Khotbah : Kisah Para Rasul 20:32-38 ; Khotbah Minggu 10 Juni 2018

KOTBAH 10 JUNI 2018 (warna stola: hijau)

Invocatio    : Efeus 4:28

Bacaan       : 2Tesalonika 3:6-15 (antiponal)

Khotbah      : Kisah Rasul 20:32-38 (Tunggal)

Tema         : Rajinlah. Jangan jadi Pemalas

1.    Kata Pengantar

Salah satu bagian di Alkitab yang menarik dan cocok untuk diteladani dalam seputar sikap rajin adalah kisah tentang Yusuf, anak Yakub. Kisah ini menarik karena tidak hanya menampilkan rajin dalam kondisi menyenangkan. Akan tetapi juga, rajin dalam kondisi yang tidak menyenangkan.

 

Ketika membaca Yusuf masih berada di keluarga tidak terlalu nampak bahwa Yusuf adalah seorang yang rajin. Namun, peristiwa dimana ia berada di rumah Potifar membuktikan bahwa kakak laki-laki dari Benyamin ini adalah seorang yang rajin.

“Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.” (Kejadian 39:6)

Sangat mustahil seorang yang malas dapat bekerja dengan hasil sebaik itu, bukan?

Adapun poin-poin penting yang dapat kita bagikan kepada anak dari kisah Yusuf anak Yakub berkaitan dengan sikap rajin:

1.  Jika kita rajin maka orang akan menyenangi kita

2.  Rajin itu tidak perlu ditentukan oleh situasi sekitar.

3.  Rajin atau malas menentukan keberhasilan-kegagalan kita. Jika kita rajin maka dampaknya keberhasilanlah yang kita dapatkan (kita menjadi pintar, kita bisa menyelesaikan persoalan dan sukses); sedangkan jika kita malas maka kita menjadi bodoh, kita akan kesulitan mengatasi masalah yang ada.  Jadilah teladan dalam hal kerajinan karena keteladanan akan memperkuat apa (pesan) yang kita bagikan.

2.    Isi

Di dalam bahan kotbah, kita juga menemukan bagaimana Paulus dalam pelayanan dan hidupnya menunjukkan teladan bahwa dia bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup dan pelayanannya. Dia tidak menjadi pemalas. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kis. Rasul 20:34-35). Dia berusaha dengan keras walau banyak hambatan dan rintangan tidak menjadi penghalang baginya untuk melayani dan memberitakan kabar tentang Tuhan Yesus. Paulus rajin dan memberi teladan bagi orang yang dijumpainya.

Sama halnya dengan teks I Tesalonika 3:6-15

3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus,supaya kamu menjauhkan diri  dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya  dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.3:7Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan  kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, 3:8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha  dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. 3:9 Bukan karena kami tidak berhak untuk itu  melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. 3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu,  kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja,janganlah ia makan. 3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. 3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus,  supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya  dan dengan demikian makan makanannya sendiri. 3:13 Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik. 3:14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia,  supaya ia menjadi malu, 3:15 tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.

Paulus menegaskan agar menjadi orang Kristen tidak malas dan tidak melakukan hal yang tidak berguna. Mereka yang tidak melakukan pekerjaannya adalah anggota jemaat yang bermalas-malasan dan tidak mau bekerja. Mereka menyalahgunakan kemurahan gereja (bd. 1Tes 4:9-10) dan menerima bantuan dari saudara seiman yang bekerja secara biasa (ayat 2Tes 3:6-15).

1.         Paulus mengatakan bahwa orang semacam itu harus didisiplin dengan menjauhkan diri dan jangan bergaul dengan mereka (ayat 2Tes   3:6,14). Walaupun Paulus menganjurkan bahwa pertolongan harus diberikan kepada mereka yang betul-betul memerlukannya, ia tidak pernah mengajarkan bahwa orang percaya harus memberi uang atau makanan kepada orang sehat yang menolak untuk bekerja tetap (bd. ayat 2Tes 3:10).

3.  Aplikasi

Orang Kristen tidak boleh menjadi pemalas, tetapi harus bekerja keras mencari nafkah/bekerja bagi diri mereka sekeluarga dan mempunyai cukup untuk menolong orang lain yang memerlukannya. Lebih baik memberi dari pada meminta. Bagaimana kita bias memberi jika kita menjadi pemalas? Tidak ada yang bias kita beri.

Anak-anak Tuhan adalah anak-anak rajin dan melakukan apa yang menjadi kehendak Allah dalam hidupnya. Berkat dan kesuksesan akan menyertainya. TUHAN MEMBERKATI.

Pdt. Rosliana Br Sinulingga

GBKP Runggun Semarang

Info Kontak

GBKP Klasis Jakarta - Kalimantan
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate