejati dan palsu? Keluaran 7 dan 8 memberikan beberapa petunjuk berharga. Pertama, mujizat yang palsu tetap kalah dengan mujizat yang asli (ay. 11-12). Walaupun Musa dan para penyihir Mesir sama-sama mampu mengubah tongkat menjadi ular, tetapi tongkat Harun akhirnya menelan tongkat para penyihir tersebut. Kedua, mujizat palsu hanya bersifat negatif. Peniruan atas dua tulah pertama seharusnya tidak terlalu menggembirakan Firaun maupun bangsa Mesir. Para penyihir Mesir hanya bisa menambah masalah yang memang sudah parah. Bukannya mengubah darah kembali menjadi air yang dapat diminum, para pennyihir tersebut justru mengubah air sehat yang sudah langka menjadi darah. Tidak ada kebaikan apapun yang dihasilkan. Bangsa Mesir tetap harus menggali-gali di sekitar sungai untuk mendapatkan air segar (7:22). Para penyihir dapat mendatangkan katak, namun mereka tidak mampu mengusir katak-katak itu (8:7). Firaun harus meminta tolong kepada Musa untuk mengatasi masalah yang terjadi (7:24; 8:8-13). Apa yang dilakukan para penyihir hanya menambah masalah. Begitu pula dengan segala bentuk pertolongan dari kuasa kegelapan. Iblis tidak bisa membahagiakan manusia, karena ia dari semula memang pembunuh manusia (Yoh. 8:44; 10:10a). Ketiga, mujizat palsu bersifat terbatas. Tidak semua tanda ajaib yang dilakukan TUHAN dapat ditiru (8:18-19). Pada tulah ke-3 para penyihir Mesir sudah tidak mampu lagi. Mereka mengakui bahwa tanda-tanda ajaib itu merupakan “tangan Allah”. Dalam teks Ibrani kata yang digunakan bukan “tangan”, melainkan “jari”. Pemakaian kata “jari” menyiratkan betapa besarnya kuasa Allah. Perbuatan ajaib yang ditunjukkan di depan Firaun hanyalah hasil pekerjaan jari Allah (bnd. Mzm. 8:4). Para ahli sihir Mesir bahkan akhirnya terkena tulah juga. Dari sini terlihat bahwa ada banyak tanda ajaib yang iblis tidak berkuasa untuk melakukannya, misalnya membangkitkan orang mati (dalam arti yang sesungguhnya, bukan hanya memanipulasi tubuh orang mati). Keempat, mujizat palsu selalu bertentangan dengan hikmat Allah. Tanda-tanda ajaib dari penyihir Mesir dimaksudkan untuk melawan kuasa dan kehendak TUHAN. dalam 2 Timotius 3:7-9 Paulus mengutip Keluaran 7 dari tradisi Yahudi kuno. Ia menyebutkan bahwa dua orang penting dalam kumpulan penyihir Mesir adalah Yanes dan Yambres. Keduanya secara dekat dihubungkan dengan ketidakbenaran. Memang itulah ciri khas mujizat yang bukan berasal dari Allah: tidak ada kebenaran di dalamnya.

Secara umum dunia dipengaruhi oleh dua kekuatan yang mempengaruhi manusia yaitu : Kekuatan (power) Allah ataupun Kuasa Roh Kudus (Kisah Rasul 10:38), Matius 28:18), dan kuasa iblis atau disebut juga kuasa gelap (1 Timotius 4: 1, Matius 10:1, Lukas 10:17-20), I Yohanes 5:19) Apabila seseorang hidup didalam Tuhan Yesus, maka pastilah hidupnya dikuasai oleh Roh Kudus (I Kor 3:16, Matius 10:20, Yoh. 7:37-39). Sebaliknya, jika seseorang diluar Tuhan Yesus, maka hidupnya dikuasai oleh Roh Jahat. (1 Yoh 5:19, Efesus 2:2, Kis. 5:3). Kepada kita diberi kebebasan untuk memilih (Bandingkan Yohannes 8:44 dan Yohanes 14:6). Praktek Okultisme sudah berumur sangat tua, sejak peradaban manusia pertama Adam dan Hawa, (Kejadian 3:1-7), hingga sampai sekarang di praktekkan bukan saja dari kalangan primitif tetapi juga dari kalangan intelektual (post modern) yang tinggal di kota-kota besar.

