Suplemen PA Mamre GBKP : Kejadian 2 : 21 - 24 ; Tgl 14 – 20 Juni 2020.
Ogen : Kejadian 2:21-24
Tema :ENGKELENGI NDEHARA BAGI ENGKELENGI DIRINTA./ MENGASIHI ISTRI SEPERTI MENGASIHI DIRI SENDIRI.
PENDAHULUAN
Masing-masing dari kita adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perkawinan, entah sebagai suami atau istri atau anak. Lalu apa kata Sabda TUHAN mengenai perkawinan? Alkitab menegaskan bahwa perkawinan atau pernikahan di antara laki-laki dan perempuan merupakan inisiasi atau kreasi kudus dari TUHAN Allah. Pada mulanya, Allah-lah yang merancang dan menyediakan sehingga perkawinan itu ada di antara manusia, di antara laki-laki dan perempuan. TUHAN-lah yang menyediakan anugerah perkawinan itu bahkan sudah didirikan sebelum manusia jatuh kedalam dosa. TUHAN adalah pemegang hak cipta perkawinan itu sendiri. Dan karena itulah perkawinan mesti dipelihara dalam kekudusan dan hukum Allah. Melalui PA MAMRE ini kita diingatkan untuk tetap mengasihi dan semakin mengasihi isteri seperti diri sendiri.
BIMBINGAN TEKS
Alkitab mencatat dua bentuk cerita yang saling melengkapi mengenai penciptaan. Allah mencipta manusia, yaitu laki-laki dan perempuan setara sebagai ‘gambar Allah’, imago Dei (Kej. 1:27). Proses penciptaan wanita dinyatakan untuk menunjuk kesetaraan itu.
Adam tidur nyenyak, maka Allah membangun seorang perempuan dari rusuk Adam (Laki-laki), kemudian dibawa atau diberikan kepada Adam (Kej. 2:21-23). Sebab itu – kata Alkitab – seorang laki-laki dewasa “... akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging ...” (Kej. 2:24). Tindakan “meninggalkan” dalam konteks ayat ini bukan berarti memutuskan hubungan, tetapi demi membina hubungan perkawinan suami-istri sebagai yang paling dekat dan mendalam. Dalam Hukum Taurat, anak diperintahkan untuk menghormati orangtua, ayah-ibu (Kel. 20:15). Kata “menghormati” dalam Alkitab berbahasa Ibrani adalah “ka-beed”, yang artinya: ‘hargailah’ dan ‘nilailah dengan tinggi’; bahkan juga berarti: ‘lindungilah’ dan ‘cukupilah kebutuhan’-nya.
Kita bisa mengambil sebuah pelajaran melalui ayat ini, bahwa di saat manusia tertidur pun Allah bekerja untuk memenuhi kebutuhan manusia. Allah mengambil tulang rusuk dan menciptakan seorang perempuan. Begitu terbangun manusia begitu girang dan berkata “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.
Alkitab mengajarkan bahwa perkawinan maanusia didasarkan pada tiga prinsip pokok yang disebut juga sebagai trilogi perkawinan Kristiani, yakni: (1) Monogami yaitu perkawinan di antara sepasang suami-istri, satu-satu; (2) Insolubilitas yaitu kesetiaan sampai mati di antara pasangan suami yang sudah dipersatukan oleh Allah menurut iman Kristiani; dan (3) Tak terceraikan, kecuali oleh maut.
REFLEKSI
1. Allah memberikan pasangan yang sepadan dengan manusia dibuat dari bagian tubuh yang ada pada manusia itu sendiri. Sehingga dari proses penciptaan perempuan ini kita bisa melihat bahwa laki-laki dan perempuan adalah satu. Perempuan diciptakan dari laki-laki dan ketika laki-laki melihat perempuan yang telah Tuhan bentuk dari bagian tubuhnya, ia sangat bersukacita. Mereka sederajat dan bersama-sama melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam ikatan yang diciptakan dari unsur yang sama dan satu.Aurelius Agustinus, seorang Bapa Gereja, teolog besar, dan filsuf Pendidikan Agama Kristen, kelahiran Tagaste (wilayah Aljazair, Afrika), pernah menulis sajak mengenai wanita yang kemudian digubah oleh Dale S. Hadley, yang bunyinya sbb: Wanita diciptakan dari rusuk pria, bukan dari kepalanya untuk menjadi atasan, bukan pula dari kaki untuk dijadikan alas; melainkan dari sisinya untuk menjadi mitra sederajat, dekat pada lengannya untuk dilindungi, dan dekat di hatinya untuk dicintai. (Woman was created from the rib of man, not from his head to be above him, nor from his feet to be walked upon; but from his side to be equal, near his arm to be protected and close to his heart to be loved).
2. Kita sering mendengar banyak kasus KDRT dan perceraian di tengah keluarga, tentu saja hal ini sangat bertentangan dengan kehendak Allah. Oleh karenanya mari kita kembali kepada rancangan Allah terhadap perkawinan bagi kita, sehingga kita semakin mengasihi pasangan yang telah dianugerahkan Allah.
Pdt Togu Persadaan Munthe
Rg GBKP Cililitan