Minggu 5 April 2020 ; Markus 11 : 1 - 11

Invocatio      : “Barangsiapa mengambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku” (Matius  10 : 40)

Bacaan         :  Yesaya  52 : 7 – 12 

Khotbah       :  Markus  11 : 1 – 11 

Tema           :  “Mengikut Yesus”

      Pendahuluan

Saudara-saudari yang terkasih, sebelum menerusken khotbah ini saya mau mengajak kita menyanyikan sebuah lagu rohani yang berjudul, “Mengikut Yesus Keputusanku” (I Have Decided to Follow Jesus).

Mengikut Yesus keputusanku  

Mengikut Yesus keputusanku

Mengikut Yesus keputusanku

Ku tak ingkar, ku tak ingkar

 

Tetap ku ikut walau sendiri

Tetap ku ikut walau sendiri

Tetap ku ikut walau sendiri

Ku tak ingkar, ku tak ingkar

Mengikut Yesus harus menjadi keputusan pribadi kita. Tidak boleh asal ikut, apalagi ikut-ikutan. Mengikut Yesus harus dengan penuh kesadaran. Tuhan tidak memaksa kita mengikuti-Nya. Dia mengajak manusia mengikuti-Nya. Dengan lembut Dia memanggil kita mengikuti-Nya. Ya, mengikut Yesus harus terus menjadi komitmen kita orang-orang percaya. 

      ISI

Dipanggil untuk mengikut Yesus dan memberitakan Injil (Matius 10:40)

      Yesus Kristus tidak hanya memanggil manusia untuk menjadi murid-murid-Nya dan mengikuti-Nya. Tetapi Ia juga mengutus mereka memberitakan Kerajaan Allah. Tuhan memberi missi bagi pengikut-Nya. Demikianlah ditunjukkan dalam ayat firman Tuhan sebelum invocatio Matius 10:40. Akan ada tantangan bahkan penderitaan dan penolakan ketika murid-murid memberitakan Injil. Pasti ada yang menolak baik dengan halus maupun dengan kasar. Tetapi pasti ada juga yang menerima pemberitaan mereka. Dalam hal ini Tuhan Yesus mengatakan bahwa siapa yang menerima mereka (murid-murid) dan beritanya mereka sebenarnya menerima Yesus Kristus. Siapa yang menerima Yesus sebenarnya mereka menerima Allah yang mengutus Yesus. Karena Yesus adalah Anak Allah sendiri, Yesus dan Allah adalah satus sebagaiman Allah, Yesus, dan Roh Kudus adalah satu. Yesus adalah Allah (Bdk. Yoh. 1:1-4, 14). Menerima Yesus yang adalah Allah berarti menerima pengampunan dan keselamatan dan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Jadi, tidak sekedar dan hanya menerima murid-murid dan beritanya saja tapi meneriman yang terpenting dan terbesar di dalam hidup manusia.   

      Mengikut Yesus ternyata disertai dengan perintah memberitakan berita sukacita yaitu berita keselamatan. Mengikut Yesus meminta ketaatan dan kesetiaan terus menerus. Dalam melaksanakan missi pasti ada hambatan, tantangan bahkan penderitaan. Tetapi yakinlah bahwa pasti ada juga yang menerimanya. Bagi yang menerimanya sebenarnya mereka menerima pemberian yang terbaik yang bisa mereka terima yaitu Allah di dalam Yesus yang adalah Juruselamat dunia. 

      Sukacita yang luar biasa atas keselamatan dari TUHAN (Yes. 52:7-12) 

      Dikalahkan, ditawan dan dibuang jauh dari keluarga, saudara, tetangga, dari sahabat dan teman sungguh suatu yang pilu sekali. Tinggal berpuluh-puluh tahun jauh terasing dari rumah sendiri, Rumah Tuhan/ pusat ibadah sendiri dan negeri sendiri sungguh sangat menyesakkan hati. Hancurlah hati, hilangah harapan dan mimpi. Inilah yang terjadi bagi kaum Yehuda yang di masa pembuangan Babel. Tetapi Tuhan tidaklah meninggalkan mereka. Yesaya kedua (Deutro Yesaya) menubuatkan keselamatan dari Tuhan bagi Sion (orang Yehuda). Betapa indahnya kelihatan kedatangan pembawa berita damai, kabar baik, berita selamat dari Tuhan bagi umat terjajah dan terbuang. TUHAN tampil sebagai Raja. Dia Raja segala raja. Dia datang kembali ke Sion. TUHAN telah menghibur umat-Nya, Dia telah menebus mereka. Dia menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan semua bangsa. Setelah 70 tahun TUHAN membawa mereka kembali ke Yerusalem. TUHAN berjalan di depan bangsaNya dan berjaga di belakang mereka.          

      Banyak orang yang hidup dalam kebimbangan, ketidakpastian dan keputusasaan. Ada yang yang tidak bisa melihat terang dalam hidupnya. Ada yang hilang pengharapan akan masa depan. Ada orang yang merasa terbuang dan terasing dalam hidupnya. Mereka sangat membutuhkan kehadiran kita para utusan Tuhan Yesus. Sebagai pengikut Yesus, marilah membawa kabar baik, terang bagi saudara-saudari kita yang membutuhkan. Biarlah mereka menerima keselamatan Tuhan Yesus melalui kita. 

              Yesus memasuki Yerusalem dan orang banyak mengikuti dan menyambut-Nya dengan sangat meriah (Markus 11:1-11)

             Dalam ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya di sorga, Yesus pergi menuju Yerusalem tempat Dia akan ditangkap dan divonis mati. Dia tetap pergi kesana sekalipun maut menanti. Yesus datang kesana dengan mengendarai keledai muda yang adalah lambang kerendahan hati. Ia tidak menunggangi kuda lambang kekuatan dan kekuasaan. Orang banyak mengikuti Yesus menuju Yerusalem. Mereka menyambut Yesus yang datang dengan sorak-sorai dan sangat meriah. Hal itu terlihat dengan membuka baju mereka dam meletakkannya di jalan yang dilalui Yesus. Ada juga yang meletakkan ranting-ranting hijau di jalanan. Ada banyak orang yang dibelakang Dia dan di deban-Nya. Mereka berseru dan berkata-kata, “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosanna di tempat yang maha tinggi!” Ternyata motivasi mereka menyambut dan mengikut Yesus mau menjadikan mereka sebagai mesias politis. Supaya Yesus melepaskan mereka dari penjajahan kerajaan Romawi. Mereka tidak bisa menangkap simbol yang dipakai Yesus dengan menunggangi keledai.         

 Mengikut Yesus haruslah dengan motivasi yang benar. Motivasi kita perlu dimurnikan dalam mengikut Yesus. Bukan untuk hidup duniawi saja tetapi terlebih untuk jiwani dan rohani kita. Mengikut Yesus untuk mengubah hati dan pikiran kita. Mengikut Yesus supaya hidup kita berkenan bagi Allah dan sesama.

 Penutup/ kesimpulan

·            Kita telah sampai ke Minggu Passion VII terakhir disebut juga Minggu Palmarum. Selanjutnya kita akan memasuki rangkaian ibadah pra Paskah yang dimulai dengan Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Pengharapan dan Paskah. Seperti Tuhan Yesus taat dan setia sampai akhir marilah kita tetap taat dan setia mengikut Yesus.

·            Mengikut Yesus artinya mengambil posisi dibelakang Yesus. Mengikut Yesus artinya meneladani-Nya baik pikiran, sifat/ karakter, melakukan perkataan-Nya, perbuatan dan  tujuan hidup-Nya. Jangan sekali-kali mendahului-Nya dan membelakangi-Nya. Mendahului-Nya maksudnya kita merasa tidak memerlukanNya. Membelakangi-Nya maknanya tidak menghormati-Nya.

·            Mengikut Yesus adalah keputusan dan tindakan tetap terus-menerus. Artinya, kita mengikut Dia dengan kesadaran dan komitmen. Kita tidak boleh asal-asalan ikut dan ikut-ikutan saja. selanjutnya mengikut Yesus adalah aksi atau tindakan tetap dan berkelanjutan. Setiap hari bahkan setiap saat kita harus mengikuti-Nya dengan taat dan setia. Mengikut Yesus sampai akhir hayat kita. 

·            Mengikut Yesus tidak boleh dengan syarat. Mengikut Yesus itu tanpa syarat. Artinya kalau sesuai keinginan kita kita mengikuti-Nya. Tetapi kalau berlawanan dengan kemaun, kita meninggalkan-Nya atau membelakangi-Nya. Justru barangsiapa mau mengikut Yesus, harus menyangkal diri, pikul salip dan mengikut Dia (Markus 8:34, 35). Supaya kita sanggup setia mengikut Yesus, kita harus tinggal di dalam Dia. Dengan tinggal di dalam-Nya maka kita akan dimampukan mengikuti-Nya dengan benar (bdk. Yoh. 15:5).

·            Walau ada konsekuensi mengikut Yesus misalnya: tidak populer, melawan kebiasaan yang ada, ada yang teringgung lalu  membekot (memboikot) dan memusihi kita namun mengikuti-Nya adalah yang terbaik bagi kita. Dengan mengikuti-Nya kita beroleh sukacita, kehidupan dan keselamatan kekal (bdk. Wahyu 2:10c).  

Pdt. Juris Tarigan, MTh; 

GBKP RG Depok - LA