Minggu tgl 12 Juli 2020 ; Yesaya 30 : 23 - 24

Invocatio      Jangan takut, hai tanah, bersorak-soraklah dan bersukacitalah, sebab juga Tuhan telah melakukan perkara yang Besar !  (Yoel 2 : 21)

Bacaan         : Ibrani 6 : 7-8

Khotbah       : Yesaya 30 : 23 - 24

Tema            : "Allah yang menumbuhkan Benih Yang Engkau Tanam".

Pembukaan.

Syalom saudara-saudaraku yang terkasih di dalam Kristus Yesus kita sungguh bersyukur dan bersukacita pada saat ini kita bisa bersama-sama memuliakan Tuhan di dalam ibadah Minggu kita.

Minggu ini adalah minggu ke-5 setelah trinitatis yang disebut juga dengan Minggu merdang, merdang di dalam budaya Karo disebut juga musim menanam benih, Dan dapat juga disebut memulai usaha atau pekerjaan. Biasanya untuk memulai musim tanam atau memulai pekerjaan ada ritual khusus yang dilakukan kebanyakan masyarakat budaya, yang bertujuan agar tanaman atau usaha mereka diberkati menghasilkan buah yang melimpah.

Kita sebagai umat Allah atau orang Kristen tentu saja tidak lagi melakukan ritual-ritual khusus, sebelum melakukan atau memulai pekerjaan atau usaha tetapi kita melakukannya dengan doa doa dan iman kepada Allah sebagai sumber dari segala berkat. Merdang juga dapat dikaitkan dengan kita selalu menanamkan nilai-nilai Kristiani dalam  perbuatan atau tindakan kita, sehingga akan menumbuhkan buah yang mendatangkan kebaikan dan berkat bagi dunia.

Didalam renungan ini kita akan belajar tentang  firman Allah yg harus kita lakukan, agar segala tindakan, pekerjaan kita diberkati Allah.

Rasul Paulus mengingatkan kita di dalam Kitab Ibrani 6:7-8, agar setiap pengikut Kristus memiliki kesungguhan di dalam pertobatan, Rasul Paulus menggambarkan 2 gambaran pertobatan:

Pertama, inilah gambaran tanah yang baik: Tanah itu menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya. Orang percaya tidak hanya mengecap firman Allah, tetapi juga menghisapnya. Tanah yang baik ini menghasilkan buah yang sepadan dengan biaya yang sudah dikeluarkan, demi kehormatan Kristus dan penghiburan hamba-hamba-Nya yang setia, yang di bawah Kristus mengolah tanah itu. Ladang atau kebun buah ini juga menerima berkat. Allah menyatakan bahwa orang-orang Kristen yang berbuah itu diberkati, dan semua orang bijak dan baik akan memandang mereka diberkati. Mereka diberkati dengan pertambahan anugerah, dan diteguhkan lagi dan akhirnya memperoleh kemuliaan.

Kedua, inilah keadaan yang berbeda dari tanah yang buruk: Tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri. Tanah itu tidak hanya tandus dan tidak menghasilkan buah yang baik, tetapi juga menghasilkan buah yang buruk, yaitu semak duri dan rumput duri. Ia berbuah dalam dosa dan kefasikan, yang mengganggu dan menyakiti semua yang ada di sekelilingnya, dan akan sangat mengganggu dan menyakiti orang berdosa itu sendiri pada akhirnya. Maka tanah seperti itu ditolak. Allah tidak akan lagi memberi perhatian pada orang-orang murtad yang fasik itu. Ia akan membiarkan mereka sendiri, dan membuang mereka dari perhatian-Nya. Ia akan memerintahkan awan-awan supaya tidak lagi menurunkan hujan ke atas mereka. Pekerjaan-pekerjaan ilahi akan ditahan. Dan bukan itu saja, tanah yang buruk juga sudah dekat pada kutuk. Tanah itu sama sekali tidak akan menerima berkat, tetapi justru kutuk yang mengerikan menggantung di atasnya, meskipun pada saat ini, karena kesabaran Allah, kutuk itu tidak sepenuhnya ditimpakan. Yang terakhir, tanah yang buruk itu pada akhirnya akan dibakar. Kemurtadan akan dihukum dengan dibakar untuk selama-lamanya, dengan api yang tidak akan pernah padam. Inilah akhir yang mengenaskan dari kemurtadan. Oleh sebab itu, orang-orang Kristen harus terus bertumbuh dalam anugerah, sebab kalau tidak, kalau mereka tidak melangkah maju, mereka akan melangkah mundur, sampai mereka tiba pada dosa dan kesengsaraan yang luar biasa.

Kitab Yesaya 30:23-24 adalah bagian Nubuatan nabi Yesaya kepada Yehuda dan Yerusalem. Isi dari nubuatan ini adalah pemulihan bangsa Israel setelah mengalami penderitaan bangsa Israel akan memperoleh kemakmuran dan kesejahteraan, Allah akan memberkati pekerjaan mereka, baik pertanian dan peternakan.  ay.23. Lalu TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah.  ay.24. Pada waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas; sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak.

Apa yang dinubuatkan oleh Yesaya adalah merupakan gambaran dari semua petani dan peternak di dunia ini, Dan ini semua dapat terwujud hanya karena  anugerah Tuhan.

Saudaraku yang terkasih,  Sangat penting sekali kita melihat ke belakang mengenai latar belakang nabi Yesaya menubuatkan hal ini kepada Yehuda dan Yerusalem, yaitu :

1.     Semua akan terwujud, ketika bangsa Israel sudah bertobat dan meninggalkan perbuatan-perbuatan jahat serta berbalik untuk menyembah Allah meninggalkan patung-patung dan berhala-berhala buatan mereka sembah selama ini.

2.     Bangsa Israel, hanya mengandalkan Tuhan di dalam segala ancaman yang menimpa bangsa ini tidak seperti yang sudah-sudah mereka memohon pertolongan Mesir untuk melawan Babilonia, Ketika bangsa Israel mengalami tantangan hati mereka dipenuhi oleh ketakutan kekawatiran yang luar biasa sehingga mereka tidak tahu lagi apa yang baik yang berkenan bagi Tuhan mereka berfikir siapa yang bisa menolong mereka dengan segera tanpa mempertimbangkan apakah itu berkenan atau tidak di hadapan Tuhan.

Saudaraku yang terkasih, melalui teks renungan khotbah Minggu ini kita dapat berefleksi bahwa: 

1.     Allah Adalah sumber dari segala berkat di dunia ini dialah pencipta dan pemilik dunia ini. Segala sesuatu harus dimulai di dalam Nama Tuhan dan tujuannya hanya untuk memuliakan Allah. Kalau kita memulai segala sesuatu di dalam Tuhan berarti kita menyatakan bahwa Allah berotoritas dalam setiap pekerjaan dan usaha kita

2.     Pertobatan sejati dan kesungguhan di dalam melakukan perintah-perintah Tuhan di dalam segala usaha atau pekerjaan yang kita lakukan akan mendatangkan hasil yang baik. Walaupun kita sudah menjadi pengikut Kristus tetapi banyak tawaran tawaran akan kesuksesan instan misalnya jimat jimat penglaris pesugihan dan lain sebagainya ini adalah kekejian di hadapan Tuhan.

3.     Mungkin kita pada saat ini belum puas akan hasil pekerjaan dan usaha yang kita lakukan jangan kita mengambil kesimpulan Tuhan tidak memberkati pekerjaan kita. Namun Kita harus tetap bersyukur atas berkat yg paling kecil juga, dan harus  tetap  optimis dan semangat dalam bekerja serta selalu meng-evaluasi kinerja kita. Tetaplah berpengharapan dan memiliki komitmen yang teguh dalam iman kepada Allah.

            Selamat Merdang.

Pdt  Togu Persadan Munthe

GBKP RG Cililitan