Bisa saja dalam perjalanan kehidupan kita banyak kita hadapi persoalan-persoalan hidup. Ada konflik keluarga, sosial, ekonomi, sistem masyarakat, penyakit, dll. Marilah kita rasakan ini sebagai ujian iman, berpengharapanlah kepada Tuhan dan meminta kekuatan kepadaNya, jangan meminta kekuatan kepada kuasa gelap. Di situlah kita rasakan nyata kuasa Tuhan, kita menang dalam ujian dan pengalaman itu jadi kekuatan kita dalam bersaksi karena Tuhan Yesus sumber keselamatan kita.

“Hanya dengan cara menolong iblis dapat merongrong. Jika tidak mau dirongrong maka jangan minta pertolongannya”

Pdt. Andreas Pranata Meliala, S.Th

GBKP Rg. Cibinong

Suplemen PJJ : 2 Kronika 1 : 13 - 17 ; Tgl 21 -27 Juli 2019

Ogen : 2 Kronika 1:13-17

NGELITKEN SINIPERLUKEN

          Menaken masa pemerintahenna sebagai raja, Salomo nerusken sura-sura bapana Daud guna majekken Rumah Pertoton. Tuhan masu-masu raja Salomo emaka paguh kuasana ibas kerajaan Israel. Taneh Gibeon eme ipilih Salomo guna ingan majekken rumah pertoton, sebab ibas daerah enda me Kemah Perjumpaan Dibata si ibahan Musa, emaka Taneh Gibeon penting kal man Salomo ibas menai kepeminpinena raduken majekken Rumah pertoton man Dibata. Raja Salomo ras kerina bangsa Israel ersembah man Tuhan I lebe-lebe kemah per

jumpaan ras Tuhan, alu mpersembahken persembahan i babo batar-batar tembaga. Igelehna seribu asuh-asuhen jenari itutungna kerina ibabo batar-batar.

          Ibas sada berngi icidahken Dibata baNa man Salomo nina, “Kai atendu kubereken man bandu ? (ay.7). Ije ituriken Salomo sura-surana man Dibatag una minpin ras ngerunggui kerina bangsa Israel. Nina Salomo “ O Tuhan Dibata, she ken dage padan si enggo ibahanndu man bapangku, emeka bereken man bangku kepentaren ras pemeteh si kuperluken guna ngerajai ia kerina (ay.9-10). Pemindon raja Salomo enda eme ertujun guna majekken Rumah Pertoton, sebab tupung sie peti perpadanen enggo itamaken Daud I Jerusalem, janah kemah perjumpaan e lit I denga I Gibeon. Salomo ersura-sura guna mpersada peti perpadanen ras kemah perjumpaan enda banci ersada.

          Kai si jadi sura-sura raja Salomo i “respon” Dibata alu mehuli, Ia mereken kesempaten man raja Salomo guna mindo kai si iperlukenna eme kepentaren guna minpin ras ngerunggui bangsa Israel. Si enda ncidahken man bantam aka kai si ipindo Salomo labo terjeng kepentingenna tapi guna kepentingan rakyat eme keadilen  ras kesejahteraan ibas masa pemerintahenna sebagai raja.

          Guna encibalken sura-sura simehuli enda, raja Salomo mulai mperdiateken ekonomi rakyatna ras meningkatken pertahanen bangsa Israel. Salomo nambahi gegeh tentarana alu mpepulung 1.400 gereta kuda, rikut ras 12.000 tentara si erkuda. Salomo mengembangken sistem perdagangen ku wilayah-wilayah darat Israel si lenga pernah iban raja-raja sebelumna. Iaturkenna suruh-suruhenna guna ngkuasai perbinagaan kuda man raja-raja sideban. Sada gereta kuda idayaken 600 duit pirak, dingen kuda alu erga 150 duit pirak. Guna menjaga stabilitas keamanen raja Salomo namaken gereta tentarana I ibu kota Jerusalem, deba itamakenna ku kuta-kuta si deban.

          Guna keperluan majekken Rumah Pertoton raja Salomo mbangun kerja sama perdagangan ras bagsa-bagsa si deban. Salomo mengimpor bahan-bahan bangunen, emas, perak bage pe kayu si mejile guna keperlun majekken rumah pertoton. Raja Salomo memajuken bidang perdagangan erkiteken letak Israel strategis ibas jalur perdagangan darat eme Mesir nari she ku Mesopotamia ras Asia kitik arus mentasi daerah si ikuasai Salomo, jadi arah upeti si idatken raja Salomo melala ndatken keuntungen man bangsa Israel.

          Tema ta ibas perpulungen jabu-jabu enda eme ngelitken siniperluken, tentu sebagai jabu melala si iperluken kita guna kelangsungen geluh isi jabuta, bage pe uga ka kita ngelitken keperluan ibas perpulungen jabu-jabuta. Adi erlajar kita arah raja Salomo ibas ia minpin Israel guna keamanan ras kesejahteraan rakyatna, Salomo pang ngelakoken perbaikan system pemerintahen bage pe perdagangan. Pembaharuan enda icidahken alu mengali potensi/ kebayaken si lit ibas bangsa Israel, termasuk memanfaatken letak wilayah Israel si strategis. Ibas pendahin ras usaha bage pe guna kemajuan perpulungen perlu lalap ilitken sada pembaharuan/inovasi, gelah ibas pendahin bage pe usaha banci terlitken kerina kai si ibutuhken. Asa bancina lit lalap teridah hal simbaru si ilakoken kita ibas pendahin bage pe kemajun perpulungenta, ula ernalem man cara-cara atau program sidekah si lanai mendukung ibas kebutuhen jabu bagepe perpulungen.

                                                                                    Pdt.Rena Tetty Ginting

                                                                             GBKP Runggun Bandung Barat

Suplemen PJJ : 1 Korinti 12 : 20-26

Ogen  : 1 Korinti 12:20-26

DIBATA NGATURKEN KULA ALU SERASI

          Ibas sada bangunen Gedung si mejile ras kokoh, lit ije erbage-bage bahan bangunen si banci erbahanca bangunen e banci pantek alu mejile ras nteguh. Ibas kerina bahan-bahan e lit semen, batu bata, besi, kersik, seng, kayu, cat tembok, baut, batu galang, kerikil, paku rsd. Kerina bahan-bahan enda i persada guna banci pajek bangunen ndai. Ibas kerina bahan-bahan ndai megati lit iakap bahan si paling penting guna banci ndatken bangunen si mehuli. Umpamana semen na arus simejile ntah pe meherga, cat tembokna arus si paling mbaru. Padahal adi iukurken kai ertina semen si mejile adi kersikna la lit, kai gunana cat tembok si paling mbaru ibas gedung adi baut-baut na lalit, tentu bangunen e banci mbulak.

          Ibas bahan Perpulungen jabu-jabu ta paksa enda Paulus nuduhken gambaren kula manusia arah lit na pengangkaan maka lit bagin-bagin kula tertentu simerasa kurang meherga ras la tama bagin ibas mejile na sada kula. Sendalanen ras sie lit ka bagin-bagin kula si “merasa” dirina sangat penting ibas kula, sierbahanca lanai ia perlu kula sideban. Paulus mereken penjelasan maka pengejapen sib age salah ras lanai sue ras tujun Dibata ibas mbuena bagin-bagin ibas sada kula.

