Khotbah 2 Korintus 5:16-21, Minggu 06 Maret 2016
Bacaan :
Yosua 5:9-12
Tema :
Hidup Dalam Tuhan Sebagai Ciptaan Baru
I. Pendahuluan.
Hidupku bukannya aku lagi, tapi Yesus dalamku. Yesus hidup, Yesus hidup dalamku. Inilah sebagian lirik dari nyanyian pujian yang sedari KAKR sudah kita nyanyikan dan kita dengar. Lagu ini merupakan pernya bahwa setiap orang yang hidup dalam Yesus sebenarnya hidupnya telah menjadi milik Kristus. Kristuslah yang mengarahkan dan menguasai hati dan pikirannya. Hal inilah yang disebut hidup menjadi ciptaan baru.
Hidupku bukannya aku lagi, tapi Yesus dalamku. Yesus hidup, Yesus hidup dalamku. Inilah sebagian lirik dari nyanyian pujian yang sedari KAKR sudah kita nyanyikan dan kita dengar. Lagu ini merupakan pernya bahwa setiap orang yang hidup dalam Yesus sebenarnya hidupnya telah menjadi milik Kristus. Kristuslah yang mengarahkan dan menguasai hati dan pikirannya. Hal inilah yang disebut hidup menjadi ciptaan baru.
II. Pendalaman Nats
Latarbelakang nats
Nats ini adalah surat yang di tulis Rasul Paulus ketika berada di Makedoni dan dikirim kepada jemaat Korintus. Surat ini ditulis dilatarbelakangi oleh adanya jemaat yang meragukan kerasulan dari Paulus. Untuk itu Paulus ingin menjelaskan bahwa dia adalah seorang pelayan yang sungguh-sungguh telah diperdamaikan dan diubahkan Tuhan. Paulus menjelaskan kasih Kristus telah menguasai dirinya yang akhirnya menjadikannya ciptaan baru di dalam Kristus. Pembaharuan hidup Paulus itu menjadikannya sebagai pelayanan yang membawa pembaharuan kehidupan yang baru bagi orang lain.
Ayat 16
Rasul Paulus mengakui bahwa sebelum dia mengenal Kristus maka peniliaiannya terhadap Kristus hanyalah sebatas pemikiran manusia. Hal ini sesuai dengan apa yang dilakukan Paulus sebelum bertemu Yesus dalam perjalanannya ke Damsyik, Paulus adalah pembenci Kristus serta pengikutNya. Tetapi itu berakhir, dan Paulus akhirnya menjadi pengikut Kristus yang sejati. Hal ini yang dikatakan Paulus bahwa cara pandangnya terhadap Kristus Yesus benar-benar berubah. Dahulu ia seorang pembenci sekarang menjadi pencinta Kristus. Pembaharuan pemahaman dan hati yang baru dialami oleh Paulus. Terlihat dari apa yang dikatakan Paulus, sekarang kami tidak lagi menilaiNya demikian.
Ayat 17
Dalam ayat ini Paulus menyatakan bahwa hidup adalah sebuah perubahan dari yang lama menjadi yang baru. Pernyataan Paulus ini bukanlah mengarah ke perubahan fisik tapi adalah perubahan karakter. Sikap hidup, perilaku dan perbuatan yang lama (keterikatan dengan dosa) sudah ditinggalkan di masa lalu. Sementara suatu yang baru itu sudah datang yaitu hubungan pribadi yang baik dengan Allah dalam Kristus. Sebuah hubungan yang mengalami pembaharuan yang memiliki kuasa untuk melawan dosa. Sehingga siapa yang ada dalam Kristus maka ia adalah ciptaan baru, yaitu manusia yang dapat mengontrol dirinya untuk tetap mengarah kepada jalan Allah. Ia adalah manusia yang sama tetapi memiliki hati yang baru. Hal inilah yang disebutkan Yesus dengan lahir baru dalam Yohanes 3:3, bahwa seseorang harus dilahirkan kembali agar dapat melihat Kerajaan Allah.
Ayat 18-20
Rasul Paulus menegaskan bahwa ciptaan baru adalah datangnya dari Allah. Karena Allah telah melakukan pendamaian antara manusia dengan Allah sendiri melalui kehadiran Yesus di dunia. Pendamaian ini ada karena pada faktanya manusia telah jatuh kedalam dosa, yang mengakibatkan hubungan manusia dan Allah terputus. Namun Allah tidak memperhitungkan pelanggaran manusia itu. Dengan kehadiran Yesus Kristus di dunia maka setiap manusia kembali memilki hubungan baik dengan Allah. Dan setiap orang yang percaya kepada Yesus dan hidup di dalam Kristus Yesus ia adalah ciptaan baru itu. Sebagai rasul, Paulus juga menegaskan bahwa ia (dan pelayan-pelayan Kristus yang lain) adalah orang-orang yang dipercayakan Tuhan untuk melakukan pelayanan pendamaian itu. Paulus katakan bahwa dia dan teman-teman sepelayanannya adalah utusan-utusan Tuhan yang akan terus memberitakan tentang pendamaian yang telah dilakukan oleh Allah bagi mereka sendiri. Melalui utusan-uutusanNya inilah Allah menasehatkan setiap manusia supaya memberi dirinya diperdamaikan dengan Allah menjadi orang yang dibenarkan oleh Allah (menjadi ciptaan baru).
Hal ini sesuai dengan yang Allah lalukan dalam kehidupan bangsa Israel dalam Yosua 5:9-12. Setelah bangsa Israel memasuki tanah Kanaan maka mereka memulai hidup baru dan meninggalkan cara hidup mereka yang lama, baik di Mesir begiu juga ketika berada di perjalan padang gurun. Mereka dapat hidup dan menikmati makan yang baru. Mereka tidak makan manna lagi tapi makan dari hasil tanah Kanaan.
III. Aplikasi.
- Kasih Allah yang telah menebus kita melalui Yesus Kristus telah memulihkan hubungan kita manusia dengan Allah. Dalam hubungan yang baru itu kita bebas dari ikatan (perbudakan) dosa. Dengan demikian maka sesungguhnya bahwa kita adalah manusia-manusia tebusan Allah yang telah menjadi ciptaan baru. Ciptaan baru , yang dilahirbarukan, yang dilahirkan kembali, diperbaharui dalam pikiran yang sangat dalam (tidak lagi dalam pikiran yang sia-sia: bnd. Ef.4;17), sehingga menghasilkan perbuatan dan perkataan yang berkenan bagi Allah.
- Menjadi ciptaan baru adalah menjalani kehidupan yang bergantung kepada Allah, hidup dan mengaplikasikan kasih Allah. Menjadi ciptaan baru sama juga artinya dengan hidup dalam pertobatan. Meninggalkan segala hal-hal yang buruk, yang tidak berkenan kepada Allah dan kembali kepada jalan kebenaranNya. (Bandingkan dengan perumpamaan anak yang hilang dalam Lukas 15:11-32, hubungannya terputus dengan ayahnya, tetapi ia kembali kepada ayahnya dan kembali menjadi bagian dari keluarga ayahnya).
- Hidup dalam Tuhan sebagai ciptaan baru berarti lebih dari pengakuan percaya kepadaNya. Tetapi ikut serta menikmati penderitaan dan kematian Yesus di kayu salib. Bersama-sama dengan Yesus telah menyalibkan segala dosa dan pelanggarannya (Gal.5:24).
- Hidup dalam Kristus sebagai ciptaan baru adalah menanggalkan perbuatan-perbuatan gelap dan hidup dalam perbuatan-perbuatan terang /benar seperti yang tertulis dalam Efesus 4:17-32/Filipi 3:5-17. Karena hidup yang kita hidupi dalam daging sekarang ini adalah hidup dalam iman yang diarahkan oleh Kristus. Hidup kita bukan lagi menjadi milik kita tetapi milik Kristus (Gal. 2:20).
Kesimpulan:
Kasih Kristus yang rela mati untuk mencari dan menyelamatkan orang "yang terhilang", agar mereka diperdamaikan dengan Allah (ayat 17) dan menjadi ciptaan baru (ayat 16). Orang yang memberikan dirinya digerakkan oleh kasih Kristus akan terlibat dalam pelayanan pendamaian itu. Inilah tugas yang Allah percayakan kepada Paulus (ayat 18-19) sebagai utusanNya (ayat 20-21). Orang yang telah diselamatkan hidupnya oleh Yesus, harus hidup untuk Dia dan melayani Dia.
Ketika Tuhan Yesus menyelamatkan kita, sesungguhnya hidup yang lama kita berlalu, dan hidup baru telah datang.
Kasih Kristus yang rela mati untuk mencari dan menyelamatkan orang "yang terhilang", agar mereka diperdamaikan dengan Allah (ayat 17) dan menjadi ciptaan baru (ayat 16). Orang yang memberikan dirinya digerakkan oleh kasih Kristus akan terlibat dalam pelayanan pendamaian itu. Inilah tugas yang Allah percayakan kepada Paulus (ayat 18-19) sebagai utusanNya (ayat 20-21). Orang yang telah diselamatkan hidupnya oleh Yesus, harus hidup untuk Dia dan melayani Dia.
Ketika Tuhan Yesus menyelamatkan kita, sesungguhnya hidup yang lama kita berlalu, dan hidup baru telah datang.
Pdt. Nopritawati Br Sembiring, S.Th
GBKP Perpulungen Banjarmasin
GBKP Perpulungen Banjarmasin