Khotbah Zakaria 7 : 8-10, Minggu 02 November 2017
Khotbah Minggu tgl 02 November 2017
Invocatio : Mazmur 72 : 12
Bacaan : Kisah Para Rasul 9 : 36-43
Khotbah : Zakaria 7 : 8-10
Tema : Tunjukkanlah kasih Sayang . (Ngencidahken lias ras perkuah ate)
I. Pendahuluan.
Minggu ini diberi naman oleh GBKP Minggu Panti Asuhan Glora Kasih, PPOS dan YKPC, GBKP ALPHA OMEGA. Untuyk meningkatkan warga GBKP bahwa di Gereja kita ada tiga pelayanan yang sifatnya berdiakonia (melayani)
Panti Asuhan yang dimana kita semua tau melayani anak-anak yatim piatu, hal ini menunjukkan kepada dunia bahwa gereja sangat peduli terhadap anak-anak yang dimana tidak lagi memiliki orangtua, dan keluarga tidak mampu memberi biaya kehidupan.
Dan juga PPOS yang memperhatikan orang orang tua kita yang sudah lanjt usianya , baik yang masih lengkap maupun yang sudah janda. Dan Gbkp membuat suatu tempat untuk mewujutkan kasih setia Kristus kepada mereka yang ingin hidup bersama dengan sesamanya, dan anak-anaknya terkadang sudah diperhadapkan dengan kesibukan, dan minim waktu untuk memperhatikan kebutuhan-kebutuhan orang tuanya, maka menitipkan di PPOS. Dan juga di tempat ini gereja melayani dengan sungguh-sunguh baik Rohani maupun Jasmani.
Juga kita lihat bahwa GBKP ikut ambil bahagian untuk melayani anak-anak yang cacat, dan bukan berarti orang tuanya tidak peduli anak-anaknya, namun keterbatasan untuk memberi pendidikan dan keterampilan bagi mereka-mereka. Maka GBKP membuka kesempatan bagi anak-anak orang cacat itu supaya memiliki keterampilan, untuk masa depannya lebih baik.
Ketiga lembaga ini diantur oleh Gereja kita GBKP, bernaung dibawah YAYASAN ATE KELENG GBKP. Dan ketiganya kita tidak mengharapkan imbalan apa-apa , melainkan kita terus memberi, melayani dan memperhatikan mereka.
II. Urain Nast.
Baik Invocatio, bacaan dan bahan khotbah menujukkan bagi kita gereja untuk berbuat baik, melayani, peduli, dan memberi. Dimana kita lihat zaman nabi Zakaria umat Tuhan itu hanya taat menjalankan ritual–ritual agamanya namun mereka tidak memperhatikan bagaimana kehidupan bersosialnya, artinya mereka rajin ibadah, Puasa , baca torat, tapi mereka masih tetap mementingkan diri sendiri, dan tidak mau melaksanakan apa yang mereka pelajari untuk berbagi bagi sesamanya khususnya orang miskin, janda-janda dan juga anak yatim piatu.
Sementara sering mereka mendengar bahwa harus mengasihi Allah dan mengasihi sesama, itu hanya reto rika tanpa nyata, istilah orang karo “ Beltekku lebe kubesuri “
Maka dari itu Mazmur 72 : 12 , mengigatkan pada umat/orang percaya dimana Allah sendiri tidak ingin melihat orang miskin berterik teriak minta tolong, sudah miskin berteriak minta tolong. Dan juga mereka tidak lagi ada berbelas kasihan maka mereka menindas, dan setelah ditindas dibiarkan tanpa ada penolong (seperti perampok aja).
Allah dengan tegas lewat Nabi Zakaria untuk menjaga umatNya : laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkan kesetian dan kasih sayang kepada masing- masing . Ternyata inilah yang dilakukan sang peduli wanita-wanita mbalu/janda di Yope yang bernama TABITA/DORKAS. Dia banyak berbuat baik/memberi sedekah, dan banyak janda-janda menangis sambil menunjukkan baju-baju yang diterima, saat ia sudah mati.
Ini adalah luar biasa dimana Tabita menjanlanklan ajaran agama yang baik serta melaksanakannya dalam kehidupannya sehari-hari . Dia tidak pelit berbagi, dia menunjukan kasih sayang kepada setiap orang, inilah merupakan yang dikehendaki oleh Tuhan, bukan omong doang, bukan taat jalankan undang-undang tapi tidak ada apa-apa yang nyata.
Yesus bertanya kaum parisi siapakah sesama manusia bagi yang kena rampok tadi : Jawab pada kaum parisi siapakah sesama manusia bagi yang kena rampok tadi : Jawab parisi orang yang sudah menolong dia, lalu kata Yesus : Pergilah dan perbuatlah demikian Lukas 10 :36-27.
Ternyata kehidupan umat Tuhan saat itu bukan saja tidak menolong, namun mereka juga sudah menindas :
a. Janda-janda
b. Anak yatim
c. Orang asing
d. Orang miskin,
Ini adalah suatu perbuatan yang sungguh kejam, ibarat pepatah “ menari-mari diatas deritaku”.
Terkadang orang tidak sadar atas perbuatannya dia mengangap hidup ini sementara, dia tidak sadar bahwa masih panjang hari hari diberi oleh Tuhan.
Janda, yatim, orang miskin dan orang asing adalah merupakan tanggung jawab untuk memperhatikan agar layak hidup. Dan inilah juga yang ditekankan oleh Allah pada umatNya juga Yesus pada pengikutNya. Orang-orang miskin selalu ada pada kamu Yohanes 12 : 8 a. Mengunjungi yatim piatu dan janda miskin (Yokobus 1 :27) Artinya bahwa gereja /pengikut Kristus maka tetap hidup bersama-sama dengan orang-orang miskin, anak yatim, janda-janda, maka dari itu kita wajib mengunjungi sekaligus memberi bantuan bagi mereka.
Menolong harus tuntas, jangan setengah hati. Dan inilah yang dilakukan gereja kita GBKP, dimana mempasilitasi semua masalah-masalah : Kemiskinan dengan kehadiran Parpem, BPR Pijor podi, CU, CUM. Juga mendirikan Panti Asuhan, PPOS dan ALPA OMEGA. Sementara ini bertujuan untuk menyenangkan hati Tuhan dan menyenangkan hati umatNya.
Allah menegaskan kembali agar jangan merancangkan kejahatan dalam hati pun. Perlu disadari bawa Tuhan itu telah mengetahui apa pun yang kita rancang. Maka dari itu haruslah selalu merancang kebaikan, sebab jika kita merancang kejahatan menimbulkan kebncian dan rasa iri hati.
Benci dan iri hati adalah suatu hal yang tidak membangun namun memecah belah dan bisa mencapai kehancuran.
III. Kesimpulan .
1. Marilah kita menunjukan dan melaksanakan hal-hal yang baik lewat kasih sayang. Kita harus mengasihi seperti Kristus sudah mengasihi kita.
2. Marilah kita membantu perjalanan ketiga unit pelayanan kita yang ada di Kabanjahe Alpha Omega, di Sukamakmur PAK Glora Kasih dan PPOS.
3. Kita mengajak jemat kita untuk ikut ambil bahagian dari segi Doa dan Dana .
4. Persembahkanlah yang terbaik untuk Tuhan lewat ketiga unit pelayanan kita.
Pdt Andarias Brahmana
081317054961