Pekan Doa Wari IV : Kejadian 18 : 16 - 33
INVOCATIO : Kukataken man bandu maka i bas wari pendungi e pagi, nahanken ukumnen si isehken Dibata man kota Sodom asangken man kota e. (Lukas 10:12)
Khotbah : Kejadin 18:16-33,
TEMA : ERTOTO GUNA KEJUAH-JUAHEN BANGSA/BERDOA UNTUK
KESEJAHTERAAN BANGSA
Jemaat yang dikasihi Tuhan nas khotbah kita hari ini menceritakan tentang
perjumpaan Abraham dengan Allah (Kejadian 18:16-22). Awalnya para utusan
dari sorga itu telah menunaikan satu bagian dari tugas mereka, yang
merupakan perjalanan untuk menyampaikan kasih karunia bagi Abraham dan
Sara bahwa Sara akan melahirkan seorang anak di usianya yang sudah tua,
dan merupakan tugas yang yang mereka selesaikan terlebih dahulu.setelah menyampaikan kasih karunia Allah bagi Abraham dan Sara mereka menyampaikan kepada Abraham bahwa Sodom akan dibinasakan, dan mereka harus melakukannya (19:13). Dalam hal ini Allah memang Maha Kasih tetapi Allah juga adalah Allah yang berhak menghukum. Mereka memandang ke arah Sodom dengan murka (ay. 16). Dalam hal ini kita dapat memahami bahwa meskipun sejak lama kelihatannya Allah membiarkan orang berdosa begitu saja, sehingga mereka berkata bahwa Allah tidak melihat dan tidak peduli, tetapi ketika hari kemurkaan-Nya tiba, Ia akan memandang kepada mereka.
Kepada Abraham Allah menyampaikan rencana-Nya untuk membinasakan Sodom. Dan bukan itu saja, melainkan Dia juga berbicara secara terbuka dengannya mengenai hal itu. Dengan mengikat Abraham melalui suatu kovenan dengan diri-Nya sendiri, secara lebih akrab daripada sebelumnya (ps. 17), di sini Dia mengizinkan Abraham memiliki suatu persekutuan yang lebih intim dengan diri-Nya sebagai orang yang dilibatkan dalam rencana-Nya.
Allah memberitahukan rencananya kepada Abraham bahwa Dia akan menghancurkan Sodom karena ia adalah sahabat dan orang yang disukai Allah, karena dia adalah seorang yang baginya Allah menyediakan kebaikan istimewa dan perkara-perkara besar, Karena dia akan menjadi sebuah bangsa yang besar, dan bukan itu saja, melainkan juga di dalam Mesias, yang akan berasal dari keturunannya, segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat. Allah memberitahu Abraham tentang rencanaNya karena Abraham harus tahu, supaya ia mengajar seisi rumahnya (ay. 19).
Tetapi setelah mendengar perkataan Allah bahwa Allah akan menghancurkan Sodom, maka sebagai salah satu sifat dan teladan Abraham yang sangat cemerlang adalah dia tidak hanya berdoa bersama seluruh keluarganya, tetapi juga mengajar mereka sebagai orang yang berpengetahuan. Tidak itu saja, ia mengajar mereka sebagai orang yang punya kuasa, dan merupakan nabi dan raja, sekaligus imam, di rumahnya sendiri.
Abraham tahu bahwa Lot, keponakannya ada di Sodom atas pilihannya sendiri. Abraham sudah pernah menyatakan belas kasihnya dengan menyelamatkan Lot dari bangsa yang menawannya (lihat pasal 14). Namun, Lot tetap memilih tinggal di situ. Rasa keadilan Abraham digugah, walau ia tahu Lot bukan lagi tanggung jawabnya sebagai paman. Lot sudah memilih jalannya sendiri, dan sebagai orang dewasa harus menerima akibat pilihannya tersebut. Namun, Abraham melihat dari perspektif lain. Abraham memperhitungkan nama Tuhan yang akan dihujat bila membiarkan orang benar dibinasakan bersama-sama orang fasik (ayat 23-25). Keadilan Tuhan harus ditegakkan. Abraham tergugah untuk bersyafaat demi kemuliaan Tuhan tetap dipertahankan.
Di dalam doa syafaat yang hebat untuk beberapa orang benar di Sodom, Abraham menunjukkan unsur-unsur yang lebih luhur dalam wataknya yakni kemurahan, kasih saying, kepekaan dan perhatiannya terhadap kebenaran di dalam Tuhan dan manusia. Dia menunjukkan bahwa Allah mengampuni dan memberikan pembebasan sepenuhnya serta mau berurusan dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya sekalipun mereka itu jahat, menurut keadilan dan kebenaran yang telah dinyatakan. Abraham tahu bahwa Allah dapat diandalkan untuk bertindak dengan sifat kudus-Nya.
Setelah Abraham selesai berdoa syafaat, dia memperoleh janji Allah bahwa Allah akan membiarkan Sodom jika tedapat sepuluh orang benar di dalam kota itu. Namun ketika jumlah itu tidak bias dipenuhi, tidak ada lagi yang dapat mengalihkan malapetaka tersebut.
Tema kita BERDOA UNTUK KESEJAHTERAAN BANGSA. Dalam kamus Alkitab Doa adalah adalah kebaktian mencakup segala sikap roh manusia dalam pendekatannya kepada Allah. Orang Kristen berbakti kepada Allah jika ia memuja, mengakui, memuji dan mengajukan permohonan kepada-Nya dalam doa. Doa sebagai perbuatan tertinggi yg dapat dilakukan oleh roh manusia, dapat juga dipandang sebagai persekutuan dengan Allah, selama penekanannya diberikan kepada prakarsa ilahi. Seseorang berdoa karena Allah telah menyentuh rohnya. Dalam Alkitab doa bukanlah suatu 'tanggapan wajar dari manusia', karena 'apa yg dilahirkan dari daging adalah daging' (Yoh 4:24). Sebagai akibatnya, Tuhan tidak 'mengindahkan' setiap doa (Yes 1:15; 29:13).
Kesejahteraan atau damai sejahtera dalam kamus Alkitab berasal dari kata Ibrani syalom artinya sehat walafiat, utuh, keadaan baik. Kata Yunani eirene mempunyai makna syalom, dan hampir selalu mempunyai anti rohani. Bahwa kata itu mempunyai arti yg sangat luas yaitu selamat, persahabatan, jangan kuatir, damai, kesejahteraan, kemujuran, tenteram, keselamatan, damai sejahtera.
Jadi melalui tema ini kita sebagai orang beriman diajar untuk melakukan persekutuan dengan Allah untuk mengajukan permohonan kita agar Tuhan memberikan kesejahteraan atau keselamatan bagi bangsa. Dalam hal ini kita sesungguhnya sadar bahwa kita memiliki tanggungjawab untuk mendoakan sekeliling kita sekalipun sepintas kita tidak memiliki tanggungjawab apapun terhadap mereka. Seperti Abraham yang tetap mendoakan Lot keponakannya meskipun sesungguhnya Abraham bukan lagi bertanggungjawab sepenuhnya terhadap Lot karena Lot tinggal di kota yang masyarakatnya hidup dalam dosa atas keputusannya sendiri.
Tetapi doa syafaat senantiasa menunjukkan yang terbaik di dalam diri manusia. Perhatian yang tanpa pamrih untuk orang lain bersinar bagaikan permata yang indah. Di dalam mengajukan permohonannya kepada tuhan, Abraham dengan jelas menunjukkan kasih dan perhatian yang sungguh-sungguh. Melalui Kebaktian Pekan Doa ini marilah kita boleh sadar bahwa sebagai orang yang percaya kita memiliki tanggungjawab untuk mendoakan sekitar kita dan bangsa kita. Kita hendaknya senantiasa mau memberikan waktu kita untuk melihat orang-orang sekitar kita, bangsa kita dan mau memberikan waktu kita untuk mendoakannya agar senantiasa diberkati dan diselamatkan oleh Tuhan. Amin
Pdt. Jaya Abadi Tarigan
GBKP Runggun Bandung Pusat