Khotbah Natal Umur Tgl 25 Desember 2020 ; Ibrani 1 : 1-4

Natal I: Perayaan Kelahiran Yesus

(Warna Stola: Putih)

Invocatio : Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah katanya: “Kemuliaan bagi  Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya.” (Lukas 2:13-14)

Bacaan     : Mazmur 98:1-9 

Khotbah    : Ibrani 1:1-4       

Tema        : Anak Allah Pemilik Segala Sesuatu (Anak Dibata Simada Kerina Si Nasa Lit)

Pendahuluan

Setiap kali orang Kristen merayakan natal, akan selalu diperdengarkan Firman Tuhan tentang  damai sejahtera Allah, yang diberikanNya kepada dunia (manusia) dengan cuma-cuma. Damai sejahtera adalah rencana dan tujuan Allah yang tertinggi kepada manusia. Dengan natal yang di ingini Allah adalah umat yang berbahagia penuh suka cita dan damai sejahtera. Karena itulah berita sukacita itu disajpaikan para malaikat dan sejumlah bala tentara sorga kepada para gembala (gambaran orang yang terasing, miskin dan menderita) di padang yang sedang menjaga kawanan dombanya di malam hari. Berita damai sejahtera itu bukan mengubah status gembala menjadi lebih terhormat, ia tetap menjadi gembala tetapi ia memiliki suasana hati yang berbeda, yaitu merdeka dan bersuka cita. Jadi merayakan natal berarti memberi hati diperbaharui oleh damai sejahtera Allah untuk kedamaian dunia.

Pmbahasan Teks

Penulis kitab Ibrani menggambarkan untuk mewujudkan keselamatan manusia, Allah yang berinisiatif dan mengerjakannya terus menerus sampai tujuanNya tercapai.  Karya Allah sudah di mulai sejak jaman dahulu kala (jaman Perjanjian Lama); Allah berbicara kepada nenek moyang orang Israel  melalui perantaraan nabi-nabi, dilakukannya dengan berulang-ulang dan berbagai cara, namun belum membuahkan hasil yang  sesungguhnya. Para nabi telah memberitakan-menunjukkan jalan keselamatan, yaitu  Yesus Kristus, namun keberdosaan manusia menghalanginya memahami jalan itu. Manusia gagal mendapatkan keselamatannya.

Kemudian penulis kitab Ibrani menggabarkan tahapan ke dua kesungguhan Allah mengerjakan keselamata manusia; di zaman ahir (jaman Perjanjian Baru), Allah turun tangan, menggenapka apa yang di beritakan oleh para nabi. Yesus bukan pasif menanti tetapi Ia datang kepada dunia, kepada manusia. Peristiwa Yesus menghampiri manusia itu adalah peristiwa besar, agung dan mulia. Dari  teks kotbah Ibrani 1:1-4 ini  kami mencatat tujuh alasan  mengapa natal itu peristiwa besar, agung dan mulia:

1.     Yesus adalah pewaris, penguasa dan pemilik segala yang ada, Ia tidak pernah berkekurangan, dan sesungguhnya jika Ia tidak peduli kepada manusia tidak akan membuatNya menjadi miskin. Tetapi Ia adalah pemilik yang selalu menyayangi kepunyaanNya, karena itu Ia tidak mau ada yang hilang. (bd. Lukas 15:4 “Domba yang hilang”

2.    Yesus adalah pencipta alam semesta yang datang kepada ciptaanNya. Terlalu jauh perbedaan dan jarak kemuliaan antara pencipta dengan ciptaan, maka seharusnya ciptaanlah yang bekewajiban datang kepada penciptanya untuk memohonkan keselamatannya.

3.    Yesus adalah pantulan cahaya sinar kemuliaan Allah. Yesus adalah kehadiran kuasa Allah di tengah-tengah manusia yang menerobos kegelapan menjadi terang.

4.    Yesus adalah gambar wujud, karakter Allah. Kehadiran Yesus adalah kehadiran Allah, kehadiran yang tidak menakutkan tetapi menyenangkan, sebab Ia datang dalam kasih yang besar. (bd. Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah…”)

5.    Yesus datang dengan Firman yang berkuasa untuk menopang segala yang ada, sebab karena dosa segala yang ada meratap dan menderita. Kedatangan Yesus itu menjadi kebangkitan yang baru bagi semua ciptaan. (bd. Yesaya 42:3 “Buluh yang patah terkulai tidak akan di putuskannya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan di padamkannya) 

6.    Yesus datang kepada manusia ketika manusia itu tidak layak, kotor, penuh dosa dan disucikanNya. Pada saat manusia butuh pertolongan, tepat pada waktunya Yesus datang menyelamatkannya.

7.    Sesudah semuanya itu Yesus kembali kepada BapaNya dan duduk di kursi kemulianNya di sebelah kanan Yang Maha Besar. Yesus yang terbesar dari segala galanya, lebih tinggi dari para malaikat. Yesus menduduki kursi itu bukan sebagai hakim tetapi sebagai perantara bagi kita manusia untuk membela kita karena kasihNya.

Refleksi

Semua orang percaya di panggil bersorak sorai, bernyanyi menyanyikan nyanyian baru, nyanyian suka cita, bermazmur tentang keselamatan yang telah datang yang penuh keajiaban. Kegembiraan natal hendaknya mengajak dan mempengaruhi semua makhluk, alam dan segala ciptaan supaya ikut memuji Tuhan. (bd. Mazmur98:1-9-Bacaan)

Berbahagialah kita di hari natal ini, sebab Yesus telah mengerjakan keselamatan kita dan dunia. Ia adalah pencipta dan pemilik dunia yang tidak pernah meninggalkan ciptaanNya. Seperti kebahagianNya dimana Ia berada, Ia merindukan dan memperjuangkan supaya kita juga bersama-sama denganNya. Ia telah mengerjakannya dan menjadi jaminan keselamatan kita.

Kita berhari natal di tengah tengah situasi dunia yang diliputi penderitaan, berbagai ancaman dan hal-hal yang menakutkan. Namun tidak berarti keadaan itu dapat merampas kebahagiaan dan suka cita natal, sebab natal yang sesungguhnya sudah terjadi dulu pada saat Yesus datang menjadi juruselamat dunia. Kebahagiaan natal itu dapat kita rasakan apabila kita menyadari bahwa Yesus menyayangi kita dan meyakini bahwa kita telah diselamatkan untuk menerima kehidupan yang kekal.

Allah tidak menghendaki kita gagal untuk meraih damai sejahteraNya. Karena itu Ia tidak meyayangkan Yesus Kristus anakNya yang tunggal menjadi juruselamat manusia, supaya manusia dapat menikmati berkat berkatNya baik di dunia dan akan di genapi pada saat kedatangan Yesus yang ke dua kalinya.

Selamat Hari Natal!

                                                                   Pdt Ekwin Wesly Ginting

Ketua Klasis Bekasi-Denpasar