Khotbah Kisah Rasul 4:1-4, Minggu 26 April 2015

Invocatio :
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Roma 5 : 9

Bacaan : Mazmur 23 (Responsoria); Khotba : Kisah Para Rasul 4 : 1 – 4 (Tunggal)

Thema : Kemujuran Orang Percaya (Keterkelinen Kalak Si Tek)


Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Seringkali terjadi dalam kehidupan kita bila ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi dalam kehidupan ini maka hal pertama yang muncul adalah perasaan tertolak. Dan sebagai akibat perasaan tertolak itu bisa saja muncul perlawanan-perlawanan unuk menunjukkan ketidaksukaan kita pada yang terjadi itu. Bisa kita lihat kembali pada situasi yang terjadi di Negara kita. Banyak hal yang kita lihat dan dengar berbagai macam kelompok atau organisasi yang bertikai yang diakibatkan karena ada perasaan “tidak dibela”, “sengaja dihancurkan”, dan macam-macam lagi. Bukan hanya di kelompok atau organisasi; di Negara kita juga terjadi hal seperti itu. Banyak kebijakan pemerintah yang “dianggap” tidak pro rakyat. Mereka pada akhirnya protes, demo, dan banyak lagi tindakan yang dilakukan.

Khotbah Mazmur 4, Minggu 19 April 2015

Invocatio :
Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! (Mazmur 18 : 3)

Bacaan/ogen : Ibrani/Heber 11:32-40 (Tunggal); Khotbah : Mazmur 4 (Responsoria)

Tema : “Bersama Tuhan Aku Tenang” / ”Ras Tuhan Teneng Aku”

Pendahuluan
Bagaimana kita memaknai situasi yang sedang kita alami akan menentukan perasaan dan tindakan kita. Victor Frankl, berkebangsaan Austria yang merupakan seorang psikolog yang terkenal dengan metode logotherapy-nya mengatakan bahwa, ia telah menemukan hidupnya kembali pada saat bebas dari kamp konsentrasi Auschwitz, Jerman. Pengalamannya di kamp konsentrasi ditulisnya dalam buku, Man’s search for meaning (Manusia mencari arti hidup). Frankl mengatakan dalam bukunya bahwa hidup ini tidak pernah berhenti memberi arti, bahkan dalam penderitaan dan menghadapi kematian sekalipun. Ia menasihati agar dalam keadaan terjepit, carilah seorang teman, keluarga, dan Tuhan yang tidak akan mengecewakan. Selama dalam kamp Konsentrasi, Frankl berusaha melihat kebaikan hidup dan kesetiaan Tuhan, seperti melalui setangkai bunga segar di pagi hari dalam perjalanan menuju tempat kerja paksa. Ia membiasakan diri menemukan kebaikan hidup di tengah beratnya kepahitan dan penderitaan. Menurutnya, selama manusia masih memiliki iman untuk masa depannya, ia akan hidup, tetapi bila ia kehilangan imannya, hidupnya akan berakhir.

Khotbah 1 Yohanes 1:1-10, Minggu 12 April 2015

Introitus :
“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia” (Yohanes 1:4).

Pembacaan : Mazmur 133 (Anthiponal); Khotbah : 1 Yohanes 1:1-10 (Tunggal)

Tema : Terang Allah Mempersatukan Kita.


Pengantar
Sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, tentu kita harus memiliki pengenalan akan siapa itu Allah kita dan bagaimana kita harus hidup di dalam Dia. Hal itu membawa kita memahami bagaimana kita harus hidup sesuai kehendak Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan tentu kita harus hidup di dalam terang dan menjauh dari pebuatan-pebuatan gelap. Karena terang itu membawa kita kepada hidup sedangkan kegelapan membawa kita kedalam maut.

Pendalaman Nats.
Surat I Yohanes merupakan surat yang di tuliskan oleh Rasul Yohanes untuk mengingatkan pembacanya akan adanya pengajaran-pengajaran sesat. Surat ini juga membangun jemaat untuk memiliki semangat persekutuan. Pembacanya di dorong untuk saling mengasihi dan hidup dalam persekutuan dengan Kristus. Yang disaksikan dalam persekutuan hidup yang erat dan teguh. Melalui surat ini Yohanes menyebutkan bahwa orang yang beriman harus mengetahui akan perbedaan dari gelap dan terang. Setiap orang yang hidup dalam persekutuan dengan Kristus haruslah hidup dalam terang. Hal ini di saksikan Rasul Yohanes dalam nats khotbah kita yang terdiri dari dua bagian:
1. Ayat 1-4  Kesaksian Firman Yang Hidup.
Merupakan kesaksian yang diberitakan Yohanes* akan apa yang ia dengar dan apa yang ia lihat tentang Firman yang hidup, yaitu Yesus Kristus**. Firman yang hidup itu menyatakan diri dan memberi pengertian akan hidup yang kekal yang ada di dalam Bapa. Dan itu jugalah yang ingin Yohanes sampaikan. Dengan tujuan supaya setiap pembaca suratnya juga mendapatkan pengertian dan hidup bergaul dengan Allah. Karena hubungan yang baik dengan Allah-lah yang harus menjadi dasar dalam sebuah persekutuan. Karena persekutuan orang-orang percaya itu adalah persekutuan dengan Bapa dan AnakNya, Yesus Kristus.

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate