Kbotbah Minggu Tgl 16 Mei 2021 ; Masumur 1 : 1-6

(EKSAUDI: DENGARKANLAH TUHAN / BEGIKEN MIN JAHWE)

Invocatio:   Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

(Kis. 7:55)

Bacaan:    Yohanes 17:6-19

Kotbah:    Masmur 1:1-6

Tema:       “Kebahagiaan Orang Benar”

(B.Karo: “Kemalemen Ate Kalak Benar”)

Syaloom….

Kebahagiaan adalah harapan dan tujuan dari kehidupan manusia. Untuk itu, setiap manusia pasti berusaha mendapatkan kebahagiaannya masing-masing. Ada yang merasa kebahagiaannya bersumber dari harta yang banyak, jabatan yang tinggi, tabungan yang banyak,dsbnya. Apakah itu semua memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya?

Tidak ada kebahagiaan sejati di dunia ini. Sebab kebahagiaan yang dunia tawarkan aaadalah semu, tak abadi. Sekalipun memiliki semuanya (uang, harta, popularitas, pangkat), tak menjamin seseorang hidup bahagia.Bukankah sering kita mendengar beritaada public figure yang  mempunyai semuanya, tapi kedapatan juga frustrasi dan terjebak dalam kehidupan yang tidak baik bahkan banyak yang mengakhiri hidupnya sendiri dengan bunuh diri.

Firman Tuhan dari Masmur 1:1-6, dengan jelas memaparkan tentang 2 gambaran kehidupan yang jauh sekali berbeda, yakni orang benar dan orang fasik.

Ay.1-3 adalah gambaran kehidupan orang yang benar yang kehidupannya bersumber pada firman Allah berciri kebenaran, kasih, ketaatan kepada Allah. Orang percaya akan teruji dari setiap hal yang dia lakukan atau dari hal yang tidak dia lakukan. Jadi otrang yang berbahagia adalah orang-orang yang hatinya terpaut kepada Tuhan, berani hidup berbeda dengan dunia, menjauhi yang jahat dan melakukan hal yang baik. Tidak berdiamdan duduk dijalan orang yang berdosa dan pencemooh, tetap sekalipun dia pernah melakukan yang tidak baik, ketika dia menyadari itu, dia mengambil langkah untuk berbalik dari hal-hal yang merusak hidupnya.Tifdak hanya berbalim dari kejahatan tetapi dia membangun relasi dan dengan Tuhan dan hidup dalam firman Tuhan, dan merenungkannya siang dan malam. Mereka berusaha menaati kehendak Allah, membentuk pikiran, sikap dan tindakan mereka. Selalu memotivasi diri dengan perasaan yang telah ditebus, dan memiliki hati yang terpikat pada kebenaran Allah. Kehidupan merekan digambarkan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang berbuah dan tak pernah layu. Air menjadi gambaran sumber kehidupan.Jadi tentunya, apapun yang dekat dengan sumber kehidupan akan mampu bertahan dalam setiap musim kehidupan. Tidak mengganggu  pertumbuhannya, tetap mampu bertahan bahkan berbuah.

Ay.4-6 adalah gambaran orang fasik, yang hidupnya diibaratkan seperti sekam, yang tidak punya kekuatan untuk bertahan ketika angin meniupnya kesana dan kemari. Orang fasik adalah gambaran orang yang tidak mau bertobat, yang tidak akan terlepas dari penghakiman yang kehidupannya akan berakhir dalam kebinasaaan yang kekal.

Untuk memilih jalan hidup dalam dunia ini  memang bukan keputusan yang  gampang, dibutuhkan keberanian untuk memutuskan, dan kekuatan untuk menjalani. Kita juga harus menyadari bahwwwa kehidupan kita tidak hanya untuk beberapa waktu saja tetapi  kehidupan yang kita jalani haruslah mengarah kepada tujuan kehidupan yang kekal.

Hal itu juga yang diingatkan dalam pembacaaan yang pertama, Yoh. 17:6-19, Yesus berdoa khusus buat murid-muridNya. Peristiwa ini terjadi sebelum peristiwa penyaliban Yesus. Ada beberapa poin yang diucapkan oleh Yesus dalam doanya yakni: Peliharalah mereka supaya mereka tetap satu, melindungi mereka dari pada dunia ini (jahat), hidup kudus sesuai dengan Firman Tuhan/kebenaran. Ini adalah permintaan yang diucapkan Yesus dalamdoanya untuk kehidupan murid-muridNya. Yesus tahu bahwa bagaimana situasi kehidupan dunia, beratnya tantangan yang harus mereka hadapi  untuk bisa mempertahankan diri mereka sebagai murid-murid Yesus. Sama seperti yang dialami oleh Stefanus yang harus menghadapi yang tetap setia. Sekalipun dalam keadaan yang terancam, tapi dia tetap mempertahankan imannya. Dia mampu bertahan dalam situasi yang sangat buruk itu, karna dia dipenuhi oleh Roh kudus. Mungkin bagi dunia, ini adalah kekonyolan tetapi sebelum mati, tapi tidak bagi Stefanus, sebelum kematiannya dia bisa melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri disebelah kanan Allah dan hal yang luar biasa bahwa sekalipun di harus menerima siksaan dari fitnah, tapi dia juga berdoa bagi mereka yang melempari Stefanus.

Beberapa hari lalu kita telah mengikuti Pra pekan Doa, dan hari ini kita mulai dengan Pekan Doa kita sehingga kita bersama sama dalam pelayanan 10 hari GBKP berdoa, yang akan mengantar dan mempersiapkan kita untuk menyambut hari Pentakosta. Hidup didalam Tuhan, setia akan FirmanNya bukan pilihan yang mudah bagi kita. Karena kita hidup dan tinggal di dunia yang kehidupan dan kebiasaan-kebiasaannya bertolak belakang dengan keinginan Tuhan. Sangat mudah bagi kita untuk bisa tergoda dan sama seperti  mereka dengan berbagai tawaran kenikmatan dunia.  Ketika kita berusaha bertahan, tantangan semakin berat. Dalam situasi itu apa yang harus kita lakukan?? Tetap bertahan, sekalipun tidak mudah dan tetap setia. Ingat bahwa tidak hanya kita yang meminta dan berdoa. Tidak mudah, karena Yesus sendiri pun sangat menyadari kemampuan dari murid-muridNya, tapi Yesus berdoa buat murid-muridNya. Inilah kebahagaiaan bagi orang percaya, mampu bertahan hidup, untuk tetap setia kepada Tuhan sekalipun banyak tantangan.

Pdt.Sri Pinta br Ginting

GBKP Rg.Cileungsi