Khotbah II Korintus 11:23-29, Minggu 27 September 2015
Invocatio :
Kamu yang takut akan Tuhan pujilah Dia,hai segenap anak cucu Yakub,muliakanlah Dia,dan gentarlah terhadap Dia,hai segenap anak cucu Israel (Maz.22:24).
Ogen :
Kisah Para Rasul 27:1-6
Tema :
Pelayanan dalam Kristus yang berbuah..? Suka duka dalam pelayanan...Ulih latih simerdang
A. Pendahuluan
Sulit atau mudahkah menjalani kehidupan Kristiani? Atau juga sulit atau mudahkah menjadi seorang pelayan Tuhan (serayan)? Seperti apakah kita seharusnya? Apakah iman kita kepada Yesus telah membuat hidup kita susah,menderita atau justru sebaliknya. Dalam teks bacaan serta khotbah minggu ini,kita dapat melihat bahwa Paulus sebagai pelayan Tuhan,kehidupan yang ia jalani tidak mudah,ia harus menghadapi kesulitan yang membuat kita kadang mempertanyakan keberadaan dimanakah kuasa Allah,kapal karam,cambuk,penjara dan berbagai jenis penyiksaan,bahkah hidupnya dulu sebelum menjadi pengikut Kristus seakan –akan lebih baik karena begitu banyak penderitaan yang hadir dalam perjalanan kehidupannya.
Nell Postman,dalam bukunya “Menyenangkan diri sendiri” Mengatakan agama Kristen adalah agama yang serius dan menuntut.Ketika kekristenan dianggap mudah dan menyenangkan,berarti agama ini tidak berbeda dengan agama lain.Kelihatannya ini benar,bahwa menjadi pengikut Kristus dan juga menjadi pelayan Kristus tidaklah mudah,sebab Yesus sendiri berkata;setiap orang yang mau mengikut Aku,ia harus menyangkal dirinya dan memikul salib. Paulus telah diberi tugas,dan ia melakukannya dengan segenap hati untuk kemuliaan Allah bukan untuk dirinya sendiri.
B. Isi
Membandingkan Paulus antara dirinya dan lawan-lawannya mengenai kemegahan yang jelas mencerminkan ukuran secara duniawi.Lawan-lawan Paulus membanggakan keturunan etnis mereka tentang persoalan keturunan Yahudi.Paulus mengatakan bahwa ia dapat menandingi lawan-lawannyamengenai pernyataan mereka “sebagai pelayan Kristus”.Dengan tegas Paulus menyatakan bahwa mereka (lawan-lawannya) adalah pelayan-pelayan iblis (ay 12-15).Paulus berani mengatakan bahwa ia adalah pelayan sejati dari perjanjian baru hamba Allah dan kebenaran (3:6).Paulus harus melakukan perbandingan dengan mereka,walaupun apa yang ia lakukan itu disebutnya sebagai “perkataan orang gila” (Dalam bahasa Yunani kata untuk ” orang gila” menunjukkan seseorangyang kehilangan akal serta erat kaitannya dengan orang bodoh).Paulus benar sebab hanya orang bodoh yang akan membiarkan pemegahan diri sendiri.
Paulus membuktikan keunggulannya sebagai rasuldengan menunjukkan kelemahannya/penderitaannya. Dalam ay 23-27 secara terperinci Paulus menjelaskan penderitaan dan kelemahan yang ia alami dalam pemberitaan Injil.Maksud Paulus mendaftarkan kelemahannya berbeda dengan yang dilakukan lawan-lawannya sebagai hamba Kristus (Pada zaman Paulus,kaum stoa,serta para pengkhotbah populer dan juga kaisar-kaisar Romawi biasa mendaftarkan kelemahan dan penderitaan yang mereka alami,hal ini menunjukkan nilai kepahlawanan mereka.Tetapi Paulus ingin membanggakan kelemahannya demi memberikan kemuliaan kepada Kristus (12:6,9),ia sama sekali bukan pahlawan (2:14).
Pada ayat 24-26 Paulus mendaftarkan pengalaman-pengalaman yang mengancam jiwanya,5 kali Paulus mengalami hukuman seperti yang ditentukan dalam ul 25:3,40 kurang satu pukulan,3 kali Paulus mengalami kapal karam,para hakim memutuskan Paulus dan silas di dera (1 tes 2:2),Paulus harus menanggung perlakukan tidak adil ini,sebab seharusnya status kewarganegaraanya seharusnya melindunginya dari hukuman ini. Menurut Kis.14:15 ia dilempari batu oleh sebuah kerumunan orang-orang Yahudi,dan juga ia pernah diseret keluar kota dan diduga ia akan mati.Di dalam Kis.27:14-44 Paulus mengalami kapal karam di Malta,selama 24 jam ia terkatung-katung ditengah laut (ada kemungkinan dalam bahaya itu ia bertahan dengan berpegangan pada pecahan kapal sebelum akhirnya ia diselamatkan dan terdampar dipantai).Perjalanan darat juga tidak pernah aman,ada bahaya penyamun,dengan mudah mereka akan menjadi mangsa,apalagi mereka berjalan dalam kelompok kecil.Paulus juga mengalami ancaman dari orang –orang Yahudi sendiri,yakni saudara-saudara “palsu” yang menampilkan diri sebagai Kristen namun diam-diam memata-matainya (Gal2:4) memfitnahnya atau melawan pelayanannya,ancaman juga datang dari orang-orang non Yahudi (16:20-22).
Pada ayat 27-29 Paulus mengunakan kata “berjerih lelah dan bekerja berat”hal ini menunjukkan betapa ia bekerja siang dan malam untuk mengumpulkan uang juga melayani dimalam hari.Ia kerap tidak tidur karena rasa cemas,terlalu lelah karena harus berkhotbah pada malam hari,ketika dengan bebas orang-orang mendengarkannya (kis 20:7).Ia pernah lapar dan dahaga,kerap berpuasa,situasi ini menunjukkan masa-masa kekurangan yang panjang,ketika ia tidak mempunyai uang untuk membeli makanan.Paulus juga pernah menderita kedinginan karena kekurangan pakaian,seperti ia terapung dilaut.Tidak cukup itu saja,Paulus juga merasakan tekanan dari urusan sehari-hari dimana ia sungguh-sungguh bertanggung jawab atas kesejahteraan rohani jemaatnya.Oleh sebab itu setiap kali seseorang tersandung belenggu dosa atau kehilangan iman (Roma 14:13;1 Kor 8:13) Paulus menjadi hancur (berduka).Seperti halnya penderitaan seorang anggota mempengaruhi seluruh tubuh Kristus (1 Kor 12:26)pelanggaran yang dilakukan seorang anggota juga dirasakan oleh semuanya.
C. Refleksi
Sulit kita membayangkan bagaimana Paulus bertahan dalam penderitaan seperti itu,sebagai pengikut Kristus atau sebagai pelayan Tuhan kita sering merasa bahwa kita seolah-olah gagal,tidak sanggup hidup dengan situasi penderitaan.Merasa bahwa pelayanan terasa berat dan Tuhan salah dalam menempatkan kita pada situasi dan kondisi tertentu,atau juga sering timbul keinginan untuk menarik diri dari pelayanan.Paulus di dalam mengikut Tuhan dan mengalami banyak penderitaan dan penolakan tetap setia karena semua yang ia alami merupakan proses pembentukan dirinya menjadi seorang hamba Tuhan yang besar.Paulus adalah seorang yang disebut sebagai rasul ke 13,karena perjuangannya yang begitu besar dalam mengembangkan ke kristenan di dunia pada zamannya.
