Suplemen PA Moria : Pengerana 11:19-12:1
Si Man Ogen : Pengerana 11:9-12:1
Tema : NATANG-NATANG ANAK SI NGUDA (HUT PERMATA ke-73 Tahun, 12 September)
Tujun : Gelah MORIA:
§ Meteh semangat ras keriahen tupung paksa nguda dingen ngajarkensa man anak singuda
§ Ikut ndukung program-program PERMATA
Ada sebuah lagu rohani yang judulnya Masa Muda, yang kata-katanya demikian ”Masa muda, sungguh senang. Jiwa penuh dengan sukacita. Dengan api, yang tak kunjung padam, s`lalu membakar dalam kalbu. Masa mudaku, masa yang terindah, masa Tuhan memanggilku. Masa mudaku, masa yang kukenang, kutinggalkan s’mua dosaku.” Benar adanya masa muda adalah masa yang menyenangkan. Masa dimana kita ingin melakukan banyak hal. Jadi, tidak heran kalau manusia pada umumnya ingin menikmati hidup selagi muda. Memang, tidak masalah jika kita menikmati hidup pada masa muda dan ingin melakukan banyak hal. Namun, yang perlu diperhatikan jangan sampai kita jatuh ke dalam dosa karenanya. Apalagi, akhir-akhir ini kita melihat begitu banyak pemuda yang kehidupannya hancur gara-gara salah menggunakan masa mudanya, seperti: narkoba, pergaulan bebas, kejahatan online dan lain sebagainya. Untuk itu selaku orang tua, khususnya Nande (Ibu) kita perlu terus melakukan pendampingan kepada anak-anak, sitatang-tatang anak-anak muda kita, memperlengkapi mereka dengan Firman Tuhan, sehingga apapun yang dilakukan anak-anak kita senantiasa berlandaskan ”Roh Takut Akan Tuhan”.
Kitab Pengkotbah merupakan jawaban dari iman praktis tentang pandangan yang mengatakan “hidup itu sia-sia” seperti menjaring angin. Dalam menjalani kehidupan ini manusia selalu diperhadapkan pada banyak pilihan. Jadi melalui kitab Pengkhotbah, Firman Tuhan mengingatkan manusia untuk memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya sehingga hidupnya tidak akan menjadi sia-sia, dengan mampunya manusia menentukan pilihan yang tepat. Seperti yang disampaikan di dalam Pengkhotbah 11:9-12:1, Firman Tuhan mengingatkan bahwa apa yang kita lakukan pada masa muda akan berdampak pada masa depan, baik pada hari tua maupun kekekalan..Tindakan dan keputusan masa muda (entah baik atau buruk) merupakan investasi hidup yang hasilnya akan kita tuai pada masa mendatang. Semuda dan sekuat apa pun hari ini, kita harus menerima kenyataan bahwa hari tua pasti tiba. Sebab itu, Pengkhotbah menasihati supaya kita bisa menikmati masa muda, bersukacitalah, lakukan banyak hal. Asal, tidak melupakan nilai-nilai hidup yang takut akan Tuhan.
Pengkhotbah menyerukan supaya kita mengingat Tuhan selagi kita muda. Pasalnya, hidup di luar Tuhan akan menghasilkan kepahitan, penderitaan, kesepian, dan keputusasaan. Sebaliknya, kehidupan pada masa muda yang berpusatkan kepada Tuhan akan mengubah masa-masa susah pada hari tua menjadi kepuasan, sebab ada pengharapan terhadap hidup yang kekal.
Bagaimana agar anak-anak Muda Tuhan tetap bisa hidup dalam koridor yang disampaikan Firman Tuhan, agar semasa mudanya anak-anak kita senantiasa mengingat Tuhan. Dalam hal ini peranan kita orangtua, khususnya Nande (Ibu) sangat penting. Rumah adalah tempat pertama anak-anak belajar tentang kehidupan ini. Untuk itu kita orang tua bertanggung jawab selalu mengajarkan kebenaran Firman Tuhan kepada anak-anak. Firman Tuhan yang menjadi modal menjalani kehidupan, Firman Tuhan menjadi pagar dalam anak kita berbuat dalam kehidupan ini.
Benar adanya Firman Tuhan berkata nikmatilah masa mudamu. Akan tetapi, jangan sampai gairah masa muda tersebut menjadi penghalang untuk dekat dengan Tuhan. Sebaliknya, masa muda mesti menjadi kesempatan untuk mencari Tuhan. Untuk itu, kepada seluruh MORIA mari kita tekadkan agar anak-anak kita memakai masa mudanya untuk menyenangkan Tuhan! Supaya kehidupan anak-anak muda kita (PERMATA, KAKR) menjadi berkat dalam kehidupan ini.
Pdt. Melda Tarigan
GBKP Rg. Pontianak