Jadwal Kegiatan

Ibadah Umum - (08PM - 09PM)
Ibaadah Remaja - (09PM - 10PM)

Khotbah Minggu Tgl 28 April 2019 ; Mazmur 116 : 5-9

Invocatio    : “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini 

diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya”(Mzm. 27:4).

Khotbah : Mazmur 116:5-9

Tema

Tenanglah, hai jiwaku, sebab TUHAN baik bagimu

Pendahuluan

Pengalaman “gelisah, khawatir, ketakutan, kegentaran” sering kali meliputi hati manusia. Keadaan dalam kegundahan bisa menghambat untuk berdoa kepada Tuhan tetapi sebaliknya keadaan tertekan bisa membawa kepada sikap doa yang lebih kuat yaitu berseru kepada TUHAN. Sebab bukan saja merasakan kebutuhan akan pertolongan TUHAN, lebih dari pada itu “hanya TUHAN satu-satunya penolong yang sejati”.

Penderitaan yang dialami Daud adalah karena pemberontakan putranya Absalom. Daud dalam keadaan tertekan selama pemberontakan putranya. Absalom dengan licik merebut hati bangsa Israel, membuat persepakatan gelap untuk merebut tahta dari Daud. Daud mendengar kabar: "Hati orang Israel telah condong kepada Absalom." Daud melihat anaknya Absalom telah mabuk kekuasaan, sehingga ia tidak lagi memandang bapanya sebagai bapa tetapi penghalang. Absalom akan mencelakakan siapa saja yang dianggap penghalang baginya. Berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem: "Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, sebab jangan-jangan kita tidak akan luput dari pada Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita dan memukul kota ini dengan mata pedang! (2 Samuel 15:14). Daud memilih menghindar dan memohon pertolongan Tuhan, baginya masalah ini sangat rumit dan hanya Tuhan yang mampu menyelesaikannya.

Daud pada waktunya dibebaskan dari bahaya yang sangat besar, menceritakan bagimana batinnya tersiksa dan mengalami kesedihan yang mendalam dalam pikirannya, tetapi kemudian ia merasakan betapa besar perlindungan Allah baginya. Bahwa TUHAN membawa ia kembali ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban dan mengucap syukur kepada TUHAN.

Pendalaman Nats

Pemeliharaan Tuhan akan jiwa manusia ditunjukkan Tuhan Yesus dengan kesabar-Nya terhadap murid-murid-Nya. Bahwa mereka mencari pelarian dalam kegelisahan mereka, tidak tahu apa yang harus mereka perbuat. Petrus mengatakan kepada teman-temannya "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Dalam situasi ini ditunjukkan bahwa mereka mengerjakan kesia-siaan, sebab “malam itu mereka tidak menangkap apa-apa”. Bukannya mengurangi beban pikiran, malah menambah kacau pikiran karena tidak mendapatkan apa-apa.

 “Yesus berdiri di pantai” menanti mereka, menyapa mereka, memberikan perintah "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.", dengan demikian membuka mata mereka sehingga Yohanes berkata "Itu Tuhan.", lalu memberi mereka makan. Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Yesus melakukan proses penggembalaan untuk menenangkan hati murid-murid-Nya.

Daud merasakan beratnya pergumulan hidupnya, sudah sangat mendekati kematian. Dalam situasi ini ia memohon untuk diluputkan dan TUHAN mendengarkan doanya. Maka Daud memuji Tuhan dengan mengatakan:

Ay.5 “Tuhan adalah pengasih dan adil”, lalu ditambah penekanan, “Allah kita penyayang”. Karena sifat-sifat Allah ini maka kita tidak binasa.

Ay.6 “Tuhan memelihara orang-orang sederhana”. Yang dimaksudkan sederhana adalah tulus, jujur dan tanpa kepalsuan. Dalam kesederhanaan ada kelemahan, ketidak berdayaan dan tidak mampu menyelamatkan diri sendiri. Karena itu Allah bertindak memeliharanya, karena dia berserah diri kepada Allah. Orang-orang yang dengan iman menempatkan diri mereka dibawah perlindungan Allah mendapatkan keselamatan.

