Minggu Tgl 24 Januari 2021 ; Yunus 3 : 1-10

Invocatio  : “Sebab inilah Kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintahNya. Perintah-perintahNya itu tidak berat” 1 Yohanes 5:3

Bacaan       : Markus 1:14-20

Kotbah        : Yunus 3:1-10

Thema        : Kemurahan Tuhan memberikan kehidupan

PENGANTAR

Yunus adalah seorang nabi yang melawan/membelot dari apa yang diperintahkan Tuhan, sehingga butuh beberapa hari baginya berada di perut ikan untuk kembali merenungkan tentang apa yang Tuhan perintahkan. Sedangkan bangsa Niniwe adalah bangsa yang melakukan apa yang jahat dimata Tuhan dan hukuman bagi mereka sedang Tuhan persiapkan. Murid-Murid yang pertama hanyalah penjala ikan, namun mereka dipanggil untuk melakukan pekerjaan yang lebih besar.Tema kita adalah “Kemurahan Tuhan memberikan kehidupan”. Kita akan belajar dari Firman Tuhan hari ini tentang bagaimana kemurahan Tuhan yang memberikan Kehidupan bagi Yunus untuk melakukan kembali apa yang Tuhan perintahkan dan bagi bangsa Niniwe untuk berbalik ke jalan Tuhan atau hidup dalam pertobatan, serta bagaimana murid-murid merespon panggilan Tuhan. Danmari kita renungkan bagaimana pula kita merespon kemurahan Tuhan yang telah memberikan kita kehidupan.

ISI

Yunus 3:1-10

Ayat 1-5 :Kesempatan meskipun telah melakukan kesalahan.  Pasal ini merupakan lanjutan dari kisah setelah Yunus keluar dari perut ikan, datanglah Firman Tuhan kepada Yunus untuk kedua kalinya untuk pergi ke Niniwe menyerukan apa yang Tuhan Firmankan (ay.1-2). Respon Yunus kali ini berbeda dari apa yang telah ia lakukan pada pasal 1, jika pada pasal 1, setelah mendengar Firman Tuhan ia bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan (Yun.1:3), tapi kini ia pergi ke Niniwe sesuai dengan Firman Allah (ay. 3). Setelah Yunus keluar dari perut ikan, ia memakai kesempatan untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Ia masuk ke kota yang besar itu, berjalan berhari-hari dan menyerukan “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan”(ay.4-5). Meskipun Yunus sudah melakukan kesalahan dengan membelot/membangkang dari apa yang Tuhan telah perintahkan, tapi dia masih diberi kesempatan untuk kembali melanjutkan pelayanan.

Ayat 6-9 :Bertobat karena diingatkan. Setelah mendengar apa yang diserukan Yunus sesuai yang Tuhan Firmankan, orang Niniwe percaya kepada Tuhan, mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung tanda mereka berduka cita. Bahkan setelah Raja mendengar kabar itu, dia pun turun dari singgasananya, ditanggalkankannya jubahnya dan diselubungkannya kain kabung lalu diapun duduk di abu. Atas perintah raja “manusia dan ternak, lembu sapid an kambing domba tidak boleh makan apa-apa”. Semuanya, baik manusia dan ternak harus berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta masing-masing harus berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Dengan harapan Tuhan akan berpaling dari murkaNya yang menyala-nyala dan mereka tidak binasa. Ini adalah sebuah gerakan pertobatan besar dari sebuah bangsa. Kesadaran akan dosa membuat mereka berdukacita, dan seruan kepada Tuhan menjadi permohonan mereka, serta berbalik dari tingkah laku yang jahat menjadi sebuah respon yang nyata dari kesadaran dan seruan mereka.

Ayat 10 :Kemurahan Tuhan lebih besar dari kemarahanNya. Ketika Tuhan  melihat perbuatan mereka, yakn bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, Tuhan tidak jadi melakukan hukuman yang telah IA rancangkan. Bukan berarti Tuhan tidak konsisten dengan apa yang Dia telah tetapkan, tapi disinilah terlihat kemurahan Tuhan, bahwa selalu ada kesempatan dalam setiap pertobatan.

Markus 1:14-20 menceritakan tentang permulaan Yesus datang ke Galilea untuk memberitakan Injil dan memanggil murid-muridNya. Secara khusus ayat 14-20, mengkisahkan bagaimana Yesus memanggil murid-MuridNya yang pertama, Simon, Andreas, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes.Mereka adalah penjala ikan, yang dipanggil untuk menjadi penjala manusia.Sebuah kehidupan dengan status yang baru yang Tuhan berikan bagi mereka, dan mereka meresponnya dengan meninggalkan pekerjaan dan kehidupan mereka yang lama dan mengikut Dia.

REFLEKSI

Kemurahan Tuhan memberikan kita kehidupan, namun kehidupan seperti apakah yang kerap kali kita jalankan?.Dari bahan kita hari ini kita bisa melihat 3 tipe dalam merespon kemurahan Tuhan.

·         Yunus, yang dulunya ingin lari dari apa yang Tuhan perintahkan, namun setelah mendapatkan kemurahan Tuhan, selamat dari perut ikan, akhirnya dia kembali melakukan apa yang Tuhan perintahkan.

·         Bangsa Niniwe, yang dulunya melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, namun begitu mereka diingatkan/masih diberi kesempatan, mereka langsung berbalik dari segala kejahatan, dan menerima pengampunan dari Tuhan.

·         Murid-murid yang pertama, begitu Tuhan memanggil mereka, mereka langsung mengikutiNya?

Bagaimana dengan kita?apakah kita tipe orang yang dihukum dulu baru melakukan perintah Tuhan? atau cukup hanya diingatkan? Atau langsung melakukan? Jika kita mengasihi Allah, yang telah memberikan diriNya bagi kita, tentu kita akan melakukan perintahNya, bukan karena paksaan, bukan karena terbeban, bukan karean takut hukuman, tapi dengan sukarela dan sukacita, seperti halnya yang dikatakan dalam invocatio “sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintahNya, perintah-perintahNya itu tidak berat”. Orang yang mengasihi Tuhan, yang sudah merasakan kemurahan Tuhan, akan melakukan perintah Tuhan dengan kerelaan.

Pdt.Evlida br Ginting

Rg.Klender