Suplemen PA Moria : Rut 2 :1-7 ; Tgl 12-18 September 2021

Ogen           : RUT 2:1-7

Tema           : Si Kulakoken Jadi Usihen (MORIA menjadi contoh)

Sub Tema   : Gelah MORIA:

1.  Meteh kai si man usihen ibas diri Rut

2.  Jadi usihen ibas kerina dampar geluhna (pengerana, perbahanenm pendahin, rsd)

Ada pepatah yang mengatakan ”Satu teladan lebih baik dibanding seribu nasehat” atau ada juga pepatah yang mengatakan ”ulah lebih mujarab dibanding petuah”. Pepatah ini semua mau mengatakan bahwa kehidupan ini tidak hanya sebatas kata-kata, tapi itu diperlihatkan dari perbuatan/tindakan kita. Tema kita hari ini kembali mengingatkan MORIA agar hidupnya bisa menjadi contoh/teladan, baik kepada keluarga maupun orang lain. MORIA dalam kehidupannya harus berani dan percaya diri mengatakan ”Si Kulakoken Jadi Usihen”. Rut adalah salah satu tokoh perempuan yang kehidupannya bisa menjadi contoh/teladan.

Rut adalah orang Moab, yang kita tahu hampir semua keturunan Moab tidak percaya kepada Tuhan. Tapi kehadiran Naomi membawa dampak besar bagi hidup Rut. Dalam Rut 1:16, dia mengatakan, “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku..”

Kitab Rut menyeimbangi pandangan universalisme yang luas, bersamaan dengan itu peranan wanita mendapat tempat yang penting. Hal ini ternyata dari peranan Naomi (wanita Yahudi) dan Rut (wanita Moab) yang menjadi nenek moyang raja Daud. Raja Daud juga yang kemudian dikenal sebagai nenek-moyang Yesus Kristus. Jadi kitab Rut membawa berita yang menyapa eksklusifisme dan fanatisme Yahudi.

Satu-satunya keinginan Rut dalam hidup setelah kehilangan suaminya adalah menjadi berguna bagi mertuanya. Karena itulah sosok Rut dipandang menjadi salah satu wanita yang begitu diteladani di sepanjang kisah Alkitab.

Paling tidak ada 2 karakter yang dimiliki Rut yang membuatnya pantas menjadi teladan bagi kita MORIA, diantaranya:

1.  Setia

Di berbagai budaya, sangat umum kalau seorang menantu perempuan punya hak untuk meninggalkan mertuanya ketika suaminya meninggal atau menikah lagi. Bahkan Naomi sendirilah yang meminta hal itu kepada kedua menantu perempuannya setelah anak-anaknya meninggal. Sayangnya, Rut mendesak Naomi untuk tidak mengusir dia. Melainkan menginjinkannya untuk ikut bersama dia punya ke tanah Yehuda.

Nilai seorang perempuan ditentukan dari kesetiaannya. Dan hal inilah yang dimiliki Rut. Bukan hanya setia kepada suami selama dia masih hidup, tapi setelah mengecap status janda pun Rut menunjukkan kesetiaannya kepada mertuanya itu. Tak ada nilai yang lebih tinggi dari kesetiaan yang dicari oleh seorang pria dari wanita. Dan hal inilah yang dilihat Boas dari Rut.

2.  Pekerja Keras

Karena Naomi sudah berusia lanjut, maka dia pun berinisiatif untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bekerja. Tanpa rasa malu, Rut pergi ke ladang gandum dan meminta sisa-sisa gandum yang ada di ladang untuk dikumpulkan dan dibawa pulang.

Meskipun dia mendapat belas kasihan dari pemilik ladang yaitu Boas, Rut tetap tak mau duduk diam. Dia sibuk bekerja dan menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja di balik kerja keras itu. Rut bukanlah tipe wanita yang suka menggoda pria lain sekalipun dia adalah wanita berparas cantik. Dia justru sibuk bekerja keras untuk mendapatkan cukup uang untuk menghidupi ibu mertuanya.

Mari kita melihat dalam Kisah Rut ini, yang mau memperlihatkan kepada kita suatu teladan yang patut kita contohi sebagai orang Kristen, khusus MORIA. Kesetiaan Rut kepada Naomi sangat tulus, ia rela tidak kembali kepada ibu kandungnya demi mertuanya Naomi, dan tidak hanya sebatas mendampingi, Rut juga bertanggungjawab akan kehidupan Naomi yang semakin tua, dengan dia bekerja keras. Ini adalah salah satu bentuk kesetiaan yang jarang kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Moria selaku ibu juga dipanggil untuk menjadi teladan di tengah-tengah kehidupan ini, baik untuk keluarga juga masyarakat. Harapan dari setiap apapun yang dilakukan MORIA, baik dalam perbuatan, perkataan, memberikan pengajaran kepada anak-anak, dalam berkomunikasi dengan suami atau orang lain, semuanya dari kehidupan MORIA bisa menjadi teladan yang baik. Selain itu, MORIA GBKP menjadi orang-orang yang setia juga pekerja keras, optimis dalam segala hal. Sebab seperti Rut, MORIA GBKP juga senantiasa mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya, dalam kondisi yang bagaimanapun mengizinkan Tuhan yang berkarya dalam kehidupannya. Sehingga Kuasa yang dari Tuhan Yesus Kristus yang memampukan MORIA bisa menjadi teladan dalam kehidupan ini.

Pdt. Melda Tarigan, STh

GBKP Rg. Pontianak

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate