Jadwal Kegiatan

Ibadah Umum - (08PM - 09PM)
Ibaadah Remaja - (09PM - 10PM)

Suplemen Moria : Roma 5 : 1-5 Tgl 28 Jan - 03 Feb 2018

Suplemen Bahan PA Moria 

 

Minggu, 28 Januari-03 Pebruari 2018.

Bacaan           :    Roma 5:1-5

Tema              :    Berhasil Jikalau Tahan Uji(Rulih Adi Megenggeng)

·         Memahami maksud Rasul Paulus tentang pengertian tahan uji terhadap orang yang percaya.

·         Menikmati hasil tahan uji

Metode PA      :    Evaluasi

 Pengantar

            Jikalau kita memperhatikan kehidupan saat ini, berbagai permasalahan banyak terjadi, baik dalam rumah tangga, pekerjaan, di dalam kehidupan bermasyarakat. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa kehidupan kita di dunia ini selalu penuh sukacita tanpa penderitaan. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dalam kehidupan setiap hari. Ternyata berbagai penderitaan dapat kita alami dalam hidup kita setiap hari. Sebagai seorang yang percaya kepada Kristus, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian dalam penderitaan kita. Bagaimanakah hal tersebut terjadi? Melalui Roma 5:1-5 ini, kita akan belajar bagaimana seorang percaya kepada Tuhan dalam menghadapi berbagai penderitaannya.      

Pembahasan Nats

Jemaat yang ada di Roma menjadi tujuan dari Surat  paulus ini. Meskipun Paulus sendiri belum pernah sampai di Roma, tapi ia mengetahui berbagai penderitaan yang dialami oleh jemaat yang ada di Roma. Penderitaan yang mereka alami karena iman mereka kepada Yesus Kristus, sehingga mereka dianiya bahkan dikejar-kejar oleh pemerintah Romawi. 

Dalam Roma 5 ini, Lembaga Alkitab Indonesia membuat judul kecil “Hasil Pembenaran”. Pembenaran karena iman memberikan beberapa hasil bagi orang yang percaya : damai dengan Allah, kasih karunia, pengharapan, keyakinan, penderitaan. Kasih Allah, Roh Kudus, selamat dari murka Allah, pendamaian dengan Allah, keselamatan oleh hidup dan kehadiran Yesus, dan sukacita di dalam Allah (ayat 1-11). Jadi, keselamatan yang kita peroleh bukanlah karena hasil usaha kita, tetapi semata-mata hanya oleh karena anugerah Tuhan dalam iman kepada Yesus Kristus (Efesus 2:8-9). Karena itu manusia diperdamaikan dengan Allah karena inisiatif dari Allah. 

Paulus menyebutkan “kesengsaraan” sebagai salah satu berkat dari keselamatan kita dalam Kristus. Mengapa ?

1.    Kata “kesengsaraan” menunjuk kepada bermacam-macam pencobaan yang menekan kita. Misalnya seperti tekanan kebutuhan keuangan atau jasmaniah, keadaan yang kurang menguntungkan, kesusahan, penyakit, penganiayaan, penyalahgunaan atau kesepian.

2.    Di tengah-tengah kesulitan ini kasih karunia dari Tuhan memampukan kita untuk mencari wajahNya dengan sunguh-sungguh dan menghasilkan roh dan sifat tabah yang mengatasi pencobaan hidup ini. Penderitaan menimbulkan ketekunan, bukan membawa kepada keputusasaan, dan ketekunan itu menghasilkan sifat yang dapat diandalkan yaitu tahan uji (ayat 4). Sifat yang dapat diandalkan (tahan uji) menghasilkan pengharapan yang tidak mengecewakan (ayat 5). Tahan uji berasal dari kata dokime  (bahasa Yunani). Kata ini dipergunakan untuk menyatakan logam yang telah diuji dalam api sehingga segala kotoran telah disingkirkan daripadanya. Apabila penderitaan dihadapi dengan tahan uji, maka dihasilkanlah orang yang lebih kuat lagi, lebih murni, lebih baik dan lebih dekat lagi dengan Allah.

3.    Kasih karunia Allah memampukan kita memandang dan melewati persoalan kepada suatu pengharapan akan Tuhan. Allah mencurahkan kasihNya kepada kita melalui Roh Kudus untuk menghibur kita dalam pencobaan .

Selanjutnya, Paulus menyatakan bahwa kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita. Orang Kristen mengalami kasih Allah dalam hati melalui Roh Kudus, khususnya juga pada masa-masa mengalami kesulitan. Kata kerja “dicurahkan” menyatakan suatu keadaan yangmasih berlangsung sebagai suatu hasil tindakan Roh Kudus yang terus menerus membanjiri hati kita dengan kasih. Pengalaman akan kasih Allah yang senantiasa hadir ini menopang kita dalam penderitaan (ayat 3) dan meyakinkan kita bahwa pengharapan kita akan kemuliaan yang mendatang bukanlah pengharapan yang kosong (ayat 4-5). Kedatangan Kristus adalah pasti 

Aplikasi

            Masing-masing orang dapat menghadapi situasi yang sama tetapi dalam menanggapinya dengan cara yang berbeda. Mungkin saja, yang satu  akan terbawa kepada keputusasaan dan yang lain pada tindakan yang membawa kemenangan. Bagi yang satu, keadaan itu menjadi akhir pengharapannya, tetapi bagi yang lainnya menjadi suatu tantangan yang penuh dengan keyakinan dan pengharapan. Perbedaan kedua sikap ini ada pada manusia. Apabila seseorang membiarkan dirinya menjadi lemah dan lesu, bahkan ia membiarkan dirinya merengek-rengek karena penderitaan, maka ia membuat dirinya sendiri rapuh dan pasti gagal apabila tantangan itu datang. Di pihak lain, orang yang bertekad menghadapi kehidupan dengan berani dan selalu berani berjuang menaklukkan tantangan, maka apabila tantangan datang, ia akan menghadapinya dengan keyakinan dan  pengharapan. Tahan uji yang dipraktekkan selalu menghasilkan pengharapan. Ingatlah bahwa pengharapan kristiani tidak pernah mengecewakan karena pengharapan itu ada di dalam kasih Allah.

            Sebagai pengikut Yesus yang setiapun kerap kali kita menghadapi berbagai permasalahan dan juga penderitaan. Karena itu, tetaplah setia menjalin komunikasi yang baik dengan Tuhan melalui pembacaan Firman Tuhan setiap hari, berdoa, memuji Tuhan serta melakukan FirmanNya setiap hari. Dalam Roma 5:1-5 ini pun mengajarkan kita untuk juga berdamai dengan permasalahan dan penderitaan kita, karena Allah juga sudah memperdamaikan kita dengan diriNya. Hal ini membawa kita sanggup bermegah dalam penderitaan kita. Kasih Tuhan yang telah dicurahkan melalui Roh Kudus ada dalam diri kita membuat kita menjadi tangguh, mampu bertahan dan tahan uji serta tetap berpengharapan pada Tuhan dalam menghadapi berbagai permasalahan dan penderitaan. Kesemuanya itu tidak membuat kita surut dalam melayani Tuhan, tetapi semakin bersukacita dalam melayaniNya. Tetap setia mengikuti Kebaktian Minggu, PJJ, PA Moria serta kegiatan pelayanan lainnya. Apabila penderitaan dihadapi dengan tahan uji, maka dihasilkanlah orang yang lebih kuat lagi, lebih murni, lebih baik dan lebih dekat lagi dengan Allah.

                                                                                                                                                                                                                                                               Pdt Crismori br Ginting 

                                                                                                                                                                                                                                                            RG  GBKP Sitelusada 

Khotbah : Masmur 99: 1-7 : Minggu 25 Maret 2018

Khotbah Minggu 25 Maret 2018

Invocatio    : “Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan dia! karena perkawinan anak Domba telah tiba, dan pengantinNya telah siap sedia (Wahyu 19-7).

Ogen         : Wahyu 19:6-10 (Tunggal)

Khotbah     : Mazmur 99:1-7 (Responsoria)

Tema         : “Tuhan adalah Raja yang kuat/besar untuk membawa kebenaran”

I. KATA PENGANTAR

Perlu kita perhatikan bahwa tantangan yang kita hadapi dalam setiap kehidupan kita tidak dapat kita hindari. Apakah mereka orang yang memiliki Iman yang kuat, orang yang tidak mengenal Allah selalu mendapatkan suatu tantangan dalam kehidupannya dalam hal ini kita perlu menyadari bahwa tantangan yang kita terima dalam kehidupan kita baik dari kesehatan, ekonomi pekerjaan bahkan hubungan dalam keluarga juga banyak sekali tantangan yang kita hadapi sehingga terkadang kita selalu bertanya apakah masih ada Tuhan dalam hidup kita, apakah Tuhan mengerti tentang apa yang sedang saya hadapi saat ini, apakah Tuhan sanggup memberikan pertolongan terhadap apa yang saya hadapi saat ini, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang terkadang tidak kunjung selesai. Kita perlu menyadari bahwa walaupun di siang hari kita tidak melihat adanya matahari namun kita percaya bahwa matahari ada disiang hari.Dari uraian tersebut kita dapat melihat bahwa walu Allah tidak kita rasakan karyaNya dalam hidup kita disaat kita menghadapi suatu tantangan yang berat namun kita percaya bahwa Allah selalu ada dalam hidup kita.

II. ISI

Ayat 1-3 dikatakan bahwa Tuhan adalah Raja yang Maha Besar. Dikatakan bahwa Tuhan adalah Raja yang Maha Besar artinya Dia bersemayam di atas kerub-kerub yang menjadi tahtaNya jikalau Tuhan adalah Raja yang Maha Besar ini berarti bahwa segala bangsa-bangsa akan gemetar dan bumi bergoyang. Bangsa-bangsa gemetar dan bumi bergoyang bukanlah berarti ada kata panik atau takut melainkan bangsa-bangsa akan hormat kepada Tuhan sebagai Raja yang Maha Besar. Mengapa karena Tuhan Sang Raja itu mengatasi segala bangsa-bangsa,  dapat melakukan keajaiban-keajaiban yang besar, Tuhan memiliki kekuatan yang luar biasa. Jika dikatakan bahwa Tuhan Raja yang Maha Besar, kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan senantiasa tunduk dan selalu hormat kepadaNya.

Ayat 4-5 Tuhan sebagai pencipta dan sebagai pencinta hukum.Dalam ayat ini Tuhan itu digambarkan sebagai pencipta alam semesta dan juga sebagai Raja yang mencintai hukum. Itulah yang menjadi kekuatan Tuhan yang menjadikan Dia memiliki kekuasaan, kehormatan sebagai Raja dan itulah juga yang menjadi kebesaranNya, oleh karena itu posisi Tuhan tidak akan pernah dapat tergoyahkan.

Ayat 6-7 Tuhan sebagai pendengar

disebutkan bahwa Musa, Harun dan Samuel adalah bertindak sebagai pengantara antara Tuhan dan Israel. Musa adalah wakil hukum Harun wakil jabatan Imamat Samuel wakil anugerah Kenabian. Dalam teks ini disebutkan bahwa Musa Harun dan Samuel adalah sebagai orang-orang yang menyerukan nama Tuhan yaitu berdoa kepada Tuhan bagi umat Tuhan itu sendiri.

 III. REFLEKSI TEOLOGIA

Dihadapan Tuhan tidak ada yang mustahil dalam setiap persoalan yang dihadapi manusia. Bukan Tuhan yang tidak mampu menolong umatNya, bukan Tuhan yang tidak mau menolong umatNya namun manusialah yang ragu akan kemahabesaran Tuhan dan juga manusialah yang tidak mau ditolong oleh Tuhan. Jikalau kita mengatakan bahwa Tuhan adalah Raja yang kuat dan Maha besar itu artinya manusia tidak boleh ragu akan kebesaran Tuhan tersebut keraguan dan kekuatiran kita tidak akan pernah menyelesaikan persoalan kita, tidak akan dapat menambahkan umur kita. Pengakuan adalah hal yang terpentinga dalam hidup kita yaitu pengakuan akan kebesaran Tuhan itu sendiri. Jikalau peMazmur mengatakan Tuhan adalah Raja itu berarti ada satu keyakinan bahwa segala bangsa-bangsa akan hormat kepadanya demikian juga kita sebagai anak-anak Tuhan, bila kita mengatakan Tuhan itu adalah Raja kita akan senantiasa tunduk dan hormat kepada raja itu sendiri. Walaupun banyak tantangan yang kita hadapi Tuhan senantiasa mampu menopang hidup kita karena Tuhan sendiri berkata marilah kepadaKu semua yang berbeban berat aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Jangan pernah ragu dan khawatir akan hidup kita Tuhan pasti menolong kita disiang hari Dia membuat tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari  pertanda Tuhan senantiasa menuntun hidup kita dari sekarang sampai selama-lamanya yaitu masuk kedalam kerajaan surga. Amin.

                                                                                                                                                                                           Pdt. Abel S. Meliala

                                                                                                                                                                                           GBKP Tambun

 

Khotbah : Masmur 43 : 1-5 : Minggu 18 Maret 2018

KHOTBAH MINGGU TANGGAL 18 MARET 2018

Invocatio   : “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau

gelisah di dalam diriku? Berharaplahkepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepadaNya, penolongku dan Allahku!” (Mazmur 42:12)

Bacaan      :1 Petrus 2:21-25 (Tunggal)

Khotbah    : Mazmur 43:1-5 (Responsoria)

Tema        : Tuhan Pengharapan, Yang Menyelamatkan dan Menolongku

 Pengantar

Dalam menjalani kehidupan setiap hari, Tuhan tidak pernah menjanjikan kepada kita bahwa hidup kita akan selalu indah tanpa ada penderitaan yang kita alami. Kenyataan hidup kita, ada masa senang dan susah, masa sukacita dan dukacita, ada masa sehat dan sakit ada masa gembira dan menderita. Untuk segala sesuatu ada masanya. Masa-masa penuh sukacita, sehat,  gembira dan senang, merupakan masa-masa yang dapat dengan mudah dijalani. Semua orang pasti dengan senang hati menerima dan menjalaninya. Tetapi, bagaimana dengan masa-masa kesusahan, dukacita, sakit dan menderita ? Apakah dapat dengan mudah dijalani ?

Melalui bahan khotbah minggu ini, kita akan belajar tentang penderitaan serta bagaimana kita dapat menghadapinya.

Pembahasan Nats

Kerinduan PeMazmur yaitu masuk ke dalam hadirat Allah, Bait Allah. Dalam kerinduannya kepada Allah, PeMazmur menyatakan serta melukiskan penderitaannya yang disebabkan oleh kaum yang tidak salehatau lebih tepat disebut sebagai suatu bangsa yang tidak mengenal kasih setia Allah yaitu penipu (bd. Mazmur 5:7, 34:14) dan orang yang berbuat curang.Orang-orang ini telah berbuat jahat kepada PeMazmur sehingga ia mengalami penderitaan.PeMazmur juga menggunakankiasan yang diambil dari margasatwa dan alam yang diperhatikan  oleh peMazmur menjadi lukisan dari penderitaannya, “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah….” (Mazmur 42:2-5).

 Di tengah-tengah penderitaan yang dialami oleh peMazmur, ia menyatakan  kerinduannya yaitu  ia sangat mengharapkan pertolongan dari Allah yang dilukiskannya berdasarkan ibadah di Bait Suci yaitu segenap kepribadiannya tertuju kepada Allah yang hadir di tengah umatNya untuk menolong setiap orang yang berseru kepadaNya sesuai dengan janjiNya.

PeMazmur memasrahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan: “Engkaulah tempat perlindungan/pengungsianku” (Mazmur 31:5; Yesaya 25:4; 2 Samuel 22:33). PeMazmur adalah sebagai seorang yang dinyatakan bersalah oleh kaum yang tidak saleh, penipu dan orang yang berbuat curang. Di Bait Allah, orang-orang yang dinyatakan bersalah mendapat perlindungan sampai tuntutan yang menyalahkan mereka diperiksa. Jika mereka ternyata bersalah, mereka dapat diusir dari tempat itu. Demikianlah PeMazmur akhirnya menyampaikan suatu pertanyaan yang cukup mendalam “Mengapa Engkau membuang aku?”. Tuhan sendiri menolak peMazmur, membuangnya (seperti umatNya yang dibuang ke Babel, misalnya : Mazmur 44:10,24; 74:1).

Tuhan sendiri juga akan mengakhiri penderitaan itu dengan menyuruh utusanNya, yaitu Terang (mengingat tiang api yang menyertai Israel di padang gurun) dan kasih setia yang menuntun umatNya (bd. Keluaren 15:13) untuk membawanya pulang ke gunung Allah yang kudus (Mazmur 2:6;15:1), ke tempat kediamanNya (Mazmur 46:5; 84:2; 132:5,7). Ke tempat itulah peMazmur akan membawa korban ucapan syukur ke mesbahNya. Ia akan mewartakan bagaimana Allah telah menolongnya sehingga ia dapat bersukacita, yang dinyanyikan dengan iringan kecapi.

Akhirnya, peMazmur menyampaikan pertanyaannya: “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepadaNya, penolongku!” Pertanyaan ini ada 3 kali diungkapkan oleh peMazmur yaitu dalam Mazmur 42:6,12 dan 43;5. Ayat ini merupakan “refrein” yang sama dalam Mazmur 42-43, yang merupakan satu syair dengan tiga bait yang masing-masing di tutup dengan “refrein” yang sama. Dalam hal ini, tampak bahwa peMazmur sangat memikirkan kesulitan yang dialaminya sehinggamembuat ia melihat berbagai ancaman dan bahaya dimanapun. Padahal, cukuplah ia memandang dan berbaharap kepada Allah yang menjadi penolongnya sehingga ia bersyukur lagi kepadaNya. PeMazmur tertolong, itulah sebabnya hatinya bersukacita dan dengan nyanyiannya ia bersyukur karena Tuhan telah bertindak. Bersyukur berarti mengaku percaya dan mewartakan kasih setia Allah kepada orang lain agar merekapun turut bersukacita dan percaya. PeMazmur sungguh merasakan bahwa hanya Tuhanlah sumber pengharapannya serta yang dapat menolongnya.

Aplikasi

Pada Minggu Passion VI ini, kita mengingat kembali penderitaan yang telah dialami oleh Tuhan Yesus. Minggu ini disebut juga sebagai Minggu Judika artinya berikanlah keadilan kepadaku ya Allah. Kita dapat belajar juga dari penderitaan yang dialami oleh Tuhan Yesus seperti yang diungkapkan dalam bahan bacaan kita, 1 Petrus 2:21-25. Yesus telah mengalami penderitaan dalam hidupnya, padahal IA tidak pernah berbuat dosa dan Dia tidak pernah menipu. Berbagai penderitaan dialamiNya. Bagaimanakah IA menghadapinya? Ketika Dia dicaci maki, IA tidak membalas dengan caci maki, ketika IA menderita, IA tidak mengancam, tetapi IA menyerahkannya kepada Dia, yang mengadili dengan adil. Penderitaan yang telah dialami oleh Yesus adalah untuk menanggung dosa kita, sehingga IA mati di kayu salib untuk keselamatan manusia. Yesus berdamai dengan penderitaannya sehingga  dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati IA menjalani penderitaanNya. Ketika IA mengalami penderitaan yang disebabkan oleh orang lain, IA tidak balas dendam. IA menjalani penderitaanNya dengan penuh kepatuhan kepada Allah.

Yesus adalah Allah yang turut menderita, yang juga turut merasakan penderitaan yang dialami oleh manusia. Yesus telah lebih dahulu mengalami penderitaan untuk keselamatan manusia. Demikian juga peMazmur, ditengah-tengah penderitaannya, ia berseru memohon pertolongan kepada Allah. Karena hanya Allah yang sanggup menolongnya dapat keluar dari penderitaannya. Hanya Allah pembebas dari penderitaan manusia. Tuhanlah pengharapan kita, yang menyelamatkan seta menolong kita sehingga kita mampu menghadapi berbagai penderitaan.

 Dalam menghadapi berbagai kesulitan dan persoalan dalam kehidupan setiap hari janganlah mengandalkan kekuatan dunia seperti harta kekayaan, kekuasaan dan juga orang lain. Tetapi tetaplah mengandalkan Tuhan. Berpengharapan kepada Tuhan, karena hanya Tuhan yang dapat menyelamatkan dan menolong kita. Karena itu bersyukurlah kepadaNya.

                                                                                                            Pdt. Crismori Br Ginting

                                                                                                            GBKP Rg. Sitelusada

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate