Suplemen Mamre ; Matius 5 : 13-16 ; Tgl 04-10 Maret 2018
PA Mamre Minggu, 04 – 10 Maret 2018
Bacaan : Matius 5 : 13 – 16
Tema : Politik
Pengantar
Injil Matius ditulis antara tahun 72 – 85 di Siria Selatan, bermaksud menyampaikan perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan Yesus. Dari isi Injil Matius dapat dilihat juga bahwa Injil ini mempunyai tiga maksud yakni pertama maksud apologetik dalam arti memperlihatkan bahwa dalam Yesus janji-janji para nabi Perjanjian Lama sudah dipenuhi dan Yesus adalah Mesias yang ditolak orang Yahudi.Kedua maksudkateketis yang berarti memberi pengetahuan tentang pokok-pokok agama Kristen secara teratur.Ketiga maksudparenetis yang berarti nasihat atau teguran (pasal 25).Pada bacaan Matius 5 : 13 – 16 tergolong pada bentuk kateketis (pokok-pokok ajaran kristen).
Tafsiran Matius 5 : 13 – 16
Ayat 13."Kamu adalah garam dunia..”.Garam sering dihubungkan dengan kemurnian.Menjadi garam berarti menjadi contoh dalam kemurnian dan kemurnian bertolak belakang dengan kepalsuan dan pura-pura.Selain kemurnian garam juga berkaitan dengan pengawetan misalnya mengawetkan ikan, daging sehingga terhindar dari pembusukan.Menjadi garam dunia berarti orang Kristen itu berfungsi menjadi pencegah kebusukan di masyarakat seperti politik kotor, penyakit masyarakat , narkoba dsb. Garam juga memberi rasa enak pada makanan, demikianlah orang Kristen menjadi pembawa kesukacitaan di mana pun ia berada. Jika garam menjadi tawar tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Ayat 14 – 15.“Kamu adalah terang dunia..”. Kalau Yesus memerintahkan agar pengikut-Nya menjadi terang dunia itu sama dengan memerintahkan agar murid-Nya mengikuti teladanNya sebagai terang dunia. Kekristenan itu harus dapat dilihat secara nyata dan dapat dilihat oleh semua orang.Menjadi terang seumpamamenjadi pembimbing pada perjalanan sehingga tidak ada yang terjatuh dalam perjalanan.Menjadi terang berarti memberi peringatan terhadap rambu-rambu sehingga yang berjalan tetap pada koridor yang benar dan tidak tersesat.
Renungan
Menjadi orang Kristen harus menjadi garam dan terang yang dapat dilihat dan dirasakan banyak orang. Sebagai terang dapat memberi peringatan, dan memberi petunjuk atau pengarahan. Orang Kristen berbuat baik bukan menarik perhatian orang kepada dirinya tetapi kepada sumber terang sejati yaitu Allah sendiri yang dimuliakan melalui perbuatan baik kita.
Dengan menjadi garam dan terang dunia merupakan penginjilan sejati yang mampu menarik orang untuk menjadi percaya kepada Allah dalam Kristus. Pada masa kekaisaran Romawi banyak orang non Kristen yang tertarik serta menjadi Kristen karena melihat surat-surat Kristus yang hidup yang ada pada diri orang Kristen. Praktek hidup sebagai garam dan terang dunia akan membuat orang lain tertarik mengikut Kristus. Sebagaimana garam diperlukan untuk melezatkan dan mencegah makanan dari pembusukan, demikian pula orang percaya dan gereja harus merupakan teladan yang saleh di dalam dunia dan harus melawan kebobrokan moral dan kecurangan yang nyata dalam masyarakat.
Diskusi
1. Jelaskan contohnya menjadi garam dan terang dunia dalam hidup sehari-hari sebagai warga negara ?
2. Bagaimana dan berikan contoh menjadi terang dunia dalam dunia politik?
Pdt. I. B. Manik, M. Th., D. Min.