Khotbah Minggu Tgl 12 Mei 2019 ; Yohanes 15 : 1 - 8

MINGGU JUBILATE : BERSORAKLAH

Invocatio : “Namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.”

Khotbah :   Yohanes 15 : 1 – 8

Tema

“Tinggal Dan Berbuah Di Dalam Yesus”

(B.Karo : “Tetap Ras Erbuah I Bas Yesus”)

PENDAHULUAN

Tujuan penulisan Injil Yohanes adalah agar pembacanya percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya pembacanya oleh imannya memperoleh hidup dalam nama Yesus (Yoh.20:31).

Kata “percaya” dalam Yohanes 20 : 31 ini, dalam bentuk kata Yunaninya berarti “sehingga kamu dapat terus percaya” (present subjunctive).

Bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, dapat kita lihat dari uraian dalam Injil Yohanes melalui tujuh tanda, tujuh ajaran dan tujuh pernyataan “Akulah”.

·      Tujuh tanda, yaitu :

1.    Yesus mengubah air menjadi anggur di perkawinan di Kana (Yoh.2:1-12).

2.    Yesus menyembuhkan anak pegawai istana (Yoh.4:43- 54).

3.    Yesus menyembuhkan seorang yang sakit (Yoh.5:1-18).

4.    Yesus memberi makan lima ribu orang (Yoh.6:1-15).

5.    Yesus berjalan di atas air (Yoh.6:16-21).

6.    Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir (Yoh.9:1- 41).

7.    Yesus membangkitkan lazarus (Yoh.11:1- 44).

·      Adapun tujuh ajaran, sebagai penyingkapan Yesus akan identitas-Nya yang sebenarnya, adalah :

1.    Percakapan Yesus dengan Nikodemus (Yoh.3:1-21).

2.    Percakapan Yesus dengan Perempuan Samaria (Yoh.4:4-42).

3.    Kesaksian Yesus tentang diri-Nya (Yoh.5:19-47).

4.    Penjelasan Yesus tentang dirinya sebagai Roti Hidup (Yoh.6:22-59).

5.    Air sumber hidup (Yoh.7:37-44).

6.    Yesus Terang Dunia  dan bukan dari dunia (Yoh.8:12-29).

7.    Yesus Gembala yang baik, yang memberikan nyawanya bagi domba-dombanya (Yoh.10 : 1 – 21).

·      Sedangkan tujuh pernyataan “Akulah” , yaitu :

1.    Akulah Roti Hidup (Yoh.6:35).

2.    Akulah Terang Dunia (Yoh.8:12 ; 9:5).

3.    Akulah Pintu (bagi domba-domba) (Yoh.10:7).

4.    Akulah Gembala Yang Baik (Yoh.10 :11 , 14).

5.    Akulah Kebangkitan Dan Hidup (Yoh.11:25)

6.    Akulah Jalan Dan Kebenaran Dan Hidup (Yoh.14:6)

7.    Akulah Pokok Anggur Yang Benar (Yoh.15:1)

Nats kita di Minggu Jubilate ini adalah tentang Yesus adalah Pokok Anggur Yang Benar dan kita hendaknya tinggal dan berbuah di dalam Yesus.

PENDALAMAN NATS

Memperhatikan posisi Yohanes 15 yang dituliskan antara Yohanes 13 yang diawali dengan perikop “Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya” dengan Yohanes 18 yang diawali dengan perikop “Yesus ditangkap”, dapat dikatakan bahwa pernyataan Yesus bahwa Dia adalah Pokok Anggur Yang Benar ,disampaikan kepada murid-murid-Nya, tanpa Yudas Iskariot, pada suatu malam sehabis mereka makan bersama (Yoh.13:2,30). Yudas pada saat itu tidak ikut lagi karena ia meninggalkan mereka setelah diperingatkan oleh Yesus (Yoh.13:30).

Diperkirakan, dengan mengacu pada Yohanes 14:31, Yesus menyampaikan pernyataan-Nya ini kepada murid-murid-Nya, dari ruang makan menuju taman Getsemani, tempat Yesus ditangkap. Jadi, bagian ini adalah salah satu dari beberapa pesan terakhir Yesus kepada murid-murid-Nya (Yob,14:30). Dan, biasanya pesan-pesan terakhir mengandung sesuatu yang penting untuk diingat dan dilakukan oleh orang yang ditinggalkan.

Yesus adalah Pokok Anggur Yang Benar dan Bapa-Nyalah pengusahanya. Ini menegaskan hubungan Yesus dan ketaatan Yesus kepada kehendak Bapa-Nya. Dan Yesus menegaskan agar murid-murid-Nya tinggal di dalam Dia dan Dia tinggal di dalam murid-murid-Nya agar murid-murid menghasilkan buah. Sebab Sama seperti ranting, tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga murid-murid tidak akan berbuah , jikalau tidak tinggal di dalam Yesus. Dan jika murid-murid tidak berbuah, sama seperti ranting yang tidak berbuah, akan dibuang dan menjadi kering, kemudian dicampakkan lalu dibakar.

Buah yang dihasilkan murid-murid karena tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalamnya merupakan bukti atau tanda bahwa murid-murid adalah sungguh-sungguh murid Yesus dan Bapa dipermuliakan.

POINTER APLIKASI

1.    Agar kita dapat tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalam kita, maka hendaknya kita memiliki kerendahan hati dan kemauan memberi diri melekat di dalam Yesus, tidak semata-mata berada bersama Yesus. Kita bisa bercermin dari Yudas Iskariot, yang hidup lebih kurang tiga tahun bersama Yesus, namun tidak tinggal di dalam Yesus dan Yesus tidak tinggal di dalamnya, sehingga Yudas mengkhianati Yesus.

Seperti ilustrasi : antara batu yang berada di dalam air dengan kapas yang berada did alam air. Memang batu berada di dalam air, tetapi karena kerasnya batu tersebut, air tidak berada di dalam batu. Sebaliknya, kapas berada di dalam air dan air di dalam kapas.

2.    Ketika kita menghasilkan buah, itu bukan untuk penyombongan diri tetapi untuk kemulian Bapa dan untuk menyatakan Kristus di dalam hidup kita, melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Seperti yang dituliskan dalam bahan bacaan yaitu Amsal 15 : 2, “Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan”.  (Bnd. Lukas 6 : 45b, Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya).

“Panggilan pelayanan bukan untuk menjadikan kita nomor satu di mata dunia, melainkan untuk menjadikan Tuhan nomor satu di mata kita” (Ravi Zacharias “The Grand Weaver”)

3.    Bila Yesus di dalam kita dan kita di dalam Yesus, maka kita tetap mampu bersorak dan bersukacita dalam segala sisi kehidupan, sebab kita berada di dalam sumber kekuatan dan kehidupan kita yaitu Yesus, Sang Pokok Anggur Yang Benar.

Pdt.Asnila Br Tarigan

Rg.Cijantung

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate