Minggu tgl 24 Mei 2020 : Matius 20 : 29 - 34

Invocatio      : Dengarkanlah, Tuhan, Perkara yang benar, perhatikanlah seruanku ,  berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu (Mazmur 17:1)

Bacaan         :  Mazmur 22:7-14

Khotbah       : Matius  20:29-34

Thema:berserulah pada tuhan [erlebuh man tuhan]

  1. Pendahuluan

Pada tanggal 21 Mei 2020 tepat pada hari Kamis kita melaksanakan ibadah dalam rangka kenaikan Tuhan Yesus kesurga, Dia meniggalkan murid muridNya bersama orang-orang yang sudah percaya pada Dia. Dan sebelum Ia naik. Ia berpesan : Dan ketahuilah,  Aku menyertai kamu senan tiasa sampai akhir Zaman (Mat 28:20b). Dan Ia berkata kamu akan menerima kuasa kalau Roh kudus turun keatas kamu, dan kamu akan menjadi saksi ku di Yerusalem dan di selurh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi ( Kisah Para Rasul  1 : 8).

Dengan perkataan ini Dia meninggalkan murid muridNya, dan orang percaya punya jaminan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab, juga menjalani hidup sembari percaya semua janjinya. Ia dan amin sejak awal hingga akhir zaman orang percaya saat itu menantikan apa yang di janjikan  oleh Yesus.

Jikalau Aku tidak pergi penghibur tidak akan datang kepada mu dialah Roh Kudus, Roh Kudus akan di arahkan dalam penatian itu orang percaya dan murid tidak boleh diam namun harus terus berbuat

  1. Uraian nats

Teks khotbah kita hari ini hampir sama dengan teks khotbah Minggu tanggal 1 Maret 2020,  dimana Matius menceritakan tentang penyembuhan 2 orang buta, dengan Thema juga sama,  namun ada beberapa perbedaan cara Yesus menyembuhkan mereka,  objeknya ialah dua orang buta melihat.

Hampir  80 % - 90% karya Yesus dalam pelayananya menolong orang yang punya masalah missalnya : Menyembuhkan orang sakit,  memberi makan yang lapar, menolong orang yang gundah gulana, dan membangkitkan orang yang sudah mati.

Walaupun tujuan nya datang untuk menyelamatkan dunia ini dari keberdosaan namun dia mengajarkan dua sekaligus menyelamatkan rohani juga menyelamatkan jasmani. Memang jasmani dan rohani itu tidak dapat dipisahkan, itu maka  sering kita dengar “ Sehat Jasmani dan juga Rohani.”

Setelah mendengar melakukan pelayan di Jeriko, maka ia pun keluar kalau kita lihat di Lukas 19:1-10, di Jeriko ada seorang pemuda pemungut cukai zakaeus bertobat dan mengikut yesus maka berbondong- bondonglah orang mengikuti Dia.

Kalau kita amati orang-orang yang berbondong-bondong ada sekelompok :

    1. ada kelompok yang ingin mendapatkan  muzijat, penyembuhan dari Yesus
    2. ada kelompok yang hanya mencari-cari kelemahan dan kesalahan Yesus
    3. ada orang ikut-ikutan saja tanpa ada tujuan apa-apa
    4. ada sungguh oercaya pada Yesus sang Juruslamat dunia.

Menurut kita kelompok yang mayoritas dan minoritas dari a hingga d. Saudara orang berbondong-bondong namun dua orang buta hanya duduk di pinggir jalan, mungkin mereka menantikan belas kasihan orang lewat, sebungkus makanan atau uang recehan. Tidak dijelaskan darimana dia tahu bahwa yang lewat itu Yesus. Sebab mereka buta, tidak dapat melihat apa yang terjadi. Namun matai man tidak dapat di tutupi oleh apapun, mata jasmani tertutup namun mata rohani terbuka melihat Yesus sang Mesias itu lewat, lalu ia berseru: “TUHAN ANAK DAUD KASIHANILAH KAMI”. Ternyata orang buta ini merasa sehati sepikir, maka mereka berseru dengan kata kami bukan aku atau dia. Hal ini mengingatkan kita maka hidup ini harus berarti bagi orang lain, janganlah mementingkan diri sendiri, kami berarti aku dank au, aku dan orang lain, sebab hidup ini berguna bagi Tuhan, orang lain dan diri sendiri. Saudara bagi orang Jahudi orang buta itu adalah hukuman dari Tuhan, maka mereka tidak ada manfaatnya berseru. Itulah dunia, mengorbankan orang yang sudah korban oleh kebutaan, sudah jatuh ditimpa tangga. Orang banyak itu bukannya menolong dengan uang recehan malahan menyuruh diam. Tetapi disinilah kita dapat bedakan orang beriman dengan orang duniawi, justru semakin dilarang mereka berdua semakin keras berseru: hal ini kali kedua “TUHAN ANAK DAUD KASIHANILAH KAMI”.

Walaupun orang banyak menegor,tetapi Yesus berbeda, Dia berhenti dan memanggil mereka, kontradiksi dengan orang yang meneegur, tapi Yesus memanggil. Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu? Suatu pertanyaan Yesus yang sesungguhnya dikehendaki orang buta: TUHAN, SUPAYA MATA KAMI DAPAT MELIHAT. Mereka jawab apa yang mereka kehendaki, sebab memang mereka hanya butuh melihat. Dan luar biasa harapan mereka mendapatkan respon dari Yesus: tergeraklah hatiYesus oleh belas kasihan, beda bukan : Yesus berbelaskasihan orang banyak menegur dan mengusirnya. Hati-hati jangan-jangan kita juga terkadang eperti orang banyak, tidak simpati dan empati terhadap persoalan orang lain, hanya mementingkan diri dan kelompok, beda Yesus Dia meninggalkan orang yang berbondong-bondong lalu mendekati si buta tadi, yang punya masalah, dan Yesus ingin berbuat terhadap apa yang diingini si buta harapkan. Yesus menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikut Dia. Yesus berbuat yang mereka harapkan, dan itu jadi kenyataan, kita juga harus menjadi agen penyelesai masalah ( menyelesaikan masalah tanpa masalah).

 

  1. Penutup/renungan

dalam rangka melanjutkan pesan Tuhan pada murid-muridNya, maka kita harus terus menerus melakanakan tugas panggilan sebagai orang percaya. Dan kita tetap harus berseru pada Dia yang memilih dan mengutus kita, sebab sebagai pelayan tidak sedikit harus menghadapi tekanan, penderitaan maka seprti pemasmur: dengarlah, Tuhan seruan yang kusampaikan, kasihinilah aku (bacaan kita, maz 27). Dimana pemasmur berharap agar Tuhan tidak menyembunyikan wajahNya, sebab ia percaya kaish Allah itu jauh lebih dari kasih ayah ibunya, maka tetap lah berseru dan berseru dalam segala perkara yang di perhadapkan bagi kita anak-anak Tuhan (invocation). Berseru dan berserulah, walaupun terkadang tidak sedikit menghambat dan menegur seperti orang buta tadi, dia tidak peduli terus memohon belas kasihan p-ada Yesus, ia percaya pada Yesus ada jalan keluar, pada Yesus tidak ada yang sukar.

  1. Pointer
    1. Mari berbondong bonding mengikut Yesus, dengan iman percaya, jangan ikut-ikutan, angan ingin muzijatNya saja dan jangan hanya untuk mencari kesalahan orang lain
    2. Berserulah pada Yesus, dan ungkapkanlah pergumulanmu padaNya
    3. Jangan menjadi ganjalan dan hambatan bagi orang yang berseru pada Yesus, tapi jadilah pintu bagi orang untuk mengikut Yesus
    4. Mari kita persiapkan Hari pencurahan roh kudus bagi kita dan GerejaNya

Salam

Pdt Andarias  Brahmana

Ketua Klasis Jakarta Kalimantan

081317054961