Khotbah II Raja-Raja 4 : 8 - 13, Minggu 20 September 2015
Invocatio :
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku? Dan ia berkata kepadaNya: “Tuhan Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau”. Kata Yesus kepadanya : “Gembalakanlah domba-dombaKu”.
Bacaan : Yohanes 21:15-19; Khotbah : II Raja-raja 4:8-13
Tema :
Mendukung Hamba Tuhan (Tumpak-Tumpak Serayan Tuhan)
I. Pendahuluan
Betapa bahagianya Allah melihat anak-anakNya saling mendukung dalam pekerjaan-pekerjaanNya. Para hamba Tuhan dan jemaat yang saling mendukung tentu akan menghasilkan gereja yang sehat dan gereja yang bertumbuh dengan baik. Allah telah memilih dan mengutus setiap orang yang percaya kepadaNya untuk mengambil bagian dalam kehidupan pelayanan kepadaNya. Dan Allah telah memilih dan mengutus orang-orang yang dikhususkanNya untuk menebarkan kebenaran Injil. Tentunya dalam hal ini harus didukung oleh jemaat- jemaat Tuhan agar penyebaran Injil itu dapat dilakukan dengan lancar.
II. Pendalaman Nats.
Seorang abdi Allah bernama Elisa yang pergi ke Sunem. Dalam kehidupan perjalanan pelayanan Elisa, dia sampai di Sunem dan menginap di sebuah rumah perempuan yang kaya di Sunem. Dalam nats khotbah kita ini memperlihatkan bagaimana perempuan Sunem itu memperlakukan Elisa.
1. Kehidupan Perempuan Sunem.
Letak kota Sunem berada di daerah bagian suku Ishakar. Sehingga kemungkinan besar perempuan Sunem ini adalah keturunan dari kaum Isakhar. Perempuan ini juga dikenal dengan perempuan kuat dari Ishakar.
Perempuan Sunem ini memiliki kondisi ekonomi yang baik. Dalam teks khotbah dituliskan bahwa perempuan ini adalah seorang perempuan yang kaya. Dari Kitab Kejadian 49:14-15 dijelaskan bahwa suku Ishakar akan menikmati hasil dari kerja kerasnya. Ini menunjukkan bahwa perempuan ini mendapatkan kekayaannya dari kerja kerasnya. Hal ini memberitahukan bahwa perepmpuan Sunem ini adalah seorang yang mau bekerja keras.
2. Karakter Perempuan sunem.
Perempuan Sunem sangat menghormati suaminya, selalu mengambil keputusan dengan cara berunding dengan suaminya, tidak bertindak sendiri (ayat 9, 22). Perempuan Sunem ini juga sangat menghormati dan memperhatikan Elisa sebagai Abdi Allah. Ia memperhatikan keamanan dan kenyamanan tempat tinggal Elisa. Sehingga perempuan Sunem dan keluarganya menyediakan tempat khusus bagi Elisa. Tidak hanya itu, segala kebutuhan di tempat tinggal khusus Elisa juga diperhatikan (segala perabotan dan kebutuhan Elisa). Tidak hanya menyediakan tempat tapi juga menyediakan segala kebutuhan Elisa. Perempuan Sunem juga membuat makanan untuk menjamu Elisa.
Dengan semua yang telah ia lakukan kepada Elisa perempuan Sunem itu juga tidak mengharapkan balasan atas segala kebaikannya. Dengan jelas diperlihatkan dalam ayat 13 jawaban perempuan Sunem terhadap Gehasi : “aku ini tinggal di tengah-tengah kaumku” (kerina keperlunku enggo cukup dat aku i tengah-tengah bangsaku). Dari hal yang dilakukan perempuan Sunem bagi Elisa adalah memberi tumpangan dan memberi makan nabi Allah.
Hal ini dilakukannya karena ia tahu bahwa Elisa adalah seorang nabi Allah yang kudus (Allah yang memilih dan mengutus Elisa). Jadi sebenarnya terlihat bahwa perempuan Sunem dan keluarganya sangat menghormati Allah melalui pelayanannya terhadap hamba Allah (Serayan Tuhan).
III. Aplikasi
Allah (Serayan Tuhan) ialah orang-orang yang telah dikhususkan Tuhan, yang dipakai Tuhan untuk melanjutkan pekerjaanNya. Sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan tentu kita harus mendukung segala pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Dan sebagai dukungan kita sebagai jemaat tentunya adalah dengan mendukung hamba-hamba Tuhan (Serayan-serayan Tuhan) dalam perjalanan pelayanannya. Karena seorang hamba Tuhan tidak mungkin terpisah dari jemaat. Dan dukungan dari jemaat tentu sangat mempengaruhi pelayanan para hamba Tuhan.
Para hamba Tuhan butuh dukungan dari para jemaat dari segala aspek. Sekuat-kuatnya para hamba Tuhan dalam pelayanan dan imannya, para hamba Tuhan tidak terlepas membutuhkan dukungan. Para hamba Tuhan membutuhkan topangan dari orang lain. Dukungan itu dapat saja berupa pemikiran, dana, peralatan, pendidikan, tempat tinggal, (sarana dan prasana pendukung pelayanan) dan juga dukungan doa. Jemaat harus tahu bahwa bukan hanya jemaat yang butuh didoakan oleh hamba Tuhan tapi para hamba Tuhan juga butuh dukungan doa dari jemaat.
Paulus sangat menyadari betapa pentingnya doa dan dukungan dari jemaat didalam pelayanannya. Hal ini dapat kita lihat dalam Kolose 4:3 “ Berdoa jugalah kepada kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan”. Doa jemaat yang dipanjatkan dengan tulus kepada para hamba Tuhan tentu menggerakkan hati Tuhan untuk melancarkan pelayanan para hambaNya. Doa jemaat sangat mempengaruhi pelayanan para gembalanya. Bila kita menemukan kekurangan-kekurangan gembala di gereja tentu kita harus bertanya kepada diri kita sebagai jemaat sudahkah diri kita mendukung pelayanan hamba Tuhan itu. Banyak sekali terjadi kemunduran pelayanan para hamba Tuhan karena para jemaat tidak mendoakan dan tidak mendukungnya.
Para hamba Tuhan bukanlah manusia yang sempurna, mereka tentu memiliki kelemahan. Disinilah sangat penting doa dan dukungan para jemaat agar hambaNya semakin di perlengkapi dan tidak jatuh kedalam hal yang tidak diinginkan Tuhan. Para hamba Tuhan memiliki berbagai macam tantangan yang dihadapinya dalam perjalanan pelayanannya.(bnd.Mat. 10:16).
Dalam pembacaan kita Yohanes 21: 15-19 terlihat bagaimana Yesus meyakinkan Petrus dengan bertanya kepadanya sebanyak tiga kali. Hal ini menunjukkan bahwa bagi para hamba Tuhan harus memiliki hati yang mengasihi Tuhan. Hati yang teguh untuk melayani Tuhan. Ketika hamba Tuhan memiliki hati mangasihi Tuhan maka hamba Tuhan dapat melayani jemaat Tuhan (perintah Yesus kepada Petrus: “gembalakanlah domba-dombaKu”). Untuk itu para hamba Tuhan juga tentunya harus tetap menjaga kekudusan dirinya sebagai orang-orang pilihan Tuhan (I Tim.4:16).
Dengan demikian pada minggu ini kita dinasehatkan oleh Firman Tuhan:
1. Menjalin hubungan yang baik antara jemaat dan para hamba Tuhan (serayan Tuhan). hal ini tentunya untuk memuliakan nama Tuhan. karena pekerjaan pelayanan yang dilakukan adalah pekerjaan Allah.
2. Sebagai jemaat, mendukung pelayanan para hamba Tuhan dengan doa, daya, dana dan segala kemampuan yang ada. Dan janganlah mengharapkan dari segala kebaikan yang dilakukan bagi hamba Tuhan (seperti perempuan Sunem yang begitu ikhlas).
3. Ketika kita melayani sepenuh hati kepada Tuhan (salah satu mendukung para hambaNya), maka Tuhan akan melihat apa yang kita perbuat. Dalam ayat 12-17 terlihat bagaimana Elisa berdoa baginya. Secara kehidupan memang perempuan itu tidak kekurangan tetapi perempuan itu belum memiliki anak. Sehingga hati Tuhan tergerak dan memberikan seorang anak kepadanya.Tuhan akan selalu memperhitungkan atas kebaikan-kebaikan yang kita lakukan bagi para hambaNya.
4. Para hamba Tuhan juga harus tetap menjaga kekudusan dirinya agar tetap bisa menjadi teladan bagi jemaat.
Tuhan memberkati.
Pdt. Nopritawati Br Sembiring, S. Th
GBKP Perpulungen Banjarmasin.