Khotbah : Efesus 6 : 18-24 , Minggu 01 OKTOBER 2017. (Minggu Berdoa Untuk Pelayan Tuhan )

 KHOTBAH MINGGU TANGGAL 01 OKTOBER 2017.

(Minggu Berdoa Untuk Pelayan Tuhan )

Invocatio    :    Berdoalah juga untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami. (Kolose 4 : 3a).

Bacaan       :    Mazmur 72 : 1 – 7 (Responsoria).

Khotbah     :   Efesus 6 : 18 - 24.

Tema          :    “Pelayan  kuat oleh Doa Jemaat” (Serayan Megegeh ibas Toto Perpulungen)

 

1.      Firman Tuhan pada Minggu ini diawali dengan suatu pertanyaan yang sangat sederna, namun sangat penting sekali; “Mana lebih sering kita berdoa untuk para pelayan atau mengkritiknya,membicarakannya kesana kemari???. Mungkin kita merasa bahwa Pelayan tidak perlu didoakan oleh jemaat tapi sebaliknya Pelayanlah yang harus mendoakan jemaatnya.

Minggu ini adalah Minggu Berdoa untuk Pelayan, pertanyaan selanjutnya mengapa pelayan (Baca: Pendeta) perlu didoakan? 

Para pelayan perlu diprioritaskan karena posisinya yang strategis merupakan sasaran utama peperangan Setan. John Vaughan dari International Mega Church Research Centre dan Southwest Baptist University dalam penerbangannya dari Detroit ke Boston memperhatikan orang yang duduk dihadapannya menundukkan kepala dan menggerakkan bibirnya seperti berdoa. Setelah selesai, John bertanya, "Saudara Kristen ?" Orang tersebut tidak mengetahui bahwa John seorang gembala dan menjawab, "Oh, bukan. Saudara salah duga. Saya bukan Kristen, tetapi saya pengikut setan!" John bertanya apa yang didoakannya sebagai pengikut setan. Orang itu bertanya,"Saudara ingin tahu?" Dan ketika John mengiakan, pengikut setan itu menjawab,"Perhatian utama saya terarah pada kejatuhan para pendeta Kristen dan keluarga mereka yang tinggal di New England." Bayangkan jika pengikut setan setiap hari berdoa (mengutuk) pendeta, maka umat Kristen pun perlu juga berdoa untuk pendeta mereka agar tidak dikalahkan setan. 

 

2.      Peperangan orang Kristen melawan kekuatan iblis menuntut kesungguhan dalam doa, yakni doa setiap waktu doa yang tak putus-putusnya.

Kata “berdoa setiap waktu” berarti juga “Kesempatan” yaitu suatu waktu tertentu saat terjadinya suatu pristiwa atau mungkin lebih jelas diterjemahkan:”Untuk itu berdoalah setiap kali kalian melakukan sesuatu”, sedangkan kata “tak putus-putusnya” berarti juga “dalam setiap kegigihan dan permohonan”. Kegigihan=ketekunan=ketabahan.

Paulus meminta supaya berdoa “bagi orang-orang kudus”=”Bagi semua umat”.

Paulus tidak ingin mereka membatasi doa hanya untuk dia sendiri, meskipun dia memang menyebut dirinya pada ayat berikutnya.

 

3.      Juga untuk aku”, beberapa kali Paulus meminta jemaat berdoa baginya.

“Selanjutnya, saudara-saudara,  berdoalah untuk kami , supaya firman Tuhanberoleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu”. 2 Tes 3:1

 

“Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untu pemberitaan kami, ..." Kolose 4:3a

 

Ibrani 13:18, "Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik."

 

4.      Beberapa alasan mengapa pelayan perlu didoakan 

·         “agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia injil”(ay.20) // “supaya Firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan” 2 Tes 3:1. // supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami.

·         Bdk.Bacaan:Maz 72. “Kiranya ia(Raja Baca Pelayan) mengadili umatnya dengan keadilan, kiranya ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas dsbnya.

Pelayan perlu didoakan agar tetap tertuju mata dan hatinya kepada pemberitaan keselamatan, “maju tak gentar membela yang benar”.

Pelayan perlu didoakan karena seorang Pelayan mempunyai tanggung jawab yang lebih banyak. 

Dalam Yakobus 3:1 tertulis Saudara-saudaraku, janganlah banyak di antara kamu mau menjadi guru, sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. 

 

5.      Pada bagian Penutup suratnya kepada jemaat Efesus ini, Paulus mengutus Tikhikus, hamba yang setia dan kawan pelayanan dalam Tuhan (Bd.Kolose 4:7). Paulus sangat rindu akan jemaat Efesus, ingin mengetahui keadaan jemaat dan juga agar jemaat mengetahui keadaannya. Pada bagian akhir Paulus berdoa serta “melepas berkat” bagi jemaat. “Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.

 

CATATAN :

Salah satu “keunikan” atau juga beleh disebut “teologi” Paulus dalam setiap suratnya dimulai dan diakhiri dengan Doa/Berkat “ karih karunia....”

Rm 1:7 ; 16:24  // 1 Kor 1:3 ; 16:24  //  2 Kor 1:2 ; 13:13 // Gal 1:3 ; 6:16 // Ef 1:2 ; 6:24 // Flp 1:2 ; 4:23 // Kol 1:2 ; 4:18 // 1 Tes 1:1 ; 5:28 // 2 Tes 1:2 ; 3:18 // 1 Tim 1:2 ; 6:21 // 2 Tim 1:2 ;4:22 // Tit 1:4 ; 3:15 // Flm 1:3 ; 1:25.

Pdt.Iswan Ginting Manik

GBKP Pondok Gede

HP. 0812-7020-9020