Khotbah Minggu Tgl 22 Agustus 2021 ; 1 Raja-Raja 2 : 1-4

Invocatio      : “Orang benar yang bersih kelakuannya – berbahagialah keturunannya.” (Amsal   20:7)

Bacaan         :  1 Korintus  4 : 14 – 16 

Khotbah       :  1 Raja-Raja  2 : 1 – 4 

Tema           :  “Pesan Seorang Bapa”

      Pendahuluan

Saudara-saudari yang terkasih, kata bijak mengatakan, “Setiap laki-laki dapat menjadi seorang bapa, tetapi diperlukan seorang laki-laki yang istimewa untuk menjadi seorang yg benar-benar bapa.” (Any man can be a father, but it takes someone special to be a dad). Ungkapan ini mengatakan bahwa tidak gampang menjadi seorang bapa/ ayah. Dibutuhken doa, upaya, kesungguhan, ketekunan dan perjuangan menjadi seorang bapa yang baik. Seorang bapa belum menjadi bapa yang baik bila ia belum memberikan yang terbaik bagi istri dan anaknya. Memberi yang terbaik mencakup memberikan kebutuhan jasmani, jiwani dan rohani. Agar kelak anak-anaknya juga hidup benar, baik dan takut akan Tuhan. Tidak cukup hanya memenuhi dan menyediakan kebutuhan jasmani saja: memberi makan, minum, tempat tinggal, kebutuhan sekolah atau pendidikan anak saja. Tetapi juga dengan memberi perhatian, cinta, kasih sayang, pengajaran, didikan dan tuntunan hidup berdasarkan iman Kristen bagi anak-anaknya.    

      ISI

Daud berpesan terakhir sebelum meninggal kepada anaknya Salomo (ayat 1-2)

      Sepertinya raja Daud tahu dan sadar bahwa saat kematiannya sudah dekat. Hal ini terlihat dari tenaga dan kekuatan Daud yang berangsur-angsur menurun. Daud telah 40 tahun memerintah sebagai raja Israel dan dia sudah tua. Daud memanfaatkan waktunya yang masih ada, kesempatan yang masih Tuhan berikan. Karena itu sebelum mati, sebelum ajal menjemput Daud memanggil anaknya Salomo dan berpesan kepadanya. Dia memberikan pesan dan nasehat terakhirnya kepada Raja Salomo sebagai penerus tahta kerajaannya. Pertama sekali Daud mengatakan bahwa dia akan segera meninggal, “Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana.” Daud menunjukkan dirinya sebagai seorang bapa yang baik anaknya Salomo. Daud sebagai seorang bapa mau agar anaknya raja Salomo tetap di dalam iman. Karena itu Daud berpesan agar Salomo menguatkan hatinya dan berlaku seperti laki-laki (Be strong, be courageous). Berlaku seperti laki-laki maksudnya disini adalah semangat, bersemangat. Agar Salomo berketetapan hati, tegas dan berani dalam kebenaran.

       Memberi pesan terakhir lumrah kita temui dalam Alkitab. Yakub, bapa leluhur Israel memberi pesan terakhir sekaligus memberi berkat bagi ke 12 putranya sebelum meninggal (Kejadian 49:1-). Yakub ketika sudah sangat tua juga memberi pesan dan berkat kepada kedua putra Yusuf yaitu Manase dan Efraim (Kej. 48:15-22). Sebagai orangtua, terkhusus sebagai seorang bapa (ayah) mari memberi pesan, nasehat atau petuah bagi anak-anak kita. Suami atau bapa adalah kepala dan imam di tengah-tengah rumah tangga (1 Kor. 11:3; Ef. 5:23). Sebagai seorang imam, seharusnya dan sepatutnya seorang bapa memperkenalkan iman akan Yesus Kristus kepada seisi rumahnya. Kita memberi pengajaran dan tuntunan bukan di saat kita sudah tua seperti Daud dan Yakub. Tetapi mulai semenjak kita punya anak, mari kita berikan didikan dan pengajaran. Jangan tunggu menjadi tua dan menjelang kematian mendekati kita dulu baru kita memberi pesan dan nasehat. Selagi masih muda dan kuat, penuh vitalitas, alangkah baiknya kita sudah melakukan dan terus melaksanakannya. Apalagi kita tahu bahwa tidak seorangpun tahu apa yang akan terjadi hari esok. Bisa saja hari ini adalah hari terakhir kita. Satu-satunya yang kita miliki adalah hari ini. Hari kemarin sudah jadi kenangan, hari esok adalah harapan, dan hari ini adalah kenyataan. Pakai dan pergunakanlah hari ini dan setiap hari untuk mengajar, mendidik, menasehati dan membimbing anak-anak kita. Ajar, didik dan nasehati anak-anak kita pentingnya hidup takut akan Tuhan, berjalan di jalannya Tuhan. Ajarkan firman Tuhan, berikan prinsip dan pedoman hidup sebagai pegangan bagi mereka. Kita tidak akan bisa selamanya bersama anak-anak kita. karena hidup ini sementara saja. Kelak ketika kita sudah tidak bersama mereka lagi, kita sudah meninggal anak-anak kita mengingat pesan-pesan dan nasehat kita terlebih melaksanakannya. Jangan kiranya kita meninggal tetapi belum sempat memberikan nasehat, pesan yang baik dan benar berdasarkan kehendak Tuhan bagi anak-anak kita.  

     Isi Pesan Daud kepada putranya Salomo (ayat 3-4) 

     Daud meminta Salomo agar melakukan kewajibannya dengan setia terhadap TUHAN. Yaitu dengan hidup menurut jalanNya dengan tetap mengikuti ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuanNya. Hal itu semua sudah tertulis di dalam hukum Musa (Taurat). Dengan jalan itulah TUHAN akan menepati janji yang telah diucapkanNya tentang Daud. TUHAN telah berjanji bahwa Dia akan memberikan tahta Kerajaan Israel kepada Daud dan keturunannya apabila tetap taat dan setia menjalankan perintah TUHAN. TUHAN memberikan syarat kepada Daud dan keturunannya prihal tahta kerajaan Israel. Hanya dengan memenuhi syarat itulah maka tahta kerajaan akan langgeng.        

     “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Ef. 6:4). Nasihat atau perintah mendidik dan mengajar jelas sekali dialamatkan kepada kita kaum bapa. Sementara pikiran atau persepsi kita selama ini bahwa mendidik adalah tugas istri saja. Mari kita camkan ini. Sadarlah dan berubahlah mulai hari ini. Sebagai orangtua yang baik terkhusus lagi bapa yang baik, marilah kita mendidik dan mengajar anak kita di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Daud tidak berpesan agar Salomo menuntut dan mengutamakan haknya melainkan kewajibannya. Teladan yang baik ini penting dan perlu sekali kita tiru. Ingatkanlah anak-anak kita akan kewajibannya. Minta anak-anak kita mendahulukan kewajibannya. Terlebih kewajiban iman yaitu setia terhadap Tuhan Yesus dan hidup sesuai firman dan perintahNya (bdk. Ket. 2:10). Ajarkanlah anak-anak kita bahwa hanya dengan dengar-dengaran akan Tuhan dan firmanNya, hidup taat dan setia maka kita akan selamat dan sentosa kini dan nanti. 

Tema: “PESAN SEORANG BAPA.” Mari mengikuti teladan rasul Paulus dalam hidup kita. Dia telah tunjukkan dirinya sebagai seorang bapa dan menjadi teladan bagi jemaat Korintus (1 Kor. 4:14-16). Bapa yang baik adalah bapa yang memberi pengajaran dan teladan. Praktek langsung atau praktek hidup jauh lebih baik dan lebih efektif daripada sekedar nasehat saja. Terlebih melalui teladan hidup yang baik dan benar. Orang benar yang bersih kelakuannya – berbahagialah keturunannya (Invocatio). Pikirkanlah kebahagiaan keturunan kita. Bukankah tujuan pernikahan kita supaya kita berbahagia? Ya, supaya kita bahagia, demikian juga anak-anak kita. Caranya: menjaga agar hati, pikiran dan kelakuan kita bersih. Jangan sampai anak dan cucu kita mendapat cela dan cerca karena teladan buruk kita. Mereka malu mengatakan siapa bapak atau kakek mereka karena noda dan dosa kita. Sebaliknya mereka akan sangat bangga dan bahagia mengatakan siapa kita karena integritas dan keteladan kita selama hidup. Ternyata apa yang kita lakukan sekarang, itu berdampak jauh ke depan kepada hidup keturunan kita. Hanya orang yang benar dan berintegritas (sesuai kata dan perbuatan) yang mendatangkan kebahagiaan bagi diri kita maupun keturunan kita. Dengan hidup berintegritaslah , anak-cucu kita akan termotivasi untuk hidup benar dengan tingkah laku yang bersih.        

 Penutup/ kesimpulan

       Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Tgl 26 Agustus 2021 ini Mamre GBKP genap berusia 26 tahun. Seiring bertambahnya usia Mamre, kiranya Mamre semakin menjadi bapa yang baik bagi keluarga dan gereja. Pakailah setiap kesempatan yang ada membawa seisi rumah tanggamu untuk mengasihi Tuhan Yesus dan sesama. Hiduplah setia terhadap Tuhan Yesus. Ajar dan latihlah anak-anakmu dengan segala kebijaksanaan dan keteladanan hidup. Jadilah contoh atau teladan yang baik bagi istri dan anak-anakmu. Mewariskan harta dunia itu penting. Tetapi yang terpenting adalah mewariskan harta iman. Itu yang mendatangkan kebahagian bagi kita, keluarga kita dan keturuan kita. Amin.

Pdt. Juris Tarigan, MTh; 

GBKP RG Depok - LA