Ay.7 “Kembali tenang, hai jiwaku…”. Belas kasihan Allah sangat terasa saat telah berada di ambang maut tapi diluputkan dan diangkat darinya. Lalu Allah memberi perpanjangan waktu hidup, hal inilah yang memberi ketenangan. Bahwa yang empunya hidup yang memperpanjang masa hidup kita. Dengan demikian menjalani hidup dengan bersukacita didalam Tuhan. Masih diberikan kesempatan hidup merupakan kebaikan Tuhan bagi kita. Itu artinya masih ada atau masih banyak kesempatan berbuat kebaikan atau pelayanan dalam hidup kita.

Ay.8 “Ya, Engkau telah meluputkan aku …”. Daud menguraikan kebaikan yang telah Tuhan lakukan:

1.    Meluputkan aku dari pada maut.

Daud memandang bahwa kematian yang memalukan bila ia mati di tangan anaknya sendiri. Dari kematian yang mengerikan menurutnya, Tuhan meluputkannya.

2.    Meluputkan mataku dari pada tersandung.

Meluputkan kejahatan yang menyebabkan dukacita. Untuk tidak tertekan oleh kesedihan yang berlebihan.

3.    Meluputkan kakiku dari pada tersandung.

Kaki manusia sering tersandung oleh dosa dan menimbulkan kesengsaraan. Saat kaki kita hampir terperosok kedalam pencobaan, tangan Tuhan memegang kita.

Ay.9 “Aku boleh berjalan di hadapan TUHAN, di negeri orang-orang hidup”. Artinya pemazmur bersyukur masih diberi kesempatan hidup di dunia ini. Dia menyadari ada kewajiban yang harus dikerjakan; hidup dan bekerja di hadapan Allah. Kita harus hidup layak di hadapan Allah serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal. Karena jiwa kita telah telah diluputkan dari maut membuat kita lebih menghargai kehidupan, hidup sebagai manusia baru yang telah dibaharui.

Pointer Aplikasi

Manusia tidak akan mungkin mendapatkan ketenangan di luar TUHAN. Jiwa manusia mendapat peristirahatan yang tenang di dalam TUHAN. Hanya di dalam TUHAN jiwa dapat menetap dalam kebahagiaan. Di dalam Allah jiwa mendapat peristirahatan dan jiwa bersukacita. Kembalilah ke tempat peristirahatan yang diberikan Kristus kepada mereka yang letih lesu dan berbeban berat. Matius 11:28 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. Dalam pergumulan yang berat, dengarlah panggilan Tuhan untuk datang berserah kepada-Nya.

Tidak ada kekuatan lain yang lebih kokoh dari pada “bersandar kepada Allah”, sebab hanya Allah yang mampu membalikkan masalah menjadi kemenangan. "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan” (Roma 10:11). Pertolongan Tuhan telah terbukti bagi orang-orang percaya yang mempercayakan hidupnya ke dalam tangan Tuhan yang kuat.

Pertolongan Tuhan adalah sempurna, Tuhan tidak pernah kehabisan cara dan jalan untuk membebaskan dari masalah yang membelenggu kita. Yang terpenting bagaimana kita membawa masalah dan pergumulan kita kepada Allah dengan sikap yang benar. 1 Petrus 5:6-7 “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu”.

Pdt. Sura Purba Saputra

GBKP Harapan Indah

Khotbah Minggu Tgl 21 April 19 ; Yohanes 20 :24-31

Invocatio : “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya” (Filipi 3:10)

Khotbah : Yohanes 20:24-31

Tema

 Yesus Bangkit, Percayalah

PENDAHULUAN

Paskah (Ibrani:pesakh; Junani:to paskha), pasca artinya "yang telah lewat". Paskah sangat penting bagi kehidupan bangsa Israil begitu juga bagi kehidupan orang Kristen. Mengapa demikian ? Karena bagi bangsa Israil Paskah menunjukkan bagaimana perbuatan Tuhan membebaskan bangsa Israil dari Mesir dan bagi orang Kristen, Paskah adalah Tuhan di dalam Yesus Kristus yang sudah mengalahkan kuasa kematian. Ini merupakan peristiwa yang paling menentukan hidup kita. Jika Paskah tidak terjadi, maka sia-sialah iman percaya kita, sia-sia Natal (kelahiranNya), sia-sia kita menaikkan doa-doa kita, karena kita berdoa kepada Tuhan yang mati. Oleh karena itu, jika Kristus tidak bangkit maka IA sama halnya seperti pahlawan biasa  yang telah gugur dan tidak akan dapat memimpin kita dimasa kini dan tidak akan sanggup menyelamatkan kita.

Berita Paskah (kebangkitan) Yesus menjadi berita yang mengagetkan bagi murid-murid Yesus pada saat itu, karena peristiwa yang nyata ini tidak pernah dilihat langsung oleh murid-murid. Apalagi peristiwa penyaliban dan kematian lalu dikuburkan di hari jumat menjelang Sabat lalu mereka tahu. Memang murid-murid Tuhan Yesus memiliki sifat, pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda, secara khusus dengan Tomas yang mempunyai sifat keras, emosional, mengandalkan kemampuan manusia dan mudah putus asa. Ia tidak begitu saja gampang percaya akan kebangkitan Yesus, jika tidak didukung dengan bukti nyata. Marilah kita lihat respon Tomas ketika mendengar berita kebangkitan Yesus.

Isi

Penampakan diri Yesus yang bangkit kepada Tomas merupakan ketiga kalinya. Hal ini terjadi karena Tomas tidak percaya akan pemberitaan teman-temannya. Tomas meminta bukti kesaksian temannya tentang perjumpaannya dengan Yesus, dimana yang mereka lihat itu memang benar-benar  Yesus yang bangkit bukan hantu seperti yang diberitakan pada saat itu. Untuk mewartakan Yesus sudah bangkit menurut Tomas butuhlah bukti supaya orang-orang yang mendengar menjadi percaya. Bagaimana mungkin orang percaya kalau tidak ada buktinya. Karena prinsip dan pola pikir Tomas maka ia diundang oleh Yesus untuk mengalami sendiri kebangkitan Yesus supaya ia menjadi percaya. Yesus mengatakan : "Jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah". Artinya Tomas sudah berada di jalan yang salah yaitu tidak percaya, tapi sekarang ia diberi kesempatan untuk mengubah sikapnya. Kristus yang bangkit tidak memaksa mereka yang melihat penampakanNya untuk percaya, tapi kepercayaan itu biarlah tumbuh dari komitmen orang tersebut.

Pengakuan Tomas "Ya Tuhanku dan Allahku" (ayat 28) menunjukkan taraf tertinggi/puncak keimanan dalam Injil Yohanes (ayat 28). Pengakuan Tomas ini nyata dalam seluruh aspek kehidupannya sehingga dia mati sebagai martir yang dibunuh dengan panah saat ia sedang berdoa. Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Ayat 29). Ayat 29 ditujukan Yesus bagi mereka yang percaya atas pemberitaan orang lain, sebab kepercayaan seperti itu lebih mulia dari pada kepercayaan Tomas. Kepercayaan yang lebih mulia itulah yang mendasari dan mendukung gereja Kristen berkembang sampai saat ini. Kepercayaan yang benar harus terlepas dari penglihatan, hal ini disejajarkan dengan orang percaya karena adanya mujizat. Alangkah berbahagianya orang percaya kepada Yesus walaupun tidak melihat mujizat.

Oleh karena itu, dari mana kita percaya bahwa Yesus telah bangkit ? Hal itu dapat kita percayai dari kuasa kebangkitan Yesus itu yang bekerja sampai hari ini. Nama Yesus berkuasa dan seperti yang dikatakan dalam ibrani 13:8, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Dan ini juga dikatakan oleh Paulus dalam nas invocatio, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia (Yesus) dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya."  Paulus menunjukkan Mengenal Dia (Yesus) secara mendalam bukan hanya sekedar tahu sejarahNya dan tahu firmanNya melainkan mengenal dalam arti mengalami Yesus dalam kehidupan dan pelayanannya, demikian juga kuasa kebangkitanNya, benar-benar dialami kuasa itu di dalam hidup dan pelayanannya. Untuk itu Paulus juga bersedia bersekutu dalam penderitaan Kristus, jadi bukan hanya mengalami kuasa kebangkitanNya tapi juga bersekutu dalam penderitaanNya, bersedia menderita karena melakukan firman Kristus, bersedia menderita karena nama Kristus yang dia beritakan, bahkan menjadi serupa dengan Yesus dalam kematianNya. Mengenal Kristus dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaan  Kristus merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan keinginan terbesarnya untuk mengenal Yesus, oleh karena itu Kuasa kebangkitan itu sampai hari ini nyata bekerja pada diri orang-orang percaya, sama seperti ketika Yesus hidup di tengah-tengah umat manusia, Dia menyembuhkan, membuat mujizat dan sebagainya, maka sampai hari ini kuasa kebangkitan itu tetap bekerja dalam hidup orang percaya. Dalam nats bacaan, semua sukacita adalah sukacita atas kehadiran Allah yang menyelamatkan umat sehingga berkemenangan.

Aplikasi

Jika jaman ini kita masih beriman seperti Tomas, maka kita tidak akan menjadi orang percaya, karena bukti (saksi) kebangkitan Yesus mungkin tidak akan dilihat mata kepala kita. Karena itu alangkah bahagianya orang yang percaya walaupun tidak melihat, 2 Korintus 5:7, Paulus berkata “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat”. Tapi kita tidak pungkiri kalau iman kitapun terkadang “mencari bukti” kehadiran Allah. Ketika tantangan melanda hidup maka kita langsung ragu akan kehadiran Allah. Pada saat seperti ini terjadi, maka kita harus mengingat pengalaman Tomas. Sama seperti kepada Tomas, kepada kita pun dikatakan Yesus bahwa lebih bahagia orang yang percaya walaupun tidak melihat. Artinya bahwa kita tidak ragu tentang kehadiran Allah disetiap situasi kehidupan kita. Keyakinan ini juga dapat kita saksikan bagi semua orang, agar orang lain juga menjadi orang percaya walaupun tidak melihat. Amin

SELAMAT PASKAH

Pdt. Nur Elli br Tarigan

GBKP Runggun Karawang

Suplemen PA Mamre : 1 Samuel 16 : 1-7 ; Tgl 7 - 13 April 2019

(PILPRES ras PILEG); Kelebihen Mamre I Bas Politik)

Ogen      :  1 Samuel  16 : 1 – 7

Tema 

Milih Pemimpin Alu Kiniteken Ras Pusuh Si Mehuli

Tujuan    : Gelah Mamre

1.    Meteh maka Dibata ersura-sura mpekena bangsaNa alu milih kalak si erkiniteken ras bujur.

2.    Meteh maka Dibata ndilo Mamre guna ikut berperan ibas milih pemimpin si mpekena bangsanta.

I.      Kata Penaruh

Piga-piga wari nari lanai dung 1 Minggu seh me kita ku wari si itentuken Hari H kerna PEMILU (Pemilihan Umum) bangsata. PEMILU sekali enda lain asa si enggona. PEMILU sekali enda me si pemena ibas sejarah pesta demokrasi bangsa ras negara si ilakoken secara serentak lako milih presiden ras wakilna bagepe milih pemimpin si kundul ibas lembaga legislative mulai ibas DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupanten/ kota. Lit 5 sekaligus si man pilihenta ibas tanggal 17 April 2019 enda, ise si mewakili rakyat ibas kerina tingkatenna. PEMILU sekali enda banci ikataken pe sebage wari si menentuken kerna kegeluhen bangsa ras negara subuk jangka pendek 5 tahun si reh. Nasip ras masa depan demokrasi bangsata itentuken arah PEMILU enda. Emaka seh kal kita perluna ras pentingna lako milih pemimpinta alu kiniteken ras pusuh si mehuli. Guna mpebagesi pengangkanta kerna Kata Dibata ras temata, marilah erlajar kita.  

II.   Isi/ Tafsiren

Saul eme raja si pemena ibas bangsa Israel. Si eteh ras-ras maka sope lit raja, bangsa Israel ipimpin sekalak hakim. Hakim si terakhir sope ipindo bangsa Israel sekalak raja lako ngaturken kegeluhenna eme Samuel. Samuel ndalanken 3 tugas sekaligus. Ia sebage hakim, ia ka sebage nabi, janah ia pe sebage imam. La ndekah kenca Saul jadi raja minter ia la patuh ras la mehamat man Dibata. Saul ngelakoken korupsi alu muat barang rampasen man gunana padahal enggo ipedahken Dibata gelah la banci maba ras muat barang rampasen e (1 Samuel 15:9). Saul pe ngelanggar kebadian rumah pertoton ras dahin imam alu nehken persembahen tutungen si arusna ilakoken sekalak imam (1 Samuel 13:9-11). Mbue denga kesalahen ras dosa si ilakoken Saul si erbahanca ia itulak ras ipengadi Dibata jadi raja.

Ceda ate Samuel erkiteken dosa ras kesalahen Saul. Mamang ras menek ate Samuel uga maka Saul la patuh man Tuhan si erbahanca ia itulak Dibata. Pemimpin si la patuh, pemimpin si erbahan kesalahen si patal kepeken mpereh kegogon ras kecedan ate man pemipimpin si deban ras man kerina rakyat si ipimpinna.

Saul arus iganti. Lanai ia banci mimpin negeri. Emaka isuruh Dibata Samauel lawes i kutana nari eme Rama lawes ku Betlehem lako milih ras nangkuhken sekalak anak Isai guna jadi raja nggantiken Saul. Tuhan erjanji nemani, ngajari ras nampati Samuel ise si man pilihen seh maka la ia ngadapi persoalen ras la ia cilaka iban Saul. Samuel patuh man Tuhan. Idalankenna kerina kai si isuruh Tuhan man bana. Bagenda me arusna ras patutna persuruhen Tuhan ras kalak si tek nangdangi persuruhen Tuhan man bana.

Tupung enggo seh paksana milih raja/ pemimpin si man pilihen e, Samuel sempat ibabai perukurenna jine. Iidah Samuel anak Isai si pemena eme Eliap. Eliap sekalak si nggedang, mbestang ras meparas asa pengidah mata. Ibas ukurna, Samuel erpengakap maka Eliap me jelmana. Kepeken perukuren ras pertimbangen Samuel la bali ras perkuren Tuhan. Samuel ras umumna manusia ertimbang ras erbahan keputusen erkiteken arah kai si idahna, kai si teridah. Tapi Tuhan ndidah si arah bas eme pusuh ras ukurna si mehuli, pusuh si bujur (ayat 7). Bageme dage kita pe ibas milih pemimpinta, marilah si pake perukuren ras pertimbangen Tuhan. Alu bage seh sura-sura Dibata arah pemilihen si iban kita.

