Suplemen Bimbingen PA Moria tanggal 3-9 Mei 2015, Ogen 1 Samuel 2:26; 3:19-21

Ogen   : 1 Samuel 2:26; 3:19-21
Tema   : Anak singena ate Tuhan ras Manusia

Ibas kinata kegeluhen erbage-bage biak ras perbahanen anak-anak iengah-tengah jabu, lit sibagi ukur ras lit ka silabagi ukur. Banci pe ikataken maka “njagai ras pebelin belin” anak jadi perbeben utama man orangtua.

Lit kalak simengelompokken anak bagenda:

Anak Lumpang ( cakap karo : Lalu ) : Lalu enda tentu gunana nutu kulesung; secara sepintas mungkin labo lit dampak negatifna man lesung, tapir reh dekahna lesung e pasti terkikis bahkan akhirna pecah.Enda ngambarken anak si secara perlahan-lahan menghancurken/ encurnaken Bapa Nande.

Anak-anakan ( Boneka ) : Boneka tuhu tempa mereken keriahen tapi adi la ipindahken labo banci ia pindah sendiri, labo banci berkembang reh belinna. Enda gambaren anak silamandiri, “bagi pahat”, adi la palu labo man.

Anak Lalang ( cakap karo : Soga ) : Adi kita erdalin ibas juma simelala ije rih, silemba tah sidedehi ateta rih arus kita hati hati sabab pasti melela ije Soga si adi itajakna nahenta she kal suina. Enda gambarken anak simembela atau erbahanca merim orang tua.

Anak Pisang : Anak galuh adi tetap ia ipebelin ibas ndapuren nandena labo banci maksimal pertumbuhen bagepe buahna, emaka arus ipindahken/isirangken ibas ndapuren indung galuh e nari, Enda gambare anak si mandiri ras banci mereken kebanggan man orangtua.

Mbue denga gambaren anak-anak sibanci sitambahi tapi tentu sura-suranta anak-anakta bagi tema-nta ibas PA-nta enta “anak singena ate Tuhan ras Manusia”.

Kuga dage siban maka anak-anakta ngena ate Tuhan ras manusia? Tentu ibas kontekta paksa enda eme kita sebagai Moria, peran sertanta ngenda simbuena ibas njadiken anakta ngena ate Tuhan ras manusia. Adi nulih kita kempak 1 Samuel 1 maka :

-          Samuel enda ulih pertoton alu meseksek sekalak pernanden tergelar Hanna(1:9-18)

-          Bage ka kenca tubuh kenca ngadi minem Samuel itaruhken nandena ku rumah pertoton(1:24-28)

Emaka man Samuel enda cocok kal lagu : “Di Doa ibuku”.( doa ibu luar biasa….labo lit lagu:”di doa ayahku)

Bagepe kai sijadi harapen orangtua nandangi anak, jadi kalak simbisa kah, jadi Guru simbelin kah(maksudna guru besar) rsbna. Tentu enda labo salah tapi mari cuba sipepayo ibas kitab 3 Johanes 1:4 nina:”Lalit sibanci erbahanca ukurku teriahen asangken megi anak-anakku nggeluh ibas kebujuren”. Anak-anak nggeluh ibas kebujuren tentu luas kal pengertinna, janah enda me singena ate Dibata ras manusia.

Senina Moria sinikelengi Tuhan, mari sicubaken nulihken kegeluhen Samuel : Menurut sejarawan Yahudi-Romawi abad ke-1 M, Flavius Yosefus (37-100 M), umur Samuel 12 tahun tupung ia mulai ernubuat, ras la ndekahsa kenca sie ia ngaloken pendilo ibas Dibata nari tupung berngi.

Samuel reh belinna :”Tuhan tetap ras ia”, janah kerina kalak Israel “meteh” maka tuhu-tuhu Samuel sekalak Nabi.Kata “Meteh” ijenda termasuk “ngakui”, “mbanggaken” rsbna.

Guna njadiken anakta ngena ate Dibata ras manusia mari siperdiateken kai sinikataken Paul Subiyanto sekalak psikolog anak nina :“Mengasuh Anak dengan TLC”

TLC bukan nama vitamin atau suplemen untuk merangsang kecerdasan seperti yang sekarang banyak diiklankan, melainkan resep alamiah yang ayi diramu sendiri oleh setiap orangtua, guru atau pengasuh. TLC (Tender Loving Care) atau “Mengasuh dengan Kasih Sayang dan Kelembutan” adalah kiat jitu untuk menumbuhkan kecerdasan emosioanl anak sejak dini.Kebutuhan dasar setiap manusia sesungguhnya bukan sekadar makanan, melainkan perasaan dicintai.Karenanya, ungkapan cinta dengan TLC mutlak diperlukan dalam mendidik anak. Berikut ini lima bentuk TLC yang ayi dipraktikkan;

  1. Kata-kata Lembut

Anak-anak tumbuh melalui kata-kata yang ditujukan pada dirinya seperti dinding yang memantulkan bota. Jika Anda suka berteriak kepada anak, ia pun suka berteriak. Kata-kata kasar yang diterima anak dari sekitarnya akan mudah diserap dan dipergunakannya. Demikian juga kata-kata bernuansa ayingi seperti kritikan, hinaan, caci-maki, juga akan menimbulkan emosi ayingi seperti benci, marah, takut, dan putus asa. Dalam proses tumbuhkembangnya, anak-anak membutuhkan kasih aying secara verbal berupa pujian, dukungan, dan pengakuan.

Anda boleh saja marah ketika menghadapi kenakalan anak, namun kata-kata yang Anda lontarkan harus tertuju pada perbuatannya, bukan pribadinya.Ketika anak sulit disuruh belajar, Anda tidak perlu berkata, ‘’Dasar bodoh dan pemalas!’’ karena berarti Anda menghakimi pribadinya, bukan perilaku malasnya. Dalam keadaan apa pun, Anda tetap membisiki, ‘’Aku tetap aying kamu, Nak!’’Setiap saat anak membutuhkan pengakuan dan penerimaan tanpa syarat.Kata-kata penuh cinta yang dengan tulus Anda ucapkan terus-menerus kepada anak memiliki daya luar biasa laksana mantra.

2. Sentuhan Mesra

Sebelum otak berkembang dan kemampuan bahasa masih rendah, anak menggunakan indera perasa melalui jaringan syaraf di kulitnya untuk merasakan cinta dari orang-orang sekitarnya. Demikian juga di setiap ujung jari kita terpasang 2.000 reseptor peraba dan mampu mendeteksi kekasaran sebesar 75 nanomikro (1 nanomikron = seperseribu aying, rambut manusia tebalnya 50 – 100 mikron). Dari data biologis tersebut, para peneliti melaporkan melalui U.S. News & World Report bahwa ketika anak sedang dibelai dengan kasih aying, akan melepaskan aying-hormon yang dapat meringankan rasa nyeri dan menjernihkan pikiran.

Pengalaman sehari-hari menunjukkan bayi yang sedang rewel ayi tidur dengan tenang setelah ditepuk-tepuk dan dielus dengan lembut.Cinta membutuhkan ungkapan secara fisik seperti kecupan, belaian, pelukan, rangkulan, tepukan di pundak, atau jabat tangan.Di samping kata-kata lembut, ungkapan pula kasih aying Anda melalui bahasa nonverbal.Sentuhan fisik memiliki gaung yang lebih awet karena langsung direspon oleh syaraf reseptor. Sebuah tepukan di pundak yang diberikan seorang guru kepada muridnya akan membangkitkan semangatnya. Demikian juga, anak yang sedang mengalami masa-masa sulit merasa diteguhkan dengan pelukan, bukan nasehat panjang lebar.

3. Kehadiran

Kehadiran merupakan kebutuhan yang tak ayi ditukar dengan apapun, termasuk alat komunikasi tercanggih atau pengasuh sebaik apapun.Anak-anak berhak atas waktu Anda, maka sesibuk apapun prioritaskan waktu Anda untuk hadir bersama anak-anak.Kehadiran bukan sekadar bersama atau menunggui anak-anak bermain, melainkan seluruh perhatian tertuju pada anak.Anda benar-benar berada dalam dunianya anak-anak.Ketika anak-anak sedang bermain Anda pun ikut bermain menjadi bagian dari mereka.Ketika Anda sedang mendampingi anak mengerjakan PR, Anda ikut merasakan kesulitan dan ketakutan anak karena kesulitan yang sedang dihadapinya, bukan sebagai tentor yang mengajar.

Banyak orangtua kehilangan kendali atas anak-anaknya karena tidak mau menginvestasikan waktunya untuk hadir bersama mereka.Kehadiran menumbuhkan keintiman dan membuka pintu komunikasi yang hangat dan terbuka.Jangan sampai anak-anak membangun kesan seolah Anda punya waktu untuk segala urusan dan untuk siapa pun kecuali untuk dirinya.Kehadiran mengungkapkan bahwa Anda peduli dan menganggap istimewa terhadap anak-anak sehingga harga diri mereka tumbuh sebagai yang layak dicinta.

5. Hadiah

Anak-anak juga membutuhkan ungkapan cinta yang kasat mata dan ayi dimiliki berupa hadiah-hadiah.Hadiah merupakan aying kasih aying yang setiap saat mengingatkan bahwa ada orang yang memikirkan dan peduli dengan dirinya.Ada saat-saat istimewa seperti ulang tahun dan hari raya untuk memberikan hadiah kepada anak-anak. Ada pula hadiah yang diberikan karena prestasi yang dicapai atau target yang dijanjikan terpenuhi untuk memotivasi. Hadiah terbaik bukan mahal dan bagusnya, melainkan memenuhi kebutuhan dan dambaan anak.Melalui hadiah terkandung pesan bahwa Anda menghargai dan memperhatikannya.

Kejutan-kejutan kecil juga akan membangun jalinan emosional antara Anda dan anak. Berpikir bahwa pemberian hadiah adalah pemborosan dan pemanjaan hanyalah pembenaran untuk tidak mau repot. Secara finansial, Anda pun tidak rugi bila ayinging manfaat dan pengaruh jangka panjang pemberian hadiah terhadap kualitas relasi Anda dengan anak. Anak-anak yang lepas kendali setelah dewasa justru akan terus merongrong Anda secara finansial untuk hal-hal yang tak bermanfaat. Oleh sebab itu, bolehlah Anda sedikit royal untuk memberi hadiah kepada anak-anak.

5. Ritual Kasih Sayang

Pola ayin anak-anak bersifat ritmis, maka perlu Anda ciptakan ungkapan kasih aying secara rutin atau berulang-ulang. Ritual kasih aying semacam ini akan membangun kesadaran bahwa Anda mencintainya tanpa batas, dalam keadaan apapun dan kapan pun. Cinta Anda ayi diandalkan dan dipercaya sehingga anak pun merasa aman dan nyaman bersama Anda. Misalnya, ada orangtua yang membuat ritual berupa kecupan sebelum tidur, bercerita menjelang tidur, salaman atau toast sebelum berpisah pagi.

Ada seorang bapak yang punya ritual, setiapkali anak-anaknya bangun tidur akan minta dipeluk sambil dibisiki ‘’Papa aying kamu’’ dan anaknya pun akan balas berbisik, ‘’Aku juga aying Papa’’. Hubungan Anda dengan anak tidak selalu berjalan mulus, ada banyak aying yang akan mengganggu hubungan Anda, namun ritual kasih aying akan memulihkan dan menyadarkan bahwa Anda tetap mencintainya dalam keadaan apapun. Lima bentuk TLC tersebut nampaknya mudah untuk dilakukan, namun yang diperlukan sebenarnya adalah komitmen serta kesungguhan Anda untuk memberi prioritas bagi tumbuhkembang anak-anak Anda. Dengan cara demikian sesungguhnya Anda pun sedang bertumbuh menjadi orangtua yang dibanggakan oleh anak-anak Anda.


Pdt.Iswan Ginting Manik,M.Div
HP. 081270209020