Khotbah Minggu Tgl 19 Desember 2021 : Yesaya 7:10-16
Invocatio :"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.” (Mat. 1. 23)
Bacaan : Roma 15. 7-13 (antiphonal)
Khotbah : Yesaya 7. 10-16 (tunggal)
Tema : Dibata Ras Kita/Allah Beserta Kita
A.PENDAHULUAN
Minggu ini kita memasuki Minggu Advent IV, Minggu Advent yang terakhir sebelum kita menyambut kelahiran Yesus Kristus Juruselamat kita. Kedatangan
B.PENDAHULUAN
Minggu ini kita memasuki Minggu Advent IV, Minggu Advent yang terakhir sebelum kita menyambut kelahiran Yesus Kristus Juruselamat kita. Kedatangan Mesias, Juruselamat yang dinanti-natikan oleh setiap umat Percaya. Dan Minggu-Minggu Advent merupakan kesempatan bagi kita untuk sungguh-sungguh mempersiapkan hati dan hidup kita untuk menyambut Natal.
Latar belakang konteks nats khotbah kita ialah ketika Ahas raja Yehuda dikuasai ketakutan besar karena Rezim raja Aram dengan Pekah bin Remalya raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu. ketika diberitahukan kepada keluarga Daud (Ahas) bahwa Aram telah berkemah di wilayah Efraim, maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin (Yes. 7.1-2)
Karena hal itu Tuhan mengutus nabi Yesaya kepada Ahas supaya tidak takut terhadap mereka. Bahkan Tuhan menyebut Aram dan Israel ialah dua puntung api yang berasap. Artinya kedua bangsa itu tidak merupakan bahaya yang harus ditakuti walaupun ada apinya tetapi tidak dapat membakar atau menghanguskan. Yang penting ialah mereka harus mempercayai Tuhan, mempercayai firmanNya dan melakukan tetap seperti yang difirmankan Tuhan.
Karena itu dengan tegas Tuhan berfirman melalui nabi Yesaya: “Jika kamu tidak percaya, sungguh kamu tidak teguh jaya” Jadi intinya ialah harus percaya dengan sungguh kepada firman Tuhan.
C.PENDALAMAN TEKS
1.Tuhan sungguh-sungguh mau menolong umat Yehuda.
TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya: "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Dengan ini Tuhan mau meyakinkan Ahas bahwa Allah sungguh-sungguh memperhatikan kesesakan dan ketakutan Ahas dan Allah mau menolong dan melepaskannya. Bahkan Tuhan akan memberikan kemenangan kepadanya melawan kedua raja itu, melawan kedua bangsa itu.
Ahas kurang (tidak) percaya kepada Tuhan
Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN." Sepertinya perkataan Ahas sangat bijak, namun itu dikatakannya bukan karena dia tidak mau mencobai Tuhan, namun karena tidak percaya kepada kekuatan dan kuasa Tuhan untuk memberikan kemenangan kepada bangsa Yehuda. Dari mana kita tahu, karena kita tahu kemudian Ahas lebih senang meminta pertolongan bangsa Asyur dalam melakukan peperangan, perlawanan kepada bangsa Aram dan Samaria (lih. 2 Raja 16. 5-18)
Tuhan sendiri yang memberikan suatu pertanda.
Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Tuhan lelah melihat sikap Ahas, karena tidak percaya. Pada hal Allah sungguh-sungguh mau menolong dan melepaskannya dari raja Aram dan Israel.
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.
Firman ini sungguh-sungguh nubuat tentang kelahiran Yesus. Yesus yang akan lahir dari seorang perempuan muda (almah) yang dapat berarti “perawan” atau “wanita muda yang belum menikah”. Jadi penggenapan nubuat firman ini ialah ketika Maria seorang perawan yang masih bertunangan dengan Yusuf, mengandung bukan karena hubungan suami isteri tetapi karena kuasa dan karya Roh Kudus. Dan IA dinamakan “Imanuel” artinya Allah beserta kita.
Dan apa yang dinubuatkan tentang kedua bangsa itu yaitu sebelum anak itu (Yesus) tahu yang jahat dan memilih yang baik, sebelum Dia menjadi dewasa maka 65 tahun kemudian Efraim (Israel) dikalahkan oleh Asyur.
APLIKASI
Allah beserta kita
Yesus yang akan kita peringati kelahiranNya dalam Natal disebut Imanuel. Allah beserta kita. Dia hadir di tengah-tengah kehidupan umat manusia. Untuk apa, jelas untuk menyertai kita dalam perjalanan kehidupan kita dan untuk menyelamatkan kita. Yesus beserta kita, untuk memberikan harapan kepada kita. Yesus adalah rahmat terbesar dalam kehidupan manusia. Karena Dia hadir dalam kehidupan kita memberi harapan baru kepada setiap kita. benar dalam kehidupan di dunia kita menemui banyak kesulitan dan pergumulan namun Allah beserta kita sampai kepada kita diberikan pengharapan akan kehidupan yang kekal (bd. Bacaan). Karena itu kita patut bersukacita, kita patut bergembira menyambut kelahiran Yesus yang adalah Imanuel. Allah beserta kita
Allah Hadir dalam hidup kita
Allah telah menunjukkan kasihNya dan hadir dalam hidup kita, untuk menyertai dan menolong kita serta memberi harapan baru kepada kita. Biarlah setiap kita yang telah menerima Alah yang hadir dalam kehidupan kita, menjadikan kita juga senantiasa peduli kepada sesama kita dan bersedia hadir untuk menyatakan kehadiran Allah dalam hidup mereka. Dan hal itu kita nyatakan melalui perbuatan baik, kasih dan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan.
PENUTUP
Natal yang akan kita sambut menegaskan kembali kepada kita, bahwa Allah sungguh-sungguh peduli kepada kita dan Dia hadir, Imanuel untuk menyelamatkan kita.
Pdt. Sahabat Peranginangin, M.Th