Khotbah Minggu Tgl 26 Desember : Yohanes 1:14-18
Invocatio : Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namaNya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (Yesaya 9:6)
Bacaan : Yesaya 52 : 7-11
Khotbah : Yohanes 1 :14-18
Tema : Firman itu telah menjadi Manusia
PENDAHULUAN
Seandainya ada wujud yang lebih baik dari manusia, dan seandainya kita memiliki kuasa mengubah wujud kita, tentunya kita akan mengubah wujud kita menjadi lebih baik dalam segala hal dari yang sekarang.
PENDALAMAN TEKS
Melalui teks khotbah kita, Yohanes memperlihatkan yang dilakukan Yesus Kristus justru keterbalikan dari apa yang disebut dalam pendahuluan diatas. Yohanes memperkenalkan Yesus kepada para pembaca dengan cara yang menarik. Mula-mula dia menyebutkan Firman itu ada bersama-sama Allah (1). Lalu, Firman tersebut menjelma menjadi manusia dan hidup di tengah-tengah manusia. Firman yang menjelma itu adalah Pribadi Ilahi. Status Pribadi Ilahi itu adalah Anak Tunggal Allah memiliki sifat penuh kasih karunia dan kebenaran (14). Pribadi inilah yang diberitakan oleh Yohanes Pembaptis bahwa keberadaan Yesus sudah ada sejak kekekalan. Di sini, kedudukan Yohanes Pembaptis lebih rendah daripada derajat Yesus. Tugas Yohanes Pembaptis hanyalah pembuka dan menyiapkan jalan datangnya Kerajaan Allah melalui Yesus Kristus. Sedangkan status Yesus Kristus adalah Anak dari Sang Pemilik Kerajaan Allah (15).
Yesus Kristus adalah penyataan (wahyu) yang konkret dari Allah kepada manusia. Ia yang dipenuhi oleh kemuliaan surgawi rela menanggalkan semuanya itu untuk menjadi manusia fana. Ia melakukannya supaya ciptaan-Nya mengetahui bahwa ada Allah yang mengasihi, menyayangi, dan mau menyiapkan jalan keselamatan kepada manusia berdosa. Hanya dengan cara itu saja manusia berdosa dapat melihat Allah dan memperoleh kasih karunia Allah yang besar melalui Yesus Kristus. Sebab di luar Yesus Kristus, termasuk hukum Taurat, tidak ada seorang pun yang tahu jalan masuk menuju ke hadirat Bapa surgawi. (16-18).
Kesaksian Perjanjian Lama mendukung apa yang dituliskan oleh Yohanes tentang Yesus Kristus.
Teks invocatio, Yesaya berbicara tentang datangnya seorang pelepas yang pada suatu hari akan menuntun umat Allah kepada sukacita, damai sejahtera, kebenaran, dan keadilan; Dia adalah Mesias -- Yesus Kristus, Anak Allah.
Teks bacaan menyatakan kebenaran penting tentang Mesias yang akan datang. Ini adalah seruan bahagia dari Yesaya tentang keindahan yang sangat diharap-harapkan oleh umat Tuhan yang sedang mengalami kehancuran (ay 7). Hal itu akan diwujudkan dimana Allah, Raja atas umat-Nya, kembali untuk menyatakan takhta-Nya di Israel. Jika Allah telah menyatakan takhta-Nya kembali, maka Israel pasti akan dipulihkan dari keadaannya.
Di dalam ayat 9 dan 10 dikatakan Allah akan menghibur dan menyelamatkan umat-Nya. Itulah sebab mengapa Yesus datang. Dia akan menjadi Raja atas umat tebusan yang memperoleh penghiburan mereka dari Dia. Dia menebus umat-Nya dengan nyawa-Nya. Dia tidak berperang dengan bangsa-bangsa lain untuk memenangkan umat-Nya ini. Dia tidak menaklukkan satu bangsa pun untuk menebus umat-Nya. Tetapi Dia menaklukkan maut! Dia mengalahkan apa yang selama generasi demi generasi manusia tidak ada yang sanggup kalahkan, yaitu maut. Dari Adam hingga saat ini, pernahkah ada orang yang menang atas maut? Sudah mati, tetapi mengalahkan maut. Mengalahkan maut bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang percaya kepada Dia. Apakah ada? Tidak ada! Tidak ada kecuali Yesus Kristus! Dialah yang menebus umat-Nya dengan mengalahkan musuh terbesar, yaitu maut.
APLIKASI
Peristiwa Firman itu telah menjadi Manusia (Tema) telah mengakibatkan konsekwensi yang sangat pahit bagi Yesus sang Mesias. Tapi Diam au menjalaninya karena kasihNya kepada dunia ini.
Mereponi peristiwa ini seharusnya menjadi sebuah sukacita bagi kita memberitakan kabar keselamatan Allah.
Pdt Pribadi S Meliala
GBKP Rg Tambun