Minggu Tgl 31 Januari 2021 ; Lukas 4 : 31 -37

Invocatio       : “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya , yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1: 14)

Bacaan         : Mazmur 111: 1-10

Khotbah       : Lukas 4: 31-37

Tema            : YESUS BERDAULAT DAN BERKUASA

Pengantar

Lamanya kita menjadi Kristen belum jaminan kita sudah cukup mengenal Tuhan kita.Mungkin kita sebatas tahu tentang Tuhan Yesus tetapi kita belum mengenal-Nya dengan benar dan sungguh.Bahkan bahan khotbah hari ini mengatakan bahwa setan pun mengenal Yesus.Jadi di Minggu Septuagesima ini kita kembali diingatkan bagaimana seharusnya kita mengenal Tuhan dalam kedaulatan dan kuasaNya.

Pembahasan Teks

(1) Pengajaran Yesus membuat orang takjub sebab perkataanNya penuh kuasa. Kalau guru-guru terdahulu yang mengajar di sinagoge berkata “Demikanlah Firman Tuhan”, tetapi Yesus dengan tegas mengajar “Aku berkata kepadaMu…”. Sebuah bukti bahwa Dia adalah Firman itu sendiri (bdk Invocatio).

Seorang Pendeta bertanya kepada aktor ternama bagaimana cara untuk menarik perhatian banyak orang, padahal sang aktor hanya menyampaikan sebuah fiksi. Sang Pendeta mengkhotbahkan kebenaran tapi tidak banyak yang memperhatikannya.“Sederhana saja.” kata sang aktor, “saya menampilkan fiksi saya sedemikian rupa seolah-olah fiksi itu suatu kebenaran, sedangkan Anda menyampaikan kebenaran seolah-olah itu adalah fiksi.”

Saat kita sebagai hamba Tuhan memberitakan tentang Yesus, sampaikanlah sebagai sebuah kebenaran yang sejati dengan kuasa Kristus yang ada pada kita.

(2) Di dalam rumah ibadat ada orang kerasukan setan. Ia hadir di sana seperti tamu tak diundang. Kalau kita pernah mendengar Tuhan ada di mana-mana, ternyata setan pun ada di mana-mana, bahkan di dalam rumah ibadat. Tetapi setan pun mengenali siapa Yesus. Dia menyebut nama Yesus dan asalnya dari Nazaret. Dia juga tahu kapabilitas Yesus, yakni sanggup membinasakan setan. Bahkan status Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah pun dia sebutkan. Tetapi setan yang berteriak dengan lantang dan keras itu pun takluk saat Yesus menghardiknya dengan kuasa. Dengan satu perintah Dia mengusirnya dari dalam orang itu. Jadi jelas, walaupun roh jahat bisa menguasai tubuh seseorang dan membuatnya berteriak-teriak, ingatlah bahwa Yesus berdaulat dan berkuasa di atas segala roh jahat apapun. Melalui kekuatan, mujizat dan pengusiran setan ini injil Lukas ingin mengedepankan fakta bahwa Yesus adalah Mesias yang membawa hadirnya kerajaan Allah di dunia ini. Tanda hadirnya adalah shalom, damai sejahtera yang melingkupi jasmani dan rohani. Pelepasan dari roh jahat adalah kesejahteraan jasmani sekaligus rohani bagi orang tersebut.

(3) Orang-orang kembali takjub kepada Yesus. Mengusir roh jahat hanya dengan perkataan. Penuh wibawa dan kuasa. Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana. Karena yang terdahulu mereka lihat sungguhlah berbeda. Ada seorang penulis buku tentang sejarah Yahudi bernama Flavius Yosefus, pengusiran roh jahat yang dilakukan orang Yahudi biasanya melibatkan jampi penangkal, makanan atau minuman tertentu, air dalam buyung, dan sebagainya. Hanya Yesus yang melakukan pengusiran dengan hardikan dan perintah semata, dan setan mematuhi-Nya, keluar dari tubuh orang itu tanpa menyakitinya.

Poin Aplikasi

- Percaya kepada Tuhan Yesus berarti kita percaya akan kuasaNya. Mengimani ada kuasa di dalam nama-Nya. Kita bisa mengusir setan di dalam nama Yesus. Rasa takut kepada roh jahat adalah tanda kita meragukan bahwa Yesus berdaulat. Kita pun bisa mengusir segala yang mengganggu damai sejahtera di hidup kita, di dalam nama Yesus. Bahkan kita bisa menolak kejahatan di hati kita dalam nama Yesus. Dia berotoritas dan berkuasa penuh atas dunia ini, juga kehidupan kita. Kalahkanlah yang jahat di dalam nama Yesus.

- Pengagum vs Pengikut. Hidup beriman bersama Tuhan pastilah sering kita alami kagum dan takjub akan kuasaNya dalam hidup kita (bdk. bacaan Mazmur 111). Rasa kagum atau takjub kita kepada Tuhan janganlah berhenti pada titik itu saja. Tebarkan dan sebarkan menjadi berita pengharapan bagi orang lain. Jangan malu bersaksi tentang kuasa Tuhan apabila itu benar pengalaman rohani kita, bukan sesuatu yang dikarang-karang.Jangan berpuas diri hanya sebagai pengagum, jadilah pengikut-pengikut Kristus.

Pdt.Yohana br Ginting

Rg.Samarinda