Melalui perjalanan misinya ,injil tersebar keseluruh negeri,juga membuka mata orang-orang Yahudi bahwa keselamatan itu bukan hanya berlaku bagi mereka tapi berlaku juga bagi bangsa-bangsa lain.Berdasarkan pembahasan diatas ada beberapa hal yang dapat kita renungkan:
1. Paulus menyadari panggilan pelayanannya
Paulus tahu bahwa Tuhan lah yang memanggilnya untuk memberitakan injil kepada orang Yahudi dan bukan Yahudi,sehingga ia melakukan dan merencanakan perjalanan misinya.Ketika kita menyadari bahwaTuhanlah yang menyuruh kita untuk melayani Dia,kita dapat melakukandan merencanakan pelayanan itu dengan sebaik-baiknya.
2. Komitmen dalam melayani
Bagi Paulus jika Tuhan memberinya kesempatan untuk hidup, hal itu akan digunakan untuk melakukan pekerjaan Tuhan.”Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan,tetapi jika aku harus hidup di dunia ini bearti bagiku bekerja memberi buah”(Plp 1:21-22).Paulus bekerja dengan dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga (Kol 1:29) tidak ada yang menghalangi untuk menyelesaikan pekerjaan itu walaupun penderitaan sering datang.Dalam hal ini komitmen penting sekali bagi kita,dengan adanya komitmen yang kuat,maka pelayanan dapat berlangsung untuk jangka waktu yang lama dan hasil yang akan dicapai pun akan lebih baik.Cara kerja orang yang memiliki komitmen sangat berbeda dengan orang yang tidak memiliki komitmen.Melayani dengan komitmen, akan secara terus menerus melayani walaupun apa yang dia pikirkan dan rencanakan belum bisa terwujud,sebaliknya orang tidak punya komitmen tidak akan bisa melayani dengan terus menerus,pelayanan yang mengebu-gebu tapi hanya sebentar,banyak ketakutan tentang masa depan,keluarga.
3. Paulus dapat melayani Tuhan dengan sedemikian rupa karena dia sangat mengasihi Tuhan dan manusia.
Kasih kepada Tuhan membuat Paulus mempersembahkan dirinya seutuhnya bagi Tuhan.Dia menganggap Kepentingan Pelayanan kepada Tuhan adalah segalanya (bnd Filipi 3:7-8).Paulus dengan kasihnya kepada Tuhan mau berjerih lelah dan menanggung banyak penderitaan,asalkan dia mampu menyelesaikan tugas yang diberikan Allah kepadanya.Paulus juga sangat mengasihi manusia,Dia ingin semua orang dapat mengenal Kristus dan melalui sikap hidupnya, Paulus ingin semua orang mampu melakukan kehendak Tuhan (bnd dengan para misionaris yang datang ke tanah karo).Paulus rela menempuh perjalannan yang jauh untuk memberitakan Yesus kepada orang-orang yang belum mengenal Yesus.Bahkan sampai menjelang akhir hidupnya ia terus memikirkan pemberitaan injil.Sejak awal ia telah mempersiapkan penerusnya yakni Timotius untuk meneruskan pekerjaanya yang belum selesai.Paulus dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang ingin melayani seperti dirinya
4. Melayani dengan rendah hati
Walaupun Paulus adalah orang yang berpendidikan tinggi,pintar,tapi ia tidak pernah menganggap bahwa semua yang telah dilakukannya itu adalah hasil usahanya sendiri,baginya itu adalah kasih karunia Allah (Ef 3:7-8).Oleh karena itu janganlah kita jemu-jemu melayani Allah,sebab apabila waktunya datang,kita akan menuai janji Tuhan
Kepustakaan :
1. Ulasan Surat 2 Korintus,Kekuatan dalam Kelemahan,VC Pfitzner,BPK Gunung Mulia
2. Menjadi dan menjadikan murid Kristus,Bill Hull,Yayasan Gloria Usaha Mulia
3. Jiwa dan Semangat Perjanjian Baru,St.Darmawijaya,Lembaga Biblika Indonesia,Kanisius
Pdt.Rena Tetty Ginting
GBKP Bandung Barat