III.   Aplikasi/ Pengkenaina

1.        Bagi Samuel isuruh Dibata lawes ku Betlehem lako milih sekalak anak Isai jadi raja, bageme pe kita isuruh Tuhan lawes ku TPS inganta milih lako milih/ nyoblos pemimpinta subuk PILPRES bagepe PILEG si ilakoken alu serentak enda. Seh me paksana tepatna wari Rabu, tanggal 17 April 2019 si pilih para pemimpinta guna maba ‘kapal’ pemerentahenta guna 5 tahun si reh periode 2019-2024. Milih pemimpin bangsa ras negarata ibas kerina tingkatenna eme pendilo ras persuruhen Dibata man banta.  

2.        Tema: “Milih Pemimpin Alu Kiniteken ras Pusuh Si Mehuli”. Kepeken labo kita idilo ras isuruh gelah enggo milih saja. Milih labo banci meros. Arus si eteh ras si tandai alu mbages ise si man pilihenta e. Mari si pilih pemimpinta alu kiniteken ras pusuh si mehuli. Sukat-sukat milih alu kiniteken ras pusuh si mehuli eme ibas kita milih arus rukur ras ertimbang berdasarken perukuren ras pertimbangen Dibata. La terjeng arah darat ntah pe terjeng si teridah saja ngenca si erbahanca kita milih sesekalak, tapi terlebih si nehen ku bas eme ku pusuhna, perukurenna, kebiasanna, perbahanen ras pendahinna sewar-wari. Enda me si igelari track record alias rekam jejak.

3.        Sope kita milih, mehuli kal adi si totoken lebe. Sungkun Tuhan si apai si man pilihen, si apai si ndeherna ras sura-suraNa. Ibas kita milih la perukurenta saja ngenca si pedomani, la pusuhta saja ngeca si persukuti. Tapi terlebih perukuren ras pusuh Tuhanta Jesus. “Perukurenndu bali min ras perukuren Kristus Jesus” (Pilipi 2:5). Perukuren ras pusuh Tuhan Jesus nggo pasti mehuli. Arah kita milih erpalasken perukuren Kristus tentu lanai salah ibas kita milih. Tentu si pilih pemimpin si payo, si mehuli ras si ngena ate Tuhan.  

4.        Pemimpin si la erkemalangen ras mehamat man Dibata pasti labo patuh man Tuhan ras perentahNa. Si enda me si idah ras jadi pelajarenta arah cerita kerna Saul. Pemimpin si la patuh man Tuhan ugapa pe ndabuh ku bas dosa KKN (Korupsi, Kolusi ras Nepotisme). Pemimpin si ngelakoken KKN ugapa pe erbahahanca rakyat sirulo nggeluh mesera ras ermesui ate. Gelah ola nangkih ras erkuasa pemimpin si la erkemalangen man Tuhan, tugasta eme milih pemimpin alu kiniteken ras alu pusuh si mehuli.

5.        Arah PEMILU Dibata mpekena-kena bangsata ku si mehuli ras kemalemen ate. Tuhan labo secara langsung mpekena-kena kegeluhen bangsata. Tapi ipekena-kenaNa kita arah make pemimpin si mbiar ras malang man baNa. Tugasta me milih pemimpin si mbiar ras malang man Tuhan. Tugasta milih pemimpin si jadi wakilta guna mperjuangken hak-hakta ras kesejahteranta. Pemimpin si bujur la ngukurken dirina saja, kelompokna ras golongenna saja. Ia ngukuri kerinana. Sebalikna pemimpin si la bujur, la mehuli pas bagi pantun si adi nina,

“Gundera sala gundera, buluh belin kubenturi

 Kutera kalak kutera, beltekku mbelin kubesuri”.

Pemimpin si mehuli ngukuri gajut ras beltek si enterem. Pemimpin si la bujur bagi nabi Eli ngukuri beltekna sisada ras beltek konco-koncona (nepotisme) saja. Nina Tuhan Jesus, “Adi kalak pentang negu kalak pentang tentuna duana ia ndabuh ku parik” (Matius 15:14). Mari dage si pilih pemimpinta erpalasken kinitekenta man Tuhanta. Amin

Pdt. Juris Tarigan, MTH (GBKP Depok – LA; 081316879945)

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate