Suplemen Moria : Kejadian 45 : 1-15 Tgl 04-10 Februari 2018

                                                    Suplemen Moria  Minggu   :  04-10 Pebruari 2018

Bacaan          : Kejadian 45:1-15

Tema              : Karakter Hidup Orang Yang Percaya Kepada Tuhan

Tujuan           : Supaya Moria :

·         Mengetahui bahwa Yusuf sanggup berbuat baik karena dia hidup bersandar kepada Tuhan.

·         Menghibur diri sehingga memampukan Moria terus berbuat baik

Metode PA    : Inventarisasi

Pengantar

            Tuhan telah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan Dia. Hal ini membuat manusia memiliki gambar Allah dalam dirinya. Karena dosa yang menjerat manusia maka gambar Allah yang ada pada manusia menjadi rusak, sehingga membuat manusia jauh dari Allah bahkan ada yang meninggalkan Allah.Tetapi setiap orang yang setia kepadaNya serta dengan tulus hati  percaya kepadaNya, maka Allah menggerakkan hati kita untuk mau terus menyatakan kasih, perdamaian dan pengampunan.

 

Pembahasan Nats

            Bahan PA Moria kali ini dari Kejadian 45:1-15 membawa kita belajar tentang karakter hidup orang yang percaya kepada Tuhan melalui tokoh Yusuf. Ia adalah putra ke-11 dari Yakub, atau anak pertama dari Rahel (Kej. 30:24; 35:24) dan anak yang paling di kasihi Yakub (Kej. 37:3; bd. 33:2,7). Yusuf merupakan anak yang dimanjakan, dijual menjadi budak orang Mesir akibat kecemburuan kakak-kakaknya. Dari terhukum sebagai korban fitnah, ia naik menduduki jabatan tertinggi pemerintahan. Dengan rencana yang bijaksana ia dapat mengatasi bala kelaparan, dan dengan demikian menyelamatkan negeri Mesir, Kanaan dan keluarga bapaknya, Yakub, dari bahaya mati kelaparan. Kemudian Yusuf juga berdamai dengan kakak dan adiknya.

            Dalam bahan bacaan kita kali ini, kita dapat melihat bahwa Yusuf sebagai seorang telah mengalami berbagai penderitaan, ternyata penderitaan yang pernah ia alami menjadi jalankeselamatan bagi banyak orang.

Adapun karakter dari Yusuf yang dapat kita pelajari dari Kejadian 45:1-15, yaitu :

1.    Terbuka (tidak menutup-nutupi).

Setelah untuk beberapa waktu saudara-sudara Yusuf belum juga mengenalnya, akhirnya dengan kerinduannya yang terdalam, ia tidak dapat menahan hatinya lagi.  Yusuf menyatakan siapa dirinya kepada saudara-saudaranya. Yusuf dengan terbuka menyampaikan tentang dirinya. Hal ini membuat para saudaranya yang dahulu telah menjualnya merasa takut dan gemetar menghadapinya. Yusuf memanggil mereka untuk mendekat serta menyatakan bahwa dirinya adalah saudara mereka. Hal ini memperlihatkan tentang ketulusan hati Yusuf kepada saudara-saudaranya. Yusuf tetap memegangteguh tali persaudaraan dengan para saudaranya meskipun mereka telah menjual Yusuf menjadi budak.

2.    Mengasihi

Rasa kasih yang ada pada diri Yusuf sangat jauh lebih besar daripada rasa sakit yang dialaminya dalam penderitaan yang telah ia lewati karena perlakuan dari para saudaranya. Karena kasihnya maka ia mampu menerima kedatangan saudaranya. Karena kasihnya ia mau menolong saudara-saudaranya dari bahaya mati kelaparan.

3.    Mengampuni

Sedemikian menyakitkan penderitaan yang dialami oleh Yusuf. Ia sudah dianggap mati dan tidak ada lagi. Sudah dijual menjadi budak. Mengalami keterpenjaraan. Penderitaannya tidak membuat ia mendendam, tetapi dengan rendah hati ia mau mengampuni saudara-saudaranya.

4.    Berdamai

Dengan penuh kasih Yusuf mencium saudara-saudaranya dengan mesra, dan ia menangis sambil memeluk mereka. Hal ini memperlihatkan betapa Yusuf sangat merindukan saudara-saudaranya bahkan tetap mau menerima keberadaan saudara-saudaranya yang telah membuatnya menjalani penderitaan.

5.    Dapat melihat kebaikan di balik penderitaannya.

Dibalik penderitaan yang telah dialami oleh Yusuf, ternyata ia mampu melihat dan merasakan betapa baiknya Tuhan. Ia menyadari bahwa semua yang telah dijalaninya adalah untuk memelihara kehidupan keluarga mereka bahkan juga seluruh bangsa supaya tidak mati kelaparan.

Demikianlah karakter Yusuf, seorang yang percaya kepada Tuhan. Imannya kepada Tuhan tampak dari sikap hidupnya yang penuh kasih, terbuka, mengampuni, berdamai serta mampu melihat kebaikan Tuhan di balik penderitaannya. Yusuf juga bukanlah seorang yang mau terikat dengan persoalan masa lalu, tetapi ia adalah seorang yang mau menatap ke depan. Merenda hari esok yang terbaik di dalam Tuhan sehingga seluruh keluarganya beroleh keselaatan. 

Aplikasi.

            Sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan, maka kita juga memiliki karakter seperti karakter Allah : penuh kasih, mau menolong,mengampuni, mengampuni, damai, selalu merancangkan kebaikan bagi setiap manusia. Jikalaupun ada persoalan masa lalu yang belum diselesaikan hingga saat ini, sekarang marilah diselesaikan. Atapun sedang mengalami persoalan di dalam rumah tangga, baik antara suami dan istri atau dengan anak-anak, segeralah di selesaikan. Jangan berikan kesempatan kepada iblis untuk menerkam kita. Sebab ia mengaum-ngaum di sekitar kita, hendak meghancurkan kita.  Berdamailah. Saling mengampunilah dan juga saling menerima.

            Tetaplah pelihara karakter Allah yang ada pada kita, sehingga dalam kehidupan kita semua Moria tetap terlihat wajah Allah yang penuh kasih. Karena itu, marilah melihat, bagaimanakah karakter kita masing-masing Moria? Adakah karakter Allah dalam diri kita?

Marilah kita menginventarisasikannya.

Selamat bertumbuh di dalam karakter Allah.

                                                                                                                                                                          Pdt Crismori Br Ginting

                                                                                                                                                                          Rg GBKP Sitelusada 

 

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate