SUPLEMEN PA MAMRE: KOLOSE 3:12-17; 01-07 MEI

Teks     : Kolose 3:12-17

Tema   : SENTUDU KATA RAS PERBAHANEN

Tujun   : Gelah MAMRE:

-          Meteh kai ertina erkiniteken (tek) ras kai palas, tujun erbahan simehuli/ngkelengi

-          Tuhu-tuhu ngasup ngelakoken/ncidahken tanda-tanda geluh simbaru

 

Ada kata bijak yang mengatakan bahwa "Sangat mudah mengetahui kualitas seseorang: Simak ucapannya dan perhatikan kelakuannya." Dalam artian, perkataan dan perbuatan kita adalah satu paket yang tidak bisa dilepaspisahkan untuk memperkenalkan siapa kita kepada orang lain. Untuk itu diharapkan agar anak-anak Tuhan, khusus MAMRE sentudu min kata ras perbahanenna (Tema). Sehingga, kehidupan MAMRE bisa menjadi teladan dalam segala aspek. Kehidupan MAMRE menjadi panggung kemulian Tuhan (theatrum gloriam Dei).

 

Pada saat ini, begitu banyak orang yang dapat berbicara mengenai Firman Tuhan dengan lancar. Banyak pelayan begitu berapi-api, bahkan banyak juga jemaat yang begitu fasih dalam pelayannya dan membicarakan Firman Tuhan. Hal itu baik, karena kita juga perlu berbicara tentang Firman Tuhan dengan baik. Tetapi Tuhan inginkan kita bukan sekedar sebagai pembicara atau pendengar akan FirmanNya, tetapi juga IA inginkan kita menjadi pelaku firmanNya (Yak. 1:22). Karena dengan melakukan FirmanNya-lah kita membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.

 

Teks kita Efesus 3:12-17 berbicara tentang kehidupan orang-orang Kristen yang dibentuk, diubah dan dibaharui oleh Tuhan dalam kuasa Roh Kudus, yang mana kehidupannya untuk kemuliaan Tuhan. Firman Tuhan ini disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose. Dimana, pada saat itu jemaat Tuhan menghadapi adanya ancaman pengajaran-pengajaran sesat, yang mengatakan bahwa Yesus bukanlah sungguh-sungguh Tuhan. Untuk itu, Rasul Paulus dalam surat ini menegaskan kepada jemaat Kolose tentang siapa itu Yesus. Bahwa Yesus adalah Pencipta dan Penyelamat. Dia adalah sungguh-sungguh Tuhan dan Dia sungguh-sungguh manusia (Vere Homo Vere Deus). Dia-lah yang memberkati kehidupan kita dan memberi keselematan kepada kita. Untuk itu kehidupan kita harus berpusat kepadaNya dan seturut dengan kehendakNya.

 

Selanjutnya dalam teks ini kita bisa melihat bagaimana Rasul Paulus berbicara tentang praktek kehidupan orang-orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kehidupannya mengalami pembaharuan menjadi manusia baru. Menjadi manusia baru bukan berarti kita melakukan operasi plastik untuk wajah atau membuat penampilan yang berbeda. Menjadi manusia baru berarti kita mematikan dan menanggalkan setiap karakter-karakter duniawi kita dan hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Sebab orang Kristen adalah orang-orang terpilih (ay. 12). Kehidupannya diserahkan untuk dipimpin oleh Roh Kudus, dan perilaku kehidupannya disesuaikan dengan petunjuk dan kehendak Tuhan. Sehingga kita mengalami perubahan karakter (tanda-tanda manusia baru): hidup kita selalu dipenuhi dengan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Kita hidup dalam perdamaian dengan siapa saja, sebab Kristus yang kita undang untuk memerintah di dalam hati kita. Dalam hal ini, anak-anak Tuhan diajak untuk menghidupi keterpilihannya secara dewasa dan matang. Salah satu bentuk kedewasaan iman anak-anak Tuhan terlihat dari apa yang diperkatakannya dan yang dikerjakannya (ay. 17).

 

Inilah yang diharapkan juga terjadi dalam kehidupan MAMRE GBKP sebagai umat pilihan Tuhan. MAMRE adalah umat pilihan Tuhan yang dewasa dalam imannya, yang tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri. Tidak lagi berpikir tentang keuntungan diri sendiri, keluarga sendiri, suku, agama mereka sendiri, tetapi bersedia berbagi kasih dan kebaikan dengan sesama terutama mereka yang paling membutuhkan. Sesuai dengan motto MAMRE “Mamre erdiate, Mamre erpemere.” Tentu seperti tema “Sentudu kata ras perbahanen” MAMRE diajak supaya motto ini tidak hanya sebatas kata-kata indah, tetapi teraplikasi dalam kehidupan MAMRE baik secara personal maupun komunal. Erdiate: peduli, Erpemere: memberi (berbagi), adalah tanda-tanda manusia yang sudah hidup baru, demikianlah kiranya kehidupan MAMRE. MAMRE GBKP selalu peduli dan mau berbagi dalam segala hal dan kepada siapa saja. Terpuji Tuhan.

 

Pdt. Melda Tarigan

GBKP Rg. Pontianak