          Mata ras takal ibas ayat 21 i bandingken/ikontrasken ras tan ras nahe si ncidahken mata ras takal eme hal si meganjang ras tan ras nahe sada hal simetruk. Gambaren posisi kula enda nuduhken posisi kepeminpinen (tuan ntah kalak bayak), janah tan ras nahe nuduhken ku bas perpulungen si pendahinna buruh ntah pe budak. Enda sada contok maka lit pengejapen kalak si erkuasa ras pengejapen i kuasai kalak. Ibas Kor.11:17-34 i cidahken uga perpulungen si bayak “merendahkan” perpulungen si musil. Ibas Lakon Persadaan Sibadia, perpulungen si lit buatenna “merasa” la perlu perpulungen sideban. Kalak enda man ras minem sampai mabuk tanpa merasa perlu nimai kalak sideban. Lit sikap diskriminatif, membanding-bandingken ras milih-milih teman eme sumber perpecahen bas perpulungen.

          Paulus ngajarken perpulungen I korinti maka bagin kula si iakap la meherga justru e nge si mehergana “ tapi sebalikna ring-ring si tempa-tempa la megegeh, e nge la la banci lang na” (ay.22).  Alu kata sideban Paulus ngajarken bahwa penampilan si le ergegeh/lemah la berhubungen ras “nilai yang sesungguhnya: ibas bagin kula. Nilai si lit ibas kula la tergantung ibas posisi ras bentuk , tapi kerinana mereken fungsi si berbeda simereken kiniersadaan ibas megegeh ras paguhna sada kula. Bagi sada pepetah ngataken:Jangan menilai buku dari sampulnya.

          Dibata ngaturken kerina alu serasi, ring-ring si la meherga siakap ibas kula, eme si lebih ipehaga, janah ring-ring simehangke ncidahkenca, si e nge lebih iuisi alu mehuli. Jnah gelah kula e la erbelah-belah, tapi sada-sadai ring-ring e radu seri mperdiateken ring-ring sideban. Kalak si lit ibas status sosial si meganjang menurut ukuren doni (bayak), maka secara otomatis ia ngo ndatken perhatian ibas doni enda nari. Biasana doni enda melala mereken penghormatan, keistimewaan man kalak sim elala erta na, bahkan melala kalak si mengantungkan hidup ku bas kalak si melala ertana. Ibas konteks perpulungen Tuhan, kalak bayak (status sosial tinggi) lanai arusna ndarami, ndatken hal-hal (status sosial) ibas gereja/perpulungen sebab sienda enggo idatkenna ibas doni.

          GBKP ibas tanggal 21 juli enggo 78 tahun njayo, ertina ngasup ngeluh mandiri ibas teologia, daya ras dana. Ngawan perpulungen ibas gereja labo seri, beda laatar belakang kegeluhen ras pendahin. Lit tading i kuta she ku kota besar, pendahi ta pe pelain-lain, lit erbinaga, ku juma, pegawai ras pengusaha. Ibas kerina si berbeda enda lalit si la penting man pertumbuhan gereja ta. Perbedaan si lit la jadi halangen untuk terus ndahiken dahin Tuhan. Taanda-tanda perpulungen Tuhan si dewasa eme mpebelin biak kiniersadaan, ras mpekitik perbedaan si lit. Dikune lit ibas runggunta sector-sektor si man sampaten, minterlah si sisampati, adi lit si kurang mari si sampati, ula sipandangi saja, sebab kai ertina lit ibas kita adi lakin radu ras si akapi kiniliten si lit ibas kita raduken ras kerina perpulungenta. Majeken kula Kristus bas perpulungen la banci lit si menonjol ras lalit si merasa la perlu, la pantas (la ngasup) kerina kita sada ring-ring guna majekken kula Kristus.

Pdt Rena Teti br Ginting

Rg GBKP Bandung Barat

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate