Suplemen PJJ : Markus 3 : 13-15 : Tgl 19-25 Mei 2019

(Markus 3:13-15)

Ipilih, itetapken ras ibere kuasa/Dipilih. Di tetapkan dan diberi kuasa

Pengantar

          Dalam “Pesta Demokrasinya GBKP” maka ada pelaksanaan pemilihan Pertua-Diaken periode 2019-2024. Setelah melewati tahapan-tahapan yang sesuai dengan konstitusinya GBKP, maka di dapatkan nama-nama yang akan mendedikasikan dirinya dalam dunia pelayanan di GBKP. Untuk itu ada ketentuan secara normal dalam pemiihan. Maka akan ada yang terpilih dan yang tidak terpilih. Maka kita harus sadar, bahwa ini bukan sebagai kompetisi secara duniawi, tetapi pemilihan untuk menjadi “hambanya” Allah untuk menghadirkan Syaloom Allah.

Tafsiran.

          Markus 3:13-19 mengadung kisah pemanggilan kedua belas rasul. Dalam Injil  lain diberitahukan bahwa peristiwa itu berangsung pada pagi hari, langsung sebelum Yesus mengucapkan kotbah di bukit, setelah dia berdoa semalaman (luk.6:12-16).[1] Di dalam Injil Markus tidak menceritakan Yesus menyembuhkan banyak orang dan mengajar mereka seperti yang tertulis di Injil Lukas 6:17-20. Markus memusatkan perhatian pada pemanggilan kedua belas rasul.[2]

Di dalam 3:13 tertulis bahwa Yesus “berangkat menuju ke bukit”. Ada terjemahan yang berunyi “Ia naik keatas bukit” (demikian TB-LAI bnd. IKG “mendaki pegunungan”). Den Heyer bahkan beranggapan bahwa ungkapan ini mengandung makna teologis yang mendalam (bukit/gunung adalah tempat wahyu diberikan dan diterima).[3] Tetapi kalimat yunani tidak berbunyi “Ia naik keatas bukit” (anabainei to oros) tetapi “Ia menuju ke bukit” ( anabainei eis to oros bnd juga Mat. 5:1). Di situ, di kaki gunung yang terkenal Dia biasa menyendiri. Di sana juga Dia memanggil orang-orang yang di kehendaki-Nya. Yang mendapat penekanan ialah kebebasan-Nya memilih  siapa yang di kehendaki-Nya. Panggilanya ampuh, roh-roh jahat mundur, tetapi para murid-muridnya bangkit. Kedatangan mereka menandakan ketaatan baru, yang di ciptakan oleh Allah. Inilah awal terbentuknya sidang umat itu sendiri. Orang banyak yang datang pada saat itu bukan jemaat yang tetep. Mereka dapat menjadi jemaat hanya sejauh Anak Allah memanggil mereka dengan ampuh dan menggerakan hati mereka sehingga percaya percaya kepada-Nya.

Upaya mengumpulkan kelompok sendiri ini merupakan permulaan jemaat yang baru. Namun, Yesus tidak mendirikan pagar yang mencegah umat masuk, dan tidak mendirikan sekte yang terpisah dari umat. Sebaliknya, pemilihan dua belas orang itu sebagai pemimpin sidang merupakan pelaksanaan program (3:14). Sebagai murid ( dari kalangan murid itulah mereka di panggil) mereka mendapat tugas khusus. Mereka boleh menjadi pengiring Yesus. Dengan demikian mereka akan memperlihatkan bahwa Dia mau menjadi raja yang punya bawahan dan punya pengiring-Nya sendiri, sekaligus bahwa Anak Allah mau menjadi raja atas Israel.[4] Kedua belas murid itu akan diutus untuk bertindak sebagai bentara dan memanggil umat. Di samping itu, lewat tangan mereka dan atas nama Yesus (3:15), mereka boleh membagi-bagikan hasil karya Anak Allah yang membawa kesembuhan dan yang membebaskan. Jumlah dua belas merupakan amanat kepada  bangsa yang terdiri dari dua belas suku. Kini mulailah zaman baru, tetapi zaman  baru ini berkesinambungan dengan zaman terdahulu. Kini Anak Allah memimpin umat keturanan kedua belas bapak leluhur, lewat perkataan dan perbuatan kedua belas utusan-Nya. Yesus menjadi titik pusat yang baru bagi Israel.

Aplikasi

          Sesuai dengan makna panggilan Allah akan melayani, maka tidak seharusnya terjadi kekacauan dalam rangka pemilihan Pertua-Diaken di runggun kita masing-masing. Yesus sebagai kepala Gereja, menjadi sentral kita dalam meng-aminkan makna pemanggilan Allah. Bahwa tidak semua yang terpanggil akan menjadi yang terpilih. (Mat. 22:1-14). Gereja bukan alat untuk mencapai tujuan yang memegahkan diri secara manusia. Tetapi Gereja menjadi solusi dalam meng-aplikasikan pengabdian diri kepada Tuhan (Servant Leadership).

Pdt Anton Keliat

Rg GBKP Semarang

 

 



[1] Jakob Van Bruggen, Markus Injil Menurut Petrus.(jakarta,BPK Gunung Mulia,2006,) Hal 125

[2] Jakob Van Bruggen, Markus Injil Menurut Petrus.(jakarta,BPK Gunung Mulia,2006,) Hal 127

[3]  Jakob Van Bruggen, Markus Injil Menurut Petrus.(jakarta,BPK Gunung Mulia,2006,) Hal 128

[4] Jakob Van Bruggen, Markus Injil Menurut Petrus.(jakarta,BPK Gunung Mulia,2006,) Hal130

 

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate