Minggu 29 Maret 2020 ; 2 Petrus 1 : 1-7
Invocatio : Tunjukkanlah kasih setiaMu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kananMu terhadap pembrontakan (Maz. 17:7)
Bacaan : Zefanya 2:1-3
Khotbah : 2 Petrus 1:1-9
Tema : Mendapat bagian di dalam kemuliaan dan kebaikan Tuhan
Segala hal yang dijanjikan Allah dalam firmanNya, bukan hanya untuk sekedar kita ketahui melainkan juga untuk kita alami. (2 Raja-raja 2:10). Seperti halnya Tuhan menyertaidan memberkati bangsa Israel melalui berkat-berkat rohani yang membuat bangsaNya tidak kekurangan dalan hal apapun. Semua ini bisa mereka terima jika bangsanya tetap dan selalu setia didalam mengikuti dan menjalankan perintah-perintahNya.
Namun walaupun demikian fakta sejarah menyatakan sering sekali terjadi bahwa bangsa ini berpaling dari perintah Allah itu sendiri sehingga murka Allah yang mereka terima sebagai imbalan dari ketidak setiaan mereka. Tuhan sangat rindu akan pertobatan umatnya, kesempatan demi kesempatan Tuhan berikan agar Nama Tuhan dapat dinyatakan didalam kehidupan bangsaNya.
Yang menjadi menjadi renungan bagi kita bagaimana sikap kita ataupun bangsaNya ketika hukum atas ketidaksetiaan mereka terima sebagai peringatan untuk meluruskan jalan dan sikap hidup yang sebenarnya dihadapan Tuhan ??
Pasrah menerima keadaan bukanlah sikap yang tepat dalam menghadapi hukuman Allah yang begitu mengerikan (Zef. 2:1). Zefanya menekankan ajakan untuk bertobat. Allah akan menghukum manusia atas keberdosaannya. Tetapi penghukuman bukan akhir dari segalanya, jika kita/bangsaNya mencari hadirat-Nya, melakukan keadilan dan hidup dalam kerendahan hati agar terlindung dari kemurkaan Tuhan. Gampang-gampang susah jika kita melihat karakter manusia. Dibutuhkan waktu karena terkadang manusia tidak memahami dirinya secara integral.
Zefanya mengundang dan memotivasi bangsanya yang acuh tak acuh agar memahami bahwa “pintu” kasih Allah masih terbuka lebar (band Zefanya 2:1-3)
Sama halnya ketika Petrus mengingatkan kita tentang panggilan Tuhan yang harus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh tidak ada kata setengah-setengah dalam menjalalankan kehidupan kekristenen. Sebaliknya kita harus mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar (Pilipi 2:12). Karena itu Petrus memberi nasehat agar berusaha dengan sungguh-sungguh. “ ….. untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuaan penguasaan diri dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, kasih akan semua orang (2 Petrus 1:5-7). Kata sungguh-sungguh berati melakukan dengan sepenuh hati, tidak asal-asalan atau main-main. Berusaha dengan sungguh-sungguh juga berati bahwa kita berusaha tidak dengan kekuatan sendiri dalam melakukan apa yang difirmankan tetapi mengacu pada respons kita terhadap panggilan Tuhan itu.
Orang yang sudah dipilih adalah orang yang sudah menunjukkan citra Allah didalam dirinya dan berhak mendapat bagian didalam kemuliaan dan kebaikan Tuhan (band Tema).
Daud selalu berdoa kepada Tuhan agar diberi penyertaan di dalam hidupnya karena Daud merasa banyak sekali pergumulan yang dihadapinya. Tetapi Daud percaya hanya Tuhanlah tempat yang paling aman untuk perlindungan yang mampu menjaga dan membebaskan segala ketakutan, kekhwatiran bagi orang yang selalu berseru kepadaNya (Maz. 17:7)
Tujuan kehidupan kita sebagaimana dirancang Allah ketika Ia mencipta manusia adalah :
· Memuliakan Allah dan menikmati persekutuan denganNYA
· Berhubungan baik dengan sesama
· Bekerja
· Berkuasa atas bumi
Lihatlah betapa Tuhan itu baik Ia tidak ingin kita hidup dalam penderitaan. Oleh karena itu didalam minggu Judika ini kita diingatkan kembali untuk selalu berdoa dan berserah kepada Tuhan, untuk meminta kekuatan dan penyertaan Tuhan agar kita mampu menunjukkan sikap hidup dalam keadilan dan kebenaran.
Sehebat dan sekuat apapun godaan dunia, orang yang setia di dalam iman dan pengharapan kepada Tuhan akan memperoleh kebaikan dan kemurahanNya untuk bisa tampil beda dengan orang lain. Tak satupun yang bisa kita banggakan selain “Hidupku bukannya aku lagi, tetapi hidupku ada di dalamMu”. Proses perubahan ke arah yang lebih baik akan terjadi di dalam diri kita, karena Tuhan itu menngasihi saya dan saudara.
Haleluya……. Amin
Pdt. Neni Triana Sitepu
Runggun GBKP Cisalak