Jadwal Kegiatan

Ibadah Umum - (08PM - 09PM)
Ibaadah Remaja - (09PM - 10PM)

Khotbah Mazmur 25:1-10, Minggu 22 Februari 2015

 Invocatio :
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius 11:28)

Bacaan : Markus 1:9-15 (tunggal); Khotbah : Mazmur 25:1-10 (responsoria)

Tema : "Berserulah Kepada Yesus"

Pendahuluan
Ada pendapat yang mengatakan " Kalau engkau dalam tekanan dan kesulitan, berteriaklah, berserulah maka sebahagian tekanan hidupmu akan lepas". Tapi adakah manfaatnya jika seruan itu tidak jelas disampaikan kepada siapa, bukankah seruan minta tolong itu memerlukan jawaban? Bukankah teriakan minta tolong itu kadang kala mendapat jawaban yang mengecewakan? Misalkan saja jika teriakan itu disampaikan kepada seseorang yang menurut perhitungan memiliki kemampuan untuk memberi pertolongan, namun jawabnya "Maaf aku tidak dapat membantumu sebab aku juga dalam kesulitan besar!" Berharap kepada manusia kadang mendapat jawaban namun kadang kala mengecewakan. Memang manusia sebagai makhluk sosial memerlukan sesamanya, terutama ketika menghadapi kesulitan hidup, tapi hal yang utama yang tidak boleh di lupakan yaitu Tuhan Yesus penolong yang utama. Firman Tuhan melalui Mazmur dan injil Markus pada hari minggu ini membahas tentang ketika mengalami kesulitan hidup, bagaimana berseru kepada Tuhan dan mengapa harus berseru kepada Tuhan.

Suplemen PJJ Tanggal 15-21 Februari 2015, Nas 1 Timotius 3:13-16

Nas   : 1 Timotius 4 : 13 – 16
Tema : “Ngiah-ngiahialu tutus”

Kata Perlebe
Arapen Paulus nandangi Timotius danci jadi arapen perpulungen nandangi serayan-serayan Tuhansi genduari. Serayan sierpusat kempak Kata Dibata ras mbabai perpulungen erpusat kempak Kata Dibata.
Paulus jine empersingeti Timotius segelah empegara mulihi pemere Dibata man bana, tentu lit kelalaian guna makeken pemere Dibata. Nina Paulus “Erkiteken si e kupersingeti man bandu gelah gara mulihken i bas kam pemere Dibata, siialokenndu asum kutamaken tanku ibabo takalndu. Sabap Kesah siibereken Dibata man banta labo erbahanca gelah kita percik-cik; tapi KesahNa e ndemi kita alu kuasa, kekelengen, bagepe gelah ngasup kita ngkuasai dirinta” (2 Tim.1:6-7).

Khotbah 2 Korintus 4:3-6, Minggu 15 Februari 2015

Invocatio :
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, dan kegelapan itu tidak menguasainya .
( Johanes 1: 5 )

Bacaan : II Raja – raja 2 : 12 ( tunggal ); Khotbah : II Korintus 4 : 3 – 6 ( tunggal)

Tema : Terang itu bersinar dalam kegelapan

Pendahuluan
Terang atau cahaya adalah sebuah lambang atau simbol yang sudah lama dipakai baik kesusastraan profan maupun dalam kesustraan keagamaan . Banyak agama kuno memuja api dan cahaya. Agama hindu yang tertua mengenal dewa asni yang tidak lain kecuali api ,orang mesir dahulu sujut menyembah sang surga,bangsa-bangsa israel pun tidak selalu terluput dari pemujaan cahaya/terang berupa kepada sang surga, orang Roma dengan Sal Invictus. Bangsa Israel tidak selalu terluput dari pemujaan cahaya atau terang berupa sang surga dan bintang-bintang lain ( bdk II Raja 21 : 3,5 ; Jeremia 8 : 2 ; Yeh 8 : 16 , dll). Filsafat Yunani Plato menggunakan cahaya sebagai sebagai lambang yang baik, asal-usul segala sesuatu yang baik. Maka tidak mengherankan sedikitpun bahwa simbol terang memainkan peranan cukup besar dalam alkitab baik dalam perjanjian lama maupun perjanjian baru .

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate