Suplemen PA Moria ; Masmur 22:10-11 ; Yesaya 44:24 Tgl 06 - 12 Juni 2021
Bahan : Mazmur 22:10-11; Yesaya 44:24
Tema : Pemanan Pengajaren
Tujun : Gelah Moria :
Ø Meteh maka anak bas bertin nari lit hubungenna ras Dibata
Ø Mereken pengajaren man anak menaken bas bertin nari
1. Secara umum anak-anak mungkin akan menunjukkan minat untuk mulai belajar (baca: sekolah) pada usia 3-4 tahun. Perlu diperhatikan bahwa orang tua sebaikknya peka akan kebutuhan anak dan tidak memaksakan kehendak untuk langsung menyekolahkan anaknya, karena bukannya mendukung perkembangan anak sebaliknya bisa menyebabken si anak stress dan enggan belajar, disarankan untuk berdiskusi dan tanyakan kesiapan anak. Disarankan uga untuk anak belajar sejak dini tentang bagaimana bersosialisasi dengan teman sebaya, mengelola stress dan menyelesaikan masalah. (kutipan di artikel di halodoc.com).
Kutipan artikel diatas menjelaskan bahwa setiap anak punya tahapan yang harus diperhatikan dan tugas orang tua mendampingi, mengarahkan, membimbing dan memfasilitasi anak untuk sebaik mungkin tumbuh dan berkembang sesuai tahapannya. Namun ternyata tahapan tumbuh kembang dan belajar anak sudah dimulai jauh sebelum usia sekolahnya yaitu sejak dari dalam kandungan ibu.
2. Pemazmur adalah raja Daud yang berada pada pergumulan hidup yang berat. Daud merasa ditinggalkan Tuhan; Tuhan sepertinya berdiam diri dan tidak menanggapi seruan minta tolongnya. Dalam pergumulan rohani ini ada kesadaran yang akhirnya menguatkan iman bahwa ada fakta yang nyata dimana Tuhan selalu menolong umatNya dari sejak mereka tak berdaya seperti bayi yang lahir dari rahim ibunya. Perlindungan Tuhan digambarkan seperti rahim seorang ibu yang dengan sempurna memberi perlindungan yang aman bagi janin dan perlindungan ini terus berlanjut ketika si anak lahir maka ia akan tetap aman dan nyaman dalam pelukan dan pemeliharaan ibunya. Kesadaran ini muncul karena pemazmur adalah pribadi yang bertumbuh dalam hubungan yang dekat dengan Tuhan. Dari ayat inilah pemazmur mendapatkan kekuatan bahwa jika dulu Allah menolongnya maka sekarang dan esok pun Allah pasti akan tetap menolong.
3. Allah telah mengenal umatNya sejak dari kandungan, dalam kaitan ini jika seorang ibu memperkenalkan Allah pada janinnya apakah bisa? Apakah seorang anak dalam kandungan benar-benar dapat belajar atau mengerti kata-kata yang diucapkan orang tuanya? Beberapa ahli mengatakan bahwa bayi dapat mendengar suara pada minggu ke 23 kehamilan namun apakah dengan memperdengarkan lagu klasik, memperdengarkan dongeng akan mempengaruhi kemampuan belajar si anak? Menurut artikel yang kami baca tidak ada penelitian lengkap yang dapat membenarkan hal tersebut namun faktanya adalah bayi dapat merasakan kehidupan didalam rahim, tidak ada pengenalan akan keadaan sekitarnya sehingga pengajaran yang dapat dilakukan pada bayi sangat terbatas . Tapi tidak ada salahnya juga melakukan hal tersebut karena mendengar music, berdoa, membaca cerita dan Alkitab bisa menjadi momen yang istimewa bagi ibu (juga ayah) dan janinya. Momen dengan mood yang baik antara orang tua dan janin akan memperdalam hubungan (bond) antara ibu (juga ayah) dengan si anak. Penting juga orang tua memperhatikan asupan nutrisi untuk ibu dan janin terpenuhi dan tentu saja menghindari stress juga menjalani hidup rileks, caranya tentu saja dengan bersyukur dan memiliki kedekatan dengan Tuhan sang pemilik hidup. Seperti pemazmur yang menyadari penyertaan dan pertolongan Tuhan dalam hidupnya.
4. Semua orang tua mengharapkan anak-anaknya sukses dan untuk menjadi sukses tentu harus ditopang didikan formal yang baik dan didikan rohani yang baik pula. Tapi jauh sebelum campur tangan orang tua seperti pengakuan nabi Yesaya bahwa Tuhanlah yang membentuk bangsaNya sejak dari dalam kandungan, dalam makna bahwa rancangan Tuhan melampaui akal pikiran manusia. Kalimat yang bernada serupa ditemukan juga di Yeremia 1:5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Sebelum seorang anak ada di dalam kandungan ibunya Tuhan sudah merancangnya dengan baik karena itu ketika si anak dalam kandungan ibu maka si ibu menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menghubungkan kembali si anak dengan Tuhan melaui doa,didikan, bimbingan, pengajaran terutama keteladanan.
Pdt. Erlikasana Purba, M. Th.