Suplemen Mamre ; Yunus 1 : 1-3 ; 3 : 1-4 ; Tgl 11-17 Februari 2018
PA Mamre 11 – 17 Februari 2018
Bacaan : Yunus 1 : 1 – 3; 3 : 1 – 4
Tema : Berpolitik Dengan Baik Atau Positif
Pengantar
Kitab Yunus sebagai refleksi atau meditasi tentang tugas kenabian, tetapi tidak memuat nubuat seorang nabi.Kitab ini berbeda dengan kitab-kitab nabi lainnya karena kitab ini tidak berisi nasihat atau nubuatan, melainkan menceritakan pengalamannya sendiri ketika ia mencoba menghindari perintah Tuhan, tetapi akhirnya berangkat juga untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada penduduk Kota Niniwe.Penulisan cerita Yunus sekitar abad 5 atau 4 di zaman Ezra- Nehemia.Cara membaca kitabYunus yang paling tepat ialah dengan membacanya sebagai cerita yang bersifat pengajaran dan pendidikan.
Penulis Kitab Yunus tidak sekedar mau melaporkan sebuah kejadian, tetapi hendak mengajar, menegur dan memperbaiki umat Israel yang picik hati. Yunus yang tidak bisa memahami belaskasihan Tuhan yang menyanyangi semua umat manusia.Pada waktu itu orang Yahudi tidak hanya merasa diri umat Allah yang terpilih, tetapi juga berpendapat bahwa bangsa diluar jahudi adalah orang berdosa dan kafir (bangsa yang dikutuk Tuhan) sehingga tidak perlu dikasihani.orang terkutuk. Dari kisah Nabi Yunus ini, menandaskan bahwa belaskasihan Allah merangkum semua manusia, tidak terbatas pada orang benar dan umat pilihan-Nya. Kitab Yunus menentang kepicikan dan kefanatikan orang beragama yang selalu cenderung menganggap dirinya satu-satunyasasaran kasih karunia Tuhan, yang sebenarnya merangkul semua manusia tanpa terkecuali.
Tafsiran Yunus 1 : 1 – 3; 3 : 1 – 4.
Yunus 1 : 1 – 3. “Datanglah Firman Tuhan kepada Yunus bin Amitai..”. Kata datanglah menunjukkan bahwa Allah yang mengambil inisiatip.Yunus berarti merpati, Amitai berarti Tuhan adalah kesetiaan. Yunus disuruh untuk bangun dan pergi ke Ninewe kota yang besar untuk berseru kepada orang Ninewe tentang kejahatannya yang telah sampai kepada Tuhan. Panggilan Tuhan merupakan penugasan yang disampaikan kepada Yunus yaitu untuk pergi ke Ninewe. Namun, Yunus bangun bukan untuk pergi keNinewe tetapi ke Tarsis melalui Yafo.Untuk mendapat kapal ke Tarsis, Yunus harus pergi ke Yafo. Yafo kota pelabuhan di sebelah barat laut Yerusalem. Tarsis merupakan ujung paling barat untuk dunia yang diketahui manusia pada waktu itu. Dengan melarikan diri ke Tarsis atau pantai barat Spanyol, Yunus berusaha melarikan diri ke ujung bumi.
Yunus 3 : 1 – 3. “Datanglah firman Tuhan kepada Yunus untuk kedua kalinya..”, Kecuali tambahan untuk kedua kalinya firman ini sama dengan Yun. 1 : 1. Dalam ayat satu ini yang menarik ialah sama sekali tidak ada perdebatan antara Yunus dan Tuhan. Tuhan tidak meminta supaya Yunus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang tidak menuruti perintahNya, Tuhan tidak menyalahkan Yunus. Dalam ayat dua tugas yang Yunus terima tepat sama dengan tugas yang diberikan kepadanya dalam Yun.1 : 2. Tuhan tetap berpegang kepada rencana-Nya semula, Tuhan tidak merubah pandangan.Tuhan tidak menegaskan alasan mengapa pergi ke Ninewe tapi menekankan isi pemberitaan Yunus.Yunus harus menyampaikan seruan yang difirmankan Tuhan kepadanya.Tetapi sekarang Yunus tidak bangun untuk melarikan diri ke Tarsis jauh dari hadapan Tuhan, tetapi pergi ke Ninewe sesuai dengan yang diperintahkan Tuhan.
Renungan
Semua nabi Perjanjian Lama mengetahui bahwa tugas seorang nabi tidak ringan tetapi berat, oleh karena itu banyak nabi mengatakan keberatan pada waktu mereka dipanggil. Musa mengatakan bahwa ia tidak pandai berbicara (Kel. 4 : 10) Yeremia pun mengatakan demikian (Yer. 1 : 6). Tidak mudah menjadi saksi Tuhan.Katamartus berarti saksi atausyahid. Dalam Yun. 3 : 1 – 3 menyatakan bahwa Tuhan tidak mau melepaskan rencana-Nya sekalipun Yunus tidak bersedia, Tuhan meneruskan usaha-Nya dengan memanggil Yunus untuk kedua kali. Dalam Perjanjian Baru kita melihat bagaimana Petrus tetap dipanggil Yesus untuk menjadi batu karang yang di atasnya Yesus mendirikan gereja-Nya (Mat. 16 : 18), padahal ia telah menyangkal Yesus tiga kali (Mat. 26 : 69 – 75). Tuhan mengetahui hati hambaNya, Dia tetap melaksanakan karya penyelamatannya di dalam dunia dengan memakai orang-orang yang kelihatan lemah dan berdosa.
Diskusi
1. Apakah tugas panggilan kita dan pernahkan kita berupaya melarikan diri dari panggilan kekristenan kita ?
2. Berdasarkan Firman Tuhan yang kita baca setiap hari, apakah kita selalu dengan sepenuh hati menerima penugasan dari Tuhan ?
3. Apakah kita selalu menjadi saksi Tuhan dalam perkataan dan perbuatan ?
Pdt. I. B. Manik, M. Th., D. Min.